61
baku yang ditetapkan oleh pemerintah karena isinya ditentukan oleh pemerintah tentang perbuatan tertentu yaitu perbuatan lelang. Blanko
perjanjian jual beli lelang disediakan oleh Kantor Lelang, diserahkan kepada pembeli lelang dan penjual untuk disetujui dan tanpa memberikan
kebebasannya sama sekali untuk pembeli dalam mempertimbangkan klausul- klausul dalam risalah lelang sebagai syarat-syarat berlaku.
47
a. Klausul tentang pengumuman.
Untuk keseimbangan kepentingan penjual dan pembeli lelang, risalah lelang harus memuat klausul-klausul:
b. Klausul tentang uang jaminan.
c. Klausul tentang hak, kewajiban serta tanggung jawab penjual.
d. Klausul tentang hak, kewajiban serta tanggung jawab pembeli.
e. Klausul tentang fungsi Pejabat lelangKantor lelang sebagai perantara.
f. Klausul tentang barang.
g. Klausul tentang pembayaran hasil lelang, bea lelang dan kewajiban
lainnya. h.
Klausul tentang penyerahan barang.
48
B. Pembukuan Lelang
Bab V Kep. Menkeu Pasal 52-53 jo. Bab IV Kep. DJPLN Pasal 37-38 dimaksud mengatur pembukuan dan laporan lelang. Antara lain ditegaskan,
Kantor Lelang menyelenggarakan pembukuan dan laporan yang berkaitan dengan pelaksanaan lelang. Bendaharawan penerimaan Kantor Lelang wajib melakukan
pencatatan semua penerimaan dan pengeluaran serta pembuatan laporanpertanggungjawaban semua penerimaan dan pengeluaran uang hasil
pelaksanaan lelang.
47
Ibid., hal. 111.
48
Ibid., hal. 112-113.
Universitas Sumatera Utara
62
Pelaksanaan tugas yang disebut di atas diatur lebih lanjut pada Pasal 37 dan Pasal 38 Kep. DJPLN No. 35PL2002.
Buku yang harus dibuat Kantor Lelang dan Balai Lelang diatur pada Pasal 37 Kep. DJPLN tersebut.
1. Buku yang Harus Dibuat Kantor Lelang
a. Buku Permintaan Lelang;
b. Buku Kas Pembantu;
c. Buku Penjualan, Penyertaan, dan Tunggakan Hasil Lelang.
2. Buku yang Harus Dibuat Balai Lelang
a. Buku Permintaan Lelang;
b. Buku Penerimaan dan Penyerahan Barang;
c. Buku Penerimaan dan Penyetoran Uang Hasil Lelang.
49
C. Laporan Lelang
Laporan yang harus dibuat, baik oleh Kantor Lelang dan Balai Lelang merujuk pada Pasal 38 Kep. DJPLN tersebut.
1. Laporan yang Harus Dibuat Kantor Lelang dan Pejabat Lelang Kelas II
a. Jadwal Lelang;
b. Realisasi Pelaksanaan Lelang;
c. Perhitungan dan Pertanggungjawaban selanjutnya disebut sebagai
PPJ; d.
Pembuatan Risalah Lelang;
49
M. Yahya Harahap, Op.Cit,2005, hal. 177.
Universitas Sumatera Utara
63
e. Hasil Pelaksanaan Lelang di Luar Wilayah Lelang;
f. Perkembangan Penanganan Perkara di Pengadilan;
g. Frekuensi Penggalian Potensi Lelang;
h. Daftar Pembeli Lelang;
i. Realisasi Kegiatan dan Hasil Pelaksanaan Lelang.
2. Laporan yang Harus Dibuat Balai Lelang
a. Jadwal Lelang;
b. Daftar Pelelangan Barang;
c. Daftar Penerimaan Barang;
d. Penyetoran Biaya Administrasi;
e. Laporan Kegiatan Tahunan;
f. Daftar Pembeli Lelang Wanprestasi.
g. Laporan yang Harus Dibuat Kantor Wilayah
h. Rekapitulasi Hasil Pengawasan terhadap Balai Lelang;
i. Frekuensi Penggalian Potensi Lelang;
j. Rekapitulasi Penerimaan Hasil Lelang Menurut JenisAsal Barang dan
Pencapaian Target.
50
50
Ibid., hal. 178.
Universitas Sumatera Utara
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang