Organisasi Sektor Publik TINJAUAN PUSTAKA

Laporan keuangan merupakan hasil dari proses akuntansi yang berisi infomasi keuangan. Informasi keuangan yang terdapat dalam laporan keuangan tersebut digunakan oleh pihak-pihak yang berkepentingan, baik pihak internal maupun eksternal.Jika dilihat dari sisi internal laporan keuangan merupakan pengukur dan evaluasi kinerja, sedangkan dari sisi eksternal laporan keuangan merupakan sebuah pertanggungjawaban. Tujuan pembuatan laporan keuangan sektor publik Mahsun, dkk 2012: 115 adalah : a Kepatuhan dan pengelolaan Laporan keuangan digunakan untuk memberikan jaminan kepada para pengguna laporan keuangan dan penguasa bahwa pengelolaan sumberdaya telah dilakukan sesuai dengan ketentuan hukum dan peraturan yang ditetapkan. b Akuntanbilitas dan Pelaporan Rerospektif Laporan keuangan digunakan sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada publik dan sebagai alat untuk memonitor dan menilai efisiensi kinerja manajer publik, dan memungkinkan pihak eksternal untuk menilai efesiensi dan efektivitas penggunaan sumberdaya organisasi. c Perencanaan dan Informasi Otorisasi Laporan keuangan bertujuan untuk memberikan dasar perencanaan kebijakan dan aktivitas dimasa yang akan datang serta memberikan informasi pendukung mengenai otorisasi penggunaan dana. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI d Kelangsungan Organisasi Laporan keuangan bertujuan untuk membantu para pembaca menentukan apakah suatu organisasi atau unit kerja tersebut dapat melangsungkan usahanya untuk menyediakan barang dan jasa pelayanan dimasa yang akan datang. e Hubungan Masyarakat Laporan keuangan berfungsi sebagai alat komunikasi dan media untuk menyatakan prestasi yang telah dicapai organisasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan. f Sumber Fakta dan Gambaran Laporan keuangan merupakan sumber informasi bagi berbagai kelompok kepentingan yang ingin mengetahui organisasi secara lebih dalam.

B. Tipe Barang atau Pelayanan

Berikut ini adalah kategori tipe barang atau pelayanan yang ada dalam organisasi sektor publik Mahsun dkk, 2012: 7 : a. Pure Public Goods Pure public goods adalah barang-barang atau jasa kebutuhan masyarakat yang manfaat barang atau jasa tersebut dinikmati oleh seluruh masyarakat secara bersama-sama. Barang ini apabila dikonsumsi oleh individu tentu tidak akanmengurangi konsumsi orang lain akan barang tersebut. Ada 4 empat ciri utama pure public goods, yaitu : 1 Non-rivalary in Consumption Pure public goods merupakan konsumsi umum sehingga konsumen tidak bersaing mengkonsumsinya. 2 Non-exclusive Penawaran atas pure public goods tidak hanya diperuntukan bagi seseorang dan mengabaikan yang lainnya sehingga tidak ada yang exclusive antara orang dalam masyarakat, semua mempunyai hak yang sama dalam mengkonsumsinya. 3 Low Excludability Penyedia atau konsumen suatu barang atau pelayanan tidak bisa menghalangi atau mengecualikan orang lain untuk menggunakan atau memperoleh manfaat dari barang tersebut. 4 Low Competitive Antar penyedia pure public goods tidak saling bersaing secara ketat. Hal ini karena keberadaan barang ini tersedia dalam jumlah dan kualitas yang sama. b. Quasi Public Goods Quasi Public Goods adalah barang-barang atau jasa kebutuhan masyarakat yang manfaat barang atau jasa tersebut dinikmati oleh seluruh masyarakat, tetapi apabila dikonsumsi individu tertentu akan mengurangi konsumsi orang lain akan barang tersebut. Quasi public goods sering disebut dengan istilah comoon pool goods. Contoh quasi public goods adalah pelayanan kesehatan, pendidikan, pengendalian pencemaran dan ekstrasi air tanah.Quasi public goods sebagian besar dibiayai oleh sektor publik dan sebagian oleh sektor swasta. c. Quasi Private Goods Quasi private goods adalah barang-barang atau jasa kebutuhan masyarakat yang mana manfaat barang atau jasa tersebut hanya dinikmati secara individual oleh yang membelinya walaupun sebetulnya barang atau jasa tersebut dapat dinikmati oleh semua masyarakat.Quasi private goods sering disebut dengan istilah toll goods. Contoh quasi private goods antara lain pelayanan jalan tol dan tenaga listrik. Biaya quasi private goods adalah sektor publik dan swasta. d. Pure Private Goods Pure private goods adalah barang-barang atau jasa kebutuhan masyarakat yang mana manfaat barang atau jasa tersebut hanya dinikmati secara individual oleh yang membelinya dan yang tidak membelinya tidak dapat menikmati barang atau jasa tersebut. Terdapat empat ciri utama barang privat, yaitu : PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 1 Rivalyin consumption Barang privat bukan merupakan barang konsumsi umum sehingga terdapat persaingan antar pengguna dalam mengonsumsinya. 2 Exclusive Penawaran atas barang privat hanya diperuntukan bagi seseorang yang mampu menggantikan nilai barang yang disediakan tersebut. 3 Excludability Penyedia atau konsumen suatu barang atau pelayanan bisa menghalangi orang lain untuk menggunakan atau memperoleh manfaat dari barang tersebut. 4 High Competitive Antar penyedia produsen barang privat saling bersaing secara ketat.

C. Pengukuran Kinerja

1. Definisi Kinerja dan Pengukuran Kinerja Kinerja merupakan gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatanprogramkebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi yang tertuang dalam strategic planning suatu organisasi. Menurut Robertson seperti dikutip oleh Mahsun, dkk2012: 141 Pengukuran kinerja adalah “Suatu proses penilaian kemajuan pekerja terhadap tujuan dan sasaran yang telah ditentu kan sebelumnya”. Sementara menurut Lohman dikutip oleh Mahsun, dkk 2012: 141 pengukuran kinerja merupakan “suatu aktivitas penilaian pencapaian target-terget tertentu yang dideriviasi dari tujuan strategis organisasi”.Pengukuran kinerja adalah kegiatan manajemen khususnya membandingkan tingkat kinerja yang dicapai dengan standar, rencana, atau target dengan menggunakan indikator kinerja yang telah ditetapkan Permen-pan-09-2007. 2. Fokus Pengukuran Kinerja Sektor Publik Menurut Mahsun, dkk 2012: 146 menyatakan : Pengukuran kinerja harus berbasis pada strategi organisasi. Pemilihan indikator dan ukuran kinerja dan penetapan target untuk setiap ukuran merupakan upaya konkret dalam memformulasikan tujuan strategis organisasi sehingga lebih berwujud dan terukur. Pengukuran kinerja juga harus didasarkan pada karakteristik operasional organisasi, untuk mendefinisikan indicator dan ukuran kinerja yang digunakan. Terdapat perbedaan fokus pengukuran kinerja sektor swasta dengan sektor publik Mahsun, dkk 2012: 147. Pada sektor swastakomersial lebih berfokus pada perspektif finansial, sedangkan pada sektor publik berfokus pada pelanggan. Jadi fokus pengukuran kinerja sektor publik terletak pada outcome atau hasil dan bukan pada input serta prosesnya. Outcome tersebut dapat menjadi tolok ukur keberhasilan organisasi publik jika mampu memenuhi harapan dan kebutuhan masyarakat. 3. Aspek-Aspek Pengukuran Kinerja Sektor Publik Organisasi mempunyai sifat dan karakteristik yang unik, maka memerlukan ukuran penilaian kinerja yang lebih luas, tidak hanya laba, tidak hanya efisiensi dan finansial. Menurut Mahsun dkk 2012: 148 Pengukuran tersebut meliputi : a. Kelompok masukan input adalah segala sesuatu yang dibutuhkan agar pelaksanaan kegiatan dapat berjalan untuk menghasilkan keluaran. b. Kelompok proses process adalah ukuran kegiatan baik dari segi kecepatan, ketepatan, maupun tingkat akurasi pelaksanaan kegiatan tersebut. c. Kelompok keluaran output sesuatu yang diharapkan langsung dapat dicapai dari suatu kegiatan yang dapat berwujud maupun tak berwujud. d. Kelompok hasil outcome adalah segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya keluaran kegiatan pada jangka menengah yang mempunyai efek langsung. e. Kelompok manfaat benefit merupakan sesuatu yang terkait dengan tujuan akhir dari pelaksanaan kegiatan. f. Kelompok dampak impact merupakan pengaruh yang ditimbulkan baik positif maupun negatif. Menurut Bastian 2005: 276, aspek-apek yang diukur adalah: a. Aspek Finansial PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI