Mondar-mandir, berteriak
Meremas tangan, gemetar
Panik Flight, fight, atau freeze Persepsi sangat
sempit Merasa
terbebani Ketegangan otot sangat
berat Pikiran tidak logis,
terganggu Merasa tidak
mampu, tidak berdaya
Agitasi motorik kasar Kepribadian kacau
Lepas kendali
Tabel 2.1 Tingkat Kecemasan Peplau, 1952 dalam Videbeck 2008.
Pupil dilatasi Tidak dapat
menyelesaikan masalah
Mengamuk, putus asa
Tanda-tanda vital meningkat kemudian
menurun Fokus pada pikiran
sendiri Marah, sangat
takut
2.2.4 Rentang Respon Kecemasan
Hildegrad Peplau 1952 dalam Interpersonal Relations in Nursing, seorang pelopor keperawatan jiwa, mengidentifikasi empat tingkat kecemasan yang
bertujuan untuk mengilustrasikan pandangan terhadap kecemasan dan ketegangan yang dikembangkan oleh Harry Stack Sullivan 1882-1949,
seorang psikiater terkemuka dari Amerika dan ahli teori perkembangan Fortinash Worret, 2000.
Sedang Panik
perasaan kecemasa
Universitas Sumatera Utara
Ringan Berat
Skema 2.1 Rentang respon kecemasan Hildegrad Peplau 1952
Hildegrad Peplau menerangkan bahwa kecemasan yang meningkat mengakibatkan:
1. Lapangan persepsi menyempit 2. Energi akan tersedia untuk menyelesaikan masalah
3. Disorganisasi meningkat
Skema 2.2 Rentang Respon Kecemasan menurut Stuart 2012:
Respon Adaptif Respon Maladaptif
Antisipasi Ringan
Sedang Berat
Panik
2.2.5 Penyebab Kecemasan
1. Faktor Presipitasi Ansietas adalah faktor utama pada perkembangan kepribadian dan
pembentukan sifat karakter individu. Ada beberapa teori penyebab kecemasan yang muncul Stuart, 2012 ; Stuart Sundeen, 1998:
c. Teori Psikoanalitik Freud memandang bahwa ansietas merupakan konflik emosional yang
terjadi antara dua elemen kepribadian, yaitu id dan superego. Id mewakili dorongan insting sseorang dan impuls primitif, sedangkan superego
Universitas Sumatera Utara
mewakili hati nurani seseorang dan dikendalikan oleh budaya seseorang. Ego berfungsi untuk menengahi kedua elemen yang bertentangan. Freud
juga menambahkan bahwa fungsi utama kecemasan untuk mengingatkan ego bahwa ada bahaya.
d. Teori Interpersonal Sullivan memandang bahwa inti dari teori kecemasan adalah perasaan
takut terhadap penolakan interpersonal. Trauma selama masa pertumbuhan, seperti kehilangan dan perpisahan dapat mengakibatkan ansietas. Sullivan
yakin bahwa ansietas dikemudian hari muncul dalam situasi interpersonal dimana sesorang mempersepsikan dirinya akan dipandang tidak baik dan
akan kehilangan seseorang berdasarkan nilai yang dipahaminya. e. Teori Perilaku
Berdasarkan pendapat teoritisi perkembangan, ansietas adalah hasil dari frustasi, yaitu segala sesuatu yang mengganggu kemampuan seseorang
untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Faktor presipitasi tersebut menghambat usaha seseorang untuk memperoleh kepuasan dan
perlindungan. f. Teori Keluarga
Kajian keluarga menunjukkan bahwa gangguan kecemasan biasanya terjadi dalam keluarga. Gangguan kecemasan juga tumpang tindih antara
gangguan kecemasan dan depresi.
Universitas Sumatera Utara
g. Teori Biologis Para peneliti mempelajari bahwa otak mengandung reseptor spesifik
untuk benzodiazepine dan obat-obatan yang meningkatkan neuroregulator inhibisi asam gama-aminobutirat GABA, yang berperan penting dalam
mekanisme biologis yang berhubungan dengan kecemasan. Selain itu, kesehatan umum individu dan riwayat kecemasan pada keluarga memiliki
efek nyata sebagai predisposisi kecemasan. 2. Faktor Presipitasi
Faktor presipitasi kecemasan dapat dikelompokkan dalam dua kategori Stuart, 2012, yaitu:
a. Ancaman terhadap integritas fisik meliputi disabilitas fisiologis yang akan terjadi atau penurunan kemampuan untuk melakukan aktivitas
hidup sehari-hari. b. Ancaman terhadap sistem diri dapat membahayakan identitas, harga diri,
dan fungsi sosial yang terintegrasi pada individu.
2.3 Kecemasan Orang Tua dengan Anak Retardasi Mental