Teknik Penentuan Sampel a.

3.2. Teknik Penentuan Sampel a.

Populasi Menurut Sumarsono 2002 : 44 populasi merupakan kelompok subyek obyek yang memiliki ciri – ciri atau karakteristik tertentu yang berbeda dengan kelompok subyek obyek yang lain, dan kelompok tersebut akan dikenai generalisasi dari hasil penelitian. Dalam penelitian ini yang dijadikan populasi adalah semua manajer meliputi top manager, middle manager dan lower manager pada PT. GARAM Persero yang berjumlah 39 orang dengan perincian yang dapat dilihat pada table 3.2. Tabel 3.2 : Populasi sebagai Responden No Tingkatan Jumlah 1. Top Manager 3 2. Middle Manager 9 3. Lower Manager 27 Total 39 Sumber : PT. Garam Persero b. Sampel Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Sampel adalah bagian dari populasi yang mempunyai ciri dan karakteristik yang sama dengan populasi tersebut. Sumarsono 2004 : 44. Sedangkan untuk menentukan besaran sampel ditentukan dengan rumus slovin 1960 sebagai berikut : Umar, 1997 : 74 Keterangan: n = Ukuran sampel N =Ukuran populasi e = Persen kelonggaran ketidak telitian karena kesalahan pengambilan sampel yang dapat diinginkan, yaitu 10 . Berdasarkan data jumlah populasi maka : Berdasarkan perhitungan diatas, maka jumlah anggota sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 28 orang. Kisaran tingkat signifikansi mulai dari 0,01 sampai dengan 0,1. Yang dimaksud dengan tingkat signifikansi adalah probabilitas melakukan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. kesalahan tipe I, yaitu kesalahan menolak hipotesis ketika hipotesis tersebut benar. http:www.jonathansarwono.infoteori_spssteori_spss.htm Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan teknik Stratified Random Sampling. Cara yang digunakan untuk menarik sampel secara random dari masing-masing strata adalah Uniform Sampling Fraction, besar kecilnya ukuran sampel masing-masing strata tergantung pada besarnya ukuran relatif populasi masing-masing strata Sumarsono, 2004:50. Populasi yang dianggap heterogen menurut suatu karakteristik tertentu terlebih dahulu dikelompokan ke dalam beberapa subpopulasi sehingga setiap subspopulasi yang ada memiliki anggota sampel yang relatif homogen. Lalu dari setiap subpopulasi ini secara acak diambil anggota sampelnya. Dasar penentuan strata dilihat dari tingkatan jabatan yaitu manajer tingkat atas, menengah dan bawah Umar, 1997:77-78. Sampel masing-masing subpopulasi didapat dengan cara membandingkan antara jumlah subpopulasi dengan jumlah populasi kemudian dikalikan dengan sampel yang ditentukan. Dengan jumlah sampel secara keseluruhan sebanyak 28 maka jumlah sampel untuk masing-masing strata adalah : No Tingkatan Jumlah orang Ukuran sampel masing- masing strata Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Perhitungan Sampel Sampel orang 1 Top Manager 3 339 × 28 = 2 2 2 Middle Manager 9 939 × 28 = 7 7 3 Lower Manager 27 2739 × 28 = 19 19 39 28 Sumber : PT. Garam Persero Penentuan sampel dari masing-masing strata, dilakukan pengambilan sampel secara undian, cara ini member nomor-nomor pada seluruh anggota populasi masing-masing strata, lalu secara acak dipilih nomor-nomor yang sesuai dengan banyaknya jumlah sampel yang dibutuhkan tanpa pengembalian, sehingga nilai probabilitasnya tidak konstan Fox 1969 dalam Umar, 1997:76. Dari definisi penentuan sampel diatas, maka populasi yang tidak digunakan sampel adalah sebagai berikut : No. Tingkatan Jabatan Jumlah 1 Top Manager Direktur Produksi Olahan 1 orang Middler Manager Kepala Satuan Pengawas Intern 1 orang 2 Kadiv Pemasaran 1 orang Kepala Pegaraman 1 orang Kepala Wilayah Pemasaran 1 orang Kabag Keamanan 1 orang 3 Lower Manager Kabag Terminal 1 orang Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Kabag Keuangan 1 orang Staf setingkat satuan kerja 1 orang Kabag Pembelian Garam Rakyat 1 orang Kabag Pemeliharaan Alat Berat 1 orang Sumber : PT. Garam Persero 3.3. Teknik Pengumpulan Data

3.3.1. Jenis Data

Data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari obyek yang diteliti dengan teknik kuesioner, dengan daftar pertanyaan yang terprogram dan terstruktur dalam obyek penelitian.

3.3.2. Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan industry kimia dasar yang bergerak di bidang produksi, perdagangan dan distribusi garam, yaitu PT. Garam persero yang berada di jl . Arief Rahman Hakim no. 93 Surabaya.

3.3.3. Pengumpulan Data

Dalam rangka memperoleh data, pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini dilaksanakan dengan : 1. Wawancara Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara si penanya atau pewawancara dengan si penjawab atau responden. 2. Kuisioner Memberikan daftar pertanyaan kepada responden untuk kemudian diberikan nilai atau scoring. Kuisioner teersebut dibagikan ke pihak lain yang berkepentingan yang secara langsung berhubungan dengan masalah yang diteliti. 3.4. Uji Kualitas Data 3.4.1. Uji Validitas

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Total Quality Management, Sistem Pengukuran Kinerja Dan Sistem Penghargaan Terhadap Kinerja Manjerial

0 4 71

Pengaruh Sistem Pengukuran Kinerja, Sistem Penghargaan dan Total Quality Management terhadap Kinerja Manajerial pada PT. Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Medan 20000

3 14 111

PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT, SISTEM PENGUKURAN KINERJA DAN SISTEM PENGHARGAAN TERHADAP KINERJA Pengaruh Total Quality Management, Sistem Pengukuran Kinerja Dan Sistem Penghargaan Terhadap Kinerja Manajerial(Studi Kasus pada Rumah Sakit Umum Daerah

0 6 15

PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT, SISTEM PENGUKURAN KINERJA DAN SISTEM PENGHARGAAN TERHADAP KINERJA Pengaruh Total Quality Management, Sistem Pengukuran Kinerja Dan Sistem Penghargaan Terhadap Kinerja Manajerial(Studi Kasus pada Rumah Sakit Umum Daerah

0 4 19

PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT, SISTEM PENGUKURAN KINERJA, SISTEM PENGHARGAAN, DAN KOMITMEN ORGANISASI Pengaruh Total Quality Management, Sistem Pengukuran Kinerja, Sistem Penghargaan, dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Manajerial (Studi Kasus p

1 17 17

PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT, SISTEM PENGUKURAN KINERJA, SISTEM PENGHARGAAN, DAN KOMITMEN ORGANISASI Pengaruh Total Quality Management, Sistem Pengukuran Kinerja, Sistem Penghargaan, dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Manajerial (Studi Kasus p

0 4 17

PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT, SISTEM PENGUKURAN KINERJA DAN SISTEM PENGHARGAAN TERHADAP Pengaruh Total Quality Management, Sistem Pengukuran Kinerja Dan Sistem Penghargaan Terhadap Kinerja Manajerial (Studi Empiris Pada RSUD RAA Soewondo Pati).

0 5 16

PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT, SISTEM PENGUKURAN KINERJA DAN SISTEM PENGHARGAAN TERHADAP Pengaruh Total Quality Management, Sistem Pengukuran Kinerja Dan Sistem Penghargaan Terhadap Kinerja Manajerial (Studi Empiris Pada RSUD RAA Soewondo Pati).

0 3 14

Pengaruh Penerapan Total Quality Management (TQM), Sistem Pengukuran Kinerja dan Sistem Penghargaan (Reward) terhadap Kinerja Manajerial.

1 20 21

PENGARUH SISTEM PENGUKURAN KINERJA, TOTAL QUALITY MANAGEMENT DAN SISTEM PENGHARGAAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL

0 2 11