KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS

III.1. Kerangka Konseptual Berdasarkan penjabaran pada bab – bab terdahulu maka dalam naskah tulisan ini diajukan kerangka konseptual yang mendasari rencana penelitian ini sebagaimana dijelaskan pada diagram berikut : Galur sel kanker kolon HT29 dibiakkan pada media RPMI 1640 pada konsentrasi CO 2 5. Selanjutnya dibagi dalam 3 kelompok , yaitu kelompok perlakuan dengan fraksi etanolik bawang dayak Eleutherine Palmifolia L Merr, ∑ p53 mutan ↑ ∑ p53 mutan↓ ∑ p53 mutan↓ Kultur sel HT29 p53 Mutan Ekstrak etanolik Bawang Dayak 5 – Fluorouracil kontrol + Kontrol - Pertumbuhan sel  Pertumbuhan sel ↓ Pertumbuhan sel ↓ ANALISA STATISTIK kontrol positif kelompok perlakuan dengan 5-FU dan kontrol negatif kelompok tanpa perlakuan apapun. Pada uji sitotoksisitas diharapkan fraksi etanolik bawang dayak memiliki potensi untuk menghambat pertumbuhan sel kanker kolon HT29 melalui penekanan ekspresi p53 mutan. Pada kontrol positif digunakan bahan uji 5-FU, diharapkan pada kontrol positif ini juga didapatkan penghambatan pertumbuhan sel kanker kolon HT29 melalui penekanan ekspresi p53 mutan . Pada kontrol negatif diharapkan tidak terjadi penghambatan pertumbuhan sel kanker kolon HT29 dengan ekspresi p53 yang meningkat. Pada perlakuan dengan fraksi etanolik bawang dayak, 5-FU dan tanpa perlakuan harus dikendalikan faktor-faktor luar, seperti suhu inkubator dalam media kultur harus dipertahankan 37 o C dengan konsentrasi CO 2 5, nutrisi yang cukup dengan menggunakan FBS dan sterilitas media yang optimal. III.2. Hipotesis 1. Fraksi etanolik bawang dayak mempengaruhi tingkat ekspresi p53 mutan pada biakan kultur sel karsinoma colon HT29 secara in vitro. 2. Fraksi 5-fluorouracil mempengaruhi tingkat ekspresi p53 mutan pada biakan kultur sel karsinoma colon HT29 secara in vitro. 3. Tidak terdapat perbedaan pengaruh pada tingkat ekspresi p53 mutan secara in vitro antara fraksi etanolik ekstrak bawang dayak dan 5-fluorouracil pada biakan kultur sel karsinoma colon HT29 secara in vitro. 48

BAB IV METODE PENELITIAN