Pengertian Akuntansi Secara Umum Sistem Informasi Sistem Informasi

2.2. Landasan Teori

2.2.1. Pengertian Akuntansi Secara Umum

Menurut Warren dan Fess 2005:10, akuntansi adalah sistem informasi yang menghasilkan laporan kepada pihak-pihak yang berkepentingan mengenai aktifitas ekonomi dan kondisi perusahaan. Menurut Kieso dan Weygandt 2008:2, akuntansi adalah pengidentifikasian, pengukuran, dan pengkomunikasian informasi keuangan tentang entitas ekonomi kepada pemakai berkepentingan. Berdasarkan pengertian dari kedua definisi diatas dapat disimpulkan bahwa akuntansi merupakan proses pengolahan informasi yang berkaitan dengan kesatuan ekonomi yang bersifat kuantitatif yang dapat menjadi dasar bagi pihak ekstern maupun intern untuk mengambil keputusan. Sedangkan dalam bahasa perusahaan, melalui akuntansilah, perusahaan dikomunikasikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan dan akan mengambil tindakan berdasarkan laporan tersebut.

2.2.2. Sistem Informasi

2.2.2.1.Pengertian Sistem Informasi Menurut Bodnar dan Hopwood 2006:6 Sistem informasi “berbasis-komputer” merupakan suatu rangkaian perangkat keras dan perangkat lunak yang dirancang untuk mentransformasi data menjadi informasi yang berguna. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Menurut Dewett dan Jones 2001 dalam Handayani 2010, Sistem Informasi SI menawarkan sinergi dan efisiensi informasi pada suatu organisasi.

2.2.3. Sistem Informasi

Akuntansi 2.2.3.1.Definisi Sistem Informasi Akuntansi Berdasarkan latar belakang masalah, dapat diketahui suatu perusahaan sangat memerlukan sistem informasi akuntansi yang efisien dan efektif dalam menyajikan informasi. Menurut Mulyadi 2001:3, Sistem Informasi Akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan. Menurut Bodnar dan Hopwood 2006:3, Sistem Informasi Akuntansi SIA merupakan kumpulan sumber daya, seperti manusia dan peralatan, yang dirancang untuk mengubah data keuangan dan data lainnya ke dalam informasi. Informasi tersebut dikomunikasikan kepada para pembuat keputusan. Menurut Kieso dan Weygandt 2008:72, Sistem Informasi Akuntansi SIA adalah sistem pengumpulan dan pemrosesan data transaksi serta penyebaran informasi keuangan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Dari ketiga uraian definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Sistem Informasi Akuntansi SIA adalah kesatuan struktur-struktur dalam Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. suatu entitas untuk mentranformasikan data ekonomi menjadi informasi akuntansi dengan tujuan untuk memuaskan kebutuhan para pemakai informasi, dan sangat dibutuhkan pihak manajerial dalam mengambil suatu keputusan yang relevan, akurat, dan tepat waktu. 2.2.3.2.Unsur-unsur Sistem Informasi Akuntansi Menurut Husein 2004:3-5 elemen-elemen penting dalam suatu sistem informasi akuntansi adalah: 1. Pemakai akhir End User, terdiri dari pemakai akhir eksternal dan pemakai akhir eksternal. Pemakai akhir eksternal adalah para kreditur, pemegang saham, investor potensial, pajak, pemerintah, pemasok dan pelanggan, sedangkan pemakai akhir internal adalah pihak manajemen di setiap tingkatan organisasi. 2. Sumber data, adalah transaksi keuangan yang memasuki sistem informasi dari sumber eksternal dan internal. 3. Pengumpulan data, yaitu tahap operasional yang tujuannya untuk memastikan bahwa data yang memasuki sistem itu sah, lengkap, dan bebas dari kesalahan. 4. Pemrosesan data, adalah data yang diolah untuk menghasilkan informasi. 5. Manajemen database, bertugas untuk menyimpan, memperbaiki, memanggil, dan menghapus data. 6. Penghasil informasi, yakni proses pengumpulan, mengatur, memformat, dan menyajikan informasi untuk para pemakai. Informasi Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. dapat berupa dokumen operasional seperti laporan keuangan, atau tampilan di layar computer. 7. Umpan balik, yakni berbentuk output yang dikirimkan kembali ke sistem sebagai sumber data. 2.2.3.3.Tujuan Sistem Informasi Akuntansi Menurut Husein 2004:5-6, Tujuan dari setiap Sistem Informasi Akuntansi adalah menyediakan informasi akuntansi bagi berbagai pemakai atau pengguna. Pemakai ini mungkin dari internal seperti manajer, atau dari eksternal seperti pelanggan. 1. Untuk mendukung operasi harian 2. Untuk mendukung pembuatan keputusan oleh pembuat keputusan intern perusahaan 3. Memenuhi kewajiban yang berhubungan dengan pengelolaan perusahaan Dari tujuan Sistem Informasi Akuntansi SIA diatas maka peneliti dapat mengambil kesimpulan yaitu Sistem Informasi menyediakan informasi bagi semua karyawan operasional perusahaan setiap harinya. 2.2.3.4.Pemakai Sistem Informasi Akuntansi Menurut Simamora 2002:8-14 Sistem akuntansi melayani kebutuhan informasi dari beragam pemakai informasi. Para pemakai laporan keuangan dapat dibagi dalam dua golongan yaitu pemakai internal, dan pemakai eksternal. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. a. Pemakai Internal 1. Manajer dan staf internal. Manajer-manajer perusahaan memakai informasi akuntansi untuk menetapkan sasaran organisasinya, mengevaluasi kemajuan terhadap sasaran tersebut dan mengambil tindakanlangkah korektif manakala dibutuhkan. Pemakai Internal dapat meminta jenis informasi apapun yang mereka butuhkan, yang mampu disediakan oleh sistem akuntansi, untuk membuat keputusan-keputusan atas aktivitasoperasi internal perusahaan. 2. Pemilik perusahaan atau dewan direksi, membutuhkan informasi untuk mengevaluasi kinerja manajer dan menentukan imbalan bagi manajer manakala kinerja mereka mengesankan. b. Pemakai Eksternal 1. Pemegang Saham, pemegang saham memerlukan laporan eksternal bertujuan untuk menjawab pertanyaan pemegang saham itu sendiri, seperti: berapa laba usaha tahun berjalan dan tahun lalu?, apakah aktiva memadai untuk mencapai rencana bisnis?, apakah biaya pemasaran sesuai dengan tingkat dan jenis penjualan?, apakah tagihan pelanggan dibayar secara tepat waktu?, dan apakah pinjaman perusahaan terlalu besar atau wajar? 2. Investor, Investor memasok dana yang dibutuhkan untuk memulai kegiatan usaha. Untuk memutuskan permodalan suatu perusahaan, pemodal potensial biasanya mengkalkulasi besarnya pendapatan yang diperkirakan dapat diraup dari investasi mereka. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 3. Kreditor, kreditor adalah pihak yang menyediakan barang atau jasa, dan sumber daya keuangan bagi perusahaan, baik berupa kucuran kredit usaha maupun memberikan pinjaman. Kreditor berminat untuk mengetahui kesanggupan sebuah perusahaan melunasi kewajiban-kewajibannya secara tepat waktu dan terjadwal. 4. Auditor Eksternal, untuk memeriksa dan memberikan opini tentang apakah laporan keuangan disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Laporan eksternal dari perusahaan- perusahaan yang bersaing digunakan oleh auditor untuk membantu menilai kewajaran laporan keuangan klien. 5. Karyawan, para karyawan menaruh perhatian pada penilaian posisi finansial perusahaan, guna menunjukkan suatu indikasi keselamatan pekerjaan mereka. Serikat pekerja, dan kelompok Karyawan memakai informasi akuntansi untuk mengevaluasi kesanggupan perusahaan dalam mengkompensasi tenaga kerjanya. Karyawan juga mengevaluasi risiko dan imbalan dalam hubungan kepegawaian. 6. Badan Pemerintah, pemerintah membutuhkan informasi dalam upayanya mengatur kegiatan-kegiatan perusahaan dan sebagai dasar untuk membuat statistik pendapatan nasional dan statistik lainnya. Pemerintah pusat maupun daerah menarik pajak dari perusahaan. Besarnya pajak terutang yang harus dibayar tentunya Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. ditetapkan berdasarkan angka-angka yang tertera dalam laporan keuangan. 7. Pemasok, pemasok kerapkali memakai informasi akuntansi tentang pelanggan mereka untuk menilai risiko ketidaksanggupan pembeli membayar barang dan jasa yang dibelinya. 8. Organisasi Nirlaba, organisasi nirlaba nonprofit organizations seperti yayasan pendidikan, rumah sakit, panti asuhan, memakai informasi akuntansi untuk merencanakan dan mengelola bermacam-macam aktivitasnya. Mereka perlu menyusun anggaran, menggaji pegawai, membeli peralatan, yang semuanya itu membutuhkan informasi akuntansi. 9. Masyarakat, masyarakat umum sering bergantung pada informasi keuangan yang dirangkum dalam laporan-laporan keuangan untuk mengevaluasi sepak terjang perusahaan besarraksasa di Indonesia. Masyarakat memakai banyak informasi finansial untuk mengevaluasi keberadaan ekonomi perusahaan di tengah masyarakat. 2.2.3.5.Kualitas Sistem Informasi Akuntansi Menurut Hall 2001:17 Karaketeristik kualitas informasi meliputi: 1. Relevan, Isi sebuah laporan atau dokumen harus melayani suatu tujuan 2. Tepat waktu, Umur informasi merupakan faktor yang kritikal dalam menentukan kegunaannya. Informasi harus tidak lebih tua dari periode waktu tindakan yang didukungnya Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 3. Akurat, Informasi harus bebas dari kesalahan yang sifatnya material 4. Lengkap, tidak boleh ada bagian informasi yang esensial bagi pengambilan keputusan atau pelaksanaan tugas yang hilang 5. Rangkuman, informasi harus diagregasi agar sesuai dengan kebutuhan pemakai 2.2.3.6.Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi Menurut Bodnar dan Hopwood 2006:437 Pengembangan sistem adalah proses memodifikasi atau menganti bagian-bagian atau keseluruhan sistem informasi. Proses ini memerlukan komitmen waktu, dan sumber daya, dan merupakan aktivitas yang sedang berlangsung pada perusahaan. Pengembangan sistem informasi dilihat dari pendekatannya pada dasarnya dapat dibagi menjadi, yaitu sebagai berikut: a. Pengembangan sistem informasi dengan pendekatan tradisional SDLC - System Development Life Cycle b. Pengembangan sistem informasi dengan pendekatan alternatif: prototyping, end-user development, dan outsourcing. Pengembangan sistem informasi dengan cara tradisional didasarkan pada anggapan bahwa rancangan dan pemprogaman sistem yang modern memerlukan biaya mahal dan waktu yang lama untuk adaptasi bagi penggunananya.

2.2.4. Faktor-faktor yang Berpengaruh pada Kinerja SIA