Pengertian Tindakan Imbalan Countervailing Duties.

Dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat 4 terdiri atas data yang bersifat rahasia dan data yang bersifat tidak rahasia. Dalam hal data yang bersifat rahasia sebagaimana dimaksud pada ayat 5 tidak didukung alasan yang kuat bahwa bersifat rahasia, KADI dapat mengabaikan kerahasiaan data dimaksud. Penyelidikan berdasarkan inisiatif KADI sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38 ayat 2 dapat dilakukan apabila KADI memiliki bukti awal yang cukup mengenai adanya subsidi neto, kerugian industri dalam negeri, dan hubungan sebab akibat antara subsidi neto dan kerugian industri dalam negeri. 79 Penyelidikan hanya dapat dilakukan apabila: 80 a. Produksi dari pemohon atau produksi dari pemohon dan yang mendukung permohonan berjumlah 25 dua puluh lima persen atau lebih dari total produksi Barang Sejenis yang dihasilkan oleh Industri Dalam Negeri, dalam hal penyelidikan dilakukan berdasarkan permohonan; b. Produksi dari Industri Dalam Negeri yang mendukung dilakukannya penyelidikan berjumlah 25 dua puluh lima persen atau lebih dari total produksi Barang Sejenis yang dihasilkan oleh Industri Dalam Negeri, dalam hal penyelidikan dilakukan berdasarkan inisiatif KADI. F. Tindakan Imbalan Countervailing Duties Sebagai Bentuk Perlindungan Terhadap Industri Dalam Negeri.

1. Pengertian Tindakan Imbalan Countervailing Duties.

Tindakan imbalan Countervailing Duties adalah tambahan bea masuk yang dikenakan untuk mengimbangi efek dari subsidi yang diberikan oleh negara 79 Pasal 40 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2011 Tentang Tindakan Antidumping, Tindakan Imbalan, dan Tindakan Pengamanan Perdagangan 80 Pasal 41 ayat 1 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2011 Tentang Tindakan Antidumping, Tindakan Imbalan, dan Tindakan Pengamanan Perdagangan Universitas Sumatera Utara pengekspor untuk perusahaan eksportir. Menurut UU No. 7 Tahun 2014 tentang Perdangangan pada Pasal 67 ayat 3 bagian d, tindakan imbalan bertujuan untuk mengatasi praktik perdagangan yang tidak sehat. Dalam Pasal 71 UU No. 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan, diatur juga mengenai kewajiban pemerintah untuk mengambil tindakan imbalan dalam rangka menghilangkan atau mengurangi kerugian atau ancaman kerugian industri dalam negeri. Masuknya Indonesia sebagai anggota perdagangan dunia melalui ratifikasi terhadap Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1994 tentang Pengesahan Agreement on Establisshing The World Trade OrganizationWTO Pesetujuan Pembentukan Organisasi Perdagangan Dunia membawa konsekuensi baik eksternal maupun internal. Konsekuensi eksternal, Indonesia harus melakukan harmonisasi peraturan perundang-undangan nasional dengan ketentuan hasil kesepakatan WTO, artinya dalam melakukan harmonisasi, Indonesia harus tetap memikirkan kepentingan nasional namun tidak melanggar rambu-rambu ketentuan WTO. 81 a. Keringanan dalam perpajakan dalam bentuk penangguhan pembebasan pembayaran pajak Subsidi diartikan sebagai bantuan atau insentif yang diberikan oleh pemerintah atau suatu negara kepada para pelaku ekonomi di negaranya. Bantuan tersebut dapat berupa : b. Pembatasan bea masuk atau impor c. Keringanan bunga kredit perbankan 81 Muhammad Sood. Hukum Perdagangan Internasional, Jakarta: RajaGrafindoPersada, 2011, hlm. 13-14 Universitas Sumatera Utara d. Bantuan ‘in natura’ seperti pemberian bonus uang kepada produsen ekspor untuk setiap volume produksi yang berhasil di ekspor yang dikenal dengan sebutan subsidi ekspor export subsidy e. Biaya riset dan pengembangan terknologi. 82 Tujuan diberikannya subsidi agar mendorong pertumbuhan produksi dan menggalakkan ekspor dan mengurangi impor. Subsidi pada prinsipnya tidak dilarang, akan tetapi perlu adanya pembatasan agar mencegah timbulnya penyalah gunaan yang dapat menimbulkan kerugian bagi negara lain. Dalam perdagangan internasional subsidi merupakan suatu perbuatan yang tidak fair unfair practices yang dapat merugikanpihak-pihak yang terkena perbuatan praktik subsidi.Praktik subsidi mengeleminasi persaingan yang wajar dalam mekanismepasar sehingga dapat melumpuhkan iklim usaha yang kompetitif yangmengakibatkan rusaknya tatanan hubungan dagang yang fair. 83 a. Kontribusi finansial yang berasal dari pemerintah seperti, hibah, pinjaman, penyertaan modal, pengalihan kewajiban atau modal, pengalihan pemasukan kas negara, penghapusan pajak, Kriteria subsidi yang masuk dalam pengawasan WTO, diatur dalam Article 1 Agreement on Subsidies and Countervailing Measures GATTWTO 1994, adalah sebagai berikut: b. Khusus bidang pertanian, subsidi dianggap jika terdapat apa yang disebut price support atau income support, c. Subsidi harus menimbulkan keuntungan bagi pihak yang menerima, 82 Muhammad Sood. Op.Cit, hlm. 189 83 Ida Bagus Wyasa Putra, Op.Cit, hlm. 94 Universitas Sumatera Utara Subsidi tersebut harus bersifat spesifik, artinya subsidi itu memang diberikan pemerintah hanya kepada sebuah perusahaan atau industri, atau sekelompok perusahaan atau sekelompok industri. 84

2. Tujuan dari Tindakan Imbalan