FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA PT. WIJAYA KARYA BETON WILAYAH PENJUALAN V.

(1)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA

PT WIJAYA KARYA BETON WILAYAH PENJUALAN V

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Diajukan oleh :

Rino Monaci

0813115029/FE/AK

Kepada

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

JAWA TIMUR


(2)

Disusun oleh : Rino Monaci 0813115029/FE/AK

Telah Dipertahankan dan Diterima Oleh

Tim Penguji Skripsi Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur

Pada tanggal 30 Maret 2012

Pembimbing : Tim Penguji

Pembimbing Utama Ketua

Dra. Ec. Sari Andayani, MAks Dra. Ec. Siti Sundari, MSi

Sekretaris

Dra. Ec. Sari Andayani, MAks

Anggota

Dra. Ec. Tituk Diah W, MAks

Mengetahui

Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur

Dr. H. Dhani Ichsanuddin Nur, SE, MM NIP. 196309241989031001


(3)

   

ii 

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kepada Allah SWT atas rahmat,

hidayah, dan karunia-Nya yang tak terhingga saya berkesempatan menimba ilmu

hingga jenjang Perguruan Tinggi. Berkat rahmat-Nya pula memungkinkan saya

untuk menyelesaikan skripsi dengan judul “FAKTOR-FAKTOR YANG

MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA

PT. WIJAYA KARYA BETON WILAYAH PENJUALAN V”.

Sebagaimana diketahui bahwa penulisan skripsi ini merupakan salah satu

syarat untuk dapat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (SE). Walaupun dalam

penulisan skripsi ini penulis telah mencurahkan segenap kemampuan yang

dimiliki, tetapi penulis yakin tanpa adanya saran, dan bantuan maupun dorongan

dari beberapa pihak, maka skripsi ini tidak akan mungkin dapat tersusun

sebagaimana mestinya.

Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang

sebanyak-banyaknya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto, MP selaku Rektor Universitas

Pembangunan “Veteran” Jawa Timur.

2. Bapak Dr. Dhani Ichsanuddin N., MM selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Pembangunan “Veteran” Jawa Timur.

3. Bapak Drs. Ec. H. Rahman A. Suwaidi, MSi selaku Wakil Dekan Fakultas

Ekonomi Universitas Pembangunan “Veteran” Jawa Timur.

4. Ibu Dr. Sri Trisnaningsih, SE, MSi selaku Ketua Progdi Akuntansi Universitas


(4)

5. Ibu Dra. Ec. Sari Andayani, MAks selaku Dosen Pembimbing yang dengan

kesabaran dan kerelaan telah membimbing dan memberi petunjuk yang sangat

berguna, sehingga terselesaikannya skripsi ini.

6. Bapak Drs. Ec. Eko Riadi, MAks selaku Dosen Wali yang telah memberi

bantuan dan nasihat.

7. Bapak Kuntjara, S.T, M.M selaku Manajer PT. Wijaya Karya Beton Wilayah

Penjualan V yang telah memberikan kesempatan untuk penelitian perusahaan.

8. Segenap tenaga kerja, karyawan, dan rekan-rekan mahasiswa terutama

Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan “Veteran” Jawa Timur.

9. Bapak, Ibu, dan kakak saya yang telah memberikan doa, kasih sayang,

dukungan, dan bantuannya secara moril maupun materiil yang telah diberikan

selama ini, sehingga mampu menghantarkan penulis menyelesaikan studinya.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan di dalam penulisan

skripsi ini, oleh karenanya penulis senantiasa mengharapkan kritik dan saran bagi

perbaikan di masa mendatang. Besar harapan penulis, semoga skripsi ini

memberikan manfaat bagi pembaca.

Surabaya, Maret 2012


(5)

iv

DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

ABSTRAK ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Perumusan Masalah ... 7

1.3. Tujuan Penelitian ... 7

1.4. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA …………... 9

2.1. Penelitian Terdahulu ... 9

2.2. Landasan Teori ... 13

2.2.1. Pengertian Akuntansi Secara Umum ... 13

2.2.2. Sistem Informasi ... 13

2.2.2.1. Pengertian Sistem Informasi ... 13

2.2.3. Sistem Informasi Akuntansi ... 14

2.2.3.1. Definisi Sistem Informasi Akuntansi ... 14

2.2.3.2. Unsur-unsur Sistem Informasi Akuntansi ... 15

2.2.3.3. Tujuan Sistem Informasi Akuntansi ... 16

2.2.3.4. Pemakai Sistem Informasi Akuntansi ... 16

2.2.3.5. Kualitas Sistem Informasi Akuntansi ... 19

2.2.3.6. Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi .. 20

2.2.4. Faktor-faktor yang Berpengaruh pada Kinerja SIA .... 20


(6)

terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi 22 2.2.5.2. Pengaruh Partisipasi Pemakai terhadap

Kinerja Sistem Informasi Akuntansi... 23

2.2.5.3. Pengaruh Kemampuan Teknik Personal Sistem Informasi terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi ... 24

2.2.6. Hipotesis ... 25

BAB III METODE PENELITIAN ... 26

3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ... 26

3.1.1. Definisi Operasional ... 26

3.1.2. Pengukuran Variabel ... 27

3.1.2.1. Variabel Terikat/Dependent Variabel (Y) ... 27

3.1.2.2. Variabel Bebas/Independent Variabel (X) .... . 28

3.2. Teknik Penentuan Sampel ... 31

3.2.1. Obyek Penelitian ... 31

3.2.2. Populasi ... 31

3.2.3. Sampel ... 31

3.3. Teknik Pengumpulan Data ... 31

3.3.1. Jenis Data ... 31

3.3.2. Sumber Data ... 31

3.3.3. Pengumpulan Data ... 32

3.4. Uji Kualitas Data ... 33

3.4.1. Uji Validitas ... 33

3.4.2. Uji Reliabilitas ... 33


(7)

vi

3.5. Uji Asumsi Klasik, Teknik Analisi, dan Uji Hipotesis ... 34

3.5.1. Uji Asumsi Klasik ... 34

3.5.2. Teknik Analisis ... 36

3.5.3. Uji Hipotesis ... 37

3.5.3.1. Uji F (Uji Kesesuaian Model) ... 37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 39

4.1. Deskripsi Obyek Penelitian ... 39

4.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan ... 39

4.1.2. Jenis Usaha ... 40

4.1.3. Visi dan Misi Perusahaan ... 42

4.1.3.1. Visi ... 42

4.1.3.2. Misi ... . 42

4.1.4. Lokasi Perusahaan ... 42

4.1.5. Struktur Organisasi dan Uraian Tugas ... 42

4.2. Deskripsi Hasil Penelitian ... 48

4.2.1. Deskripsi Variabel Dukungan Manajemen Puncak (X1) ... 48

4.2.2. Deskripsi Variabel Partisipasi Pemakai (X2) ... 49

4.2.3. Deskripsi Variabel Kemampuan Teknik Personal (X3) 51 4.2.4. Deskripsi Variabel Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Y) ... 52

4.3. Uji Kualitas Data ... 55

4.3.1. Uji Validitas ... 55

4.3.3.1. Uji Validitas Variabel Dukungan Manajemen Puncak (X1) ... 55

4.3.3.2. Uji Validitas Variabel Partisipasi Pemakai (X2) ... 56

4.3.3.3 Uji Validitas Variabel Kemampuan Teknik Personal (X3) ... 56


(8)

4.4.1. Uji Normalitas ... 59

4.4.2. Uji Asumsi Klasik ... 59

4.4.2.1. Autokorelasi ... 60

4.4.2.2. Multikolinieritas ... 60

4.4.2.2. Hetoroskedastisitas ... 60

4.4.3. Hasil Regresi ... 61

4.4.3.1. Persamaan Regresi ... 62

4.4.3.2. Uji Kecocokan Model (Uji F) ... 63

4.5. Pembahasan Hasil Penelitian ... 65

4.5.1. Implikasi Penelitian ... 65

4.6. Perbedaan Hasil Penelitian Dengan Penelitian Terdahulu .... 69

4.7. Keterbatasan Penelitian ... 69

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 70

5.1. Kesimpulan ... 71

5.1. Saran ... 71

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(9)

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. Data Pencapaian Rencana Perolehan dan Realisasi Perolehan

Tahun 2010 ... 6

Tabel 2.1. Persamaan dan Perbedaan Penelitian Terdahulu ... 12

Tabel 4.1. Deskripsi Variabel Dukungan Manajemen Puncak (X1) ... 48

Tabel 4.2. Deskripsi Variabel Partisipasi Pemakai (X2) ... 50

Tabel 4.3. Deskripsi Variabel Kemampuan Teknik Personal (X3) ... 51

Tabel 4.4. Deskripsi Variabel Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Y) .. 53

Tabel 4.5. Hasil Uji Validitas Variabel Dukungan Manajemen Puncak (X1) ... 55

Tabel 4.6. Hasil Uji Validitas Variabel Partisipasi Pemakai (X2) ... 56

Tabel 4.7. Hasil Uji Validitas Variabel Kemampuan Teknik Personal (X3) ... 56

Tabel 4.8. Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Y) ... 57

Tabel 4.9. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Penelitian ... 58

Tabel 4.10. Hasil Uji Normalitas ... 59

Tabel 4.11. Hasil Uji Multikolinieritas ... 60

Tabel 4.12. Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 61

Tabel 4.13. Hasil Estimasi Koefisien Regresi ... 62

Tabel 4.14. Hasil Uji F ... 64

Tabel 4.15. Nilai Koefisien Determinasi (R Square) ... 64


(10)

(11)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Struktur Organisasi dan Struktur Organisasi Lampiran 2 Kuisioner

Lampiran 3 Rekapitulasi Jawaban Variabel (X1), (X2), dan (X3) Lampiran 4 Rekapitulasi Jawaban Variabel (Y)

Lampiran 5 Tabel Frekuensi Variabel (X1), (X2), dan (X3) Lampiran 6 Hasil Uji Validitas Variabel (X1), (X2), dan (X3) Lampiran 7 Hasil Uji Reliabilitas Variabel (X1), (X2), dan (X3) Lampiran 8 Uji Normalitas dan Uji Heteroskedastisitas


(12)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA

PT. WIJAYA KARYA BETON WILAYAH PENJUALAN V

Oleh Rino Monaci

ABSTRAK

Perusahaan yang bergerak di bidang jasa, dagang dan manufaktur memerlukan Sistem Informasi Akuntansi (SIA) untuk menjalankan usahanya terutama pada era globalisasi seperti sekarang ini, dimana informasi merupakan suatu hal yang penting didalam memutuskan langkah organisasi guna memenangkan persaingan, dan teknologi juga sangat berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Sistem informasi akuntansi dapat menambah nilai bagi suatu perusahaan dengan menghasilkan informasi yang akurat dan tepat waktu.

PT. Wijaya Karya Beton Wilayah Penjualan V merupakan populasi dalam penelitian ini dengan sampel seluruh manajer dan staf yang ada di PT. Wijaya Karya Beton Wilayah Penjualan V yang berjumlah 20 orang. Teknik penarikan sampel yang digunakan adalah sampel jenuh atau sensus. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda dengan menggunakan uji hipotesis, dalam hal ini hanya menggunakan Uji F (Uji kecocokan model) dikarenakan sampel yang digunakan sampel jenuh atau sensus. Tujuan dalam penelitian ini adalah menguji secara empiris adanya pengaruh Dukungan Manajemen Puncak, Partisipasi Pemakai, Kemampuan Teknik Personal Sistem Informasi terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi.

Berdasarkan hasil pengujian diatas, Dukungan Manajemen Puncak (X1)

berpengaruh secara negatif, tetapi tidak signifikan terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Y). Partisipasi Pemakai (X2) berpengaruh secara positif,

tetapi tidak signifikan terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Y). Kemampuan Teknik Personal (X3) berpengaruh secara positif signifikan terhadap

Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Y).

Kata Kunci: Dukungan Manajemen Puncak, Partisipasi Pemakai, Kemampuan Teknik Personal, Kinerja Sistem Informasi Akuntansi


(13)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perusahaan yang bergerak di bidang jasa, dagang dan manufaktur

memerlukan Sistem Informasi Akuntansi (SIA) untuk menjalankan

usahanya terutama pada era globalisasi seperti sekarang ini, dimana

informasi merupakan suatu hal yang penting didalam memutuskan langkah

organisasi guna memenangkan persaingan, dan teknologi juga sangat

berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Sistem informasi akuntansi

dapat menambah nilai bagi suatu perusahaan dengan menghasilkan

informasi yang akurat dan tepat waktu (Fitri, 2011).

Sistem informasi akuntansi dapat dinilai kinerjanya, agar tidak

membawa kegagalan dalam perusahaan. Kinerja sistem informasi

akuntansi dapat dilihat melalui kepuasan pemakai sistem informasi

akuntansi dan pemakaian dari sistem akuntansi itu sendiri. Beberapa

peneliti seperti Evy Septriani (2010) telah menggunakan kepuasan

pemakai sistem informasi dan penggunaan dari sistem informasi itu sendiri

sebagai tolok ukur keberhasilan kinerja sistem informasi akuntansi. Ada

beberapa faktor yang berpengaruh pada kinerja sistem informasi

akuntansi, faktor tersebut antara lain: keterlibatan pengguna, kapabilitas

personal sistem informasi, ukuran organisasi, dukungan top management,


(14)

komite pengendalian sistem informasi, lokasi departemen sistem

informasi, dan kepuasan pengguna akhir (End User Computing

Satisfaction).

Manajemen menggunakan informasi sebagai alat komunikasi, dan

alat berfikir dalam bisnis. Sebagai alat komunikasi, manajemen

menggunakan akuntansi sebagai alat untuk menyampaikan

keputusan-keputusannya kepada segenap pihak yang terkait. Sebagai alat berfikir,

manajemen menggunakan akuntansi sebagai alat untuk membuat

perencanaan dan pengendalian perusahaan agar dapat berfungsi dengan

efektif dan efisien, informasi akuntansi harus relevan dan dapat

diandalkan. Untuk menghasilkan informasi yang memenuhi kualitas

relevan dan dapat diandalkan. Untuk menghasilkan informasi yang

memenuhi kualitas relevan dan dapat diandalkan diperlukan suatu sistem

yang mengatur dan mengelola data akuntansi serta menghasilkan

informasi akuntansi yang disebut sistem informasi akuntansi.

Akhir-akhir ini dengan kemajuan teknologi yaitu dengan

ditemukannya sistem komputerisasi, pemrosesan data dilakukan dengan

mudah dan dengan hasil yang lebih akurat, serta dalam waktu yang

relatif singkat daripada dilakukan secara manual.

Menurut Bodnar dan Hopwood (2006:22) Pengembangan sistem

biasanya terdiri dari tiga tahap umum: analisis sistem, perancangan

sistem, dan implementasi sistem. Untuk menghindari penolakan terhadap


(15)

 

 

Partisipasi pemakai berpengaruh pada tiap tahap pengembangan sistem

informasi tentunya akan berpengaruh pada tingkat kepuasan pemakai atas

sistem yang dikembangkan.

Sebagai akibat dari perubahan lingkungan ekstern organisasi

perusahaan, sistem informasi baru yang diperlukan harus mampu

menangkap permintaan-permintaan informasi baru yang diperlukan oleh

manajemen dengan kriteria-kriteria tertentu yaitu: relevan, tepat waktu,

akurat, dan lengkap, dan merupakan rangkuman. Oleh karena itu, apabila

terdapat adanya keusangan atau ketidak cocokan dari sistem informasi

(khususnya informasi akuntansi), maka harus segera diadakan modifikasi,

dan pengembangan sistem informasi. Tahapan Pengembangan Sistem

secara umum dimulai dengan perencanaan, analisis, desain, pemilihan,

implementasi, dan diakhiri dengan pengoperasian sistem (Husein,

2004:248).

Dalam tahap perancang dan analis sistem informasi dapat

mendesain sistem yang mampu bekerja sama dengan pemakai sistem

informasi (user). Agar tidak ada hambatan dalam pemakaian sistem informasi, maka diusahakan agar sistem tersebut mudah digunakan dan

lebih fleksibel. Karena secanggih apapun sistem yang dibuat, namun

seandainya dalam perencanaan sistemnya tidak memperhatikan faktor

manusia sebagai pemakainya, maka dapat dipastikan akan terjadi

hambatan-hambatan yang disebabkan adanya ketidaksesuaian antara


(16)

sistem, sebaiknya pemakai dapat terlibat aktif, demikian juga sampai pada

proses pengujiannya.

Beberapa penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa

faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi

akuntansi adalah sebagai berikut keterlibatan pemakai dalam proses

pengembangan sistem, kemampuan teknik personal sistem informasi,

ukuran organisasi, dukungan manajemen puncak, formalisasi

pengembangan sistem informasi, program pelatihan dan pendidikan

pemakai, dan keberadaan dewan pengarah sistem informasi.

Manajer puncak suatu perusahaan adalah para eksekutif pada

puncak organisasi yang bertanggung jawab atas kelangsungan hidup dan

kesuksesan karyawan. Dukungan manajemen dan keterlibatan manajemen

puncak ini memegang peran penting dalam tahap siklus pengembangan

sistem, dan dalam keberhasilan implementasi sistem informasi. Selain itu,

manajemen puncak melalui kekuatan, dan pengaruh untuk

mensosialisasikan pengembangan sistem informasi yang memungkinkan

pemakai untuk berpartisispasi dalam setiap tahap pengembangan sistem,

dan akan berpengaruh pada kinerja sistem informasi akuntansi. Oleh

karena itu, partisipasi pemakai dalam pengembangan sistem akan

meningkat dengan adanya dukungan dari manajemen puncak.

Partisipasi pemakai sangat dibutuhkan dalam proses

pengembangan sistem informasi. Partisipasi yang dipakai adalah bentuk


(17)

 

 

pengembangan sistem informasi mulai tahap perencanaan, pengembangan,

sampai tahap implementasi informasi. Dengan adanya sistem informasi itu

diharapkan dapat memperbaiki kualitas sistem informasi yang dihasilkan.

Kemampuan Teknik Personal Pemakai Sistem Informasi berperan

penting dalam pengembangan sistem informasi untuk dapat menghasilkan

informasi guna menciptakan laporan perencanaan yang akurat. Oleh

karena itu setiap karyawan harus dapat menguasai penggunaan sistem

informasi berbasis komputer agar dapat memproses sejumlah

transaksi dengan cepat dan terintegrasi dapat menyimpan data dan

mengambil data dalam jumlah yang besar, dapat mengurangi kesalahan

matematik, menghasilkan laporan tepat waktu dalam berbagai bentuk,

serta dapat menjadi alat bantu dalam mengambil keputusan.

Kinerja Sistem Informasi Akuntansi dapat dikatakan baik jika

informasi yang diterima memenuhi harapan pemakai informasi oleh

faktor-faktor yang meliputi Dukungan Manajemen Puncak, Partisipasi

Pemakai, dan Kemampuan Teknik Personal Sistem Informasi.

Untuk mengetahui Kinerja Sistem Informasi Akuntansi pada PT.

WIJAYA KARYA BETON WILAYAH PENJUALAN V, maka dibawah

ini dapat dilihat hasil kinerja PT. WIJAYA KARYA BETON WILAYAH

PENJUALAN V selama bulan Januari 2010 sampai dengan Desember


(18)

Tabel 1.1. Data Pencapaian Rencana Perolehan dan Realisasi Perolehan

Tahun 2010 (dalam rupiah)

No Bulan Rencana

Perolehan

Realisasi

Perolehan Selisih

1 Januari 0 17.774.000.000 17.774.000.000

2 Februari 32.554.000.000 15.146.000.000 (17.408.000.000) 3 Maret 24.160.000.000 4.404.000.000 (19.756.000.000)

4 April 42.689.000.000 29.362.000.000 (13.327.000.000)

5 Mei 62.884.000.000 10.359.000.000 (52.525.000.000)

6 Juni 90.085.000.000 29.927.000.000 (60.158.000.000)

7 Juli 120.236.000.000 22.433.000.000 (97.803.000.000)

8 Agustus 87.851.000.000 32.514.000.000 (55.337.000.000) 9 September 31.317.000.000 23.125.000.000 (8.192.000.000) 10 Oktober 8.224.000.000 9.882.000.000 1.658.000.000

11 November 0 21.830.000.000 21.830.000.000

12 Desember 0 63.560.000.000 63.560.000.000

Sumber: PT Wijaya Karya Beton Wilayah Penjualan V

Berdasarkan Tabel 1.1. tampak terjadi fluktuasi dalam data

pencapaian realisasi perolehan. Berdasarkan wawancara yang telah

dilakukan terhadap beberapa narasumber pada PT. WIJAYA KARYA

BETON WILAYAH PENJUALAN V, terdapat beberapa permasalahan

yang dihadapi oleh perusahaan, diantaranya pemakaian sistem informasi

akuntansi yang tidak sistematis yaitu adanya “by pass information”, kurang akuratnya perencanaan perolehan, karena adanya kesalahan

informasi yaitu dari narasumber yang tidak tepat, dan sebaran pegawai

untuk bidang-bidang pekerjaan tertentu di beberapa wilayah tidak merata,

sehingga informasi yang masuk ke jajaran staf/divisi tidak tercover atau


(19)

 

 

Dari latar belakang tersebut diatas, maka peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul “FAKTOR-FAKTOR YANG

MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

PADA PT. WIJAYA KARYA BETON WILAYAH PENJUALAN V”.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka perumusan masalah

dapat dikemukakan sebagai berikut:

Apakah terdapat pengaruh Dukungan Manajemen Puncak,

Partisipasi Pemakai, Kemampuan Teknik Personal Sistem Informasi,

terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi pada PT. WIJAYA KARYA

BETON WILAYAH PENJUALAN V?

1.3. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan perumusan masalah diatas, maka tujuan yang

diharapkan melalui penelitian ini adalah sebagai berikut:

Menguji secara empiris adanya pengaruh Dukungan Manajemen

Puncak, Partisipasi Pemakai, Kemampuan Teknik Personal Sistem

Informasi terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi pada PT.


(20)

1.4. Manfaat Penelitian

Peneliti berharap agar penelitian ini bermanfaat bagi beberapa

pihak, antara lain sebagai berikut:

1. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai bahan masukan

untuk lebih mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi sistem

informasi akuntansi dalam rangka mencapai tujuan perusahaan.

2. Bagi Universitas

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk menambah

perbendaharaan kepustakaan Universitas Pembangunan Nasional

“Veteran” Jawa Timur, khususnya Fakultas Ekonomi sehingga dapat

dijadikan sebagai referensi bagi penelitian selanjutnya yang sejenis,

khususnya yang berkaitan dengan sistem informasi akuntansi.

3. Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan untuk

membandingkan antara teori dan praktek, sehingga dapat menambah

wawasan berfikir tentang kondisi perusahaan dan menjadi pengalaman


(21)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Penelitian Terdahulu

Beberapa penelitian terdahulu yang pernah dilakukan tentang

masalah Sistem Informasi Akuntansi oleh pihak lain yang dapat dipakai

sebagai bahan masukan, dan bahan pengkajian yang berkaitan dengan

penelitian ini antara lain:

1. Yullian Ayu Putri (2011)

a. Judul

“Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi

Akuntansi pada PT. Intermas Tata Trading Surabaya”.

b. Rumusan Masalah

1. “Apakah terdapat pengaruh Dukungan Manajemen Puncak,

Partisipasi Pemakai, Kemampuan Teknik Personal Pemakai

Sistem Informasi, Program Pelatihan dan Pendidikan Pemakai

terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi pada PT.

Intermas Tata Trading Surabaya?”.

2. “Manakah diantara variabel Dukungan Manajemen Puncak,

Partisipasi Pemakai, Kemampuan Teknik Personal Pemakai

Sistem Informasi, Program Pelatihan dan Pendidikan Pemakai


(22)

Informasi Akuntansi pada PT. Intermas Tata Trading

Surabaya?”.

c. Hasil Penelitian

program pelatihan dan pendidikan pemakai serta kemampuan

teknik personal berpengaruh positif terhadap kinerja sistem

informasi akuntansi. Sedangkan dukungan manajemen puncak, dan

partisipasi pemakai tidak berpengaruh terhadap kinerja sistem

informasi akuntansi.

2. Andrean Febriarto (2011)

a. Judul

“Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi

Akuntansi pada PT. PJB”.

b. Rumusan Masalah

1. “Apakah terdapat pengaruh signifikan antara Partisipasi

Pemakai, Kemampuan Teknik Personal, dan Dukungan

Manajemen Puncak terhadap Kinerja Sistem Informasi

Akuntansi pada PT. PJB?”.

2. “Apakah Dukungan Manajemen Puncak, Partisipasi Pemakai,

berpengaruh lebih dominan terhadap Kinerja Sistem Informasi


(23)

11 

 

c. Hasil Penelitian

Partisipasi pemakai, Kemampuan teknik personal, Dukungan

Manajemen Puncak berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi

akuntansi.

3. Oriana Hayu Anggraeni (2011)

a. Judul

“Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi

Akuntansi pada PT. Karya Anugerah Mandiri Surabaya”.

b. Rumusan Masalah

1. “Apakah faktor Partisipasi Pemakai, Kemampuan Teknik

Personal, Dukungan Manajemen Puncak, Program Pelatihan

dan Pendidikan berpengaruh positif terhadap Kinerja Sistem

Informasi Akuntansi pada PT. Karya Anugerah Mandiri

Surabaya”.

c. Hasil Penelitian

Kinerja Sistem Informasi Akuntansi berpengaruh secara positif

signifikan dengan Partisipasi pemakai. Sedangkan Kinerja Sistem

Informasi Akuntansi berpengaruh positif tetapi tidak signifikan

terhadap Kemampuan Teknik Personal, Dukungan Manajemen

Puncak, dan Program Pelatihan dan Pendidikan.

Hasil penelitian terdahulu digunakan sebagai pendamping baik


(24)

sebagai argumentasi yang kuat dan logis, bahwa penelitian dengan

permasalahan yang dimaksudkan dipandang perlu untuk dilaksanakan.

Penelitian yang dilakukan saat ini berbeda dengan penelitian

terdahulu. Adapun perbedaannya antara lain: Objek, tempat, dan lokasi

penelitian serta waktu penelitian.

Tabel 2.1. Persamaan dan Perbedaan Penelitian Terdahulu

No Nama Judul Variabel

1 Yullian Ayu

Putri (2011) Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi pada PT. Intermas

Tata Trading Surabaya

X1 = Dukungan Manajemen Puncak

X2 = Partisipasi Pemakai X3 = Program Pelatihan dan Pendidikan Pemakai X4 = Kemampuan Teknik Personal

Y = Kinerja Sistem Informasi Akuntansi 2 Andrean Febriarto (2011) Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi pada PT. PJB

X1 = Partisipasi Pemakai X2 = Kemampuan Teknik Personal

X3 = Dukungan Manajemen Puncak

Y = Kinerja Sistem Informasi

3 Oriana Hayu A. (2011)

Faktor-faktor yang Mempengaruhi

Kinerja Sistem Informasi Akuntansi pada PT. Karya Anugerah Mandiri Surabaya

X1 = Partisipasi Pemakai X2 = Kemampuan Teknik Personal

X3 = Dukungan Manajemen Puncak

X4 = Program Pelatihan dan Pendidikan

Y = Kinerja Sistem Informasi Akuntansi

4 Rino Monaci

(2012)

Faktor-faktor yang Mempengaruhi

Kinerja Sistem Informasi Akuntansi pada PT. Wijaya Karya Beton Wilayah Penjualan V

X1 = Dukungan Manajemen Puncak

X2 = Partisipasi Pemakai X3 = Kemampuan Teknik Personal

Y = Kinerja Sistem Informasi Akuntansi


(25)

13 

 

2.2. Landasan Teori

2.2.1. Pengertian Akuntansi Secara Umum

Menurut Warren dan Fess (2005:10), akuntansi adalah sistem

informasi yang menghasilkan laporan kepada pihak-pihak yang

berkepentingan mengenai aktifitas ekonomi dan kondisi perusahaan.

Menurut Kieso dan Weygandt (2008:2), akuntansi adalah

pengidentifikasian, pengukuran, dan pengkomunikasian informasi

keuangan tentang entitas ekonomi kepada pemakai berkepentingan.

Berdasarkan pengertian dari kedua definisi diatas dapat

disimpulkan bahwa akuntansi merupakan proses pengolahan informasi

yang berkaitan dengan kesatuan ekonomi yang bersifat kuantitatif yang

dapat menjadi dasar bagi pihak ekstern maupun intern untuk mengambil

keputusan. Sedangkan dalam bahasa perusahaan, melalui akuntansilah,

perusahaan dikomunikasikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan dan

akan mengambil tindakan berdasarkan laporan tersebut.

2.2.2. Sistem Informasi

2.2.2.1.Pengertian Sistem Informasi

Menurut Bodnar dan Hopwood (2006:6) Sistem informasi

berbasis-komputer” merupakan suatu rangkaian perangkat keras dan

perangkat lunak yang dirancang untuk mentransformasi data menjadi


(26)

Menurut Dewett dan Jones (2001) dalam Handayani (2010),

Sistem Informasi (SI) menawarkan sinergi dan efisiensi informasi pada

suatu organisasi.

2.2.3. Sistem Informasi Akuntansi

2.2.3.1.Definisi Sistem Informasi Akuntansi

Berdasarkan latar belakang masalah, dapat diketahui suatu

perusahaan sangat memerlukan sistem informasi akuntansi yang efisien

dan efektif dalam menyajikan informasi.

Menurut Mulyadi (2001:3), Sistem Informasi Akuntansi adalah

organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi untuk

menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna

memudahkan pengelolaan perusahaan.

Menurut Bodnar dan Hopwood (2006:3), Sistem Informasi

Akuntansi (SIA) merupakan kumpulan sumber daya, seperti manusia dan

peralatan, yang dirancang untuk mengubah data keuangan dan data lainnya

ke dalam informasi. Informasi tersebut dikomunikasikan kepada para

pembuat keputusan.

Menurut Kieso dan Weygandt (2008:72), Sistem Informasi

Akuntansi (SIA) adalah sistem pengumpulan dan pemrosesan data

transaksi serta penyebaran informasi keuangan kepada pihak-pihak yang

berkepentingan.

Dari ketiga uraian definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa


(27)

15 

 

suatu entitas untuk mentranformasikan data ekonomi menjadi informasi

akuntansi dengan tujuan untuk memuaskan kebutuhan para pemakai

informasi, dan sangat dibutuhkan pihak manajerial dalam mengambil

suatu keputusan yang relevan, akurat, dan tepat waktu.

2.2.3.2.Unsur-unsur Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Husein (2004:3-5) elemen-elemen penting dalam suatu

sistem informasi akuntansi adalah:

1. Pemakai akhir (End User), terdiri dari pemakai akhir eksternal dan

pemakai akhir eksternal. Pemakai akhir eksternal adalah para kreditur,

pemegang saham, investor potensial, pajak, pemerintah, pemasok dan

pelanggan, sedangkan pemakai akhir internal adalah pihak manajemen

di setiap tingkatan organisasi.

2. Sumber data, adalah transaksi keuangan yang memasuki sistem

informasi dari sumber eksternal dan internal.

3. Pengumpulan data, yaitu tahap operasional yang tujuannya untuk

memastikan bahwa data yang memasuki sistem itu sah, lengkap, dan

bebas dari kesalahan.

4. Pemrosesan data, adalah data yang diolah untuk menghasilkan

informasi.

5. Manajemen database, bertugas untuk menyimpan, memperbaiki,

memanggil, dan menghapus data.

6. Penghasil informasi, yakni proses pengumpulan, mengatur,


(28)

dapat berupa dokumen operasional seperti laporan keuangan, atau

tampilan di layar computer.

7. Umpan balik, yakni berbentuk output yang dikirimkan kembali ke sistem sebagai sumber data.

2.2.3.3.Tujuan Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Husein (2004:5-6), Tujuan dari setiap Sistem Informasi

Akuntansi adalah menyediakan informasi akuntansi bagi berbagai pemakai

atau pengguna. Pemakai ini mungkin dari internal seperti manajer, atau

dari eksternal seperti pelanggan.

1. Untuk mendukung operasi harian

2. Untuk mendukung pembuatan keputusan oleh pembuat keputusan

intern perusahaan

3. Memenuhi kewajiban yang berhubungan dengan pengelolaan

perusahaan

Dari tujuan Sistem Informasi Akuntansi (SIA) diatas maka peneliti

dapat mengambil kesimpulan yaitu Sistem Informasi menyediakan

informasi bagi semua karyawan operasional perusahaan setiap harinya.

2.2.3.4.Pemakai Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Simamora (2002:8-14) Sistem akuntansi melayani

kebutuhan informasi dari beragam pemakai informasi. Para pemakai

laporan keuangan dapat dibagi dalam dua golongan yaitu pemakai internal,


(29)

17 

 

a. Pemakai Internal

1. Manajer dan staf internal. Manajer-manajer perusahaan memakai

informasi akuntansi untuk menetapkan sasaran organisasinya,

mengevaluasi kemajuan terhadap sasaran tersebut dan mengambil

tindakan/langkah korektif manakala dibutuhkan. Pemakai Internal

dapat meminta jenis informasi apapun yang mereka butuhkan,

yang mampu disediakan oleh sistem akuntansi, untuk membuat

keputusan-keputusan atas aktivitas/operasi internal perusahaan.

2. Pemilik perusahaan atau dewan direksi, membutuhkan informasi

untuk mengevaluasi kinerja manajer dan menentukan imbalan bagi

manajer manakala kinerja mereka mengesankan.

b. Pemakai Eksternal

1. Pemegang Saham, pemegang saham memerlukan laporan eksternal

bertujuan untuk menjawab pertanyaan pemegang saham itu sendiri,

seperti: berapa laba usaha tahun berjalan dan tahun lalu?, apakah

aktiva memadai untuk mencapai rencana bisnis?, apakah biaya

pemasaran sesuai dengan tingkat dan jenis penjualan?, apakah

tagihan pelanggan dibayar secara tepat waktu?, dan apakah

pinjaman perusahaan terlalu besar atau wajar?

2. Investor, Investor memasok dana yang dibutuhkan untuk memulai

kegiatan usaha. Untuk memutuskan permodalan suatu perusahaan,

pemodal potensial biasanya mengkalkulasi besarnya pendapatan


(30)

3. Kreditor, kreditor adalah pihak yang menyediakan barang atau

jasa, dan sumber daya keuangan bagi perusahaan, baik berupa

kucuran kredit usaha maupun memberikan pinjaman. Kreditor

berminat untuk mengetahui kesanggupan sebuah perusahaan

melunasi kewajiban-kewajibannya secara tepat waktu dan

terjadwal.

4. Auditor Eksternal, untuk memeriksa dan memberikan opini tentang

apakah laporan keuangan disusun sesuai dengan prinsip akuntansi

yang berlaku umum. Laporan eksternal dari

perusahaan-perusahaan yang bersaing digunakan oleh auditor untuk membantu

menilai kewajaran laporan keuangan klien.

5. Karyawan, para karyawan menaruh perhatian pada penilaian posisi

finansial perusahaan, guna menunjukkan suatu indikasi

keselamatan pekerjaan mereka. Serikat pekerja, dan kelompok

Karyawan memakai informasi akuntansi untuk mengevaluasi

kesanggupan perusahaan dalam mengkompensasi tenaga kerjanya.

Karyawan juga mengevaluasi risiko dan imbalan dalam hubungan

kepegawaian.

6. Badan Pemerintah, pemerintah membutuhkan informasi dalam

upayanya mengatur kegiatan-kegiatan perusahaan dan sebagai

dasar untuk membuat statistik pendapatan nasional dan statistik

lainnya. Pemerintah pusat maupun daerah menarik pajak dari


(31)

19 

 

ditetapkan berdasarkan angka-angka yang tertera dalam laporan

keuangan.

7. Pemasok, pemasok kerapkali memakai informasi akuntansi tentang

pelanggan mereka untuk menilai risiko ketidaksanggupan pembeli

membayar barang dan jasa yang dibelinya.

8. Organisasi Nirlaba, organisasi nirlaba (nonprofit organizations) seperti yayasan pendidikan, rumah sakit, panti asuhan, memakai

informasi akuntansi untuk merencanakan dan mengelola

bermacam-macam aktivitasnya. Mereka perlu menyusun anggaran,

menggaji pegawai, membeli peralatan, yang semuanya itu

membutuhkan informasi akuntansi.

9. Masyarakat, masyarakat umum sering bergantung pada informasi

keuangan yang dirangkum dalam laporan-laporan keuangan untuk

mengevaluasi sepak terjang perusahaan besar/raksasa di Indonesia.

Masyarakat memakai banyak informasi finansial untuk

mengevaluasi keberadaan ekonomi perusahaan di tengah

masyarakat.

2.2.3.5.Kualitas Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Hall (2001:17) Karaketeristik kualitas informasi meliputi:

1. Relevan, Isi sebuah laporan atau dokumen harus melayani suatu tujuan

2. Tepat waktu, Umur informasi merupakan faktor yang kritikal dalam

menentukan kegunaannya. Informasi harus tidak lebih tua dari periode


(32)

3. Akurat, Informasi harus bebas dari kesalahan yang sifatnya material

4. Lengkap, tidak boleh ada bagian informasi yang esensial bagi

pengambilan keputusan atau pelaksanaan tugas yang hilang

5. Rangkuman, informasi harus diagregasi agar sesuai dengan kebutuhan

pemakai

2.2.3.6.Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Bodnar dan Hopwood (2006:437) Pengembangan sistem

adalah proses memodifikasi atau menganti bagian-bagian atau keseluruhan

sistem informasi. Proses ini memerlukan komitmen waktu, dan sumber

daya, dan merupakan aktivitas yang sedang berlangsung pada perusahaan.

Pengembangan sistem informasi dilihat dari pendekatannya pada

dasarnya dapat dibagi menjadi, yaitu sebagai berikut:

a. Pengembangan sistem informasi dengan pendekatan tradisional

(SDLC - System Development Life Cycle)

b. Pengembangan sistem informasi dengan pendekatan alternatif:

prototyping, end-user development, dan outsourcing.

Pengembangan sistem informasi dengan cara tradisional

didasarkan pada anggapan bahwa rancangan dan pemprogaman sistem

yang modern memerlukan biaya mahal dan waktu yang lama untuk

adaptasi bagi penggunananya.

2.2.4. Faktor-faktor yang Berpengaruh pada Kinerja SIA

Terdapat berbagai faktor yang mempengaruhi baik dan buruknya


(33)

21 

 

yaitu penelitian Jen (2002) dalam Luciana (2006) faktor-faktor tersebut

diantaranya adalah: dukungan manajemen puncak, keterlibatan pemakai

dalam proses pengembangan sistem, dan kemampuan teknik personal

sistem informasi.

2.2.4.1.Dukungan Manajemen Puncak

Jen (2002) dalam Luciana (2006) berpendapat bahwa semakin

besar dukungan yang diberikan manajemen puncak akan meningkatkan

kinerja SIA dikarenakan adanya hubungan yang positif antara dukungan

manajemen puncak dalam proses pengembangan dan pengoperasian SIA

dengan kinerja SIA.

2.2.4.2.Partisipasi Pemakai

Jen (2002) dalam Luciana (2006) berpendapat bahwa keterlibatan

pemakai yang semakin sering akan meningkatkan kinerja SIA dikarenakan

adanya hubungan yang positif antara keterlibatan pemakai dalam proses

pengembangan sistem informasi dalam kinerja SIA.

2.2.4.3.Kemampuan Teknik Personal Sistem Informasi

    Jen (2002) dalam Luciana (2006) berpendapat bahwa

semakin tinggi kemampuan teknik personal SIA akan meningkatkan

kinerja SIA dikarenakan adanya hubungan yang positif antara kemampuan


(34)

2.2.5. Kerangka Pikir

2.2.5.1.Pengaruh Dukungan Manajemen Puncak terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi

Teori yang mendukung pengaruh Dukungan Manajemen Puncak

dengan Kinerja Sistem Informasi Akuntansi adalah Teori Kelompok. Teori

kelompok dalam kepemimpinan ini dasar perkembangannya berakal pada

psikologi sosial. Teori yang dikembangkan Miftah Thoha dalam Yullian

(2011) menyatakan supaya kelompok bisa mencapai tujuannya, maka

harus terdapat suatu pertukaran yang positif diantara pemimpin dan

pengikutnya. Teori ini juga menunjukkan bahwa para pemimpin yang

memperhitungkan dan membantu pengikutnya mempunyai pengaruh yang

positif terhadap sikap, kepuasan dan pelaksanaan kerja. Bentuk bantuan

yang diberikan oleh pemimpin dapat berupa dukungan pimpinan kepada

bawahan.

Menurut Lestari (2010), Dukungan Manajemen Puncak yang

memadai dalam proses pengembangan sistem informasi, dan

pengoperasian sistem informasi dalam perusahaan akan meningkatkan

keinginan pemakai untuk menggunakan sistem informasi yang ada dan

merasa puas dalam menggunakan sistem tersebut.

Dengan teori diatas, maka Dukungan Manajemen Puncak

berpengaruh untuk mensosialisasikan pengembangan sistem informasi,

yang memungkinkan pemakai informasi berpartisipasi dalam setiap


(35)

23 

 

2.2.5.2.Pengaruh Partisipasi Pemakai terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi

Teori yang mendukung pengaruh Partisipasi Pemakai terhadap

Kinerja Sistem Informasi Akuntansi adalah Teori Y dari Mc Gregor.

Teori ini dipelopori oleh Mc Gregor (1957) ini diantaranya bahwa

orang-orang akan mengarahkan dan mengendalikan diri sendiri untuk mencapai

tujuan apabila mereka merasa terikat dengan tujuan itu. Dalam kondisi

yang sesuai, mereka belajar menerima dan mencari tanggung jawab

(http://www.forumbebas.com/archive/index.php/thread-66519.html)

Pemakai atau pengguna merupakan bagian yang tidak dapat

dilepaskan dari keberhasilan penerapan suatu sistem atau teknologi.

Menyadari bahwa operasionalisasi teknologi komputer menyangkut aspek

manusia dan dampak perubahan yang disebabkannya adalah

penting, untuk memperhatikan keberadaan manusia dalam pemanfaatan

suatu teknologi. Banyak penelitian membuktikan bahwa faktor individu

dan faktor organisasional sangat berpengaruh terhadap kesuksesan

pengadopsian teknologi informasi komputer (Ives, et.al., 1983; Thompson,

et.al., 1991; J. Widiatmoko, 2004 dalam Septriani, 2010).

Dengan teori diatas, maka Partisipasi Pemakai informasi

merupakan salah satu bentuk keterlibatan individu dalam kegiatan

pengembangan sistem informasi yang berguna untuk mencapai kepuasan

bagi para pemakai dan pemakai tersebut akan bersedia untuk


(36)

2.2.5.3.Pengaruh Kemampuan Teknik Personal Sistem Informasi terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi

Teori yang mendukung pengaruh Kemampuan Teknik Personal

terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi adalah Teori Pencapaian

Prestasi oleh McClelland. Teori ini didasari asumsi bahwa perubahan

perilaku muncul karena individu ingin berhasil. Individu yang memiliki

predisposisi yang kuat untuk mengerjakan sesuatu dengan lebih baik,

memiliki kemungkinan yang tinggi untuk membuat perubahan

memperoleh sesuatu. Asumsi lain yang lebih penting adalah jika seseorang

menghabiskan waktu berpikirnya untuk melakukan sesuatu yang baik,

maka orang tersebut akan menampakkan dorongan, energi, dan hasrat

ingin sukses serta akan meraih tujuan yang lebih besar

(http://teorionline.wordpress.com/2010/01/25/teori-motivasi-herzberg-dan-mcclelland)

Menurut Lestari (2010), Pemakai Sistem Informasi yang memiliki

kemampuan, dimana kemampuan tersebut diperoleh dari pendidikan dan

pengalamannya akan meningkatkan kepuasan dalam menggunakan sistem

informasi akuntansi dan akan terus menggunakannya dalam membantu

menyelesaikan pekerjaannya.

Dari teori diatas, maka Kemampuan Teknik Personal Sistem

Informasi merupakan kemampuan individu yang didapat dari pendidikan


(37)

25 

 

menyelesaikan pekerjaannya, dan meningkatkan kepuasan dalam

menggunakan sistem informasi akuntansi.

Dari penjelasan yang terdapat pada kerangka pikir dapat

digambarkan dalam bagan dibawah ini:

Gambar 2.1. Bagan Kerangka Pikir

         

              Uji Regresi Linier Berganda

2.2.6. Hipotesis

Berdasarkan landasan teori dan kerangka pikir diatas, maka

hipotesis dari penelitian ini adalah:

Dukungan manajemen puncak, partisipasi pemakai, dan

kemampuan teknik personal berpengaruh positif terhadap kinerja sistem

informasi akuntansi.

Kemampuan Teknik Personal

(X3)

Partisipasi Pemakai

(X2)

Dukungan Manajemen Puncak

(X1)

Kinerja SIA


(38)

3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

3.1.1. Definisi Operasional

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 1 variabel terikat (Y) yaitu Kinerja Sistem Informasi Akuntansi, dan 3 variabel bebas (X) yaitu Dukungan Manajemen Puncak (X1), Partisipasi Pemakai (X2),

dan Kemampuan Teknik Personal (X3).

Adapun definisi operasional dari masing-masing variabel adalah

sebagai berikut:

1. Variabel Terikat

a. Variabel Kinerja Sistem Informasi Akuntansi

Kinerja Sistem Informasi (Y) adalah penilaian atas efektifitas

sistem informasi di dalam organisasi dengan menggunakan kepuasan pemakai, pemakaian sistem dan kualitas sistem informasi sebagai ukurannya.

2. Variabel Bebas

a. Dukungan Manajemen Puncak (X1) adalah suatu dorongan yang

dilakukan oleh sekelompok eksekutif yang terlibat dalam kegiatan pengembangan, dan pengorganisasian sistem informasi bagi perusahaan dalam mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan.


(39)

27   

b. Partisipasi Pemakai (X2) adalah keikutsertaan yang dilakukan oleh

pemakai mulai tahap perencanaan, analisis, desain, pemilihan, implementasi, dan operasional/pengembangan Sistem Informasi.

c. Kemampuan Teknik Personal (X3) adalah kemampuan yang

dimiliki oleh pemakai sistem informasi dalam menggunakan sistem yang diperolehnya dari pendidikan maupun pengalaman.

3.1.2. Pengukuran Variabel

3.1.2.1.Variabel Terikat (Y)

1. Kinerja Sistem Informasi Akuntansi

Variabel kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Y) ini diukur dengan menggunakan instrument berupa kuesioner yang dikembangkan oleh Choe dalam Oriana (2011), dengan 16 item pertanyaan yang terdiri 11 dimensi untuk kepuasan pemakai, 2 dimensi untuk pemakaian sistem informasi, dan 3 dimensi untuk kualitas sistem.

Skala pengukuran data yang digunakan adalah skala interval,

dengan teknik penyusunan skala semantic differential yaitu skala yang disusun dalam suatu garis kontinun dengan jawaban sangat positifnya terletak disebelah kanan dan jawaban sangat negatifnya disebelah kiri atau sebaliknya yang mempunyai 7 titik (Sumarsono, 2004:25,54). Dengan Pola sebagai berikut:

1 2 3 4 5 6 7


(40)

Penilaian yang digunakan adalah 1 sampai 3 menunujukkan tingkat kepuasan pemakai, pemakaian sistem, dan kualitas sistem untuk kinerja sistem informasi tidak sangat memuaskan, nilai 4 menunjukkan tingkat kepuasan pemakai, pemakaian sistem, dan kualitas sistem untuk kinerja sistem informasi cukup memuaskan, nilai 5 sampai 7 menunjukkan tingkat kepuasan pemakai, pemakaian sistem, dan kualitas sistem untuk kinerja sistem informasi sangat memuaskan.

3.1.2.2.Variabel Bebas (X)

1. Variabel Dukungan Manajemen Puncak (X1)

Variabel Dukungan Manajemen Puncak (X1) ini diukur dengan

menggunakan instrument berupa kuisioner yang dikembangkan oleh Vanlommel dan DeBrabander (1975) dalam Oriana (2011), dengan 5 item pertanyaan. Teknik pengukuran yang digunakan adalah semantic

differential yaitu skala yang disusun dalam suatu garis kontinun

dengan jawaban sangat positifnya terletak disebelah kanan dan jawaban sangat negatifnya disebelah kiri atau sebaliknya yang mempunyai 7 item. Teknik pengukuran, sehingga menghasilkan data berskala interval. Teknik pengukuran variabel dengan pola:

1 2 3 4 5 6 7

Sangat Tidak Setuju Sangat Setuju

Penilaian yang digunakan adalah 1 sampai 3 menunjukkan tingkat perhatian tinggi, harapan yang tinggi, perencanaan operasi sistem, dan penggunaan komputer untuk dukungan manajemen puncak


(41)

29   

tidak baik, nilai 4 menunjukkan tingkat perhatian tinggi, harapan yang tinggi, perencanaan operasi sistem, dan penggunaan komputer untuk dukungan manajemen puncak cukup baik, nilai 5 sampai 7 menunjukkan tingkat perhatian tinggi, harapan yang tinggi, perencanaan operasi sistem, dan penggunaan komputer untuk dukungan manajemen puncak sangat baik.

2. Variabel Partisipasi Pemakai (X2)

Variabel Partisipasi Pemakai (X2) diukur dengan menggunakan

instrument berupa kuisioner yang dikembangkan oleh Vanlommel dan DeBrabander (1975) dalam Oriana (2011), dengan 5 item pertanyaan. Teknik pengukuran yang digunakan adalah semantic differential yaitu skala yang disusun dalam suatu garis kontinun dengan jawaban sangat positifnya terletak disebelah kanan dan jawaban sangat negatifnya disebelah kiri atau sebaliknya yang mempunyai 7 titik (Sumarsono, 2004:25,54). Dengan Pola sebagai berikut:

1 2 3 4 5 6 7

Sangat Tidak Setuju Sangat Setuju

Penilaian yang digunakan adalah 1 sampai 3 menunjukkan pengembangan, prosedur pengendalian, keamanan sistem, rencana pelaksanaan, pengujian terhadap sistem untuk partisispasi pemakai tidak baik, nilai 4 menunjukkan pengembangan, prosedur pengendalian, keamanan sistem, rencana pelaksanaan, pengujian terhadap sistem untuk partisispasi pemakai cukup baik, nilai 5 sampai


(42)

7 menunjukkan pengembangan, prosedur pengendalian, keamanan sistem, rencana pelaksanaan, pengujian terhadap sistem untuk partisipasi pemakai sangat baik.

3. Variabel Kemampuan Teknik Personal (X3)

Variabel Kemampuan Teknik Personal (X3) diukur dengan

menggunakan instrument berupa kuisioner yang dikembangkan oleh Ives at al (1983) dalam Oriana (2011), dengan 4 item pertanyaan. Teknik pengukuran yang digunakan adalah semantic differential yaitu skala yang disusun dalam suatu garis kontinun dengan jawaban sangat positifnya terletak disebelah kanan dan jawaban sangat negatifnya disebelah kiri atau sebaliknya yang mempunyai 7 item. Teknik pengukuran, sehingga menghasilkan data berskala interval. Teknik pengukuran variabel dengan pola:

1 2 3 4 5 6 7

Sangat Tidak Setuju Sangat Setuju

Penilaian yang digunakan adalah 1 sampai 3 menunjukkan tingkat kemampuan, pengaruh bekerja, meningkatkan kualitas untuk kemampuan teknik personal sistem informasi tidak baik, nilai 4 menunjukkan tingkat kemampuan, pengaruh bekerja, meningkatkan kualitas untuk kemampuan teknik personal sistem informasi cukup baik, nilai 5 sampai 7 menunjukkan tingkat kemampuan, pengaruh bekerja, meningkatkan kualitas untuk kemampuan teknik personal sistem informasi sangat baik.


(43)

31   

3.2. Teknik Penentuan Sampel

3.2.1. Obyek Penelitian

Obyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah PT. Wijaya Karya Beton Wilayah Penjualan V yang berlokasi di Wisma SIER Lantai 5, Jl. Rungkut Industri Raya No. 10, Surabaya.

3.2.2. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh manajer dan staf PT.

Wijaya Karya Beton Wilayah Penjualan V yang berjumlah 20 orang.

3.2.3. Sampel

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh

manajer dan staf PT. Wijaya Karya Beton Wilayah Penjualan V yang berjumlah 20 orang.

3.3. Teknik Pengumpulan Data

3.3.1. Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yaitu data yang dikumpulkan untuk penelitian dari tempat aktual terjadinya peristiwa (Sekaran, 2006:77). Data primer dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh secara langsung dari angket atau kuisioner yang diisi oleh responden.

3.3.2. Sumber Data

Sumber data berasal dari jawaban kuisioner yang disebar pada seluruh manajer dan staf PT Wijaya Karya Beton Wilayah Penjualan V


(44)

yang berlokasi di Wisma SIER Lantai 5, Jl. Rungkut Industri Raya No. 10, Surabaya.

3.3.3. Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan prosedur yang sistematis dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan (Nazir, 2005:174). Metode pengumpulan data dapat dibagi menjadi beberapa kelompok, antara lain:

a. Observasi

Yaitu mengadakan pengamatan langsung pada perusahaan untuk

memenuhi gambaran yang nyata mengenai data yang didapat dari

wawancara dan kuisioner.

b. Wawancara

Yaitu proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab, sambil bertatap muka antara si penanya atau pewawancara dengan si penjawab atau responden dengan

menggunakan alat yang dinamakan interview guide (panduan

wawancara) (Nazir, 2005:193-194).

c. Kuisioner

Merupakan daftar pertanyaan kepada responden yang berisi pertanyaan menyangkut dengan masalah penelitian untuk kemudian diberikan nilai atau skor (Nazir, 2005:203).


(45)

33   

3.4. Uji Kualitas Data

3.4.1. Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana alat pengukur itu (kuisioner) mengukur apa yang diinginkan. Valid atau tidaknya alat ukur tersebut dapat diuji dengan mengkorelasikan antara skor yang diperoleh pada masing-masing butir pertanyaan dengan skor total yang diperoleh dari penjumlahan semua skor pertanyaan. Apabila korelasi antara skor total masing-masing pertanyaan signifikan lebih kecil dari 0,05, maka dapat dikatakan bahwa alat pengukur tersebut (kuisioner) mempunyai validitas (Sumarsono, 2004:31)

3.4.2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuisioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuisioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2006:45).

Perhitungan keandalan butir dalam penelitian ini menggunakan fasilitas yang diberikan oleh SPSS 19 untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha (α).

Ukuran untuk menetukan reliabilitas menurut (Ghozali, 2006:46)

adalah:

1. Jika nilai alpha > 0,6 maka pertanyaan reliable 2. Jika nilai alpha < 0,6 maka pertanyaan tidak reliable


(46)

3.4.3. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah suatu data

berdistribusi normal atau tidak. Untuk mengetahui apakah data

berdistribusi normal digunakan metode Kolmogorov Smirnov. Pedoman dalam mengambil keputusan apakah sebuah distribusi data mengikuti distribusi normal adalah: (Sumarsono, 2004:40).

a. Jika nilai signifikan (nilai probabilitasnya) lebih kecil dari 5%, maka distribusi adalah tidak normal.

b. Jika nilai signifikan (nilai probabilitasnya) lebih besar dari 5%, maka distribusi adalah normal.

3.5. Uji Asumsi Klasik, Teknik Analisis, dan Uji Hipotesis

3.5.1. Uji Asumsi Klasik

Persamaan regresi tersebut harus bersifat BLUE (Best Linier

Unbiased Estimator), artinya pengambilan keputusan uji F dan uji t tidak

boleh bias. Untuk menghasilkan yang BLUE maka harus dipenuhi diantara tiga asumsi dasar yang tidak boleh dilanggar oleh regresi linier, yaitu:

a. Tidak boleh ada autokorelasi

b. Tidak boleh ada multikolinieritas c. Tidak boleh ada heteroskedastisitas

Apabila salah satu dari ketiga asumsi dasar tersebut dilanggar,


(47)

35   

Linier Unbiased Estimator), sehingga pengambilan keputusan melalui uji

F dan uji t menjadi bias.

a. Autokorelasi

Autokorelasi dapat didefinisikan sebagai korelasi antara data

observasi yang diurutkan berdasarkan urut waktu (data times series) atau data yang diambil pada waktu tertentu (data cross sectional) (Gujarati, 1995:201). Jadi dalam model regeresi linier diasumsikan tidak terdapat gejala autokorelasi.

Dalam penelitian ini, data yang digunakan bukan data times

series tetapi data cross sectional yang diambil berdasarkan kuisioner,

sehingga untuk uji autokorelasi tidak dilakukan.

b. Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam persamaan regeresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas

(Independent). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi

korelasi diantara variabel bebas. Deteksi adanya multikolinieritas dapat dilihat dari besaran VIF (Varians InflationFactor) yang dapat dihitung dengan (Ghozali, 2006:95):

Kriteria pengujiannya:

1. Jika besaran VIF < 10 maka tidak terjadi multikolinieritas 2. Jika besaran VIF > 10 maka terjadi multikolinieritas


(48)

c. Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas adalah nilai varians residual dengan varians setiap variabel bebas tidak sama atau E (u21) 0. Jika nilai varians residual dengan varians setiap variabel bebas tetap, maka disebut homoskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas digunakan korelasi rank Spearman antara residual dengan seluruh variabel bebas.

Kriteria pengujiannya:

a. Nilai probabilitas > 0,05 berarti bebas dari heteroskedastisitas b. Nilai probabilitas < 0,05 berarti terkena dari heteroskedastisitas

3.5.2. Teknik Analisis

Data yang diperoleh akan dianalisa dengan menggunakan regresi linier berganda sebagai berikut (Anonim, 2010: L-21):

Y = β0 + β1X1 + β2X2 + β3X3 +

Keterangan:

Y : Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi β0 : Konstanta

β1 : Koefisien regeresi X1

β2 : Koefisien regeresi X2

β3 : Koefisien regeresi X3

X1 : Dukungan Manajemen Puncak

X2 : Partisipasi Pemakai

X3 : Kemampuan Teknik Personal


(49)

37   

3.5.3. Uji Hipotesis

3.5.3.1.Uji F (Uji Kesesuaian Model)

Uji F atau uji kesesuaian model ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas secara bersama-sama. Adapun prosedur pengujian yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Kriteria Pengujian

a. , menunjukkan model regresi yang dihasilkan tidak

cocok guna melihat pengaruh dukungan manajemen puncak, partisipasi pemakai, dan kemampuan teknik personal terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.

b. , menunjukkan model regresi yang dihasilkan cocok

guna melihat pengaruh dukungan manajemen puncak, partisipasi pemakai, dan kemampuan teknik personal terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.

2. Dalam penelitian ini digunakan tingkat signifikan 0,05

3. Kriteria Keputusan

a. Jika nilai probabilitas > 0,05, maka H0 diterima dan H1 ditolak

yang berarti model regresi yang dihasilkan tidak cocok guna melihat pengaruh dukungan manajemen puncak, partisipasi pemakai, dan kemampuan teknik personal terhadap kinerja sistem informasi akuntansi

b. Jika nilai probabilitas < 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima


(50)

pengaruh dukungan manajemen puncak, partisipasi pemakai, dan kemampuan teknik personal terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.


(51)

39  BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Obyek Penelitian

4.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan

PT. Wijaya Karya Beton (WIKA Beton) adalah salah satu

perusahaan anak PT. Wijaya Karya (WIKA) yang khusus bergerak dalam

industri beton pracetak. Sebagai Badan Usaha Milik Negara, WIKA yang

didirikan pada tahun 1960 memulia kegiatannya sebagai perusahaan

instalatir listrik. Pengembangan industry beton pracetak baru dimulai pada

tahun 1978 dengan produk pertamanya adalah Tiang Listrik Beton

Prategang berpenampang H untuk keperluan PLN.

PT. Wijaya Karya Beton Resmi didirikan pada tanggal 11 Maret

1997 di Jakarta berdasarkan akta pendirian dari notaries Imas Fatimah, SH

Nomor 44 tanggal 11 Maret 1997. PT. Wijaya Karya Beton telah memulai

konsentrasi pada industry beton pracetak di tahun 1997 dengan

mengembangkan produk beton pracetak untuk teras perumahan. Sejak saat

itu, PT. Wijaya Karya Beton bertekat mempertahankan pengembangan

produk tersebut untuk mengantisipasi adanya pengembangan perencanaan

dan datangnya proyek-proyek infrastruktur lain.

Pengembangan produk tersebut telah menciptakan beberapa hasil

seperti tiang beton untuk jalur pendistribusian energi dan bantalan beton


(52)

produk beton untuk jembatan, pipa, dinding penahan tanah, dan bangunan

gedung dan perumahan yang diimplementasikan untuk berbagai macam

proyek. Produk-produk ini dihasilkan pada waktu yang tepat dan

diprediksikan akan menjadi produk pemimpin dipasaran.

4.1.2. Jenis Usaha

Berawal dari perusahaan yang bergerak dibidang pekerjaan

instalasi, PT. Wijaya Karya Beton berkembang menjadi perusahaan yang

sehat dengan empat pilar bisnis utama yaitu usaha jasa konstruksi, industri,

perdagangan, dan reality. Di bidang konstruksi, proyek dengan berbagai

skala maupun berteknologi baru berhasil diselesaikan yang meliputi

bidang pekerjaan sipil, arsitektur, mekanikal, elektrikal, maupun tata

lingkungan. Di bidang industry, PT. Wijaya Karya Beton berhasil

mengembangkan produk-produk yang sangat kompetitif di pasar.

PT. Wijaya Karya Beton mendorong setiap unit usahanya yang

memiliki potensi untuk berkembang lebih pesat dan member nilai tambah

bagi menjadi unit usaha yang mandiri. Setelah pembentukan PT. Wijaya

Karya Beton yang pada awalnya adalah Divisi Produk Beton pada tahun

1997, PT. Wijaya Karya Beton melanjutkan pembentukan PT. Wijaya

Karya In Trade yang awalnya adalah Divisi Industri dan Perdagangan serta

PT. Wijaya Karya Beton Realty yang awalnya adalah Divisi Realty pada

awal tahun 2000.

PT. Wijaya Karya Beton dalam memenuhi kebutuhan pelanggan,


(53)

41 

 

Tingkat Listrik Bulat Berrongga dengan sistem sentrifugal. Sistem

sentrifugal ini pada perkembangannya digunakan juga untuk produksi

produk tiang beton lainnya termasuk Tiang Pancang. Disamping itu, PT.

Wijaya Karya Beton juga mengembangkan produk-produk beton pracetak

lain seperti Balok Jembatan, dinding Penahan Tanah, Pipa, Bantalan Jalan

Rel, dan lain-lain. Dengan meningkatnya kebutuhan dan perkembangan

usaha beton pracetak, maka pada tanggal 11 Maret 1997 dibentuklah PT.

Wijaya Karya Beton atau PT. WIKA Beton sebagai perusahaan anak

dengan maksud agar perusahaan dapat lebih fokus dan professional dan

melayani dan menjaga kepuasan pelanggan.

Hasil produksi dari PT. Wijaya Karya Beton adalah:

1. Tiang Listrik Beton

2. Tiang Pancang Beton

3. Komponen Jembatan

4. Bantalan Beton Prategang

5. Sheet Pile Beton

6. Komponen Pracetak Lainnya

7. Panel atau Pagar Beton

8. Jasa Angkutan dan Pemasangan, dan


(54)

4.1.3. Visi dan Misi Perusahaan 4.1.3.1.Visi

1. Menjadi perusahaan terbaik dalam industri beton pracetak

4.1.3.2.Misi

1. Memimpin pasar beton pracetak di Indonesia

2. Memberikan pelayanan yang terbaik kepada pelanggan dengan

kesesuaian mutu, ketepatan waktu, dan harga bersaing

3. Menerapkan sistem manajemen dan teknologi yang dapat memacu

peningkatan efisiensi, konsistensi mutu, keselamatan, dan kesehatan

4. Tumbuh dan berkembang bersama mitra kerja secara sehat dan

berkesinambungan

5. Mengembangkan kompetensi dan kesejahteraan pegawai

4.1.4. Lokasi Perusahaan

PT. Wijaya Karya Beton Wilayah Penjualan V terletak dikawasan

industri yaitu di Wisma SIER Lantai 5, Jl. Rungkut Industri Raya No. 10,

Surabaya.

Pemilihan lokasi perusahaan di kawasan Rungkut Industri

Surabaya didasarkan atas pertimbangan yaitu lokasi perusahaan yang

strategis karena berada di kawasan industri.

4.1.5. Struktur Organisasi danUraian Tugas

Struktur organisasi adalah suatu bagan yang menunjukkan


(55)

43 

 

Struktur Organisasi PT. Wijaya Karya Beton Wilayah Penjualan V

berbentuk garis lurus, dimana terdapat fungsi staff sebagai pembantu

pimpinan dan bertanggung jawab kepada pimpinan dan bertanggung jawab

kepada pimpinan serta adanya wewenang dan tanggung jawab yang

mengalir dalam satu garis lurus dan masing-masing Kepala Seksi atau

Kasi bertanggung jawab atas bagian yang ada dibawahnya.

Gambar 4.1. Struktur Organisasi PT. Wijaya Karya Beton Wilayah Penjualan V

Sumber: PT. Wijaya Karya Beton Wilayah Penjualan V

MANAJER WILAYAH PENJUALAN

SALES ENGINEER Representatif : Aan Sutiana, S.T. SE Madya I : Abdul Wachid, S.T, M.MT SE Madya II : -

Asst. SE : Andri Krisbianto, S.T.

Kuntjara, S.T, M.M

SEKSI

PERENC. & EV. DIST. & MUTU Kasi : Bambang H., S.T. Asst. : IGN Sudiana, S.E.

SEKSI

KEUANGAN & PERSONALIA Kasi : Rudy Julianto, S.E, M.M Asst. : Subandono, S.E.

SEKSI PELAKSANA Kasi : Epian Madjid

: Syahrullah Asst. : A. Ashari


(56)

Adapun uraian tugas dan tanggung jawab dari masing-masing

bagian dalam perusahaan ini adalah sebagai berikut:

1. Manajer Wilayah Penjualan

a. Menjamin bahwa manajemen mutu dan kebijakan mutu perusahaan

dipahami dan dilaksanakan sebagaimana mestinya oleh seluruh

pegawai di PPU yang bertanggung jawab

b. Menjabarkan atau menjelaskan sistem manajemen mutu yang

terkait dengan unit kerjanya dan kebijakan mutu perusahaan

kepada seluruh pegawai yang berada di bawah tanggung jawabnya

c. Merumuskan rencana mutu (quality plan) sesuai dengan

persyaratan kontrak atau sistem produksi dan sistem manajemen

mutu, serta merekomendasikan kepada Direksi

d. Melaksanakan produksi atau penyerahan atas produksi yang

menjadi tanggung jawabnya sesuai persyaratan debitur atau

kontrak dan sistem prosuksi yang diberlakukan perusahaan

e. Merumuskan uraian tugas, persyaratan jabatan (uraian jabatan) di

unit kerjanya dan merekomendasikan kepada Direksi

f. Memimpin pertemuan di tingkat PPU secara berskala

sekurang-kurangnya diadakan satu kali dalam tiga bulan untuk meninjau

efektifitas dan efisiensi penerapan sistem manajemen mutu

g. Mengusulkan kemungkinan perubahan dan penyesuaian isi elemen


(57)

45 

 

h. Melaksanakan tertib administrasi mutu unit kerja yang menjadi

tanggung jawabnya

i. Melaksanakan penyimpanan rekaman mutu unit kerja yang

menjadi tanggung jawabnya

j. Melaksanakan kegiatan rutin di unit kerja yang dipimpinnya

sebagaimana yang ditetapkan dalam surat keputusan Direksi

tentang susunan organisasi di PT. Wijaya Karya Beton Wilayah

Penjualan V

2. Sales Engineer

a. Menyajikan riset pasar dan kajian posisi perusahaan terhadap

pesaing

b. Menyelenggarakan program survey pasar

c. Menyelenggarakan program kunjungan dan promosi ke

sarang-sarang baru

d. Mencari data pesaing untuk mengetahui posisi perusahaan

e. Menyiapkan berkas penawaran atau tender

f. Melaksanakan penjualan produk beton

g. Mengupayakan perolehan-perolehan pesanan

3. Seksi Perencanaan, Evaluasi Distribusi & Mutu

a. Menyusun RKAP dalam lingkup tanggung jawabnya

b. Membantu proses negosiasi harga dengan pelanggan, sub

kontraktor atau pemasok sampai dengan terbitnya SKP atau


(58)

c. Menyusun Rencana Anggaran Biaya Pelaksanaan semua pesanan

atau pekerjaan yang akan di tangani oleh Wilayah Penjualan

d. Mengevaluasi pelaksanaan pekerjaan secara berskala

e. Menyusun rencana kebutuhan sumber daya untuk pelaksanaan

pekerjaan

f. Mengendalikan penerapan sistem manajemen mutu Wilayah

Penjualan

g. Menerapkan sistem manajemen K3 dalam lingkup tanggung

jawabnya serta sistem manajemen lainnya yang dikembangkan

oleh perusahaan

h. Mengumpulkan data dan melakukan survey bahan baku

i. Mengadakan seleksi sub kontraktor atau pemasok

j. Membuat rencana anggaran biaya pelaksana utama tim Manajemen

Wilayah Penjualan dan mengkoordinasikan proses finalnya

k. Membuat daftar Supplier Mampu

l. Memilih pemasok yang paling mengguntungkan

m. Melaksanakan pengadaan sesuai dengan rencana

4. Seksi Keuangan dan Personalia

a. Menyusun konsep Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan

(RKAP) bidang keuangan dan personalia

b. Merangkum konsep RKAP dari para Kepala Seksi dan Pelaksana

Utama menjadi RKAP Wilayah Penjualan, serta mengusulkan


(59)

47 

 

c. Menyusun rencana arus kas

d. Membantu negosiasi harga dan penyusunan kontrak

e. Membuat Rencana Anggaran Biaya sesuai dengan ketentuan yang

berlaku

f. Menerbitkan dokumen tagihan piutang dan mengupayakan

pencairannya sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan

g. Membuat rencana arus kas dan meninjau secara berkala

h. Membantu negosiasi harga dan penyusunan kontrak

i. Membuat permintaan dana ke Pusat

j. Mengelola keuangan Wilayah Penjualan

k. Mencatat dan mengelola data transaksi, baik yang langsung

maupun rekening koran

l. Menyusun konsep hasil usaha Wilayah Penjualan

m. Menyelesaikan kewajiban pajak pada instansi yang berwenang

n. Penyusunan usulan rencana pendidikan dan pelatihan pegawai

5. Seksi Pelaksana

a. Menyusun rencana jadwal distribusi detail dan kebutuhan sumber

daya guna sasaran distribusi

b. Menyelenggarakan penyusunan rencana penyerahan produk

c. Menyelenggarakan penyusunan rencana pemasangan produk

d. Mengelola pelaksanaan distribusi sesuai dengan jadwal dan mutu

yang ditetapkan serta proses penyelesaian Berita Acara Serah


(60)

e. Melaksanakan distribusi sesuai rencana penyerahan produk yang

telah disusun

f. Melaksanakan penyusunan berita acara serah terima produk

dengan pelanggan

h. Melaksanakan penyeliaan pemasangan produk yang dilakukan oleh

mitra kerja

4.2. Deskripsi Hasil Penelitian

4.2.1. Deskripsi Variabel Dukungan Manajemen Puncak (X1)

Berikut adalah deskripsi jawaban responden pada Variabel

Dukungan Manajemen Puncak:

Tabel 4.1. Deskripsi Variabel Dukungan Manajemen Puncak

Skor Item

1 2 3 4 5 6 7 Total Mean

0 0 0 3 5 10 2 111 X1.1

0% 0% 0% 15% 25% 50% 10% 100% 5.55

0 0 0 3 4 11 2 112 X1.2

0%  0%  0%  15% 20% 55% 10% 100% 5.6

0 2 0 3 7 8 0 99 X1.3

0%  10%  0%  15% 35% 40% 0%  100% 4.95

0 0 1 3 4 12 0 107 X1.4

0%  0%  5% 15% 20% 60% 0%  100% 5.35

0 1 2 6 6 5 0 92 X1.5

0% 5% 10% 30% 30% 25% 0%  100% 4.6

Total 0 3 3 18 26 46 4 521 5.21

Sumber: Lampiran 5 A sampai dengan 5 B

Berdasarkan Tabel 4.1. diatas menunjukkan bahwa item

pertanyaan variabel Dukungan Manajemen Puncak yang mendapat


(61)

49 

 

yang tinggi terhadap penggunaan Sistem Informasi) dengan nilai sebesar

5.6, hal ini menunjukkan bahwa Manajemen Puncak memiliki harapan

yang tinggi terhadap penggunaan Sistem Informasi tergolong sangat baik.

Item pertanyaan variabel Dukungan Manajemen Puncak yang

mendapat rata-rata jawaban terendah adalah X1.5 (Manajemen Puncak

mahir dalam menggunakan komputer) dengan nilai sebesar 4.6, hal ini

menunjukkan bahwa kemahiran Manajemen dalam menggunakan

komputer cenderung tergolong baik .

Secara keseluruhan jawaban responden pada kelima item

pertanyaan variabel Dukungan Manajemen Puncak adalah sebesar 5.21,

hal ini menunjukkan bahwa tingkat Dukungan Manajemen Puncak dalam

prose pengembangan Sistem Informasi Akuntansi pada PT Wijaya Karya

Beton Wilayah Penjualan V tergolong baik.

4.2.2. Deskripsi Variabel Partisipasi Pemakai (X2)

Berikut adalah deskripsi jawaban responden pada Variabel


(62)

Tabel 4.2. Deskripsi Variabel Partisipasi Pemakai

Skor Item

1 2 3 4 5 6 7 Total Mean

0 0 2 3 6 8 1 103 X2.1

0% 0% 10% 15% 30% 40% 5% 100% 5.15

0 1 2 3 7 7 0 97 X2.2

0% 5% 10% 15% 35% 35% 0% 100% 4.85

0 1 1 6 6 6 0 95 X2.3

0% 5% 5% 30% 30% 30% 0% 100% 4.75

0 0 1 1 8 10 0 107 X2.4

0% 0% 5% 5% 40% 50% 0% 100% 5.35

0 1 2 3 6 8 0 98 X2.5

0% 5% 10% 15% 30% 40% 0% 100% 4.9

Total 0 3 8 16 33 39 1 500 5

Sumber: Lampiran 5 C sampai dengan 5 D

Berdasarkan Tabel 4.2. diatas menunjukkan bahwa item

pertanyaan variabel Partisipasi Pemakai yang mendapat rata-rata jawaban

tertinggi adalah X2.4 (Tingkat partisipasi Bapak/Ibu dalam proses

pengujian Sistem Informasi Akuntansi) dengan nilai sebesar 5.35, hal ini

menunjukkan bahwa Tingkat partisipasi pemakai dalam proses pengujian

Sistem Informasi Akuntansi tergolong baik.

Item pertanyaan variabel Partisipasi Pemakai yang mendapat

rata-rata jawaban terendah adalah X2.3 (Tingkat partisipasi Bapak/Ibu dalam

proses pembuatan pengendalian dan keamanan Sistem Informasi

Akuntansi yang dikembangkan) dengan nilai sebesar 4.75, hal ini

menunjukkan bahwa Tingkat partisipasi Bapak/Ibu dalam proses

pembuatan pengendalian dan keamanan Sistem Informasi Akuntansi yang


(63)

51 

 

Secara keseluruhan jawaban responden pada kelima item

pertanyaan variabel Partisipasi Pemakai adalah sebesar 5, hal ini

menunjukkan bahwa tingkat Partisipasi Pemakai dalam proses

pengembangan Sistem Informasi Akuntansi pada PT. Wijaya Karya Beton

Wilayah Penjualan V tergolong baik.

4.2.3. Deskripsi Variabel Kemampuan Teknik Personal (X3)

Berikut adalah deskripsi jawaban responden pada Variabel

Kemampuan Teknik Personal:

Tabel 4.3. Deskripsi Variabel Kemampuan Teknik Personal

Skor Item

1 2 3 4 5 6 7 Total Mean

1 0 0 2 5 11 1 107 X3.1

5% 0% 0% 10% 25% 55% 5% 100% 5.35

1 1 0 1 7 7 3 105 X3.2

5% 5% 0% 5% 35% 35% 15% 100% 5.25

0 0 0 2 6 10 2 112 X3.3

0% 0% 0% 10% 30% 50% 10% 100% 5.6

0 0 0 1 4 10 5 119 X3.4

0% 0% 0% 5% 20% 50% 25% 100% 5.95

Total 2 1 0 6 22 38 11 443 5.54

Sumber: Lampiran 5 E sampai dengan 5 F

Berdasarkan Tabel 4.3. diatas menunjukkan bahwa item

pertanyaan variabel Kemampuan Teknik Personal yang mendapat rata-rata

jawaban tertinggi adalah X3.4 (Dengan menggunakan Sistem Informasi

Akuntansi dapat meningkatkan kualitas kerja) dengan nilai sebesar 5.95,

hal ini menunjukkan bahwa Dengan menggunakan Sistem Informasi


(64)

Item pertanyaan variabel Kemampuan Teknik Personal yang

mendapat rata-rata jawaban terendah adalah X3.2 (Dengan memiliki

kemampuan spesialis, Saya lebih mahir dalam menggunakan Sistem

Informasi Akuntansi) dengan nilai sebesar 5.25, hal ini menunjukkan

bahwa Dengan memiliki kemampuan spesialis, pemakai lebih mahir dalam

menggunakan Sistem Informasi Akuntansi tergolong baik.

Secara keseluruhan jawaban responden pada kelima item

pertanyaan variabel Kemampuan Teknik Personal adalah sebesar 5.54, hal

ini menunjukkan bahwa tingkat Kemampuan Teknik Personal dalam

proses pengembangan Sistem Informasi Akuntansi pada PT. Wijaya Karya

Beton Wilayah Penjualan V tergolong sangat baik.

4.2.4. Deskripsi Variabel Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Y)

Berikut adalah deskripsi jawaban responden pada Variabel Kinerja


(65)

53 

 

Tabel 4.4. Deskripsi Variabel Kinerja Sistem Informasi Akuntansi

Skor Item

1 2 3 4 5 6 7 Total Mean

0 0 0 1 4 12 3 117 Y1

0% 0% 0% 5% 20% 60% 15% 100% 5.85

0 0 0 1 5 11 3 116 Y2

0% 0% 0% 5% 25% 55% 15% 100% 5.8

0 0 0 2 5 9 4 115 Y3

0% 0% 0% 10% 25% 45% 20% 100% 5.75

0 0 0 1 5 11 3 116 Y4

0% 0% 0% 5% 25% 55% 15% 100% 5.8

0 0 0 3 3 10 4 115 Y5

0% 0% 0% 15% 15% 50% 20% 100% 5.75

0 0 0 1 3 13 3 118 Y6

0% 0% 0% 5% 15% 65% 15% 100% 5.9

0 0 0 1 3 11 5 120 Y7

0% 0% 0% 5% 15% 55% 25% 100% 6

0 1 0 1 5 11 2 111 Y8

0% 5% 0% 5% 25% 55% 10% 100% 5.55

0 1 0 1 8 9 1 107 Y9

0% 5% 0% 5% 40% 45% 5% 100% 5.35

0 0 0 1 8 8 3 113 Y10

0% 0% 0% 5% 40% 40% 15% 100% 5.65

0 0 0 1 6 12 1 113 Y11

0% 0% 0% 5% 30% 60% 5% 100% 5.65

0 0 0 0 4 14 2 118 Y12

0% 0% 0% 0% 20% 70% 10% 100% 5.9

0 0 0 0 3 14 3 120 Y13

0% 0% 0% 0% 15% 70% 15% 100% 6

0 0 0 1 3 12 4 119 Y14

0% 0% 0% 5% 15% 60% 20% 100% 5.95

0 0 0 0 4 13 3 119 Y15

0% 0% 0% 0% 20% 65% 15% 100% 5.95

0 0 0 0 5 11 4 119 Y16

0% 0% 0% 0% 25% 55% 20% 100% 5.95

Total 0 2 0 15 74 181 48 1856 5.8

Sumber: Lampiran 5 G sampai dengan 5 K

Berdasarkan Tabel 4.4. diatas menunjukkan bahwa item


(66)

rata-rata jawaban tertinggi adalah Y7 dan Y13 (Sistem Informasi Akuntansi

dapat memberikan kontribusi dalam mencapai tujuan dan misi perusahaan,

dan Sistem mampu membantu departemen berfungsi lebih baik) dengan

nilai sebesar 6, hal ini menunjukkan bahwa Sistem Informasi Akuntansi

dapat memberikan kontribusi dalam mencapai tujuan dan misi perusahaan,

dan Sistem mampu membantu departemen berfungsi lebih baik tergolong

sangat baik.

Item pertanyaan variabel Kinerja Sistem Informasi Akuntansi yang

mendapat rata-rata jawaban terendah adalah Y9 (Sebagian karyawan di

Departemen saya tertarik untuk menggunakan Sistem Informasi Akuntansi

yang ada) dengan nilai sebesar 5.35, hal ini menunjukkan bahwa Sebagian

karyawan di Departemen tertarik untuk menggunakan Sistem Informasi

Akuntansi yang ada tergolong baik.

Secara keseluruhan jawaban responden pada kelima item

pertanyaan variabel Kinerja Sistem Informasi Akuntansi adalah sebesar

5.8, hal ini menunjukkan bahwa tingkat Kinerja Sistem Informasi

Akuntansi di dalam proses pengembangan Sistem Informasi Akuntansi


(67)

55 

 

4.3. Uji Kualitas Data

Pengujian terhadap validitas dan reliabilitas suatu kuisioner mutlak

diperlukan agar data yang digunakan dalam mendeskripsikan

masing-masing variabel dan pengujian terhadap hipotesis yang dapat diandalkan

kebenarannya.

4.3.1. Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kuisioner

mengukur apa yang diinginkan. Untuk mengukur validitas digunakan

korelasi pearson. Jika korelasi pearson antara masing-masing pertanyaan

dengan skor total menghasilkan nilai signifikan < 0.05 (α = 5%), maka item pertanyaan valid (Sumarsono, 2004:31). Pengujian validitas

dilakukan dengan program SPSS 19.

4.3.3.1.Uji Validitas Variabel Dukungan Manajemen Puncak (X1)

Tabel 4.5. Hasil Uji Validitas Variabel Dukungan Manajemen Puncak

Item Pertanyaan Nilai Korelasi Signifikan Keterangan

X1.1 0.675 0.001 Valid

X1.2 0.659 0.002 Valid 

X1.3 0.546 0.013 Valid 

X1.4 0.663 0.001 Valid 

X1.5 0.639 0.002 Valid 

Sumber: Lampiran 6 A

Berdasarkan Tabel 4.5. diketahui bahwa uji validitas pada lima item

pertanyaan variabel Dukungan Manajemen Puncak menghasilkan nilai

signifikansi kurang dari 0.05 sehingga semua item pertanyaan yang membentuk


(1)

70   

1. Objek Penelitian yang diteliti hanya berasal dari satu perusahaan saja yaitu PT. Wijaya Karya Beton Wilayah Penjualan V, hal ini mempengaruhi generalisasi hasil penelitian.

2. Jawaban responden yang disampaikan secara tertulis melalui kuisioner belum tentu mencerminkan keadaan yang sebenarnya.

3. Adanya persepsi-persepsi antara masing-masing responden (karyawan penggunaan sistem informasi akuntansi) di dalam memahami konteks pertanyaan-pertanyaan yang disajikan dalam kuesioner.

4. Tidak menggunakan Uji t, sehingga penulis tidak dapat menggambarkan pengaruh antara variabel X terhadap variabel Y


(2)

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan serta pembahasan hasil penelitian pada bab sebelumnya, dapat diambil beberapa kesimpulan dari penelitian, yaitu sebagai berikut:

Dukungan Manajemen Puncak (X1) berpengaruh secara negatif, tetapi tidak signifikan terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Y). Partisipasi Pemakai (X2) berpengaruh secara positif, tetapi tidak signifikan terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Y), dan Kemampuan Teknik Personal (X3) berpengaruh secara positif signifikan terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Y).

Dukungan Manajemen Puncak (X1), Partisipasi Pemakai (X2), dan Kemampuan Teknik Personal (X3) secara bersama-sama berpengaruh terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Y).

5.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian, maka saran yang dapat penulis berikan berkaitan dengan penelitian ini adalah:

1. Bagi peneliti selanjutnya, hendaknya mempertimbangkan variabel-variabel lain yang mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi, selain Dukungan Manajemen Puncak, Partisipasi Pemakai,


(3)

72   

dan Kemampuan Teknik Personal, dan diharapkan dapat melanjutkan penelitian dengan topik yang sama dan memperbanyak jumlah sampel agar hasil dari analisis dari penelitian yang didapatkan akan lebih akurat, dan menggunakan uji t, untuk mengetahui hubungan atau pengaruh antara variabel X terhadap variabel Y.

2. Bagi perusahaan, hendaknya lebih memperhatikan Dukungan Manajemen Puncak dan Partisipasi Pemakai, khususnya Dukungan Manajemen Puncak yang berpengaruh negatif terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi, agar lebih ditingkatkan kembali, sehingga bisa memberi pengaruh positif pada Kinerja Sistem Informasi Akuntansi, dan diharapkan perusahaan lebih melibatkan para karyawan dalam pengembangan Sistem Informasi Akuntansi, mulai dari tahap perencanaan, pengembangan, sampai dengan tahap implementasi, agar Partisipasi Pemakai dalam pengembangan Sistem Informasi Akuntansi akan memberikan dampak secara positif terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi.


(4)

Buku Teks

Anonim, 2010. Pedoman Penyusunan Usulan Penelitian dan Skripsi. FE UPN “Veteran” Jawa Timur.

Bodnar, George dan Hopwood, 2006, Sistem Informasi Akuntansi. Edisi Kesembilan. Andi, Yogyakarta.

Fess, Warren, Reeve, 2005, Pengantar Akuntansi. Edisi Kedua Puluh Satu. Salemba Empat, Jakarta.

Ghazali, Imam, 2006. Aplikasi Multivariate dengan Program SPSS. Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Gujarati, Damodar, 1995. Ekonometrika Dasar. Edisi Pertama. Erlangga, Jakarta. Hall, James, 2001. Sistem Informasi Akuntansi. Edisi Pertama. Salemba Empat, Jakarta.

Husein, Fakhri, 2004, Sistem Informasi Akuntansi. Cetakan Pertama. Unit Penerbit dan Percetakan Akademi Manajemen Perusahaan YKPN, Yogyakarta.

Kieso, Weygandt, Warfield, 2008, Akuntansi Intermediate. Edisi Kedua Belas. Jilid Satu, Erlangga, Jakarta.

Mulyadi, 2001. Sistem Akuntansi. Edisi Ketiga. Salemba Empat, Jakarta.

Nazir, Moh, 2005. Metode Penelitian. Cetakan Keenam. Ghalia Indonesia, Jakarta.

Simamora, Henry, 2002. Akuntansi Basis Pengambilan Keputusan Bisnis. Edisi Kedua. Jilid Satu, Unit Penerbit dan Percetakan Akademi Manajemen Perusahaan YKPN, Yogyakarta.

Sekaran, Uma, 2007. Research Methods For Business. Edisi Keempat. Salemba Empat, Jakarta.

Sumarsono, 2004. Metode Penelitian Akuntansi. Edisi Revisi. Penerbit UPN “Veteran” Jawa Timur.


(5)

Skripsi

Andrean Febriarto, 2011. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Pada PT. PJB. Skripsi Mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

Fitri Disa Aisa, 2011. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi Kasus pada PT. TASPEN Persero Cabang Medan. Skripsi Mahasiswa Universitas Sumatera Utara.

Oriana Hayu Anggraeni, 2011. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Pada PT. Karya Anugerah Mandiri Surabaya. Skripsi Mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional

“Veteran” Jawa Timur.

Yullian Ayu Putri, 2011. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Pada PT. Intermas Tata Trading Surabaya. Skripsi Mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

Jurnal

Almilia, Spica, Luciana dan Briliantien, Irmaya, 2006. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Pada Bank Umum Pemerintah di Wilayah Surabaya dan Sidoarjo. Jurnal STIE

Perbanas, Surabaya.

Handayani, Rini 2010. Analisis Faktor-Faktor Yang Menentukan Efektivitas Sistem Informasi Pada Organisasi Sektor Publik. Jurnal STIE Atma

Bhakti, Surakarta.

Lestari, Astri, Putu, 2010. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Pada Lembaga Perkreditan Desa di Kota Denpasar. Jurnal IPTEKS New Media Volume I No. 1.

Nurani, Siti, Suci 2010. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Pada Bank Umum di Wilayah Depok. Jurnal

Universitas Gunadarma, Depok.

Septriani, Evy, 2010. Pengaruh Kinerja Sistem Terhadap Kepuasan Pengguna Pada PT. Bank Muamalat Indonesia (Tbk). Jurnal Tesis Universitas


(6)

http://www.forumbebas.com/archive/index.php/thread-66519.html

mcclelland