kesempatan untuk bertanya tentang penelitian yang dilakukan. Kuesioner juga akan diberi kode tertentu yang hanya diketahui oleh peneliti agak tetap menjaga
kerahasiaannya confidentiality. Semua data yang diperoleh dari responden digunakan untuk kepentingan penelitian saja.
4.5 Instrumen Penelitian
Untuk memperoleh informasi dari responden, peneliti menggunakan alat pengumpul data berupa kuesioner. Kuesioner ini terdiri dari dua bagian, data
demografi dan kecemasan orangtua dalam menghadapi masalah perilaku sosial
anak retardasi mental.
Pada bagian pertama kuesioner berisi data demografi yang meliputi usia, agama, suku, status perkawinan, pendidikan terakhir, pekerjaan orangtua,
penghasilan keluarga perbulan, jumlah anak, usia anak retardasi mental, jenis kelamin anak retardasi mental. Data demografi ini bertujuan untuk mengetahui
karakteristik responden, mendeskripsikan distribusi frekuensi dan persentase demografi responden.
Bagian kedua kuesioner disusun berdasarkan modifikasi dari Hamilton Anxiety Rating Scale dan tinjauan pustaka. Kuesioner ini berisi 14 pernyataan untuk
menggambarkan tingkat kecemasan orangtua dalam menghadapi masalah perilaku sosial anak retardasi mental.
Kuesioner disusun dalam bentuk pernyataan positif dengan menggunakan skala Likert yang terdiri dari pilihan jawaban yaitu, Tidak pernah TP = 1, Kadang-
kadang KK = 2, Sering SR = 3, Terus-menerus TM = 4.
Universitas Sumatera Utara
Perhitungan penentuan interval kelas pada kuesioner ini menggunakan rumus Wahyuni, 2011, yaitu:
I panjang kelas =
Rentang Banyak Kelas
Kuesioner tingkat kecemasan orang tua dalam menghadapi masalah perilaku sosial anak retardasi mental terdiri dari 14 pernyataan sehingga nilai tertinggi 56
dan nilai terendah 14 dan didapatkan rentang sebesar 42, dengan 3 banyak kelas yaitu ringan, sedang dan berat didapatkan panjang kelas 14. Maka hasil ukur
didapatkan nilai 14-28 adalah cemas ringan, 29-42 adalah cemas sedang, 43-56 adalah cemas berat.
4.6 Validitas dan Reliabilitas
4.6.1 Validitas
Validitas adalah pengukuran dan pengamatan yang berarti prinsip keandalan instrumen dalam mengumpulkan data. Instrumen harus dapat
mengukur apa yang seharusnya diukur. Uji validitas mengukur dua hal penting yang harus dipenuhi yaitu relevan isi dan relevan cara dan sasaran Nursalam,
2011. Validitas instrumen telah diuji kelayakannya oleh ahli dibidangnya yaitu dosen S2 Departemen Keperawatan Jiwa Fakultas Keperawatan USU. Uji
validitas instrumen berupa uji validitas isi dan berjumlah 14 pernyataan. Awalnya kuesioner berjumlah 15 item pernyataan. Perubahan yang dilakukan
adalah mengurangi 1 pernyataan menjadi 14 dari 15 pernyataan karena dinilai tidak valid dan direkomendasikan oleh ahli untuk dihapus. Perbaikan
Universitas Sumatera Utara
selanjutnya adalah memperbaiki beberapa kata dan seluruh pernyataan dinilai valid dan diberi nilai 4 kecuali item nomor 5 dan 13 yang diberi nilai 3. Jika
dihitung nilai validitasnya yaitu nilai skor hitung 54 dibagi nilai tertinggi 56 adalah 0,96, sehingga dinyatakan kuesioner telah valid secara validitas isi oleh
ahlinya.
4.6.2 Reliabilitas
Kuesioner gambaran tingkat kecemasan orangtua dalam menghadapi masalah perilaku sosial anak retardasi mental disusun sendiri oleh peneliti
berdasarkan modifikasi dari Hamilton Anxiety Rating Scale dan tinjauan pustaka sehingga perlu dilakukan uji reliabilitas untuk menunjukkan sejauh
mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Uji reliabilitas dilakukan di tempat yang berbeda dari tempat penelitian yang
sebenarnya dengan ciri sampel yang sesuai dengan kriteria inklusi, sehingga dapat dilihat hasilnya konsisten atau tidak. Uji reliabilitas telah dilakukan di
SLB TPI Amplas, Medan dan dilakukan kepada 17 orang tua ibu anak retardasi mental yang sesuai dengan kriteria penelitian menggunakan rumus
Cronbach Alpha dan didapatkan nilai 0,9. Instrumen dinyatakan layak digunakan karena instrumen penelitian yang di uji bernilai 0,70.
4.7 Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan setelah terlebih dahulu peneliti mengajukan permohonan izin penelitian pada institusi pendidikan Fakultas Keperawatan
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara dan permohonan izin penelitian yang diperoleh dikirimkan ke tempat penelitian YPAC Jl. Adinegoro No. 2 Medan .
Setelah mendapat izin dari yayasan, peneliti mengambil data kepada responden dengan terlebih dahulu menjelaskan pada responden tentang tujuan, manfaat
penelitian dan cara pengisian kuesioner. Calon responden yang bersedia menjadi responden diminta untuk menandatangani surat persetujuan atau dengan
memberikan persetujuan secara verbal atau lisan. Selanjutnya responden diminta untuk mengisi kuesioner dan peneliti akan mengingatkan kepada responden agar
kuesioner diisi secara teliti dan cermat serta diberikan kesempatan untuk bertanya bila tidak mengerti. Setelah semua responden mengisi kuesioner, maka peneliti
mengumpulkan data untuk dianalisa. Namun dalam pelaksanaan pengumpulan data dijumpai kendala yaitu ada
beberapa responden yang tidak dapat langsung dijumpai oleh peneliti untuk mengisi kuesioner. Hal ini disebabkan ada beberapa anak yang diantar oleh
saudara atau berangkat sendiri ke sekolah, sehingga orang tua yaitu ibu anak retardasi mental tidak lagi mengantar atau menunggu anaknya di sekolah. Peneliti
akhirnya menitipkan kuesioner kepada guru di kelas sehingga anak dapat memberikan kuesioner kepada orang tua.
4.8 Analisa Data