“Diniah Putri”.
5
Pada saat itu Hajjah Rangkayo Rasuna Said sempat mengajar di Diniyah School Putri sebagai guru namun pada tahun 1930
Rasuna Said berhenti mengajar karena memiliki pandangan bahwa kemajuan kaum wanita tidak hanya bisa didapat dengan mendirikan sekolah tapi harus
disertai perjuangan politik. Rasuna Said ingin memasukan pendidikan politik dalam kurikulum sekolah Diniyah School Putri tetapi usahanya tersebut
ditolak.
B. Faktor Perjuangan Kesetaraan Gender
Sekilas memulai bidang pendidikan yang paling utama, maka munculah akan kesadaran dari Hajjah Rangkayo Rasuna Said bahwa beliau
ingin mengangkat kesetaraan derajat kaum perempuan agar sama dengan kaum laki
– laki dan tidak dipandang rendah. Timbulnya kesadaran ini sangat memicu Hajjah Rangkayo rasuna said untuk tetap berjuang bagi kaum
perempuan. Pada kenyataannya perbedaan gender sesungguhnya tidak menjadi masalah sepanjang tidak melahirkan ketidakadilan gender. Namun,
yang menjadi persoalan, ternyata perbedaan gender telah melahirkan berbagai ketidakadilan, baik bagi kaum laki-laki dan terutama terhadap kaum
perempuan.
6
Hajjah Rangkayo Rasuna Said, merupakan sosok pejuang emansipasi perempuan dari tanah Minang. Hajjah Rangkayo Rasuna Said sangat gigih
memperjuangan kaum perempuan untuk dapat bergerak dalam bidang politik dan jurnalisme. Beberapa aktivis perempuan memiliki pemahaman atau
5
Mardanas Safwan, Sejarah Pendidikan Daerah Sumatera Barat, 1997, hlm. 91.
6
Mansour Fakih, Analisis Gender Transformasi Sosial, 1996, hlm. 12.
penekanan isu yang sedikit berbeda tentang emansipasi perempuan, sebut saja Rasuna Said yang lebih menekankan pentingnya kesadaran politik perempuan
sebagai bagian dari emansipasi perempuan. Dapat dikatakan bahwa Rasuna Said adalah aktivis perempuan pertama yang percaya bahwa perempuan tidak
dapat dipisahkan dari politik. Rasimah Ismail, penerus dari perjuangan Rasuna Said, menekankan keyakinannya bahwa perempuan harus
memberikan kontribusi nyata untuk gerakan kemerdekaan Indonesia. Kesadaran politik perempuan menjadi lebih jelas ketika pada tahun 1928 pada
kongres nasional pertama perempuan yang diadakan di Jakarta. Pada kongres perempuan ini membahas masalah peningkatan pendidikan perempuan, dan
juga mendukung gerakan kemerdekaan. Setahun kemudian, pada kongres kedua juga di Jakarta, mereka disajikan kembali pada agenda politik termasuk
dukungan kaum perempuan bagi kemerdekaan dan penolakan mereka terhadap provinsialisme kedaerahan.
7
Perjuangan Hajjah Rangkayo Rasuna Said patut mendapatkan apresiasi yang dapat menjadi inspirasi bagi perempuan-perempuan Indonesia
saat ini. Emansipasi wanita yang ia tegakkan sebagai bagian dari upayanya untuk menegakkan kesetaraan gender yang selama beberapa dekade berada
dalam kekuasaan patriarkhi yaitu sistem sosial yang menempatkan laki-laki sebagai sosok otoritas utama. Dari usaha yang dilakukan oleh Rasuna Said
tersebut menjadi salah satu faktor pendorong Rasuna Said untuk berjuang
7
http:perpustakaan.upi.eduindex.php?option=com_contentview=articleid=81:emansipasi-perempuan- indonesiacatid=41:umum. Diunduh pada 20 September 2014 pukul 08.23
bagi perempuan Indonesia. Hal tersebut dilakukannya untyuk menegakkan kesetaraan gender.
C. Faktor Situasi Politik Hindia Belanda
Perjuangan yang dilakukan oleh Hajjah Rangkayo Rasuna Said salah satunya juga menginginkan adanya perjuangan perempuan dalam bidang
politik. Dimulai dengan adanya pendidikan yang diperoleh, kemudian banyaknya pengetahuan yang didapatkan maka muncullah kesadaran dalam
diri Hajjah Rangkayo Rasuna Said untuk ikut serta aktif dalam perjuangan perempuan Indonesia tahun 1945. Beliau menginginkan melalui kegiatan
politiknya derajat kaum perempuan juga akan setara dengan kaum laki-laki. Gambaran umum tentang perempuan dalam bidang politik di berbagai
negara termasuk Indonesia memang tidak seimbang dan bahkan tidak konusif bagi partisipasi politik perempuan. Secara faktual, bahkan komposisi
pengambilan politik di berbagai wilayah saat ini membuktikan bahwa perempuan tetap menghadapi sejumlah kendala dalam mengartikulasi dan
menentukan keinginannya.
8
Rasuna Said adalah perempuan yang terpelajar dan berjuang diranah Politik pada masa itu. Awal perjuangan politik Hajjah Rangkayo rasuna Said
dengan beraktifitas di sarekat rakyat sebagai sekretaris cabang. Rasuna kemudian bergabung dengan Soematra Thawalib dan mendirikan Persatoean
Moeslimin Indonesia PERMI di Bukit Tinggi pada tahun 1930 Rasuna Said mengajar di sekolah-sekolah yang didirikan PERMI dan kemudian
8
http:tenunikats123.blogspot.com. Diunduh pada 21 September 2014 pukul 08.38