Persepsi masyarakat terhadap pasangan suami istri pengidap HIVAIDS di

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id keluarganya. Sebab pendapatan yang di dapat secara otomatis akan mengalami penurunan akibat dari kesulitan ODHA dalam mencari pekerjaan. Oleh karena itu, stigma yang diperoleh ODHA dari masyarakat membuat kualitas hidup ODHA menurun. Pandangan masyrakat atas penyait yang di derita membuat ODHA semakin depresi, dan sangat membutuhkan sekali dukungan moral dari pihak keluarga maupun dari lembaga kesehatan. Memang sangat sulit untuk mengubah pandanganmainsed seseorang atas penyakit virus HIVAIDS ini. Karena dari berbagai informasi menjelaskan bahwa penyakit ini timbul dari latar belakang yang hampir semua faktor penyebab penyakit ini adalah hal yang negatif. Ini semua alasan bagi masyarakat awam selalu menjauhi ODHA karena dianggap sebagai sesuatu yang menjijikkan. Hal ini yang harus dihilangkan dari pemikiran masyarakat. ODHA juga manusia yang harus diberi semangat hidup, motivasi, bukan untuk dikucilkan dan dijauhi. Karena tindakan tersebut sangatlah tidak manusiawi. Karena mereka tidak berfikir bagaimana rasanya menjalani hidup sebagai ODHA. Mereka harusnya bersyukur diberi kesehatan dan diberi kesempatan untuk menyayangi keluarga serta lingkungan setempat. Peneliti prihatin dengan melihat bahwa tanggapan masyarakat tentang penyakit ini sangatlah tragis dan menakutkan meski sudah dilakukan sosialisasi. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 84

BAB IV PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari penelitian yang peneliti lakukan terkait masalah penelitian yaitu tentang interaksi sosial pasangan suami istri pengidap HIVAIDS di Desa Wonoasri Kecamatan Wonoasri Kabupaten Madiun, dapat disimpulkan menjadi 2 bagian sebagai berikut :

1. Interaksi sosial pasangan suami istri ODHA dengan masyarakat Desa Wonoasri

Proses interaksi sosial pasangan suami istri pengidap HIVAIDS di Desa Wonoasri dengan masyarakat saling menggunakan simbol tertentu agar mampu memahami makna yang ingin disampaikan. Ketika ODHA bertatap muka secara langsung dengan masyarakat yang berada di lingkungan Desa Wonoasri mereka melakukan interaksi secara interaksionisme simbolik dan saling menutupi perasaan masing-masing dan ekspresi yang ditunjukkan masing-masing, tanpa memperlihatkan perasaaan takut, risih, jijik dan menunjukkan ekspresi yang dapat mendiskriminasikan ODHA. Sedangkan didalam lingkungan kelurga ODHA lebih memperlihatkan sifat dan sikap aslinya, yakni rasa minder atas penyakit yang dideritanya. 2. Persepsi masyarakat Desa Wonoasri dengan pasangan suami istri ODHA Dalam hal ini masyarakat sekitar mempunyai persepsi bahwa penyakit yang diderita oleh pasangan suami istri tersebut merupakan penyakit yang sangat memalukan bagi penderitanya. Menurutnya penyakit ini tumbuh dari dalam diri seorang diakibatkan tindakan dan perilaku yang menyimpang. Sehingga orang yang mengidap penyakit virus HIVAIDS harus dihindari bahkan dijauhi. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Faktor-faktor yang melatar belakangi masyarakat lingkungan Desa Wonoasri enggan berinteraksi terhadap ODHA adalah : a. Faktor stigma negatif yang masih melekat pada diri seorang ODHA. Karena penyakit tersebut dianggap oleh masyarakat lingkungan Desa Wonoasri berasal dari gaya hidup yang melanggar etika dan norma. b. Faktor ketakutan dari masyarakat di lingkungan Desa Wonoasri, akan peristiwa yang pernah terjadi yakni adanya ODHA yang meninggal di Desa Wonoasri. c. Faktor adanya perasaan risih yang mereka rasakan ketika harus bergaul dengan seorang ODHA. Hal ini disebabkan oleh rasa ketakutan mereka akan kemungkinan dapat tertular penyakit HIVAIDS tersebut.

B. Saran

Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat dibuat suatu saran bagi perbaikan kedepan terkait dengan masalah penelitian yang sudah diteliti : a. Untuk ODHA diharapkan lebih terbuka dan bersahabat dengan masyarakat di lingkungan Desa Wonoasri. Karena sebagai makhluk sosial, seluruh manusia pada dasarnya membutuhkan bantuan dan dukungan dari orang lain. Terlebih bagi seseorang yang membutuhkan penanganan khusus layaknya pasangan suami istri ini yang menderita penyakit HIVAIDS yang haus perhatian dan pertolongan dari orang- orang di lingkungan sekitarnya. b. Untuk masyarakat Desa Wonoasri diharapkan dengan adanya penyuluhan atau sosialisasi dan edukasi yang dilakukan oleh berbagai pihak, dapat mengurangi perlakuan dan tindakan yang bersifat melecehkan dan diskriminatif yang ditujukan kepada ODHA. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id c. Untuk keluarga ODHA, agar lebih meningkatkan rasa persaudaraan dan kekerabatan diantar seluruh anggota keluarga dengan tidak melihat latar belakang status, kedudukan, bahkan penyakit yang diderita. Karena saat ini sudah dipersatukan untuk menjadi satu keluarga. Dengan memposisikan diri sebagai bagian dari anggota keluarga, diharapkan seluruh keluarga ODHA dapar memperlakukan ODHA sebagai bagian dari komunitasnya juga tanpa memberikan perlakuan yang berbeda. d. Untuk kalangan akademisi penelitian ini dapat dijadikan referensi sebagai rujukan bagi penelitian yang akan datang, bila memiliki minat terkait dengan tema penelitian yakni interaksi social yang dilakukan ODHA di lingkungan Desa Wonoasri Kecamatan Wonoasri Kabupaten Madiun, sehingga diharapkan dapat memperluas khasanah keilmuan bila nantinya ada masukan dan tambahan dari penelitian yang bersangkutan. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 87 DAFTAR PUSTAKA Arikunto,Suharsimi, Prosedur Penelitian, Jakarta : PT Rineka Cipta, 1993. Bisri, Cik Hasan dan Eva Rufida ,” Model Penelitian Agama dan Dinamika Sosial”, Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2002. Berger L. Peter,terj. Hartono, ”Langit Suci Agama sebagai Realitas Sosial,” Jakarta : PT Pustaka LP3S. Berger L. Peter dan Tomas Luckman ,” Tafsir Sosial asas kenyataan”, Jakarta : PT Pustaka, LP3S. Berry,David, Pokok-pokok Pikiran Dalam Sosiologi, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2003. Black James A. dan Dean J. Champion ,” Metode dan Masalah Penelitian Sosial,” Bandung : Refika Aditama, 2009. Bogardus, Emory S. ,” Sociology”, New York : The Macmillan Company, 1945. DP, Francis, Chin J,The Prevention of AIDS in United States. JAMA 198; 257: 1357-66. Gillin dan Gillin ,” Cultural Sociology, a revision of An Introduction to Sociology,” New York: The Macmillan Company,1954. http:www.aidsIndonesia.or.iddasar-hiv-aids Diakses 14 September 2015 J. Moleong, Lexy, Metode Kualitatif Edisi Revisi. Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2009. Koentjoroningrat,Metode-metode Penelitian Masyarakat, Jakarta : Gramedia, 1989. Listiana, Kehidupan social dan interaksi orang dengan HIVAIDS di Yogyakarta, Yogyakarta: skripsi Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora,UIN Sunan Kalijaga :2012. M. Cholil, Mansyur ,” Sosiologi Masyarakat Kota dan Desa”, Usaha Nasional Surabaya. Mulyana, Deddy, ”Metode Penelitian Kualitatif”, Bandung : PT Remaja Rosda Karya, 2008. Nasution, Metode Research, Jakarta: Bumi Aksara,1996. Nawawi. H dan M. Martini, ”Penelitian Penerapan”, Yogjakarta : Gajah Madah University Press, 1994.