Faktor Predisposisi Faktor Pendukung

3.1. Faktor Predisposisi

Faktor predisposisi merupakan faktor pencetus yang berfungsi untuk memotivasi individu atau kelompok untuk melakukan tindakan yang terwujud dalam pengetahuan, sikap, dan sebagainya. a. Pengetahuan Pengetahuan adalah hasil tahu yang terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui pancaindera manusia yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang. Menurut Hornty 1995, pengetahuan adalah faktor-faktor informasi, pemahaman, dan keahlian yang dimiliki seseorang melalui pengalaman atau pendidikan Notoatmodjo, 1997. Secara garis besar domain tingkat pengetahuan kognitif mempunyai enam tingkatan, meliputi: mengetahui, memahami, menggunakan, menguraikan, menyimpulkan, dan mengevaluasi. Ciri pokok dalam taraf pengetahuan adalah ingatan tentang sesuatu yang diketahuinya baik melalui pengalaman, belajar, ataupun informasi yang diterima dari orang lain Notoatmodjo, 2007. b. Sikap Sikap adalah respon tertutup seseorang terhadap stimulus atau objek tertentu, yang sudah melibatkan faktor pendapat dan emosi yang bersangkutan senang-tidak senang, setuju-tidak setuju, baik-tidak baik, dan sebagainya. Newcomb, salah seorang ahli psikologi sosial menyatakan bahwa sikap Universitas Sumatera Utara merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak dan bukan merupakan pelaksanaan motif tertentu. Dalam kata lain, fungsi sikap belum merupakan tindakan reaksi terbuka atau aktivitas, akan tetapi merupakan predisposisi perilaku tindakan atau reaksi tertutup Notoatmodjo, 2007. Dalam menentukan sikap yang utuh, pengetahuan, pikiran, keyakinan, dan emosi mememgang peranan penting. Seperti halnya pengetahuan, sikap juga mempunyai tingkatan berdasarkan intensitasnya, yaitu menerima, menanggapi, menghargai, dan bertanggung jawab Notoatmodjo, 2007.

3.2 Faktor Pendukung

Faktor pendukung merupakan faktor yang mendukung atau yang memfasilitasi perilaku atau tindakan. Yang dimaksud dengan faktor pendukung adalah sarana dan prasarana atau fasilitas Notoadmodjo, 2007. Sarana dan prasarana merupakan alat penunjang keberhasilan suatu proses upaya yang dilakukan didalam pelayanan publik, karena apabila kedua hal ini tidak tersedia, maka semua kegiatan yang dilakukan tidak akan dapat mencapai hasil yang diharapkan sesuai rencana. Moenir 1992 mengemukakan bahwa sarana adalah segala jenis peralatan, perlengkapan, dan fasilitas yang berfungsi sebagai alat utamapembantu dalam pelaksanaan pekerjaan, dan juga dalam rangka kepentingan yang sedang berhubungan dengan organisasi kerja. Pengertian yang dikemukakan oleh Moenir, jelas memberi arah bahwa sarana dan prasarana adalah seperangkat alat yang digunakan dalam suatu proses kegiatan baik alat Universitas Sumatera Utara tersebut merupakan peralatan pembantu maupun peralatan utama, yang keduanya berfungsi untuk mewujudkan tujuan yang hendak dicapai.

3.3 Faktor Pendorong