Hubungan jenis kelamin dengan status gizi Hubungan Jenis Kelamin dengan Prestasi Akademik

sebanyak 39 orang 44,8. Selanjutnya gizi lebih dengan prestasi baik sebanyak 5 orang 5,7 dan gizi lebih dengan prestasi kurang baik sebanyak 8 orang 9,2. Berdasarkan table di atas, didapati bahwa nilai p value 0.098 lebih besar dari nilai kemaknaan α 0.05 ini berarti tidak terdapat hubungan antara BBTB dengan prestasi akademik.

5.2. Pembahasan

5.2.1. Hubungan jenis kelamin dengan status gizi

Hasil pengukuran terhadap status gizi berdasarkan indeks BBU, menunjukkan bahwa responden perempuan lebih banyak yang berstatus gizi baik 73,7 dari pada laki-laki 73,5. Berdasarkan indeks TBU, menunjukkan bahwa responden perempuan lebih banyak yang berstatus gizi normal 44,8 dari pada laki-laki 18,4. Berdasarkan pengukuran terhadap status gizi berdasarkan indeks BBTB, menunjukkan bahwa responden perempuan lebih banyak yang berstatus gizi baik 86,8 dari pada laki-laki 73,5. Berdasarkan status gizi BBU, TBU dan BBTB tersebut, perempuan lebih baik status gizinya dari pada laki-laki, sejalan dengan yang diungkapkan oleh Suhendri, 2009, yang berpendapat bahwa status gizi perempuan seharusnya lebih tinggi dari pada laki-laki, sebab pada usia dewasa akan mengalami proses kehamilan. Sehingga ketika pertambahan berat badannya sesuai dengan pertambahan usianya, maka resiko untuk mengalami berat badan lahir rendah BBLR menjadi lebih kecil.

5.2.2. Hubungan Jenis Kelamin dengan Prestasi Akademik

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa lebih banyak responden perempuan yang berprestasi baik dari pada responden laki-laki, serta lebih banyak responden laki-laki yang berprestasi kurang baik dari pada responden perempuan. Tetapi dari hasil pengujian berdasarkan chi square didapatkan p value = 0,105. Hal ini menjelaskan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara jenis Universitas Sumatera Utara kelamin dengan prestasi akademik. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Nuryoto, 1998, tentang Perbedaan Prestasi Akademik Antara Laki-laki dan Perempuan di wilayah yogyakarta, berpendapat bahwa secara umum prestasi akademik perempuan lebih baik dibandingkan dengan laki-laki. Elviani, Aprilyadi.2013, juga menemukan dalam penelitiannya bahwa lebih banyak responden perempuan yang prestasi akademiknya lebih baik dari pada responden laki-laki.

5.2.3. Hubungan Status Gizi dengan Prestasi Akademik