1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Membaca merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki setiap individu. Frank Smith dalam Zuchdi, 2008: 21 mendefinisikan membaca
sebagai proses komunikasi yang berupa pemerolehan informasi dari penulis oleh pembaca. Membaca berkaitan dengan kemampuan memahami suatu bacaan.
Dalam memahami suatu bacaan, diperlukan pemahaman untuk mendapatkan informasi secara tepat. Somadayo 2011: 5 mengemukakan tiga hal pokok dalam
membaca pemahaman, yaitu 1 pengetahuan dan pengalaman yang telah dimiliki dengan topik, 2 menghubungkan pengetahuan dan pengalaman dengan teks
yang akan dibaca, dan 3 proses memeroleh makna secara aktif sesuai dengan pandangan yang dimiliki.
Pada Kurikulum 2013 pembelajaran membaca diaplikasikan pada pembelajaran memahami suatu teks. Memahami suatu teks dapat dilakukan
secara lisan maupun tulisan. Penelitian ini lebih menekankan pada proses memahami teks secara tulisan, yang artinya siswa memahami suatu teks dengan
cara membaca. Pembelajaran bahasa Indonesia Kurikulum 2013 mengacu pada pembelajaran bahasa berbasis teks yang bertujuan untuk mendekatkan siswa pada
konteks-konteks sosial sehingga menambah pengetahuan siswa. Teks yang diajarkan meliputi teks sastra dan nonsastra. Teks sastra meliputi teks cerita
pendek dan teks nonsastra meliputi teks laporan hasil observasi, eksposisi, tanggapan deskriptif, eksplanasi dan lain sebagainya. Teks eksplanasi merupakan
2
salah satu teks yang diajarkan pada Kurikulum 2013 di tingkat SMP kelas VII. Teks eksplanasi menurut Morris Dore 1990: 21-22 sebagai teks yang relevan
untuk membaca pemahaman, melalui kegiatan memahami teks eksplanasi, siswa diharapkan mampu menangkap isi yang terkandung di dalamnya.
Teks eksplanasi merupakan jenis teks yang tergolong baru pada kurikulum 2013. Sebelum kurikulum 2013 diberlakukan teks ini belum pernah
diajarkan pada siswa. Setelah Kurikulum 2013 diberlakukan, teks eksplanasi diajarkan pada siswa. Kosasih dalam Fajri, 2014: 2 menjelaskan bahwa teks
eksplanasi adalah teks yang menerangkan atau menjelaskan mengenai proses atau fenomena alam maupun sosial. Bagi siswa teks eksplanasi masih sangat asing.
Selain itu, Emilia dalam Fajri, 2014:2 menjelaskan bahwa eksplanasi bisa dikatakan lebih rumit daripada teks-teks lain karena merupakan gabungan dari
berbagai jenis teks seperti deskriptif, prosedur, argumentasi, dan eksposisi. Teks eksplanasi mencakup pernyataan umum dan penjelasan mengenai
kronologi terjadinya suatu peristiwa. Siswa harus dapat memahami tahapan- tahapan proses terjadinya suatu peristiwa yang mana teks tersebut banyak
menggunakan bahasa ilmiah. Istilah-istilah asing yang terdapat pada teks eksplanasi seringkali dikeluhkan siswa karena dirasa cukup sulit untuk dipahami.
Sementara itu, minat dan motivasi siswa untuk membaca sangat kurang. Hal itu dapat dilihat ketika siswa dihadapkan dengan sebuah bacaan pada saat
pembelajaran, siswa mengeluh dan malas untuk membacanya. Strategi yang efektif dalam pembelajaran membaca pemahaman sangat
diperlukan. Ada beberapa strategi membaca pemahaman yang dapat digunakan
3
sebagai alternatif teknik pembelajaran diantaranya strategi KWL, SQ3R, QTA, QAR, PORPE, ERICA, POINT dan lain sebagainya. Salah satu strategi yang
sudah cukup dikenal adalah strategi POINT. Strategi POINT Purpose, Overview, Interpret, Note, Test merupakan salah satu strategi membaca yang membantu
siswa sebelum, selama, dan setelah kegiatan membaca berlangsung. Strategi ini mengarahkan siswa untuk menentukan tujuan yang ingin dicapai sesuai materi
yang terkandung di dalam teks, selanjutnya siswa diminta untuk memprediksi isi dari teks yang akan dibaca, setelah kegiatan membaca dilakukan siswa diminta
untuk menuliskan informasi-informasi yang didapatkan dari teks. Pada tahap akhir, dilakukan evaluasi untuk mengetahui kemampuan siswa terhadap
pembelajaran membaca tersebut. Strategi POINT memiliki beberapa keunggulan. Strategi POINT
membantu siswa untuk mempersiapkan diri sebelum, selama, dan setelah kegiatan membaca berlangsung. Selain itu, strategi ini digunakan untuk
memperoleh informasi secara detail dan menyeluruh, memperoleh ide-ide dan fakta penting dalam teks, serta memperoleh informasi bacaan yang penting
sehingga akan selalu diingat untuk bahan evaluasi dan digunakan untuk pembelajaran selanjutnya.
Strategi POINT juga mengarahkan siswa untuk terus aktif dalam berpikir. Sebelum kegiatan membaca berlangsung siswa dirangsang untuk berpikir aktif
dengan menentukan tujuan yang akan dicapai sebelum membaca. Begitu pula selama kegiatan membaca berlangsung siswa diarahkan untuk menganalisis,
menafsirkan bacaan. Sesudah membaca berlangsung pun siswa masih terus
4
dipacu untuk aktif berpikir dan memperdalam pemahaman terhadap suatu bacaan dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru terkait isi teks yang telah
dibaca. Dengan strategi ini diharapkan pembaca dapat mengingat isi bacaan untuk keperluan tes atau pengujian dan kegunaan yang lain Hill, 1979:155.
Strategi POINT belum pernah diterapkan dalam pembelajaran di SMP Negeri 15 Yogyakarta. Dengan demikian, untuk mengetahui strategi ini efektif
atau tidak untuk pembelajaran membaca pemahaman teks eksplanasi, perlu dilakukan penelitian pada siswa kelas VII SMP Negeri 15 Yogyakarta dengan
menyesuaikan kurikulum yang digunakan saat ini yaitu Kurikulum 2013.
B. Identifikasi Masalah