24
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian yang dilakukan merupakan studi kasus di Arsip Nasional Republik Indonesia.Studi kasus yaitu penelitian yang meneliti fenomena
kontemporer secara utuh dan menyeluruh pada kondisi yang sebenarnya dengan menggunakan berbagai sumber data. Data yang diperoleh
kemudian diolah dan dianalisis, sehingga kesimpulan yang ditarik hanya berlaku di Arsip Nasional Republik Indonesia.
B. Tempat Dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Arsip Nasional Republik Indonesia di jl. Ampera Raya No.7 Jakarta Selatan.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan pada bulan September sampai dengan bulan Oktober tahun 2015.
C. Subjek Dan Objek Penelitian
Subjek pada penelitian ini adalah Arsip Nasional Republik Indonesia di Jakarta, sedangkan untuk objek penelitian yaitu gambaran umum Arsip
Nasional Republik Indonesia, kinerja Arsip Nasional Republik Indonesia, Laporan Realisasi Anggaran tahun 2010-2014 Arsip Nasional Republik
Indonesia. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D. Jenis Data dan Sumber Data
1. Jenis Data
Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data kuantitatif yang berupa angka dari anggaran dan realisasi anggaran,
serta angka dari hasil setiap program kerja ANRI dari tahun 2010 s.d 2014.
2. Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer.Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari
kepala subbagian evaluasi dan perencanaan berupa laporan realisasi anggaran beserta laporan pencapaian kinerja dari tahun 2010 s.d 2014.
E. Teknik Analisis Data
Langkah-langkah untuk menjawab rumusan masalah yang telah ditetapkan sebelumnya yaitubagaimana kinerja Arsip Nasional Republik
Indonesia tahun 2010 s.d 2014 sebagai berikut: 1.
MenurutLampiran nomor 10 dan 11 pada Peratuan Kepala ANRI nomor 27 tahun 2014 analisis kinerja dihitung dari nilai Indeks
Efisiensi setiap tahun. Untuk mendapatkan nilai Indeks Efisiensi setiap
tahun maka dilakukan penghitungan sebagai berikut:
a. Menghitung input pencapaian kinerja antara Anggaran dengan
realisasi anggaran setiap indikator kinerja kegiatan pada program kerja, dengan menggunakan rumus:
� �
� �
�
100
b. Menghitung output pencapaian kinerja antara target dengan
realisasi, biasanya berwujud dokumen atau data, dengan menggunakan rumus:
� �
100 c.
Menghitung Nilai Indeks Efisiensi Indeks Efisiensi IE diperoleh dengan membagi capaian
output terhadap capaian input, sesuai rumus berikut: IE =
Capaian Output Capaian Input
2. Dengan menggunakan analisis Trend metode least square
danmelakukan penarikan kesimpulan hasil analisis data. Nilai Indeks Efisiensi IE yang telah dihitung pada tahap sebelumnya akan
digunakan untuk menghitung Trend sebagai berikut. a.
Menghitung Trend dengan metode least square
Keterangan : Y
’ = kinerja Arsip Nasional Republik Indonesia. Y’ = a+bx
= =
2
a = Konstanta b = Besarnya Y jika X mengalami perubahan 1 satuan
X = Tahun b.
Melakukan Penarikan Kesimpulan Berdasarkan hasil penghitungan Trendyang telah
dilaksanakan pada tahap sebelumnya, peneliti dapat menarik kesimpulan atas kinerja Arsip Nasional Republik Indonesia
apakah kinerjanya naik, tetap atau turun selama tahun 2010 s.d 2014. Kesimpulan ini diungkapkan secara deskriptif.
28
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Lembaga
1. Landarchief 1892- 1942
Secara de facto Lembaga kearsipan di Indonesia, seperti yang kita kenal sekarang ini, sudah ada sejak 28 Januari 1892, ketika Pemerintah
Hindia Belanda mendirikan Landarchief.Pada tanggal tersebut dikukuhkan pula jabatan landarchivaris yang bertanggungjawab
memelihara arsip-arsip pada masa VOC hingga masa pemerintahan Hindia Belanda untuk kepentingan administrasi dan ilmu pengetahuan,
serta membantu kelancaran pelaksanaan pemerintahan.Adapun landarchivaris pertama adalah Mr. Jacob Anne van der Chijs yang
berlangsung hingga tahun 1905.Pengganti Mr. Jacob Anne van der Chijs adalah Dr. F. de Haan 1905 - 1992 yang hasil karya-karyanya
banyak dipakai
sebagai referensi
bagi ahli-ahli
sejarah Indonesia.Pengganti de Haan adalah E.C. Godee Molsbergen, yang
menjabat dari tahun 1922 -1937.Pejabat landarchivaris yang terakhir pada masa Pemerintahan Hindia Belanda adalah Dr. Frans Rijndert
Johan Verhoeven dari 1937 – 1942.
Pada masa pergerakan nasionalisme kebangsaan di Indonesia, terutama pada tahun 1926-1929, Pemerintah Hindia Belanda berusaha
menangkis dan menolak tuntutan Indonesia Merdeka. Dalam rangka penolakan tersebut, Lansarchief mendapat tugas khusus, yaitu: ikut