Pengertian Bimbingan Kajian Teori 1. Bimbingan

9

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori 1. Bimbingan

a. Pengertian Bimbingan

Menurut Rachman Natawidjaja, 1987:31 bimbingan merupakan proses pemberian bantuan yang dilakukan secara berkesinambungan kepada individu yang dapat memahami dirinya sendiri, sehingga siswa sanggup mengarahkan dan dapat bertindak secara wajar sesuai dengan tuntutan dari keadaan lingkungan. Bimbingan akan membantu siswa untuk mencapai perkembangan diri secara optimal. Senada pendapat diatas Samsul Munir Amin 2010:7 mengungkapkan bahwa bimbingan merupakan bantuan yang diberikan secara sistematis kepada siswa untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya dalam upaya mengatasi berbagai permasalahan, sehingga mereka dapat menentukan sendiri jalan hidupnya secara bertanggung jawab tanpa harus bergantung kepada orang lain, dan bantuan itu dilakukan secara terus-menerus. Crow Crow dalam Mohamad Surya juga menguatkan pendapat tentang bimbingan, 1988:32 mengatakan bimbingan sebagai bantuan yang diberikan oleh seorang baik pria manapun wanita yang memiliki kepribadian baik dan pendidikan yang memadai kepada seorang siswa, sedangkan menurut Jones and Hand dalam Nana Syaodih Sukmadinata 2003 : 235 , menyampaikan: “Guadiance is ... an inseperable aspect of educational prosess that is peculiary concered with helping individuals discover their needs, assess their 10 potentialities, develop their life purposes, formulate plas of action in the service of these purposes, and proceed to their relation”. Bimbingan adalah salah satu aspek yang tidak dapat dipisahkan dari proses pendidikan yang secara khusus membantu siswa, menilai kemampuan yang dimiliki, mengembangkan tujuan hidup, mengarahkan tindakan mencapai tujuan, dan mulai merealisasikannya. Berdasakanbeberapa pendapat tersebut dapat di katakan bahwa Bimbingan merupakan pemberian layanan secara khusus dari konselor kepada siswa di industri. Membantu memecahkan masalah dan memahami dirinya serta dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan di dunia industri.Siswa sanggup mengarahkan dan dapat bertindak secara wajar sesuai dengan tuntutan dari dunia industri.

b. Ciri-ciri Bimbingan

Dokumen yang terkait

PENGARUH KOMPETENSI AKUNTANSI DAN PENGALAMAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI TERHADAP KESIAPAN Pengaruh Kompetensi Akuntansi Dan Pengalaman Praktik Kerja Industri Terhadap Kesiapan Kerja Siswa Kelas XI Program Keahlian Akuntansi SMK Batik 2 Surakarta.

0 4 11

PENGARUH KOMPETENSI AKUNTANSI DAN PENGALAMAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI TERHADAP KESIAPAN Pengaruh Kompetensi Akuntansi Dan Pengalaman Praktik Kerja Industri Terhadap Kesiapan Kerja Siswa Kelas XI Program Keahlian Akuntansi SMK Batik 2 Surakarta.

1 5 16

PENDAHULUAN Pengaruh Kompetensi Akuntansi Dan Pengalaman Praktik Kerja Industri Terhadap Kesiapan Kerja Siswa Kelas XI Program Keahlian Akuntansi SMK Batik 2 Surakarta.

0 2 7

PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN PEMASANGAN INSTALASI TENAGA LISTRIK SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL.

0 0 231

PENGARUH KREATIVITAS, KEPRIBADIAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR TERHADAP KUALITAS TUGAS PRAKTIK SISWA PROGRAM KEAHLIAN ELEKTRONIKA INDUSTRI SMK DI KULON PROGO.

1 2 121

PENGARUH KOMPETENSI KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA KELAS XII PROGRAM STUDI TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK SMK N 2 YOGYAKARTA.

0 2 95

HUBUNGAN KARAKTER SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK (TITL) DI SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA.

0 2 124

EVALUASI PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI PADA BIDANG KEAHLIAN TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK DI SMK SWASTA SE-KABUPATEN SLEMAN.

0 1 104

HUBUNGAN BIMBINGAN KARIR DAN KEMATANGAN KEJURUAN DENGAN MOTIVASI BEKERJA PADA SISWA PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK SMK DI KULON PROGO.

0 0 142

geologi regional kulon progo, kabupaten kulon progo, yogyakarta

6 49 9