LISTRIK untuk SMP
Modul Guru Pembelajar Mata Pelajaran Kimia SMA
Guru Kimia SMA
KEGIATAN PEMBELAJARAN 3: FAKTOR LAJU REAKSI
KELOMPOK KOMPETENSI D
53
1,5 menit, sedangkan pada reaksi asam klorida dengan bongkahan batu pualam gas terbentuk setelah 5,5 menit, berarti semakin luas permukaan pualam, reaksi
semakin cepat. Bagaimana luas permukaan sentuhan dapat mempengaruhi laju reaksi?
Perhatikan diagram reaksi antara logam magnesium dengan larutan asam
seperti asam klorida dengan reaksi: Mg
s
+ 2 H
+ aq
Mg
2+ aq
+ H
2 g
Gambar 3.7 Tumbukan antara ion hidrogen dengan logam
magnesium
A. Ion hidrogen dapat menumbuk lapisan logam magnesium di bagian luar tetapi
tidak dapat menumbuk lapisan logam magnesium di bagian dalam
B. Jika logam magnesium dipecahkan menjadi beberapa bagian, maka ion
hidrogen yang menumbuk lapisan atom magnesium akan lebih banyak
d. Pengaruh Katalis
Di laboratorium pengaruh katalis terhadap laju reaksi dapat ditunjukkan dibuktikan dengan berbagai percobaan. Di antaranya pengaruh katalis pada
penguraian H
2
O
2
seperti pada gambar berikut.
Gambar 3.8 Kerja katalis oksida logam transisi pada penguraian H
2
O
2
Sumber: Davis, Peck, et al., 2010
Larutan H
2
O
2
30 pada suhu kamar dengan perlahan terurai menjadi H
2
O dan O
2
. Jika pada larutan H
2
O
2
ditambahkan sedikit oksida logam transisi senyawa ini merupakan katalis reaksi penguraian H
2
O
2
, reaksi berlangsung cepat dan panas dari reaksi eksoterm mendidihkan air sampai menghasilkan uap. Setelah
bereaksi senyawa oksida logam transisi akan nampak kembali. Ini menunjukkan bahwa katalis tidak ikut bereaksi tetapi hanya mempercepat laju reaksi.
W a
A
B
B
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud
KEGIATAN PEMBELAJARAN 3: FAKTOR LAJU REAKSI
KELOMPOK KOMPETENSI D
54
Berdasarkan percobaan ini, maka dapat disimpulkan bahwa katalis adalah zat yang dapat mempercepat suatu reaksi tanpa ikut bereaksi secara permanen.
2. Persamaan Laju dan Orde Reaksi
Pada umumnya hubungan antara laju reaksi dengan konsentrasi zat-zat pereaksi hanya diturunkan dari data eksperimen. Persamaan laju reaksi dirumuskan
sebagai perkalian konsentrasi zat-zat pereaksi dipangkatkan suatu bilangan dan dikalikan suatu konstanta laju reaksi. Bilangan pangkat yang menyatakan
hubungan konsentrasi zat pereaksi dengan laju reaksi disebut orde reaksi. Untuk reaksi aA + bB
cC + dD, persamaan laju reaksi ditulis: r = k[A]
m
[B]
n
dengan keterangan: r
= laju reaksi k = konstanta laju reaksi
[A] = konsentrasi zat A dalam mol per liter dalam cairan atau tekanan
dalam gas [B] = konsentrasi zat B dalam mol
per liter dalam cairan atau tekanan dalam gas
m = orde reaksi terhadap zat A n = orde reaksi terhadap zat B
Beberapa contoh reaksi dan hukum laju reaksi yang diperoleh dari hasil eksperimen dapat dilihat pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1. Contoh beberapa reaksi dan rumus laju reaksinya
Reaksi Hukum Laju Reaksi
dari eksperimen
2H
2
g + 2NOg
2H
2
Og + N
2
g r = k[H
2
].[NO]
2
H
2
g + I
2
g
2HIg
r = k[H
2
].[I
2
] 3NOg
N
2
Og + NO
2
g r = k[NO]
2
2H
2
O
2
aq
2H
2
Ol + O
2
g r = .[H
2
O
2
]
2
2NO
2
g + F
2
g
2NO
2
Fg r = k[NO
2
][F
2
] Orde reaksi dapat ditentukan dari persamaan laju reaksi. Misalnya, pada reaksi
2H
2g
+ 2NO
g
2H
2
O
l
+ O
2g
dengan persamaan laju reaksi r = k[H2][NO]
2.
Orde reaksi terhadap H
2
= orde 1, orde reaksi terhadap NO = orde 2, dan orde reaksi total adalah tiga. Konstanta
laju reaksi bergantung pada jenis reaksi dan temperatur, artinya bila temperatur berubah, maka nilai k juga berubah.
a. Penentuan Persamaan Laju Reaksi dari Data Hasil Eksperimen