13
2.1.4 Alasan Pengembangan Sistem Pakar
Sistem pakar sendiri dikembangkan lebih lanjut dengan alasan : a.
Dapat menyediakan kepakaran setiap waktu dan berbagai lokasi. b.
Secara otomatis mengerjakan tugas-tugas rutin yang membutuhkan seorang pakar.
c. Seorang pakar akan pensiun atau pergi.
d. Seorang pakar adalah mahal.
e. Kepakaran dibutuhkan juga pada lingkungan yang tidak bersahabat.
2.1.5 Modul Penyusunan Sistem Pakar
Menurut Staugaard 1987 suatu sistem pakar disusun oleh tiga modul utama yaitu:
a. Modul Penerimaan Pengetahuan Knowledge Acquisition Mode.
Sistem berada pada modul ini, pada saat ia menerima pengetahuan dari pakar. Proses mengumpulkan pengetahuan-pengetahuan yang
akan digunakan untuk pengembangkan sistem, dilakukan dengan bantuan knowledge engineer. Peran knowledge engineer adalah
sebagai penghubung antara suatu sistem pakar dengan pakarnya. b.
Modul Konsultasi Consultation Mode Pada saat sistem berada pada posisi memberikan jawaban atas
permasalahan yang diajukan oleh user, sistem pakar berada dalam modul konsultasi. Pada modul ini, user berinteraksi dengan sistem
dengan mejawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh sistem.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
14
c. Modul Penjelasan Explanation Mode.
Modul ini menjelaskan proses pengambilan keputusan oleh sistem bagaimana keputusan dapat diperoleh.
2.1.6 Struktur Sistem Pakar
Sistem pakar disusun oleh dua bagian utama, yaitu lingkungan pengembangan
development environment
dan lingkungan
konsultasi
consultation environment Turban, 1995. Lingkungan pengembangan sistem
pakar digunakan untuk memasukkan pengetahuan pakar ke dalam lingkungan sistem pakar, sedangkan lingkungan konsultasi digunakan oleh pengguna yang
bukan pakar guna memperoleh pengetahuan pakar. Komponen-komponen sistem pakar dalam kedua bagian tersebut dapat dilihat dalam gambar 2.1 berikut ini :
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
15
Komponen-komponen yang terdapat dalam sistem pakar adalah seperti yang terdapat pada Gambar 2.1, yaitu User Interface antarmuka pengguna, basis
pengetahuan, akuisisi pengetahuan, mesin inferensi, workplace, fasilitas penjelasan, perbaikan pengetahuan.
Akuisisi pengetahuan
Antar Muka
Fasilitas Penjelasan
Mesin Inferensi
Perbaikan Pengetahuan
Workplace Aksi yang
Direkomendasi Basis Pengetahuan :
fakta dan aturan Pemakai
Pakar
Knowledge
engineer Fakta tentang
Kejadian
LINGKUNGAN KONSULTASI LINGKUNGAN PENGEMBANGAN
Gambar 2.1 Arsitektur Sistem Pakar sumber: Turban 1995
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
16
A. Antarmuka Pengguna User Interface
User interface merupakan mekanisme yang digunakan oleh pengguna dan sistem pakar untuk berkomunikasi. Antarmuka menerima informasi dari pemakai
dan mengubahnya ke dalam bentuk yang dapat diterima oleh sistem. Selain itu antarmuka menerima informasi dari sistem dan menyajikannya ke dalam bentuk
yang dapat dimengerti oleh pemakai. Menurut McLeod 1995, pada bagian ini terjadi dialog antara program dan pemakai, yang memungkinkan sistem pakar
menerima intruksi dan informasi input dari pemakai, juga memberikan informasi output kepada pemakai.
B. Basis Pengetahuan
Basis pengetahuan mengandung pengetahuan untuk pemahaman, formulasi dan penyelesaian masalah. Komponen sistem pakar ini disusun atas dua
elemen dasar, yaitu fakta dan aturan. Fakta merupakan informasi tentang objek dalam area permasalahan tertentu, sedang aturan merupakan informasi tentang
cara bagaimana memperoleh fakta baru dari fakta yang telah diketahui. Dalam studi kasus pada sistem yang berbasis pengetahuan terdapat
beberapa karakteristik yang dibangun untuk membantu kita dalam membentuk serangkaian prinsip-prinsip arsitekturnya. Prinsip tersebut meliputi :
1. Pengetahuan merupakan kunci kekuatan sistem pakar.
2. Pengetahuan sering tidak pasti dan tidak lengkap.
3. Pengetahuan sering miskin spesifikasi.
4. Amatir menjadi ahli secara bertahap.
5. Sistem pakar harus fleksibel.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
17
6. Sistem pakar harus transparan.
Sejarah penelitian di bidang kecerdasan buatan telah menunjukkan berulang kali bahwa pengetahuan adalah kunci setiap sistem cerdas intelligence
system.
C. Akuisisi Pengetahaun Knowledge Acquisition
Akuisisi pengetahuan adalah akumulasi, transfer dan transformasi keahlian dalam menyelesaikan masalah dari sumber pengetahuan ke dalam program
komputer. Dalam tahap ini knowledge engineer berusaha menyerap pengetahuan untuk selanjutnya ditransfer ke dalam basis pengetahuan. Pengetahuan diperoleh
dari pakar, dilengkapi dengan buku, basis data, laporan penelitian dan pengalaman pemakai.
D. Mesin Inferensi
Komponen ini mengandung mekanisme pola pikir dan penalaran yang digunakan oleh pakar dalam menyelasikan suatu masalah. Mesin inferensi adalah
program komputer yang memberikan metodologi untuk penalaran tentang informasi yang ada dalam basis pengetahuan dan dalam workplace dan untuk
memformulasikan kesimpulan.Turban, 1995 E.
Workplace
Workplace merupakan area dari sekumpulan memori kerja working memory. Workplace digunakan untuk merekam hasil-hasil antara dan kesimpulan
yang dicapai. Ada 3 tipe keputusan yang direkam, yaitu: 1.
Rencana : Bagaimana menghadapi masalah. 2.
Agenda : Aksi-aksi yang potensial.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
18
3. Solusi : calon aksi yang akan dibangkitkan.
F. Fasilitas Penjelasan
Fasilitas penjelasan adalah komponen tambahan yang akan meningkatkan kemampuan sistem pakar. Komponen ini menggambarkan penalaran sistem
kepada pemakai. Fasilitas penjelasan dapat menjelaskan perilaku sistem pakar
dengan menjawab pertanyan-pertanyaan sebagai berikut Turban, 1995:
1. Mengapa pertanyaan tertentu ditanyakan oleh sistem pakar?
2. Bagaimana kesimpulan tertentu diperoleh?
3. Mengapa alternatif tertentu ditolak?
4. Apa rencana untuk memperoleh penyelesaian?
G. Perbaikan Pengetahuan
Pakar memiliki kemampuan untuk menganalisis dan meningkatkan kinerjanya serta kemampuan tersebut adalah penting dalam pembelajaran
terkomputerisasi, sehingga program akan mampu menganalisis penyebab kesuksesan dan kegagalan yang akan dialaminya.
2.1.7 Klasifikasi Sistem Pakar
Pada penerapan ada beberapa bidang aplikasi yang sesuai dengan teknologi ini. Bidang-bidang tersebut antara lain :
1. Kontrol
Sistem pakar ini digunakan untuk mengontrol kegiatan yang membutuhkan presisi waktu yang tinggi. Misalnya pengontrolan pada
industri teknologi tinggi.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
19
2. Prediksi
Keunggulan dari seorang pakar adalah kemampuannya memprediksi kedepan. Contoh yang mudah ditemui, bagaimana seorang pakar
meteorologi memprediksi cuaca besok berdasarkan data-data sebelumnya. Kemampuan ini juga dipunyai sistem pakar. Penggunaan sistem pakar
prediksi misalnya untuk peramalan cuaca, penentuan masa tanam dan sebagainya.
3. Interpretasi
Sistem pakar ini digunakan untuk menganalisis data-data yang tidak lengkap, tidak teratur dan data kontradiktif. Misalnya untuk interpretasi
citra. 4.
Pengajaran Sistem pakar ini digunakan untuk mengajar, mulai dari SD sampai
mahasiswa perguruan tinggi. Kelebihan dari sistem pakar yang digunakan untuk mengajar adalah membuat diagnosa apa penyebab kekurangan dari
seorang siswa, kemudian memberikan cara untuk memperbaikinya. 5.
Perencanaan Penggunaan sistem pakar untuk perencanaan sangat luas, mulai dari
perencanaan mesin-mesin sampai manajemen bisnis. Penggunaan sistem pakar ini akan menghemat biaya, waktu dan material, sebab pembuatan
model sudah tidak diperlukan lagi. Contoh penggunaan antara lain sistem konfigurasi komputer, tata letak sirkuit dan sebagainnya.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
20
6. Diagnosis
Sistem pakar diagnosis biasanya digunakan untuk merekomendasikan obat untuk orang sakit, kerusakan mesin, kerusakan rangkaian elektronik dan
sebagainya. Prinsipnya adalah menemukan masalah apa masalah atau kerusakan yang terjadi. Sistem pakar diagnosis adalah jenis sistem pakar
yang paling popular saat ini. Biasanya sistem pakar diagnosis. Menggunakan pohon keputusan decision tree sebagai representasi
pengetahuanya. Kebanyakan sistem pakar diagnosis menggunakan shell, sehingga sangat mudah untuk melakukan perubahan pada basis
pengetahuannya. Hal lain dari dari sistem pakar diagnosis ini adalah basis pengetahuannya bertambah besar secara eksponensial dengan semakin
kompleksnya permasalahan.
2.1.8 Representasi Pengetahuan