19
normatif kodifikasi, Undang-Undang atau kontrak secara in actionin abstracto pada setiap peristiwa hukum yang terjadi dalam masyarakat in concreto.
26
1.8.2. Sifat Penelitian
Sifat penelitian dalam penulisan karya ilmiah ini bersifat deskriptif analitis. Penelitian yang bersifat deskriptif analitis bertujuan untuk memberikan
data yang seteliti mungkin tentang manusia, keadaan atau gejala-gejala lainnya,
27
maka dapat diambil data obyektif karena ingin menggambarkan kenyataan yang terjadi di Polsek Kuta di Kecamatan Kuta Selatan.
1.8.3. Jenis Pendekatan
Pendekatan dalam penelitian hukum dimaksudkan adalah bahan untuk mengawali sebagai dasar sudut pandang dan kerangka berpikir seorang peneliti
untuk melakukan analisis. Dalam penulisan karya ilmiah ini, agar mendapatkan hasil yang ilmiah, serta dapat dipertahankan secara ilmiah, maka masalah dalam
penelitian ini dibahas menggunakan jenis pendekatan sebagai berikut: a.
Pendekatan perundang-undangan statute approach hal ini dimaksudkan bahwa peneliti menggunakan peraturan perundang-
undangan sebagai dasar awal melakukan analisis.
26
Abdulkadir Muhamad, 2004, Hukum dan Penelitian Hukum, Citra Aditya Bakti, Bandung, h. 134
27
Soerjono Soekanto, 2000, Pengantar Penelitian Hukum, UI press, Jakarta, h. 10. selanjutnya disebut Soerjono Soekanto II
20
b. Pendekatan kasus case approach, pendekatan kasus dalam penelitian
hukum bertujuan untuk mempelajari norma-norma atau kaidah hukum yang dilakukan dalam praktik hukum.
c. Pendekatan analitis Analytical Approach, pendekatan ini dilakukan
dengan mencari makna pada istilah-istilah hukum yang terdapat didalam perundang-undangan, dengan begitu peneliti memperoleh
pengertian atau makna baru dari istilah-istiah hukum dan menguji penerapannya secara praktis.
28
1.8.4. Data dan Sumber Data
Dalam penelitian hukum empiris data dapat dibedakan menjadi 2 dua yaitu:
1. Data primer, yaitu data yang diperoleh terutama dari penelitian yang
dilakukan langsung didalam masyarakat.
29
Sumber data primer yang diperoleh dari penelitian ini dengan melakukan penelitian yang
berlokasi di Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Provinsi Bali. Penelitian ini dilakukan dengan cara melakukan wawancara
dengan informan dan responden yang ada pada lokasi penelitian tersebut. Informan, adalah orang atau individu yang memberikan
informasi data yang dibutuhkan oleh peneliti sebatas yang diketahuinya.
28
Fajar, Mukti dan Yulianto Achmad, 2010, Dualisme Penelitian Hukum Normatif Empiris, Pustaka Pelajar, Yogjakarta, h. 185-190
29
Soerjono Soekanto I, h. 156.
21
Informan diperlukan didalam penelitian empiris untuk mendapatkan data secara kualitatif. Responden, adalah seseorang atau individu yang
akan memberikan respons terhadap pertanyaan yang diajukan oleh peneliti. Responden ini merupakan orang atau individu yang terkait
secara langsung dengan data yang dibutuhkan.
30
2. Data sekunder diperoleh melalui penelitian kepustakaan Library
Research dengan menggunakan bahan-bahan hukum sebagai berikut:
31
Bahan hukum primer, yaitu Kitab Undang-Undang Hukum Pidana. Selanjutnya dalam bahan hukum sekunder, yang terdiri dari literatur-
literatur, buku-buku, makalah, dan jurnal yang ditulis oleh para ahli dan dokumen-dokumen yang berkenaan dengan masalah yang dibahas.
Sedangkan Bahan hukum tersier, yang terdiri dari kamus dan ensiklopedi.
32
1.8.5. Teknik Pengumpulan Data