18 Tujuan koleksi adalah untuk memenuhi kebutuhan pengguna akan informasi.
Tujuan penyediaan koleksi tidak sama untuk semua jenis perpustakaan, tergantung kepada jenis dan tujuan perpustakan tersebut.
Fungsi koleksi adalah bahan pustaka yang dimiliki oleh perpustakaan untuk menunjang dan memenuhi kebutuhan pengguna perpustakaan yang sangat
membutuhkan informasi yang dibutuhkan. Koleksi yang dimiliki perpustakaan memiliki fungsi sebagaimana yang
dinyatakan dalam Buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi 2004: 30 bahwa fungsi koleksi adalah:
1. Fungsi pendidikan Untuk Menunjang program pendidikan dan pengajaran, perpustakaan mengadakan
bahan pustaka yang sesuai atau relevan dengan jenis dan tingkat program yang ada. 2. Fungsi penelitian
Untuk menunjang program penelitian perguruan tinggi, perpustakaan menyediakan sumber informasi tentang berbagai hasil penelitian dan kemajuan ilmu pengetahuan
mutakhir.
3. Fungsi referensi Fungsi ini melengkapi fungsi yang di atas dengan menyediakan bahan bahan
referensi diberbagai bidang dan alat-alat bibliografi yang diperlukan untuk menelusur informasi.
4. Fungsi umum Perpustakaan perguruan tinggi juga merupakan pusat informasi bagi masyarakat di
sekitarnya, fungsi ini berhubungan dengan program pengabdian masyarakat dan pelestarian bahan pustaka serta hasil budaya manusia yang lain.
Berdasarkan pernyataan di atas dapat dinyatakan bahwa apabila sebuah perpustakaan perguruan tinggi memiliki koleksi yang sesuai dengan kebutuhan
pengguna maka pelayanan perpustakaan dapat dilakukan secara tepat guna dan berhasil guna.
2.2.3 Jenis Koleksi
Pada era globalisasi ini koleksi perpustakaan tidak hanya dalam bentuk buku saja, tetapi meliputi segala macam bahan cetakan dan rekaman elektronik. Oleh karena
itu koleksi perpustakaan dikelompokkan dalam dua bentuk yaitu tercetak dan terekam elektronik.
Dalam buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi Depdiknas, 2004: 14 ragam koleksi adalah sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
19 a.Koleksi rujukan
Koleksi rujukan merupakan tulang punggung perpustakaan dalam menyediakan berbagai informasi yang akurat. Berbagai bentuk dan jenis informasi seperti data,
dan lain-lain dapat ditemukan dalam koleksi rujukan. Oleh sebab itu, perpustakaan perlu melengkapi koleksinya dengan berbagai jenis koleksi rujukan seperti
ensiklopedi umum dan khusus, kamus umum dan khusus, buku pegangan, direktori, abstrak, indeks, bibliografi berbagai standar, dan sebagainya baik dalam bentuk
buku maupun non buku.
b.Bahan ajar Bahan ajar berfungsi untuk memenuhi tujuan kurikulum. Bahan ajar untuk setiap
mata kuliah bisa lebih dari satu judul karena cakupan isinya yang berbeda sehingga bahan yang satu dapat melengkapi bahan yang lain. Di samping ada bahan ajar
diwajibkan dan ada pula bahan ajar yang dianjurkan untuk memperkaya wawasan. Jumlah judul bahan ajar untuk tiap-tiap mata kuliah ditentukan oleh
dosen, sedangkan jumlah eksemplarnya bergantung kepada tujuan dan program pengembangan perpustakaan setiap perguruan tinggi.
c.Terbitan berkala Untuk melengkapi informasi yang tidak terdapat di dalam bahan ajar dan bahan
rujukan, perpustakaan melanggan bermacam-macam terbitan berkala seperti majalah umum, jurnal, dan surat kabar. Terbitan ini memberikan informasi
mutakhir mengenai keadaan atau kecenderungan perkembangan ilmu dan pengetahuan. Perpustakaan seyogianya dapat melanggan sedikitnya satu judul
majalah ilmiah untuk setiap program studi yang diselenggarakan perguruan tingginya.
d.Terbitan pemerintah Berbagai terbitan pemerintah seperti lembaran negara, himpunan peraturan negara,
kebijakan, laporan tahunan, pidato resmi, dsb. Sering juga dimanfaatkan oleh para peneliti atau dosen dalam menyiapkan kuliahnya. Perpustakaan perlu
mengantisipasi kebutuhan para penggunanya sehingga koleksi terbitan pemerintah, baik
dari pemerintahan
pusat, pemerintah
daerah, departemen, non-
departemen, maupun lembaga lainnya dapat memperoleh perhatian. Sedangkan menurut Kohar dalam bukunya Teknik Menyusun Kebijakan
Pengembangan Perpustakaan 2003: 47 mengelompokkan koleksinya kedalam berbagai jenis sebagai berikut :
1.Koleksi buku teks Di perpustakaan perguruan tinggi, buku teks biasa dikenal dengan buku ajar.
Koleksi buku teks pada umumnya berisi bahan–bahan berupa buku wajib, buku anjuran, dan buku umum lainnya yang diperlukan di dalam kegiatan belajar
mengajar di perguruan tinggi.
2. Koleksi referensi Koleksi referensi yang kuat merupakan modal bagi perpustakaan. Buku–buku atau
bahan referensi berisi berbagai informasi yang luas dan penting yang tidak tersedia di dalam buku teks dan bahan yang lainnya. Koleksi referensi merupakan
alat pustakawan untuk memberikan informasi yang spesifik kepada para pengguna perpustakaan. Komponen koleksi referensi diantaranya adalah ensiklopedia,
Universitas Sumatera Utara
20 kamus, buku tahunan, bahan biografi, bahan statistik, peraturan perundang–
undangan dan sebagainya. 3. Koleksi laporan penelitian
Perkembangan ilmu pengetahuan pada dasarnya merupakan hasil kegiatan penelitian yang sambung-menyambung secara kumulatif. Untuk perpustakaan
mempunyai tugas mendokumentasikannya kedalam bentuk koleksi laporan penelitian. Laporan penelitian umumnya tidak diterbitkan secara komersil dan
menjadi salah satu jenis literatur kelabu gray literature. Oleh karena itu setiap perpustakaan dapat memperolehnya melalui hadiah dari berbagai lembaga
penelitian dan perguruan tinggi.
4. Koleksi terbitan pemerintah Lembaga pemerintah adalah lembaga penerbit yang paling besar disamping
lembaga penerbit komersial. Berbagai jenis laporan, dokumen, peraturan perundang–undangan dan terbitan berseri yang diterbitkan pemerintah dapat
menjadi bagian penting dari sekumpulan koleksi terbitan pemerintah di perpustakaan. Suatu perpustakaan dapat membangun koleksi terbitan pemerintah
melalui hadiah atau pembelian dari berbagai departemen dan badan khusus di pemerintahan pusat atau pemerintahan daerah. Pada umunya perpustakaan
sulit memperoleh informasi tentang publikasi baru dari lembaga yang bersangkutan. Namun demikian, perpustakaan harus giat dan konsisten mencari
keterangan dari edaran harian atau majalah daftar yang memuat anggota yang terdaftar di dalam daftar pengiriman mailing list bahan terbitan dari berbagai
lembaga pemerintah.
5. Koleksi Jurnal Koleksi jurnal dapat dibangun dan dikembangkan melalui langganan atau hadiah.
Suatu perpustakaan harus hati–hati di dalam mengembangkan koleksi jurnal, sekali suatu jurnal ditetapkan menjadi koleksi perpustakaan, maka harus
berkesinambungan dilanggan dari tahun ke tahun berikutnya. Untuk itu kehadiran koleksi jurnal di perpustakaan harus dipertimbangkan atas dasar kebutuhan
masyarakat pengguna disaat sekarang dan mendatang.
6. Koleksi bahan pandang dengar Suatu perpustakaan dapat membangun koleksi bahan pandang dengar secara
tersendiri terpisah dari koleksi bahan lainnya. Bahan–bahan berbentuk mikrofilm, mikrofis, CD-ROM, VCD, kaset video, film dan sejenisnya dikumpulkan menjadi
satu kelompok dalam susunan koleksi perpustakaan. Koleksi ini umumnya dikembangkan untuk tujuan pelestarian dan penghematan ruang penyimpanan.
7. Koleksi khusus lainnya Setiap perpustakaan bisa menentukan kebijakannya masing–masing untuk
mengembangkan berbagai jenis koleksi khusus yang diperlukannya, misalnya koleksi peta, koleksi disertasi koleksi bahan cadangan dan sebagainya
Dewasa ini terjadi perubahan dalam pengelolaan sumber daya informasi di perpustakaan. Berbagai sumber daya informasi berbasis kertas paper-based, yang
selama ini merupakan primadona perpustakaan, sekarang telah banyak disediakan dalam format elektronik. Terjadi pertumbuhan informasi yang sangat dashyat,
khususnya dalam format elektronik yang menyebabkan sejumlah perpustakaan,
Universitas Sumatera Utara
21 termasuk perpustakaan perguruan tinggi harus menyediakan layanan dalam bentuk
elektronik atau digital yang sesuai dengan kebutuhan pengguna. Menurut Hasugian dalam tulisannya yang berjudul Penelusuran Online dan
Ketersediaan Sumber Daya Informasi Elektronik 2008: 12 menyatakan bahwa: “Dokumen elektronik dapat berupa buku elektronik e-book, jurnal elektronik e-
Journal, atau dokumen lain dalam format elektronik. Buku elektronik adalah buku yang diterbitkan dalam format elektronik”.
Pada dasarnya muatan isi buku elektronik sama dengan versi cetaknya. Hanya karena formatnya berbeda maka cara penggunaanya juga berbeda. Buku elektronik
biasanya tersedia dalam bentuk CD atau media rekam elektronik lainnya, tetapi saat ini buku elektronik e-book sudah banyak tersedia dan dilanggan secara online. Sama
halnya dengan jurnal elektronik e-Journal juga tidak jauh berbeda dengan versi cetaknya. Pada umunya jurnal elektronik dilanggan secara online berdasarkan judul atau
dalam bentuk paket. Dokumen lain yang tersedia dalam bentuk elektronik adalah kamus elektronik, ensiklopedia, dan skripsi, tesis, serta disertai juga telah disediakan dalam
bentuk elektronik.
2.3. Pengadaan Bahan Pustaka