Kebisingan pada Propeller Propeller

Gambar 2.5 Beban yang terjadi pada propeller [3]

2.2.3 Kebisingan pada Propeller

Kebisingan yang bersumber dari propeller merupakan kebisingan yang diakibatkan oleh konfigurasi dan kondisi operasi propeller. Secara umum, jumlah baling-baling propeller diperlihatkan seperti pada Gambar 2.6. Gambar 2.6 Jumlah baling-baling pada propeller pesawat tanpa awak [3] Gambar 2.6 menunjukkan beberapa jenis propeller dengan jumlah baling- balingnya. Jumlah baling-baling pada propeller dan sudut twist-nya dapat mempengaruhi nilai kebisingan yang dihasilkan oleh propeller UAV. Struktur dan lokasi propeller yang menimbulkan kebisingan disebabkan getaran pada baling-baling dan aliran asimetrik yang terinduksi terjadi secara tidak normal. Pada mulanya terjadi efek tekanan, baik kebisingan yang terjadi akibat Universitas Sumatera Utara vortex pusaran maupun kebisingan akibat putaran lebih banyak ditimbulkan oleh baling-baling dan putaran propeller. Hal ini mengakibatkan banyak riset berkembang pada propeller terutama akibat beban dan putaran torsi pada propeller dengan tujuan untuk mengurangi kebisingan yang terjadi pada propeller. Akan tetapi, kebisingan akibat pusaran juga penting dipertimbangkan terutama pada penerbangan dengan kecepatan tinggi. Hal ini dapat dijelaskan pada Gambar 2.7 dibawah ini. Gambar 2.7 Aliran udara melalui propeller [3] 2.2.4 General Momentum Theory General momentum theory mempelajari tentang gaya – gaya yang dihasilkan oleh propeller. Propeller dianggap sebagai sebuah piringan, dan udara melewati piring – pirangan tersebut. Gaya dorong dihasilkan dari perubahan momentum dari aliran udara sebelum dan sesudah melewati piringan tersebut. Hal ini dapat dijelaskan pada Gambar 2.8 dibawah ini. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.8 Aliran udara yang melewati propeller [3] Asumsi-asumsi yang digunakan pada teori ini yaitu : 1. Propeller dianggap sebagai piringan. 2. Aliran udara yang melewati piringan berbentuk tabung. 3. Kecepatan dan tekanan terdistribusi secara seragam pada setiap seksi tabung. 4. Gerakan rotasional diabaikan

2.2.5 Vortex – Blade Element Theory