Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

motif sosial, emosional, aspirasi, dan prestasi Hurlock, 1990; 58. Pada masa remaja, pembentukan konsep diri dianggap sangat penting, karena konsep diri akan mempengaruhi sukses atau gagalnya seseorang dalam mengatasi persoalan dan melaksanakan tugas-tugas perkembangan dalam tahap selanjutnya Erickson, dalam Partosuwido 1979. Remaja mempunyai tugas utama mencari dan menegaskan eksistensi dan jati dirinya, mengetahui kekuatan dan kelemahan diri sendiri, mencari arah dan tujuan, serta menjalin hubungan dengan orang yang dianggap penting Purwadi, 2004. Konsep diri sebagai produk sosial tumbuh dan berkembang melalui interaksi sosial dalam lingkup pergaulan individu. Bagi remaja lingkungan sosial bisa memberikan gambaran ideal bagi dirinya dan pada kenyataannya mereka dituntut untuk bisa memenuhi gambaran tersebut Hurlock 1990 : 234 gambaran ideal ini bisa berupa nilai, sikap, norma, serta aturan yang berlaku dalam masyarakat. Remaja mulai bisa belajar mengenal, melihat, dan mengetahui apa yang harus ia lakukan untuk bisa memenuhi harapan-harapan lingkungan sosial. Lingkungan sosial remaja dan remaja saling mendukung. Lingkungan sosial memberikan gambaran dan masukan tentang apa dan bagaimana individu menurut penilaian mereka, dan ini penting sekali bagi perkembangan konsep diri remaja. Konsep diri merupakan evaluasi tehadap domain yang spesifik dari diri. Remaja dapat membuat evaluasi diri terhadap beberapa domain dalam hidupnya, antara lain akademik, penampilan fisik dan lain sebagainya. Konsep diri adalah gambaran seseorang mengenai dirinya Calhoun Acocella, 1993. Konsep diri menjadi faktor penting dalam diri remaja karena konsep diri mencakup bagaimana individu dapat menerima dan menghargai diri sendiri berkaitan dengan kelebihan dan kekurangan yang terdapat dalam dirinya, dimana konsep diri ini bersifat dinamis dan selalu mengalami perubahan. Konsep diri ini terbentuk melalui proses belajar sejak masa pertumbuhan manusia dari kecil hingga dewasa. Proses pembentukan diri ini dipengaruhi oleh berbagai aspek seperti pola asuh, lingkungan, pengalaman, kritik internal Rini, 2002. Dinamika remaja yang melakukan pola kehidupan vegetarian tersebut sedikit banyak memberikan kontribusi atau pengaruh pada pembentukan konsep diri mereka. Remaja vegetarian mengalami perubahan yang menyeluruh terhadap pola kehidupan mereka sehari-hari. Remaja vegetarian memiliki pengalaman dan lingkungan yang memberikan berbagai perubahan atau dinamika kehidupan. Sesuai dengan apa yang peneliti perhatikan remaja vegetarian memiliki perbedaan dalam berperilaku sehari-hari dengan remaja pada umumnya, hal ini berkaitan dengan aturan-aturan yang harus mereka jalani sebagai umat Buddha yang menjalani vegetarian. Dari sinilah muncul ketertarikan peneliti untuk melakukan penelitian terhadap remaja vegetarian berkaitan dengan gambaran konsep diri mereka. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Apakah pola hidup vegetarian mempengaruhi gambaran konsep diri remaja tersebut.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka masalah yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah bagaimanakah gambaran konsep diri pada remaja vegetarian ?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut diatas, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran konsep diri dan mencoba mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya konsep diri pada remaja vegetarian.

D. Manfaat Penelitian

Jika tercapainya tujuan penelitian tersebut diatas, maka hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut : a. Bagi Penulis Kegiatan peneitian ini merupakan kesempatan berharga untuk menerapkan teori yang diperoleh selama kuliah di fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma. b. Bagi Remaja PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Penelitian ini diharapkan dapat mendatangkan manfaaat bagi remaja khususnya yang berhubungan dengan konsep diri. c. Bagi Pihak lain Pembaca maupun peminat dibidang psikologi perkembangan, hasil. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan referensi bagi penelitian sejenis. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II DASAR TEORI

A. KONSEP DIRI

1. Pengertian Konsep Diri Konsep diri adalah seluruh pandangan seseorang tentang dirinya. Pandangan itu berasal dari bagaimana seseorang melihat dirinya, bagaimana pemikiran dan pendapat tentang dirinya, bagaimana sikapnya terhadap dirinya Noesjirwan, 1979. Brooks dalam Rakhmat, 2000 mendefinisikan konsep diri sebagai pandangan dan perasaan kita tentang diri kita. Persepsi tentang diri ini boleh bersifat psikologi, sosial, dan fisik, dan bukan hanya gambaran deskriptif, tetapi juga penilaian seseorang tentang dirinya sendiri. Pengertian konsep diri menurut Hurlock 1990 adalah gambaran yang dimiliki seseorang tentang dirinya sendiri. Konsep diri merupakan gabungan keyakinan yang dimiliki orang langsung dari mereka sendiri yang mencakup karakteristik fisik, psikologis, emosional, aspirasi, dan prestasi. Konsep diri menurut Fitts dalam Tarakanita, 2002 adalah sesuatu konstruk sentral untuk mengenal dan mengerti manusia dan sifatnya fenomenologis yang berarti terdapat prinsip dasar bahwa manusia bereaksi terhadap dunia fenomenal seseorang. Aspek yang paling penting yaitu dirinya sendiri sebagaimana diamati, dipersepsikan dan dialami oleh orang tersebut.. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Konsep diri ini mengandung unsur penilaian dan mempengaruhi perilaku seseorang dalam berinteraksi dengan orang lain. Pengertian menurut Santrock 1996, konsep diri merupakan evaluasi terhadap domain yang spesifik dari diri. Konsep diri berbeda dengan rasa percaya diri. Berdasarkan uraian diatas, maka disimpulkan bahwa konsep diri adalah gambaran seseorang tentang dirinya sendiri, sebagaimana diri diamati, dipersepsi, dan dialami oleh orang tersebut. 2. Dimensi-Dimensi Konsep Diri Menurut Acocella J.R Calhoun F. J 1993, konsep diri memiliki beberapa aspek, yaitu a. Aspek Pengetahuan Knowledge, adalah dimensi pertama dalam konsep diri yang merupakan dimensi yang diketahui oleh seseorang tentang dirinya sendiri. Aspek ini memberikan gambaran tentang keadaan diri sendiri self picture. Gambaran mengenai diri sendiri akan membentuk citra diri self image. Aspek ini merupakan data yang bersifat objektif. Misalnya jenis kelamin, pekerjaan, suku, kebangsaan. b. Aspek Harapan Expectations, pada saat seseorang mempunyai satu set pandangan tentang siapa dirinya, maka orang tersebut juga mempunyai pandangan lain tentang kemungkinan orang tersebut menjadi apa dimasa yang akan datang Rogers, dalam CalhounAcocella, 1990. Pandangan ini akan mengakibatkan orang tersebut memiliki pengharapan bagi dirinya sendiri. c. Aspek Evaluasi Evaluation, adalah dimensi ketiga dari konsep diri. Setiap hari individu selalu memberikan penilaian terhadap dirinya sendiri, apakah saya dapat melakukan seperti yang saya harapkan, dan apakah saya dapat memenuhi apa yang menjadi standar saya. Berzonnsky 1981 menyatakan bahwa untuk mengerti konsep diri seseorang dapat dilihat melalui penilaian terhadap diri-dirinya, penilaian tersebut terdapat dalam beberapa aspek berikut, yaitu: a. Aspek fisik, meliputi penilaian individu terhadap segala sesuatu yang dimilikinya seperti tubuh, pakaian, dan benda miliknya. b. Aspek psikis, di dalamnya terdapat pikiran, perasaan, dan sikap yang dimiliki individu terhadap dirinya sendiri. c. Aspek sosial, meliputi bagaimana peran sosial yang diperankan individu dan penilaian individu terhadap peranan tersebut. d. Aspek moral, meliputi nilai dan prinsip yang memberi arti serta arah bagi kehidupan seseorang. Hurlock 1990 menyatakan bahwa konsep diri seseorang terdiri dari beberapa komponen, antara lain sebagai berikut : a. Konsep diri dasar the basic self concept PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI