pendidikan dan DAK bidang kesehatan, sedangkan 39,2 dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
4.4.2 Uji Signifikansi Simultan Uji Statistik F
Secara simultan, pengujian hipotesis dilakukan dengan uji F-test. Uji F digunakan untuk menunjukkan apakah semua variabel independen yang
dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Bentuk pengujiannya adalah Ho: βi = β2 = …=
βk = 0, artinya semua variabel independen bukan merupakan penjelas yang signifikan atau tidak memiliki pengaruh terhadap variabel dependen dan Ha:
β1 ≠ β2 ≠...≠ β3= 0, artinya semua variabel independen merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen atau dengan kata lain semua
variabel independen tersebut memiliki pengaruh terhadap variabel dependen. Uji ini dilakukan dengan membandingkan signifikansi F hitung dengan
ketentuan jika signifikansi 0,05 maka Ha diterima, sedangkan jika signifikansi 0,05 maka Ha ditolak. Serta membandingkan nilai F hasil
perhitingan dengan F menurut tabel. Bila nilai F hitung lebih besar daripada nilai F tabel, maka Ha diterima dan sebaliknya. Uji F ini dilakukan untuk
mengetahui apakah variabel DAK bidang pendidikan X1 dan variabel DAK bidang kesehatan X2 berpengaruh secara simultan atau bersama-sama
terhadap kemiskinan Y.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.8 Uji Statistic F
ANOVA
b
Model Sum of
Squares Df
Mean Square F
Sig. 1
Regression 18.256
2 9.128
20.192 .000
a
Residual 31.193
69 .452
Total 49.449
71 a. Predictors: Constant, lnDIK, lnKES
b. Dependent Variable: lnKEMISKINAN
Sumber: Diolah oleh penulis 2013
Tabel 4.8 di atas mengungkapkan bahwa nilai signifikan 0,00 lebih kecil dari 0,05 maka DAK bidang pendidikan dan DAK bidang kesehatan
secara bersama-sama berpengaruh terhadap Kemiskinan. Jika membandingkan nilai F hitung dengan nilai F tabel diketahui bahwa nilai F
hitung lebih besar dari nilai F tabel 20,1922,699393. Sehingga dapat disimpulkan bahwa DAK bidang pendidikan dan DAK bidang kesehatan
secara bersama-sama berpengaruh terhadap Kemiskinan.
4.4.3 Uji Signifikansi Parsial Uji statistik t
Uji t dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel-variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial individu. Uji-t ini
dilakukan dengan membandingkan nilai P- value dari t dengan α. Kesimpulan
yang dapat diambil dari uji t ini adalah:
a. Bila nilai P value dari t masing- masing variabel independen α = 5,
maka Ho : bi = 0 diterima dan Ha: bi ≠ 0 ditolak, artinya secara
individual variabel independen Xi tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen
Universitas Sumatera Utara
b. Bila nilai P value dari t masing- masing variabel independen α = 5
maka Ho : bi = 0 ditolak dan Ha: bi ≠ 0 diterima, artinya secara
individual masing-masing variabel independen Xi berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen.
Tabel 4.9 Uji Statistik t
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients T
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant -16.555
4.631 -
3.575 .001
LN_DIK .945
.186 .547 5.093
.000 LN_SEH
.209 .198
.114 1.057 .294
a. Dependent Variabel: lnKEMISKINAN Sumber: Diolah oleh penulis 2013
Dari hasil pengujian akan dijelaskan pengaruh variabel independen secara satu persatu parsial dengan membandingkan antara nilai signifikansi t hitung
yang terdapat dalam tabel 4.9 dengan t tabel 1,984984, kemudian dari tabel 4.9 diatas dapat diperoleh model persamaan regresi berganda sebagai berikut:
lnY = -16,555 + 0,945lnDIK + 0,209lnKES + e
Keterangan :
1. Konstanta a sebesar -16,555 menunjukkan bahwa apabila tidak ada
variabel independen X = 0 maka kemiskinan adalah sebesar -16,555. 2. DAK bidang pendidikan berpengaruh secara signifikan terhadap
kemiskinan, Hal ini terlihat dari nilai signifikansi 0,00 di bawah atau lebih kecil dari 0,05. Perbandingan nilai t-hitung dengan t-tabel juga
Universitas Sumatera Utara
menunjukkan bahwa DAK bidang pendidikan berpengaruh terhadap kemiskinan dimana nilai t-hitung lebih besar dari nilai t-tabel
5,0931,984984, tetapi peningkatan dalam penerimaan DAK bidang pendidikan belum mampu mengurangi tingkat kemiskinan. Hal ini terlihat
pada koefisien lnDIK sebesar 0,945 menunjukkan bahwa variabel DAK bidang pendidikan lnDIK memiliki hubungan positif terhadap
kemiskinan. 3. DAK bidang kesehatan tidak berpengaruh signifikan terhadap
kemiskinan, Hal ini terlihat dari nilai signifikansi 0,294 di atas atau lebih besar dari 0,05. Perbandingan nilai t-hitung dengan t-tabel menunjukkan
bahwa DAK bidang kesehatan tidak berpengaruh terhadap kemiskinan dimana nilai t-hitung lebih kecil dari nilai t-tabel 1,0571,984984,
begitu juga peningkatan dalam penerimaan DAk bidang kesehatan belum mampu mengurangi tingkat kemiskinan. Hal ini terlihat pada koefisien
lnKES sebesar 0,209 menunjukkan bahwa variabel DAK bidang kesehatan lnKES memiliki hubungan positif terhadap kemiskinan.
4. Standar error e menunjukkan tingkat kesalahan pengganggu.
4.5 Pembahasan Hasil Penelitian