7. Serat TKKS
Serat TKKS diperoleh dari hasil pengolahan tandan kosong kelapa sawit dengan beberapa tahapan proses. Tahapan tersebut adalah:
1. Perendaman TKKS dalam air yang mengandung larutan
NaOH 1 selama 24 jam. 2.
Pencucian dengan air bersih. 3.
Pengeringan dengan cara menjemur serat ini pada sinar matahari selama ±3 hari atau dapat juga menggunakan
mesin pengering. 4.
Pencacahan serat menjadi bagian-bagian kecil 0,5-1 cm. 5.
Penghalusan serat dengan menggunakan mesin penghalus serat. Mesin penghalus serat TKKS diperlihatkan pada
gambar 3.17.
Gambar 3.17. Mesin penghalus serat TKKS
3.2.3 Bahan yang digunakan dalam pembuatan spesimen polymeric foam adalah sebagai berikut:
Bahan komposit polymeric foam terdiri dari polyester resin tak jenuh dan blowing agent. Blowing agent yang digunakan dalam penelitian ini adalah; polyol
dan isocyanate. Sementara untuk mempercepat proses polimerisasi digunakan katalis jenis Methyl Ethil Keton Perokside MEKPO.
Universitas Sumatera Utara
1. Polyester resin tak jenuh BQTN 157-EX Polyester resin BQTN 157-EX merupakan polimer kondensat yang
terbentuk berdasarkan reaksi antara polyol yang merupakan organik gabungan dengan alkohol multiple atau gugus fungsi hidroksi, dan polycarboxylic, yang
mengandung ikatan ganda. Tipikal jenis polyol yang digunakan adalah glycol, seperti ethylene glycol. Sementara asam polycarboxylic yang digunakan adalah
asam phthalic dan asam maleic. Adapun jenis polyester resin yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar 3.18.
Gambar 3.18. Resin Unsaturated Polyester BQTN-157 EX Polyester resin tak jenuh adalah jenis polimer thermoset yang memiliki
struktur rantai karbon yang panjang. Matrik yang berjenis ini memiliki sifat dapat mengeras pada suhu kamar dengan penambahan katalis tanpa pemberian
tekanan ketika proses pembentukan. Polyester tergolong jenis polimer thermoset yang memiliki sifat dapat
mengeras pada suhu kamar dengan penambahan katalis tanpa pemberian tekanan ketika proses pembentukannya. Struktur bahan yang dihasilkan berbentuk
crosslink dengan keunggulan daya tahan yang lebih baik terhadap jenis pembebanan statik dan impak. Hal tersebut disebabkan oleh molekul yang
dimiliki bahan dalam bentuk rantai molekul raksasa, atom-atom karbon yang saling mengikat satu dengan lainnya mengakibatkan struktur molekulnya
menghasilkan efek peredaman yang cukup baik terhadap beban yang diberikan data karakteristik mekanik bahan Polyester resin tak jenuh seperti terlihat pada
tabel 3.4.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.4. Karakteristik mekanik polyester resin tak jenuh
Sifat Mekanik Satuan
Besaran
Berat Jenis Kg.m
-3
1,2 sd1,5 Modulus young E
GPa 2 sd 4,5
Kekuatan Tarik MPa
40 sd 90
2. Blowing agent Blowing agent adalah bahan yang digunakan untuk menghasilkan struktur
berongga pada komposit yang dibentuk. Jenis blowing agent yang digunakan dalam penelitian ini adalah polyurethane. Bentuk polyol dan isocyanate yang
dipergunakan dalam penelitian ini diperlihatkan pada gambar 3.19.
Gambar 3.19. Blowing agent Polyurethane adalah suatu jenis polimer yang mengandung jaringan
urethane yaitu -NH-CO-O-. Polyurethane dibentuk oleh reaksi senyawa isosianat yang bereaksi dengan senyawa yang memiliki hydrogen aktif seperti diol polyol,
yang mengandung group hydroksil dengan mempercepat reaksi yaitu katalis. Unsur nitrogen yang bermuatan pada kelompok alkohol polyol akan membentuk
ikatan urethane antara dua unit monomer dan menghasilkan dimer urethane. Reaksi isosianat ini akan membentuk amina dan gas karbon dioksida CO
2
. Gas ini yang kemudian akan membentuk busa pada bahan polimer yang terbentuk.
Bahan yang terbentuk dari campuran blowing agent dan polimer disebut dengan
Universitas Sumatera Utara
bahan polymeric foam. Bahan polymeric foam banyak ditemukan sebagai busa kaku dan fleksibel yang digunakan sebagai pelapis atau perekat bahan.
Berdasarkan sifat mekaniknya bahan ini memiliki 4 empat sifat penting diantaranya:
5. Sifat Elastik
Sifat ini berhubungan dengan sifat kekakuan bahan yang terdiri dari geometri, bentuk dan mikrostrukturnya.
6. Sifat Viskoelastik
Sifat peredaman solid bahan, sifat ini merupakan efek dari bentuk geometri bahan tersebut.
7. Sifat Akustik
Sifat ini berhubungan dengan sifat media yang dilewati oleh perambatan suara akibat bentuk struktur yang berongga akan
memudahkan gelombang udara masuk kedalam bahan dan terserap atau terperangkap sebagian besar kedalam struktur tersebut. Dengan
demikian suara yang keluar dan atau dipantulkan oleh bahan polymeric foam akan mengalami pelemahan.
8. Sifat Viskoakustik
Sifat ini berhubungan dengan peredaman fluida yang dihubungkan dengan geometri, bentuk mikrostrukturnya yang sama dengan sifat
elastiknya. 3. Katalis MEKPO
Katalis merupakan bahan kimia yang digunakan untuk mempercepat proses reaksi polimerisasi struktur komposit pada kondisi suhu kamar dan tekanan
atmosfir. Jenis katalis yang digunakan adalah jenis Methyl Ethyl Keton Peroksida MEKPO, seperti diperlihatkan pada gambar 3.20.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.20. Katalis Pemberian katalis dapat berfungsi untuk mengatur waktu pembentukan
gelembung blowing agent, sehingga tidak mengembang secara berlebihan, atau terlalu cepat mengeras yang dapat mengakibatkan terhambatnya pembentukan
gelembung. 4. Serat Tandan Kosong Kelapa Sawit TKKS
Bahan penguat komposit yang digunakan ialah dari bahan TKKS yang kemudian dibentuk menjadi ukuran halus dan dicampur dalam matriks. Ukuran
serat TKKS yang belum dicacah adalah 13-18cm dan serat ini dihaluskan lagi
hingga mencapai ukuran 0,5-1 cm.
3.3. Desain Speed bump