Proses pelatihan dan pembentukan tim ISO. Implementasi aturan proses.

2. Tahap-tahap Resertifikasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008

a. Proses pelatihan dan pembentukan tim ISO.

Menerapkan ISO 9001 berarti mengatur berbagai proses yang dapat mempengaruhi mutu, baik langsung maupun tidak langsung. Proses yang dimaksud bukan hanya proses produksi atau proses pelayanan jasa, tetapi juga proses-proses pendukung dan proses-proses yang harus dilakukan oleh pihak manajemen. Proses yang dimaksud tersebar diseluruh bagian organisasi dan harus saling terkait secara harmonis untuk mencapai tujuan akhir: terciptanya produk yang bermutu. Itulah makanya penerapan ISO-9001 memerlukan pembentukan tim untuk kegiatan pelatihan pemahaman ISO 9001. Sebuah tim dapat meliputi wakil-wakil setiap fungsi yang ada dalam organisasi. Tim ini harus bekerjasama dan saling memberi masukan dalam pengaturan setiap proses yang mempengaruhi mutu. b. Pendokumentasian sistem yang akan diterapkan. Prosedur ini perlu dibuat sebelum anda menerbitkan berbagai prosedur lain. Prosedur ini adalah “prosedur untuk mengatur prosedur”. Hal tersebut antara lain meliputi bagaimana penyetujuan prosedur harus dilakukan, bagaimana pendistribusiannya, bagaimana bila nanti diperlukan revisi, bagaimana menarik prosedur yang sudah tidak berlaku. Dokumentasi yang harus dikumpulkan antara lain prosedur mutu, bussiness proccess mapping , dan struktur organisasi. Semua dokumen tersebut dikumpulkan untuk kemudian diserahkan pada lembaga sertifikasi yang akan ditunjuk.

c. Implementasi aturan proses.

Sistem manajemen mutu yang telah dikembangkan perlu diimplementasikan dalam proyek yang sebenarnya untuk selanjutnya dikaji dalam tahap berikutnya. Prosedur-prosedur baru biasanya membuat karyawan harus merubah cara kerja yang telah bertahun-tahun mereka lakukan. Untuk membuat karyawan merubah cara kerja, atau melakukan suatu yang baru, yang harus dilakukan terlebih dahulu adalah menanamkan kesadaran pada karyawan terkait tentang pentingnya perubahan dan menerapkan prosedur. Hal tersebut dapat dimulai dari satu prosedur, lakukan pengembangan pemahaman dan kesadaran akan pentingnya prosedur kemudian memantau penerapan.

d. Pemilihan badan sertifikasi