Analisis Data ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Tabel 5.9 Input pencapaian Kinerja Tahun 2013 Lanjutan No.
Indikator Kinerja Kegiatan Capaian
Input
7. Sistem Informasi Kearsipan Dinamis SIKD dan
Sistem Kearsipan Statis SIKS di seluruh pencipta arsip tingkat pusat, daerah, lembaga kearsipan
94
8. Persentase peningkatan pengunjung diorama
sejarah perjalanan bangsa per tahun 70,12
Penghitungan input pencapaian kinerja 2013 lihat Lampiran 4 5
Tahun 2014
Tabel 5.10 Input pencapaian Kinerja Tahun 2014 No.
Indikator Kinerja Kegiatan Capaian
Input
1. Persentase pencipta arsip lembaga negara, lembaga
kearsipan provinsikabkota, BUMN, dan lembaga kearsipan perguruan tinggi yang telah menerapkan
SIKD dan SIKS dalam pengelolaanarsip dinamis dan statis;
97,61
2. Persentase lembaga negara, pemerintah daerah
provinsikabupatenkota,BUMN, dan perguruan tinggi negeri yang telah membuat tata naskah dinas,
klasifikasi arsip, jadwal retensi arsip JRA serta system klasifikasi keamanan dan akses arsip
96,57
3. Persentase arsip statis lembaga negara yang dapat
diselamatkan 96,82
4. Jumlah instansi lembaga negara yang mendapatkan
persetujuan pemusnahan arsip per tahun 98,79
5. Persentase data informasi arsip statis pada lembaga
kearsipan provinsikabupatenkota 97,07
6. Skor Lakip ANRI
99,61 7.
Opini Audit BPK atas Laporan Keuangan 94,96
8. Persentase pemenuhan fasilitas sarana dan
prasarana kerja ANRI dalam rangka mendukung LayananArsip
99,62
Penghitungan input pencapaian kinerja 2014 lihat Lampiran 5 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Menghitung Output pencapaian kinerja tahun 2010-2014
Setelah menghitung input pencapaian kinerja Arsip Nasional RI, langkah selanjutnya adalah menghitung
output pencapaian kinerja. Output pencapaian kinerja menggambarkan seberapa besar hasil yang didapat dari
setiap progam kerja. Hasil tersebut dapat berupa laporan, pedoman, dan lain-lain. BerdasarkanIndikator Kinerja
Kegiatansetiap program kerja, output pencapaian kinerja dapat dihitung dengan membandingkan output realisasi
dengan output rencana target dikalikan 100 atau dapat dirumuskan sebagai berikut:
Capaian Output =
� �
100
Capaian Output =
8 hasil kajian
8 hasil kajian
100 = 100
Dengan menggunakan cara penghitungan seperti diatas maka tabel-tabel dibawah ini merupakan hasil penghitungan
Output pencapaian kinerja tahun 2010 s.d 2014 1
Tahun 2010
Tabel 5.11 Output pencapaian Kinerja Tahun 2010 No.
Indikator Kinerja Kegiatan Capaian
Output
1. Presentase rekomendasi hasil pengkajian dan
pengembangan sistem kearsipan dinamis dan statis yang akan menjadi NSPK
100
2. Jumlah Basis Data Penyelenggaraan JIKN
100 3.
Jumlah lembaga kearsipan daerah provinsi yang sudah menerapkan SIKS-TIK
100 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 5.11 Output pencapaian Kinerja Tahun 2010 Lanjutan No.
Indikator Kinerja Kegiatan Capaian
Output
4. Jumlah instansi pusat yang sudah menerapkan
SIKD-TIK 100
5. jumlah lembagaunit kearsipan dan arsiparis yang
terakreditasi dan disertifikasi 100
6. Jumlah pedoman mekanisme kerja arsiparis
100 7.
Jumlah peserta bimbingan arsiparis dan tim penilai
100 8.
Jumlah provinsi yang mendapatkan kendaraan layanan masyarakat sadar arsip
100 9.
Jumlah instansi
pusat dan
daerah yang
mendapatkan bimbingan dan konsultasi kearsipan 100
10. Jumlah
instansi pusat
dan daerah
yang mendapatkan supervisi kearsipan
100 11.
Jumlah instansi yang mendapat persetujuan Jadwal Retensi Arsip
100 12.
Jumlah Penyelenggaraan Arsip Masuk Desa 100
13. Pengembangan Pegawai
117 14.
Jumlah rekomendasi
penilaian yang
ditindaklanjuti pengakuisisian dan pemusnahan arsip
100
15. Jumlah daerah bencana arsip yang diselamatkan
100 16.
Jumlah daftar
arsip pengolahan
arsip konvensional
100 17.
Jumlah Arsip Rusak yang direstorasi 100
18. Jumlah Penerbitan Naskah Sumber Arsip yang
terbitkan 100
Penghitungan Output pencapaian kinerja2010 lihat Lampiran 6 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2 Tahun 2011
Tabel 5.12 Output pencapaian Kinerja Tahun 2011 No.
Indikator Kinerja Kegiatan Capaian
Output
1. Jumlah rekomendasi hasil pengkajian dan
pengembangan sistem kearsipan dinamis dan statis yang akan menjadi NSP
100
2.
Jumlah rekomendasi hasil pengkajian dan pengembangan sistem informasi kearsipan
dinamis dan statis yang akan menjadi NSPK
100
3.
Jumlah penggunaan sistem dan jaringan kearsipan nasional
100 4.
Jumlah lembaga dan unit kearsipan yang terakreditasi
100 5.
Jumlah pemerintah prov.kab.kota yang menerapkan SIKS-TIK
100 6.
Jumlah instansi pusat yang menerapkan SIKD- TIK
66,6 7.
Jumlah instansi yang mendapatkan pemahaman UndangUndang No. 43 Tahun 2009 tentang
Kearsipan
100
8.
Jumlah desakelurahan di kab.kota yang mendapatkan pemahaman Undang-Undang No.
43 Tahun 2009 tentang Kearsipan
100
9.
Jumlah desakelurahan di kab.kota yang mendapatkan pemahaman tentang pengelolaan
arsip sesuai dengan peraturan bidang kearsipan
93,33
10.
Jumlah lembaga kearsipan daerah kab.kota yang menerapkan pengelolaan arsip sesuai dengan
peraturan di bidang kearsipan
90
11.
Jumlah pencipta arsip tingkat provinsi dan kabupatenkota yang mendapatkan rekomendasi
persetujuan Jadwal Retensi Arsip JRA
180
12.
Jumlah instansi yang arsipnya diselamatkan
124 13.
Jumlah arsip hasil akuisisi
100 14.
Jumlah daftar inventaris arsip Sekneg yang dibuat
100 15.
Jumlah daftar arsip konvensional, audio visual, elektronik, kartograsi dan kearsitekturan yang
dibuat
100
16.
Jumlah lembar arsip yang dibarcode
100 17.
Jumlah reelrolllembarkaset
arsip yang
digitalisasi
102 18.
Jumlah naskah sumber arsip yang diterbitkan
100 19.
Jumlah materi standarisasi tata laksana pelayanan
100
Penghitungan Output pencapaian kinerja 2011 lihat Lampiran 7 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3 Tahun 2012
Tabel 5.13 Output pencapaian Kinerja Tahun 2012 No.
Indikator Kinerja Kegiatan Capaian
Output
1. Jumlah instansi pusat yang menerapkan SIKD
TIK 52,63
2. Jumlah instansi yang mendapatkan pemahaman
UU No. 43 Tahun 2009 tentang kearsipan 100
3. Jumlah instansi pusat yang menerapkan
pengelolaan arsip sesuai dengan peraturan bidang Kearsipan
90
4. Jumlah pencipta arsip tingkat pusat yang
mendapatkan rekomendasi persetujuan jadwal retensi arsip JRA
400
5. Jumlah rekomendasi penyelenggaraan kearsipan
pada instansi pusat 100
6. Jumlah Pemerintah Prov.Kab.Kota yang
mendapatkan pemahaman UU No. 43 Tahun 2009 tentang kearsipan
100
7. Jumlah Pemerintah Derah yang mendapatkan
kemampuan teknis pengelolaan arsip aset sesuai dengan peraturan Perundang-Undangan
75,75
8. Jumlah Pencipta arsip tingkat provinsi dan
kabupatenkota yang mendapatkan rekomendasi persetujuan jadwal retensi Arsip JRA
150
9. Jumlah rekomendasi penyelenggaraan kearsipan
pada pemerintah provinsi dan Kab.Kota. 100
10. Jumlah Lembaga dan unit kearsipan yang
terakreditasi 100
11. Jumlah arsiparis yang tersertifikasi
86 12.
Jumlah arsip yang mendapat bimbingan 91,58
13. Jumlah peserta diklat penciptaan jabatan
fungsional arsiparis tingkat ahli dan trampil 100
14. Jumlah Provinsi penerima dana dekonsentrasi
81,25 15.
Jumlah peserta diklat sertifikasi SDM 100
16. Jumlah peserta diklat teknis kearsipan
100 18.
Jumlah instansi yang arsip diselamatkan Arsip Pemilu
100 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 5.13 Output pencapaian Kinerja Tahun 2012 lanjutan No.
Indikator Kinerja Kegiatan Capaian
Output
19. Jumlah instansi yang arsipnya diselamatkan
Arsip KIB 100
20. Jumlah arsip hasil akuisisi
100 21.
Jumlah kaset hasil wawancara sejarah lisan 105,71
22. Jumlah guide arsip konvensional, audio visual,
elektronik, kartografi, dan kearsitekturan yang dibuat
100
Penghitungan Output pencapaian kinerja 2012 lihat Lampiran 8 4
Tahun 2013
Tabel 5.14 Output pencapaian Kinerja Tahun 2013 No.
Indikator Kinerja Kegiatan Capaian
Output
1. Persentase lembaga negara, pemerintah daerah
provinsikabupatenkota, BUMN, BUMD, dan lembaga kearsipan perguruan tinggi yang telah
menerapkan SIKD dan SIKS dalam pengelolaan arsip dinamisdanstatistic
100
2. Persentase Lembaga Negara, BUMN, BUMD,
Perguruan Tinggi Negeri yang telah memiliki unitkearsipan
133,3
3. Persentase Arsiparis dan SDM kearsipan yang
telah memiliki sertifikat kompetensi dan profesionalita
100
4. Persentase arsip statis lembaga negara dapat
diselamatkan 175
5. Jumlah InstansiLembaga Negara per Tahun
Mendapatkan Persetujuan Pemusnahan Arsip 112,5
6. Persentase rekomendasi hasil pengkajian dan
pengembangan penyelenggaraan Kesipan nasional yang akan menjadi bahan penyusunan NSPK
100
7. Sistem Informasi Kearsipan Dinamis SIKD dan
Sistem Kearsipan Statis SIKS di seluruh pencipta arsip tingkat pusat, daerah, lembaga kearsipan
100
8. Persentase peningkatan pengunjung diorama
sejarah perjalanan bangsa per tahun 133,3
Penghitungan Output pencapaian kinerja 2014 lihat Lampiran 9 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5 Tahun 2014
Tabel 5.15 Output pencapaian Kinerja Tahun 2014 No.
Indikator Kinerja Kegiatan Capaian
Output
1. Persentase pencipta arsip lembaga negara, lembaga
kearsipan provinsikabkota, BUMN, dan lembaga kearsipan perguruan tinggi yang telah menerapkan
SIKD dan SIKS dalam pengelolaanarsip dinamis dan statis;
166,7
2. Persentase lembaga negara, pemerintah daerah
provinsikabupatenkota,BUMN, dan perguruan tinggi negeri yang telah membuat tata naskah dinas,
klasifikasi arsip, jadwal retensi arsip JRA serta system klasifikasi keamanan dan akses arsip
93,33
3. Persentase arsip statis lembaga negara yang dapat
diselamatkan 160
4. Jumlah instansi lembaga negara yang mendapatkan
persetujuan pemusnahan arsip per tahun 154
5. Persentase data informasi arsip statis pada lembaga
kearsipan provinsikabupatenkota 181,81
6. Skor Lakip ANRI
100 7.
Opini Audit BPK atas Laporan Keuangan 100
8. Persentase pemenuhan fasilitas sarana dan
prasarana kerja ANRI dalam rangka mendukung LayananArsip
100
Penghitungan Output pencapaian kinerja 2014 lihat Lampiran 10 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c. Menghitung Indeks Efisiensi
Peneliti telah menghitung input dan output pencapaian kinerja. Selanjutnya peneliti akan melakukan
penghitungan indeks efisiensi setiapIndikator Kinerja Kegiatanpada progam kerja dan menghitung rata-rata
indeks efisiensi setiap tahunnya. Indeks efisiensi dapat dihitung dengan membandingkan output pencapaian kinerja
dengan input pencapaian kinerja atau bisa dirumuskan sebagai berikut:
Indeks Efisiensi =
Capaia n Output Capaian Input
Indeks Efisiensi =
100 92,33
= 1,08
Dengan menggunakan cara penghitungan seperti
diatas maka tabel-tabel dibawah ini merupakan hasil penghitungan Indeks Efisiensi tahun 2010 s.d 2014
1 Tahun 2010
Tabel 5.16 Nilai Indeks Tahun 2010 No.
Indikator Kinerja Kegiatan Indeks Efisiensi
1. Presentase rekomendasi hasil pengkajian dan
pengembangan sistem kearsipan dinamis dan statis yang akan menjadi NSPK
1,08
2. Jumlah Basis Data Penyelenggaraan JIKN
1,02 3.
Jumlah lembaga kearsipan daerah provinsi yang sudah menerapkan SIKS-TIK
1,06 4.
Jumlah instansi pusat yang sudah menerapkan SIKD-TIK
1,04 5.
jumlah lembagaunit kearsipan dan arsiparis yang terakreditasi dan disertifikasi
1,05 6.
Jumlah pedoman mekanisme kerja arsiparis 1,06
7. Jumlah peserta bimbingan arsiparis dan tim
penilai 1,04
8. Jumlah provinsi yang mendapatkan kendaraan
layanan masyarakat sadar arsip 1,01
Tabel 5.16 Nilai Indeks Tahun 2010 Lanjutan No.
Indikator Kinerja Kegiatan Indeks Efisiensi
9. Jumlah instansi pusat dan daerah yang
mendapatkan bimbingan
dan konsultasi
kearsipan 1,02
10. Jumlah instansi pusat dan daerah yang
mendapatkan supervisi kearsipan 1,04
11. Jumlah instansi yang mendapat persetujuan
Jadwal Retensi Arsip 1,13
12. Jumlah Penyelenggaraan Arsip Masuk Desa
1,03 13.
Pengembangan Pegawai 1,33
14. Jumlah
rekomendasi penilaian
yang ditindaklanjuti pengakuisisian dan pemusnahan
arsip 1,00
15. Jumlah daerah bencana arsip yang diselamatkan 1,00
16. Jumlah
daftar arsip
pengolahan arsip
konvensional 1,00
17. Jumlah Arsip Rusak yang direstorasi
1,00 18.
Jumlah Penerbitan Naskah Sumber Arsip yang terbitkan
1,03
Jumlah Indeks Efisiensi
18,94
Rata-rata Indeks Efisiensi 18,94 : 18 = 1,052
Penghitungan Indeks Efisiensi tahun 2010 lihat Lampiran 11 2
Tahun 2011
Tabel 5.17 Nilai Indeks Tahun 2011 No.
Indikator Kinerja Kegiatan Indeks Efisiensi
1. Jumlah rekomendasi hasil pengkajian dan
pengembangan sistem kearsipan dinamis dan statis yang akan menjadi NSP
1,05
2.
Jumlah rekomendasi hasil pengkajian dan pengembangan sistem informasi kearsipan
dinamis dan statis yang akan menjadi NSPK
1,05
3.
Jumlah penggunaan sistem dan jaringan kearsipan nasional
1,02 4.
Jumlah lembaga dan unit kearsipan yang terakreditasi
1,07
Tabel 5.17Nilai Indeks Tahun 2011 Lanjutan No.
Indikator Kinerja Kegiatan Indeks Efisiensi
5.
Jumlah pemerintah prov.kab.kota yang menerapkan SIKS-TIK
1,22
6.
Jumlah instansi pusat yang menerapkan SIKD- TIK
0,80
7.
Jumlah instansi yang mendapatkan pemahaman UndangUndang No. 43 Tahun 2009 tentang
Kearsipan 1,10
8.
Jumlah desakelurahan di kab.kota yang mendapatkan pemahaman Undang-Undang No.
43 Tahun 2009 tentang Kearsipan 1,12
9.
Jumlah desakelurahan di kab.kota yang mendapatkan pemahaman tentang pengelolaan
arsip sesuai dengan peraturan bidang kearsipan 1,11
10.
Jumlah lembaga kearsipan daerah kab.kota yang menerapkan pengelolaan arsip sesuai
dengan peraturan di bidang kearsipan 1,21
11.
Jumlah pencipta arsip tingkat provinsi dan kabupatenkota yang mendapatkan rekomendasi
persetujuan Jadwal Retensi Arsip JRA 2,27
12.
Jumlah instansi yang arsipnya diselamatkan 1,59
13.
Jumlah arsip hasil akuisisi 1,05
14.
Jumlah daftar inventaris arsip Sekneg yang dibuat
2,08
15.
Jumlah daftar arsip konvensional, audio visual, elektronik, kartograsi dan kearsitekturan yang
dibuat 1,03
16.
Jumlah lembar arsip yang dibarcode 1,00
17.
Jumlah reelrolllembarkaset arsip yang digitalisasi
1,11
18.
Jumlah naskah sumber arsip yang diterbitkan 1,00
19.
Jumlah materi standarisasi tata laksana pelayanan arsip
1,04
Jumlah Indeks Efisiensi
22,92:19
Rata-rata Indeks Efisiensi
22,92 : 19 = 1,206
Penghitungan Indeks Efisiensi tahun 2011 lihat Lampiran 12 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3 Tahun 2012
Tabel 5.18Nilai Indeks Tahun 2012 No.
Indikator Kinerja Kegiatan Indeks Efisiensi
1. Jumlah instansi pusat yang menerapkan SIKD
TIK 0,59
2. Jumlah instansi yang mendapatkan pemahaman
UU No. 43 Tahun 2009 tentang kearsipan 1,08
3. Jumlah instansi pusat yang menerapkan
pengelolaan arsip sesuai dengan peraturan bidang Kearsipan
0,97
4. Jumlah pencipta arsip tingkat pusat yang
mendapatkan rekomendasi persetujuan jadwal retensi arsip JRA
4,58
5. Jumlah rekomendasi penyelenggaraan
kearsipan pada instansi pusat 1,12
6. Jumlah Pemerintah Prov.Kab.Kota yang
mendapatkan pemahaman UU No. 43 Tahun 2009 tentang kearsipan
1,10
7. Jumlah Pemerintah Derah yang mendapatkan
kemampuan teknis pengelolaan arsip aset sesuai dengan peraturan Perundang-Undangan
0,83
8. Jumlah Pencipta arsip tingkat provinsi dan
kabupatenkota yang mendapatkan rekomendasi persetujuan jadwal retensi Arsip
JRA 1,52
9. Jumlah
rekomendasi penyelenggaraan
kearsipan pada pemerintah provinsi dan Kab.Kota.
0,94
10. Jumlah Lembaga dan unit kearsipan yang
terakreditasi 1,10
11. Jumlah arsiparis yang tersertifikasi
0,86 12.
Jumlah arsip yang mendapat bimbingan 0,92
13. Jumlah peserta diklat penciptaan jabatan
fungsional arsiparis tingkat ahli dan trampil 1,12
14. Jumlah Provinsi penerima dana dekonsentrasi
0,84 15.
Jumlah peserta diklat sertifikasi SDM 1,02
16. Jumlah peserta diklat teknis kearsipan
1,24 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 5.18 Nilai Indeks Tahun 2012 Lanjutan No.
Indikator Kinerja Kegiatan Indeks Efisiensi
17. Jumlah bulan layanan ketatausahaan
1,52 18.
Jumlah instansi yang arsip diselamatkan Arsip Pemilu
1,07 19.
Jumlah instansi yang arsipnya diselamatkan Arsip KIB
1,00 20.
Jumlah arsip hasil akuisisi 1,02
21. Jumlah kaset hasil wawancara sejarah lisan
1,07 22.
Jumlah guide arsip konvensional, audio visual, elektronik, kartografi, dan kearsitekturan yang
dibuat 1,02
Jumlah Indeks Efisiensi
27,53
Rata-rata Indeks Efisiensi 27,53 : 22 = 1,251
Penghitungan Indeks Efisiensi tahun 2012 lihat Lampiran 13 4
Tahun 2013
Tabel 5.19 Nilai Indeks Tahun 2013 No.
Indikator Kinerja Kegiatan Indeks Efisiensi
1. Persentase lembaga negara, pemerintah daerah
provinsikabupatenkota, BUMN, BUMD, dan lembaga kearsipan perguruan tinggi yang telah
menerapkan SIKD dan SIKS dalam pengelolaan arsip dinamisdan statistik
1,13
2. Persentase Lembaga Negara, BUMN, BUMD,
Perguruan Tinggi Negeri yang telah memiliki unitkearsipan
1,42
3. Persentase Arsiparis dan SDM kearsipan yang
telah memiliki sertifikat kompetensi dan profesionalita
1,05
4. Persentase arsip statis lembaga negara dapat
diselamatkan 1,84
5. Jumlah InstansiLembaga Negara per Tahun
Mendapatkan Persetujuan Pemusnahan Arsip 1,19
6. Persentase rekomendasi hasil pengkajian dan
pengembangan penyelenggaraan Kesipan nasional yang akan menjadi bahan penyusunan
NSPK 1,03
7. Sistem Informasi Kearsipan Dinamis SIKD
dan Sistem Kearsipan Statis SIKS di seluruh pencipta arsip tingkat pusat, daerah, lembaga
kearsipan 1,06
Tabel 5.19 Nilai Indeks Tahun 2013
Lanjutan
No. Indikator Kinerja Kegiatan
Indeks Efisiensi
8. Persentase peningkatan pengunjung diorama
sejarah perjalanan bangsa per tahun 1,90
Jumlah Indeks Efisiensi
10,42
Rata-rata Indeks Efisiensi 10,42 : 8 = 1,302
Penghitungan Indeks Efisiensi tahun 2013 lihat Lampiran 14
5 Tahun 2014
Tabel 5.20 Nilai Indeks Tahun 2014 No.
Indikator Kinerja Kegiatan Indeks Efisiensi
1. Persentase pencipta arsip lembaga negara,
lembaga kearsipan provinsikabkota, BUMN, dan lembaga kearsipan perguruan tinggi yang
telah menerapkan SIKD dan SIKS dalam pengelolaanarsip dinamis dan statis;
1,71
2. Persentase lembaga negara, pemerintah daerah
provinsikabupatenkota,BUMN, dan perguruan tinggi negeri yang telah membuat tata naskah
dinas, klasifikasi arsip, jadwal retensi arsip JRA serta system klasifikasi keamanan dan
akses arsip 0,97
3. Persentase arsip statis lembaga negara yang
dapat diselamatkan 1,65
4. Jumlah
instansi lembaga
negara yang
mendapatkan persetujuan pemusnahan arsip per tahun
1,55
5. Persentase data informasi arsip statis pada
lembaga kearsipan provinsikabupatenkota 1,87
6. Skor Lakip ANRI
1,00 7.
Opini Audit BPK atas Laporan Keuangan 1,05
8. Persentase pemenuhan fasilitas sarana dan
prasarana kerja ANRI dalam rangka mendukung LayananArsip
1,00
Jumlah Indeks Efisiensi 10,8
Rata-rata Indeks Efisiensi 10,8 : 8 = 1,35
Penghitungan Indeks Efisiensi tahun 2014 lihat Lampiran 15 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Langkah kedua yang digunakan untuk menjawab rumusan masalah,
yaitu dengan
menghitung Trenddan
penarikan kesimpulan hasil analisis data.Trend dapat dihitung dengan
menggunakan rata-rata Nilai Indeks Efisiensi yang telah diperoleh pada tahap sebelumnya.
a Menghitung Trend dengan metode least square :
Tabel 5.21 Menghitung Persamaan Garis Trend Tahun
Y X
X
2
XY
2010 1,052
-2 4
-2,104 2011
1,206 -1
1 -1,206
2012 1,251
2013 1,302
1 1
1,302 2014
1,35 2
4 2,7
Y= 6,161 X
2
= 10 XY= 0,692
Keterangan : Y = Indeks Efisiensi Arsip Nasional RI
X = Tahun a = Konstanta
b = besarnya Y jika X mengalami 1 perubahan satuan Y’ = a+bx
a= y
n =
6,161 5
=1,2322
b=
XY X
2
=
0,692 10
=0,0692 Y’ = a+bx
Y’ = 1,2322 + 0,0692X
Gambar 5. 1 Grafik Trend Indeks Efisiensi tahun 2010-2014
b Penarikan Kesimpulan Hasil Analisis Data
Peneliti melakukan analisis data mulai dari menghitung input pencapaian kinerja, output pencapaian kinerja, rata-rata
indeks efisiensi dan menghitung trend. Setelah peneliti melakukan semua tahap analisis data, maka diperoleh hasil
kinerja Arsip Nasional Republik Indonesia dari tahun 2010 s.d 2014 meningkat. Peningkatan kinerja Arsip Nasional RI dapat
dilihat dari koefisien persamaan trend kinerja Arsip Nasional RI yang bernilai positif Nilai trend pada tahun 2010
mempunyai nilai sebesar 1,052, tahun 2011 1,206, tahun 2012
0.000 0.200
0.400 0.600
0.800 1.000
1.200 1.400
1.600
10 11
12 13
14 Y
Y = Indeks
Efisien -si
1,251, untuk tahun 2013 sebesar 1,302 dan untuk tahun 2014 sebesar 1,35. Grafik yang dihasilkan dari trend di atas selalu
meningkat dari tahun 2010 s.d 2014. Hal ini berarti kinerja Arsip Nasional Republik Indonesia dari tahun 2010 s.d 2014
selalu meningkat dan mengalami perkembangan yang positif.