regresi yang baik tidak menunjukkan adanya gejala heteroskedastisitas. Pendeteksian ada atau tidaknya heteroskedastisitas dilakukan dengan
metode korelasi rank spearman. Jika korelasi rank spearman menghasilkan nilai signifikansi 0.05
α = 5, maka disimpulkan dalam model regresi tidak terjadi heteroskedastisitas Ghozali, 2006:105.
Berikut adalah hasil uji heteroskedastisitas: Tabel 4.12. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Variabel Bebas Korelasi
Rank Spearman Signifikansi
Dukungan Manajemen Puncak X
1
0.002 0.992
Partisipasi Pemakai X
2
0.105 0.661
Kemampuan Teknik Personal X
3
-0.033 0.890
Sumber: Lampiran 8 Tabel 4.12. menunjukkan bahwa nilai signifikansi korelasi rank
spearman untuk variabel dukungan manajemen puncak, partisipasi pemakai, dan kemampuan teknik personal semuanya 0.05
, sehingga disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi,
dengan demikian asumsi non heteroskedastisitas telah terpenuhi.
4.4.3. Hasil Regresi
Berikut ini akan dijelaskna hasil regresi antara dukungan manajemen puncak, partisipasi pemakai, dan kemampuan teknik personal
terhadap kinerja Sistem Informasi Akuntansi pada PT. Wijaya Karya Beton Wilayah Penjualan V.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4.4.3.1.Persamaan Regresi
Nilai estimasi koefisien regresi yang dihasilkan adalah sebagai berikut:
Tabel 4.13. Hasil Estimasi Koefisien Regresi Unstandardized Coefficients
Variabel Bebas B
Konstanta 78.473 Dukungan Manajemen Puncak X
1
-0.858 Partisipasi Pemakai X
2
0.086 Kemampuan Teknik Personal X
3
1.559 Sumber: Lampiran 9 A
Berdasarkan Tabel 4.13. dapat dibuat persamaan regresi sebagai berikut:
Y = 78.473 – 0.858 X
1
+ 0.086 X
2
+ 1.559 X
3
Penjelasan masing-masing
koefisien regresi adalah sebagai berikut: =
Konstanta = 78.473 Menunjukkan besarnya kinerja Sistem Informasi Akuntansi pada
PT. Wijaya Karya Beton Wilayah Penjualan V. Artinya apabila
dukungan manajemen puncak, partisipasi pemakai, dan kemampuan teknik personal sama dengan nol atau konstan, maka
Kinerja Sistem Informasi pada PT. Wijaya Karya Beton Wilayah
Penjualan V adalah 78.473.
1
= Koefisien regresi Dukungan Manajemen Puncak X
1
= - 0.858
Artinya apabila Dukungan Manajemen Puncak naik 1 tingkat, maka kinerja Sistem Informasi Akuntansi pada PT. Wijaya Karya
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Beton Wilayah Penjualan V akan turun sebesar 0.858 tingkat, dengan asumsi pengaruh dari Partisipasi Pemakai, Kemampuan
Teknik Personal adalah konstantidak berubah.
2
= Koefisien regresi Partisipasi Pemakai X
2
= 0.086 Artinya apabila Partisipasi Pemakai naik 1 tingkat, maka kinerja
Sistem Informasi Akuntansi pada PT. Wijaya Karya Beton Wilayah Penjualan V akan naik sebesar 0.086 tingkat, dengan
asumsi pengaruh dari Dukungan Manajemen Puncak, Kemampuan
Teknik Personal adalah konstantidak berubah.
3
= Koefisien regresi Kemampuan Teknik Personal X
3
= 1.559
Artinya apabila Kemampuan Teknik Personal naik 1 tingkat, maka kinerja Sistem Informasi Akuntansi pada PT. Wijaya Karya Beton
Wilayah Penjualan V akan naik sebesar 1.559 tingkat, dengan asumsi pengaruh dari Dukungan Manajemen Puncak, Partisipasi
Pemakai adalah konstantidak berubah.
4.4.3.2.Uji Kecocokan Model Uji F
Uji F digunakan untuk menguji cocok atau tidaknya model regresi yang dihasilkan guna melihat pengaruh variabel bebas terhadap variabel
terikat. Jika uji F menghasilkan nilai signifikansi probabilitas 0.05 α =
5, maka H ditolak dan H
1
diterima, artinya model regresi yang dihasilkan cocok guna melihat pengaruh variabel bebas terhadap variabel
terikat.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Berikut ini adalah uji F antara dukungan manajemen puncak, partisipasi pemakai, kemampuan teknik personal terhadap kinerja Sistem
Informasi Akuntansi:
Tabel 4.14. Hasil Uji F Model Sum
of Square
Df Mean
Square F Sig.
Regression 594.200 3 198.067
6.325 0.005 Residual 501.000
16 31.313
Total 1095.200 19
Sumber: Lampiran 9 A Berdasarkan Tabel 4.14. diperoleh F hitung sebesar 6.325 dengan
nilai signifikansi probabilitas sebesar 0.005 kurang dari 0.05 α = 5,
maka diputuskan untuk menolak H dan menerima H
1
. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model regresi yang dihasilkan cocok guna
melihat pengaruh dukungan manajemen puncak, partisipasi pemakai, kemmapuan teknik personal terhadap kinerja Sistem Informasi Akuntansi
pada PT. Wijaya Karya Beton Wilayah Penjualan V. Berikut adalah nilai koefien determinasi R Square yang
dihasilkan dari model regresi: Tabel 4.15. Nilai Koefisien Determinasi R Square
Model R R
Square Adjusted
R Square Std. Error of
the Estimate 1 0.737
0.543 0.457
5.596 Sumber: Lampiran 9 A
Berdasarkan Tabel 4.15. nilai koefisien determinasi R Square yang dihasilkan sebesar 0.543, hasil ini menunjukkan bahwa perubahan
kinerja Sistem Informasi Akuntansi pada PT. Wijaya Karya Beton
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Wilayah Penjualan V mampu dijelaskan oleh perubahan Dukungan Manajemen Puncak, Partisipasi Pemakai, Kemampuan Teknik Personal
sebesar 54.3, sedangkan sisanya 45.7 dijelaskan oleh faktor lain.
4.5. Pembahasan Hasil Penelitian