sistem ini, yaitu pengelolaan spk, proses konsultasi, dan proses pengelolaan motor.
Proses konsultasi merupakan mesin inferensi yang bertugas menerjemahkan data fakta-fakta, data rule dan data kerusakan yang ada
menjadi sebuah informasipertanyaan yang diterima oleh member. Proses konsultasi ini akan dibagi kedalam dua bagian sesuai dengan metode
yang digunakan dan akan dijelaskan pada bagian selanjutnya. Proses pengelolaan spk merupakan proses yang digunakan untuk
memelihara pengetahuan yang dimiliki oleh sistem, proses ini dilakukan oleh Knowledge Engineer atau Administrator sistem untuk memelihara
pengetahuan sistem. Proses pengelolaan motor merupakan sub sistem yang berfungsi
mengelola data-data motor yang dapat ditangani oleh sistem karena kita tahu setiap saat muncul motor berteknologi matic yang terbaru yang
mungkin memiliki karakteristik yang berbeda dengan motor matic sebelumnya.
3.5.3 DFD Level 2 Proses Konsultasi
Proses konsultasi level 1 ini menjelaskan bahwa ada tiga sub proses yang membentuk proses konsultasi, yaitu forward chaining,
pengelompokan motor, dan proses pengolahan tips. Masing-masing proses tersebut memiliki fungsi yang berbeda-beda, dimana pada proses
inferensi forward chaining terjadi dialog tanya jawab antara member dan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
sistem sampai sistem menemukan solusi atas permasalahan yang dihadapi oleh user.
Proses pendukung pada level ini yaitu proses pengelompokan jenis motor, dimana proses ini bertugas untuk melakukan pemisahan atau
pengelompokan data-data pengetahuan yang ada pada basis pengetahuan sistem, agar pada saat proses konsultasi data yang digunakan menjadi
lebih efisien. Proses pengelompokan jenis motor menghasilkan data untuk proses
forward chaining. Hal ini bertujuan agar pada proses konsultasi tersebut menjadi lebih sederhana tanpa adanya proses pengelompokan data lagi,
ini nantinya akan berpengaruh pada kecepatan sistem dalam melakukan proses eksekusi proses. Dibawah ini adalah gambar DFD Level 1 Proses
Konsultasi.
Gambar 3.16 DFD Level 2 Proses Konsultasi
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
3.5.4 DFD Level 2 Proses Pengolahan SPK
Pada DFD level 2 proses pengolahan SPK di bawah dapat dijelaskan bahwa admin harus menginputkan data-data fakta, data-data
kerusakan serta data-data rule untuk kemudian disusun oleh sistem secara otomatis agar didapatkan sebuah basis pengetahuan yang baik. Basis
pengetahuan ini nantinya akan disimpan dalam tabel-tabel yang bersesuaian untuk menyimpan data tersebut.
Gambar 3.17 DFD Level 2 Proses Pengolahan SPK 3.5.5 DFD Level 3 Proses Forward Chaining
DFD Level 3 dari proses forward chaining merupakan hasil dari break drown DFD Level 2 proses konsultasi.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Gambar 3.18 DFD Level 3 Proses Forward Chaining
Pada gambar di atas dapat kita lihat proses-proses yang membentuk proses inferensi forward chaining yaitu proses pembentukan spk, proses ini
melakukan pemilahan pengetahuan mana saja yang akan digunakan dalam proses konsultasi sehingga data yang dimuat ke memori menjadi lebih
efisien, data yang telah dimuat ke memori kerja diproses oleh proses penelusuran gejala, proses ini yang mengatur fakta-fakta yang ditampilkan
sebagai pertanyaan yang kemudian dijawab oleh member, proses ini diulang sampai ditemukan sebuah kesimpulan yang relevan dengan hasil
tanya jawab. Selanjutnya hasil penelusuran gejala tersebut diberikan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
kepada proses penyusunan hasil diagnosa untuk dibuatkan rangkuman hasil konsultasi beserta solusi yang ditawarkan oleh sistem.
3.5.6 Entity Relationship Diagram ERD