Kekeruhan Padatan Total TINJAUAN PUSTAKA

9 industri rata-rata mengandung BOD, COD dan TSS berturut-turut sebesar 3250, 6520, dan 1500 mgl. Berdasarkan pada data Daftar Komposisi Bahan Makanan DKBM [30] tentang komposisi tahu dan data uji Balai Laboratorium Kesehatan Semarang tahun 1995, maka kita dapat mengetahui kandungan limbah yang dihasilkan oleh industri tahu yaitu protein, lemak, karbohidrat, kalsium, phospor, besi dan air [6]. Tabel 2.2 Daftar Komposisi per 100 Gram Tahu [30] No Parameter Kadar 1 Energi 80 Kkal 2 Protein 10,9 gr 3 Lemak 4,7 gr 4 Karbohidrat 0,8 gr 5 Kalsium 223 mg 6 Serat 0,1 gr 7 Air 82,2 gr Tabel 2.3 Komposisi Kimia Limbah Cair Tahu [6] No Parameter Kadar 1 Protein 0,42 2 Lemak 0,13 3 Karbohidrat 0,11 4 Air 98,87 5 Kalsium 13,6 ppm 6 Phospor 1,74 ppm 7 Besi 4,55 ppm

2.2 Kekeruhan

Turbidity Kekeruhan adalah sifat optis dari suatu larutan, yaitu hamburan dan adsorbsi cahaya yang melaluinya. Uji kekeruhan adalah mengukur suatu sifat optik dari suatu sampel air yaitu hasil penyebaran dan penyerapan cahaya oleh Universitas Sumatera Utara 10 bahan-bahan pertikel yang terdapat dalam sampel. Jumlah dari kekeruhan yang terukur tergantung pada berbagai macam variabel seperti : ukuran, bentuk dan indeks refraksi dari pertikel. Kekeruhan tidak mempunyai hubungan langsung terhadap berat berbagai bahan yang terdapat pada suspensi karena bentuk dan indeks refraksi dari berbagai pertikel mempunyai efek terhadap penyebaran sinar dari suspensi[18]. Ada tiga metode pengukuran kekeruhan, yaitu : 1. Metode Neflometrik unit kekeruhan NTU dan FTU 2. Metode Helliege Turbidimeter unit kekeruhan Silika 3. Metode Visuil unit kekeruhan Jakson Kekeruhan dapat dihilangkan melalui penambahan sejenis bahan kimia dengan sifat-sifat tertentu seperti : tawas, Fe III atau suatu polielektrolit organik. Selain penambahan flokulan diperlukan pengadukan sampai flok-flok terbentuk. Flok-flok ini mengumpulkan partikel-partikel kecil dan akhirnya mengendap.

2.3 Padatan Total

[18] menjelaskan bahwa dalam air alam terdapat dua kelompok zat yaitu zat terlarut garam, molekul organis dan zat padat tersuspensi koloid. Perbedaan pokok antara kedua kelompok ini ditentukan melalui ukuran- ukuran partikelnya. Analisis zat padat dalam air sangat penting bagi penentuan komponen - komponen air secara lengkap, serta untuk perencanaan serta pengawasan proses pengolahan dalam bidang air minum maupun dalam air buangan. Jenis partikel koloid tersebut adalah penyebab kekeruhan dalam air efek Tyndall yang disebabkan oleh penyimpangan sinar nyata yang menembus suspensi tersebut. Partikel-partikel koloid tersebut tidak terlihat secara visual sedangkan larutannya tanpa partikel koloid terdiri dari ion-ion dan molekul- molekul yang tidak pernah keruh. Larutan menjadi keruh bila terjadi pengendapan yang merupakan keadaan kejenuhan dari suatu senyawa kimia. Dimana adanya proses pengadukan akan mempercepat terjadinya pengendapan. Partikel-partikel tersuspensi biasa, mempunyai ukuran lebih besar dari partikel koloid dan dapat menghalangi sinar yang akan menembus suspensi. Universitas Sumatera Utara 11 Dalam analisa zat padat, pengertian zat padat total adalah semua zat-zat padat yang tersisa sebagai residu dalam suatu bejana, bila sampel air dalam bejana tersebut dikeringkan pada suhu tertentu. Zat padat total terdiri dari zat padat terlarut dan zat padat tersuspensi yang dapat bersifat organik dan inorganik seperti dijelaskan dalam skema berikut ini : Zat Padat Total Total Padatan Terlarut TDS Zat Padat Terendap anorganik Total Padatan Tersuspensi TSS Zat Padat Teruapkan organik Zat Padat Teruapkan organik Zat Padat Terendap anorganik Total zat padat volatil Total zat padat terendap Gambar 2.3 Skema Pembagian Zat Padat [18]

2.4 Chemical Oxygen Demand COD