KEEFEKTIFAN STRATEGI DOUBLE-ENTRY JOURNALS (DEJ) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 15 YOGYAKARTA.

(1)

i SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

oleh Ulfa Aulia NIM 11201241062

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JUNI 2015


(2)

(3)

(4)

(5)

v

(Q.S. As-Syu’ara: 84)

Barangsiapa bersungguh-sungguh, sesungguhnya kesungguhannya itu adalah untuk dirinya sendiri.

(Q.S. Al-Ankabut [29]: 6)

Belajar dari kemarin, hidup untuk sekarang, berharap untuk besok. Hal yang paling penting adalah jangan berhenti bertanya.

(Albert Einstein)

Bisa, harus bisa, pasti bisa. (Penulis)


(6)

vi

PERSEMBAHAN

Segala puji bagi Allah swt yang menguasai seluruh alam. Karya ini saya persembahkan untuk:

 Kedua orang tua saya, Bapak Saiful dan Ibu Sulastri. Kedua orang terbaik dalam hidup saya, yang membantu saya memiliki kehidupan yang lebih baik, menuntun dan mendidik dalam mengarungi kehidupan. Terima kasih atas jasa yang tidak mungkin terbalaskan sepenuhnya.

 Mbah Putri yang telah memberikan semangat dan doa kepada saya.

 Adikku tersayang Fauzan dan Raihan, keceriaan kalian adalah semangat bagiku.

 Seseorang yang bersemayam dalam hati, jiwa dan pikiran saya, Anggun Abriwinoto, A.Md.

 Sahabat-sahabatku Dzik, Resti, Yuli, Auliya, Evi, Oka, Uun, Dalu, dan Ardi, terima kasih atas memori yang telah kita rangkai bersama.

 Teman-teman PBSI khususnya kelas B 2011.

 Semua orang yang telah berperan membantu saya dalam menyelesaikan skripsi ini.


(7)

vii

memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar sarjana pendidikan. Penulisan skripsi ini dapat terselesaikan karena adanya bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih kepada Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., M.A. selaku Rektor Universitas Negeri Yogyakarta. Prof. Dr. Zamzani, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta.

Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada Dr. Maman Suryaman, M.Pd. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia yang memberikan kemudahan dalam proses penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih saya sampaikan juga kepada kedua pembimbing skripsi saya, yaitu Prof. Dr. Suhardi, M.Pd. selaku pembimbing I dan Setyawan Pujiono, M.Pd. selaku pembimbing II yang senantiasa dengan sabar memberi bimbingan, arahan, dan dorongan selama proses penyusunan skripsi. Tidak lupa, saya ucapkan terima kasih kepada Ahmad Wahyudin, M.Hum. selaku pembimbing akademik yang senantiasa membimbing dan memotivasi saya.

Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada Subandiyo, S.Pd. selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 15 Yogyakarta yang telah memberikan izin melakukan penelitian di SMP Negeri 15 Yogyakarta dan Eny Darsiti, S.Pd. selaku guru pembimbing yang selama melakukan penelitian telah bersedia bekerja sama dan membimbing dengan penuh keikhlasan dan kesabaran di sela-sela kesibukannya. Segenap warga SMP Negeri 15 Yogyakarta, khususnya peserta didik kelas VII A dan VII B yang telah membantu selama proses penelitian.

Ucapan terima kasih juga saya sampaikan kepada kedua orang tua, adik, dan teman hati saya Anggun Abriwinoto, A.Md. yang selalu mendoakan, memberi dukungan dan semangat sehingga memberikan kekuatan kepada saya untuk menyelesaikan studi di Universitas Negeri Yogyakarta. Segenap keluarga besar yang telah memberikan motivasi dan dukungan. Terima kasih juga kepada


(8)

(9)

teman-ix DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERNYATAAN ... iv

MOTTO ... v

PERSEMBAHAN ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

DAFTAR KODE DATA ... xviii

ABSTRAK ... xix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Pembatasan Masalah ... 5

D. Rumusan Masalah ... 5

E. Tujuan Penelitian ... 6

F. Manfaat Penelitian ... 6

1. Manfaat Teoretis ... 6

2. Manfaat Praktis ... 7

G. Batasan Istilah ... 7

BAB II KAJIAN TEORI A. Teks Eksplanasi 1. Pengertian Teks Eksplanasi ... 9


(10)

x

2. Struktur Organisasi Teks Eksplanasi ... 10

3. Ciri Kebahasaan Teks Eksplanasi ... 11

4. Pembelajaran Menulis Teks Eksplanasi ... 12

B. Strategi Double-Entry Journals (DEJ) 1. Pengertian Strategi Double-Entry Journals (DEJ) ... 17

2. Manfaat Strategi Double-Entry Journals (DEJ) ... 18

3. Kelebihan dan Kekurangan Strategi Double-Entry Journals (DEJ) ... 19

4. Langkah-langkah pembelajaran dengan Strategi Double-Entry Journals (DEJ)... 19

5. Evaluasi Pembelajaran Menulis Teks Eksplansi ... 20

6. Penelitian yang Relevan ... 21

7. Kerangka Pikir ... 23

8. Hipotesis a. Hipotesis Nol ... 25

b. Hipotesis Penelitian ... 26

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian ... 27

B. Paradigma Penelitian ... 27

C. Variabel Penelitian ... 28

1. Variabel Bebas ... 28

2. Variabel Terikat ... 29

D. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi ... 29

2. Sampel ... 30

E. Metode Pengumpulan Data ... 31

F. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian ... 31


(11)

xi G. Instrumen Pengumpulan Data

1. Jenis Instrumen Penelitian ... 32

2. Validitas Instrumen ... 35

3. Reliabilitas Instrumen ... 35

H. Prosedur Penelitian 1. Tahap Praeksperimen ... 36

2. Tahap Eksperimen ... 36

3. Tahap Pascaeksperimen ... 39

I. Teknik Analisis Data ... 40

1. Penerapan Teknik Analisis Data ... 40

2. Persyaratan Analisis Data ... 40

a. Uji Normalitas ... 40

b. Uji Homogenitas ... 41

J. Hipotesis Statistik ... 42

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 43

1. Deskripsi Data Penelitian a. Pretest keterampilan Menulis Teks Eksplanasi Kelompok Kontrol ... 43

b. Pretest keterampilan Menulis Teks Eksplanasi Kelompok Eksperimen ... 45

c. Posttest keterampilan Menulis Teks Eksplanasi Kelompok Kontrol ... 47

d. Posttest keterampilan Menulis Teks Eksplanasi Kelompok Eksperimen ... 49

e. Perbandingan Data Skor Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol ... 51

2. Uji Persyaratan Analisis a. Uji Normalitas Sebaran Data ... 53


(12)

xii 3. Analisis Data

a. Uji-t Skor Pretest Keterampilan Menulis Teks Eksplansi

Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen ... 55

b. Uji-t Skor Posttest Keterampilan Menulis Teks Eksplansi Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen ... 56

c. Uji-t Skor Pretest dan Posttest Keterampilan Menulis Teks Eksplansi Kelompok Kontrol ... 57

d. Uji-t Skor Pretest dan Posttest Keterampilan Menulis Teks Eksplansi Kelompok Eksperimen ... 58

4. Hasil Uji Hipotesis a. Hipotesis pertama ... 59

b. Hipotesis Kedua ... 60

B. Pembahasan Hasil Penelitian 1. Deskripsi Kondisi Awal Keterampilan Menulis Teks Eksplanasi Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen ... 61

2. Deskripsi Kondisi Akhir Keterampilan Menulis Teks Eksplanasi Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen ... 69

3. Perbedaan Keterampilan Menulis Teks Eksplanasi antara Kelompok yang Diberikan Pembelajaran dengan Menggunakan Strategi Double-Entry Journals (DEJ) dan Kelompok yang Mengikuti Pembelajaran Tidak Menggunakan Strategi Double-Entry Journals (DEJ) ... 74

4. Tingkat Keefektifan Strategi DEJ ... 77

C. Keterbatasan Penelitian ... 80

BAB V PENUTUP A. Simpulan ... 81

B. Implikasi ... 82

C. Saran ... 82

DAFTAR PUSTAKA ... 84


(13)

xiii DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 1: Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Bahasa Indonesia

Sekolah Menengah Pertama Kelas VII ... 14 Tabel 2: Strategi Double-Entry Journals (DEJ) ... 18 Tabel 3: Desain Penelitian Control Group Pre-Test-Post-Test Design. 27 Tabel 4: Populasi Penelitian Pembelajaran Menulis Teks Eksplanasi

Kelas VII SMP Negeri 15 Yogyakarta ... 29 Tabel 5: Jadwal Pertemuan Kelompok Eksperimen dan Kelompok

Kontrol ... 32 Tabel 6: Kisi-Kisi Penilaian Teks Ekspanasi ... 33 Tabel 7: Rubrik Penilaian Keterampilan Menulis Teks Eksplanasi

dengan Pembobotan Tiap Komponen ... 34 Tabel 8: Distribusi Frekuensi Skor Pretest Keterampilan Menulis Teks

Eksplanasi Kelompok Kontrol ... 44 Tabel 9: Distribusi Frekuensi Skor Pretest Keterampilan Menulis

Teks Eksplanasi Kelompok Eksperimen ... 46 Tabel 10: Distribusi Frekuensi Skor Posttest Keterampilan Menulis Teks

Eksplanasi Kelompok Kontrol ... 48 Tabel 11: Distribusi Frekuensi Skor Posttest Keterampilan Menulis Teks

Eksplanasi Kelompok Eksperimen ... 50 Tabel 12: Perbandingan Data Statistik Skor Pretest dan Posttest

Keterampilan Menulis Teks Eksplanasi Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen ... 52 Tabel 13: Rangkuman Hasil Uji Normalitas Sebaran Data Tes

Keterampilan Menulis Teks Eksplanasi ... 53 Tabel 14: Hasil Uji Homogenitas Varians ... 54 Tabel 15: Hasil Uji-t Skor Pretest Keterampilan Menulis Teks

Eksplanasi Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen ... 56 Tabel 16: Hasil Uji-t Skor Posttest Keterampilan Menulis Teks


(14)

xiv

Tabel 17: Hasil Uji-t Skor Pretest dan Posttest Keterampilan Menulis

Teks Eksplanasi Kelompok Kontrol ... 57 Tabel 18: Hasil Uji-t Skor Pretest dan Posttest Keterampilan Menulis


(15)

xv DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 1: Alur Kerangka Pikir Pembelajaran Teks Eksplanasi dengan

Strategi Double-Entry Journal (DEJ) ... 26 Gambar 2: Paradigma Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol... 28 Gambar 3: Histogram Distribusi Frekuensi Skor Pretest Keterampilan

Menulis Teks Eksplanasi Kelompok Kontrol ... 45 Gambar 4: Histogram Distribusi Frekuensi Skor Pretest Keterampilan

Menulis Teks Eksplanasi Kelompok Eksperimen ... 47 Gambar 5: Histogram Distribusi Frekuensi Skor Posttest Keterampilan

Menulis Teks Eksplanasi Kelompok Kontrol ... 49 Gambar 6: Histogram Distribusi Frekuensi Skor Posttest Keterampilan


(16)

xvi DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1: Uji Reliabilitas ... 87 Lampiran 2: Daftar Nilai Pretest dan Posttest Kelompok Kontrol dan

Kelompok Eksperimen... 88 Lampiran 3: Analisis Nilai Pretest dan Posttest Kelompok Kontrol dan

Kelompok Eksperimen dari Nilai Guru dan Nilai Mahasiswa 89 Lampiran 4: Data Skor Pretest dan Posttest Keterampilan Menulis Teks

Eksplanasi Kelompok Kontrol... 91 Lampiran 5: Data Skor Pretest dan Posttest Keterampilan Menulis Teks

Eksplanasi Kelompok Eksperimen ... 92 Lampiran 6: Distribusi Frekuensi Data Skor Pretest Kelompok Kontrol ... 93 Lampiran 7: Distribusi Frekuensi Data Skor Posttest Kelompok Kontrol . 93 Lampiran 8: Distribusi Frekuensi Data Skor Pretest Kelompok

Eksperimen ... 94 Lampiran 9: Distribusi Frekuensi Data Skor Posttest Kelompok

Eksperimen ... 94 Lampiran 10: Uji Normalitas Sebaran Data ... 95 Lampiran 11: Uji Homogenitas Sebaran Data ... 96 Lampiran 12: Uji-t Sampel Bebas Skor Pretest Kelompok Kontrol dan

Kelompok Eksperimen ... 97 Lampiran 13: Uji-t Sampel Bebas Skor Posttest Kelompok Kontrol dan

Kelompok Eksperimen ... 98 Lampiran 14: Uji-t Sampel Berhubungan Skor Pretest dan Posttest

Kelompok Kontrol ... 99 Lampiran 15: Uji-t Sampel Berhubungan Skor Pretest dan Posttest

Kelompok Eksperimen ... 100 Lampiran 16: Contoh Hasil Teks Eksplanasi Pretest Kelompok Kontrol .... 101 Lampiran 17: Contoh Hasil Teks Eksplanasi Pretest Kelompok


(17)

xvii

Lampiran 18: Contoh Hasil Teks Eksplanasi Posttest Kelompok

Kontrol ... 105

Lampiran 19: Contoh Hasil Teks Eksplanasi Posttest Kelompok Eksperimen ... 107

Lampiran 20: Contoh Hasil Teks Eksplanasi Perlakuan Kelompok Eksperimen ...109

Lampiran 21: Soal Pretest Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen ... 113

Lampiran 22: Soal Posttest Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen ... 114

Lampiran 23: Soal Perlakuan Kelompok Eksperimen ... 115

Lampiran 24: Pedoman Penilaian Tugas Menulis Teks Eksplanasi ... 116

Lampiran 25: Silabus ... 117

Lampiran 26: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ... 120

Lampiran 27: Dokumentasi Foto ... 169


(18)

xviii DAFTAR KODE DATA

S 09/ PRETEST-KK : Siswa nomor 09/ Pretest- Kelompok Kontrol S 16/ PRETEST-KE : Siswa nomor 16/ Pretest- Kelompok Eksperimen S 32/ POSTTEST-KK : Siswa nomor 32/ Posttest- Kelompok Kontrol S 18/ POSTTEST-KE : Siswa nomor 18/ Posttest- Kelompok Eksprimen


(19)

xix

KEEFEKTIFAN STRATEGI DOUBLE-ENTRY JOURNALS (DEJ) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 15 YOGYAKARTA

oleh Ulfa Aulia NIM 11201241062

ABSTRAK

Penelitian mempunyai tujuan sebagai berikut. Pertama, mengetahui apakah ada perbedaan yang signifikan antara siswa yang mengikuti pembelajaran menulis teks eksplanasi menggunakan strategi Double-Entry Journals (DEJ) dengan siswa yang mengikuti pembelajaran menulis teks eksplansi tanpa menggunakan strategi Double-Entry Journals (DEJ) pada siswa kelas VII SMP Negeri 15 Yogyakarta. Kedua, menguji keefektifan penggunaan strategi DEJ dalam pembelajaran menulis teks eksplanasi pada siswa kelas VII SMP Negeri 15 Yogyakarta.

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Desain penelitian yang digunakan adalah pretest-posttest control group design. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 15 Yogyakarta berjumlah 339. Teknik penentuan sampel dengan cluster random sampling. Hasilnya ditetapkan kelas VII B sebagai kelompok kontrol dan kelas VII A sebagai kelompok eksperimen. Data dikumpulkan menggunakan tes. Validitas yang digunakan adalah validitas isi dan validitas konstruk. Hasil uji normalitas menunjukkan data penelitian ini berdistribusi normal. Dari hasil uji homogenitas diperoleh nilai P skor pretest

sebesar 0,739 dan skor posttest sebesar 0,145. Nilai P > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa varian data penelitian ini homogen. Selanjutnya data dianalisis dengan menggunakan uji-t.

Berdasarkan analisis uji-t data posttest kemampuan menulis teks eksplanasi kelompok kontrol dan kelompok eksperimen, diperoleh nilai th 3,537, p sebesar 0,01 (p<0,05). Hasil tersebut menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara siswa yang mengikuti pembelajaran menulis teks eksplanasi menggunakan strategi Double-Entry Journals (DEJ) dengan siswa yang mengikuti pembelajaran menulis teks eksplansi tanpa menggunakan strategi

Double-Entry Journals (DEJ) pada siswa kelas VII SMP Negeri 15 Yogyakarta. Kenaikan skor rerata kelompok eksperimen sebesar 1,91 dan kenaikan skor rerata kelompok kontrol 0,58 . Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa strategi

Double-Entry Journals (DEJ) efektif digunakan dalam pembelajaran menulis teks eksplanasi pada kelas VII SMP N 15 Yogyakarta.


(20)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Kurikulum 2013 merupakan kurikulum baru yang mulai di terapkan di berbagai jenjang pendidikan di Indonesia. Dalam Kurikulum 2013 terdapat dua kompetensi yaitu Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) yang saling berkaitan. Berdasarkan Kurikulum 2013, sajian materi pembelajaran bahasa Indonesia mengacu pada pengembangan sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Hal ini tercermin dari adanya empat KI. KI I berkaitan dengan pengembangan sikap keagamaan, KI II berkaitan dengan pengembangan sikap sosial, KI III berkitan dengan pengembangan pengetahuan, sedangkan KI IV berkaitan dengan pengembangan keterampilan.

Selaras dengan diimplementasikannya Kurikulum 2013, pembelajaran bahasa Indonesia berbasis teks. Oleh karena itu, guru dituntut untuk memperkaya khasanah ilmu pengetahuan, terutama yang berkaitan dengan genre teks yang diimplementasikan dalam Kurikulum 2013. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia yang berbasis teks, teks dapat melalui lisan maupun tulisan. Penelitian ini fokus pada teks tulis, dengan bentuk akhir teks eksplanasi.

Salah satu KD dalam Kurikulum 2013 yang wajib dikuasai siswa yaitu menyusun teks eksplanasi. Menyusun dalam hal ini berarti mencipta atau memproduksi sebuah tulisan. Menyusun sebuah teks tulis atau menulis


(21)

merupakan keterampilan yang sangat penting dalam kehidupan, tidak hanya dalam kehidupan pendidikan tapi juga kehidupan bermasyarakat.

Tarigan (2008: 117) menyatakan bahwa menulis berarti mengekspresikan secara tertulis gagasan, ide, pendapat atau pikiran dan perasaan. Sarana mewujudkan hal itu adalah bahasa. Isi ekspresi melalui bahasa itu akan dimengerti orang lain atau pembaca bila dituangkan dalam bahasa yang teratur, sistematis, sederhana, dan mudah dimengerti.

Keterampilan menulis merupakan keterampilan berbahasa yang paling kompleks. Dikatakan demikian karena keterampilan menulis merupakan hasil cipta produksi dari proses mendengar, berbicara, dan membaca. Dibandingkan kemampuan berbahasa yang lain, kemampuan menulis lebih sulit dikuasai oleh penutur asli bahasa yang bersangkutan. Melalui kegiatan menulis, siswa memiliki kebebasan untuk mencipta dan mengolah ekspresi. Kegiatan tersebut mendukung pengembangan potensi dan keterampilan yang dimiliki oleh siswa.

Melalui proses menulis, siswa dapat mengungkapkan ide dan gagasannya ke dalam bentuk yang konkret sehingga siswa dapat secara jelas memahami hasil pemikirannya yang baik. Tulisan yang mempresentasikan ide dan gagasan tersebut, membantu siswa dalam merevisi, mengkaji, serta merefleksikan ulang hasil pemikirannya dengan lebih jelas dan teliti. Melalui proses menulis, siswa juga terbantu dalam menganalisis dan mengorganisasikan ide dan gagasan dengan logis dan sistematis.


(22)

3

Tarigan (2008: 22) menyatakan bahwa fungsi utama tulisan sebagai alat komunikasi yang tidak langsung. Menulis sangat penting bagi pendidikan karena memudahkan siswa berpikir kritis. Menulis dapat menolong untuk berpikir secara kritis, juga dapat memudahkan merasakan dan menikmati hubungan-hubungan, memperdalam daya tangkap atau menyusun urutan bagi pengalaman.

Peran guru dalam pembelajaran bahasa khususnya pembelajaran menulis sangat penting. Dalam proses pembelajaran ini peran guru adalah mendorong, memberi bimbingan, dan memotivasi agar tujuan pembelajaran tercapai. Akan tetapi, pada saat ini strategi pembelajaran yang digunakan guru masih belum kreatif. Salah satu teks yang wajib dikuasai oleh siswa adalah teks eksplanasi. Maka siswa harus mampu menulis atau menyusun teks eksplanasi dengan baik.

Isnatun dan Farida (2014: 89) mengemukakan bahwa teks eksplanasi adalah teks yang menjelaskan tentang terjadinya atau terbentuknya suatu fenomena alam atau sosial. Contoh teks eksplanasi adalah teks yang berisi proses terjadinya gempa bumi, mudik dan kemiskinan.

Strategi Double-Entry Journals yang seterusnya disingkat strategi DEJ membantu siswa untuk menemukan dan menggali topik yang akan diangkat menjadi teks eksplanasi. Strategi DEJ berbentuk jurnal yang menekankan isi/bagian-bagian dari setiap kolomnya. Strategi ini terbagi menjadi dua kolom, yakni kolom kiri dan kolom kanan.


(23)

Gammage via Wiesendanger (2010: 144) menyatakan bahwa kelebihan dari strategi ini memberikan siswa kesempatan untuk mengungkapkan ide mereka sendiri. Strategi ini mendorong siswa untuk membaca ulang kata-kata yang mereka buat sendiri. Strategi ini membantu meningkatkan kemampuan menulis dan keterampilan kosakata siswa. Menggunakan elaborasi sambil menulis akan membuat siswa lebih tertarik dan reflektif

Berdasarkan uraian di atas perlu adanya uji keefektifan strategi DEJ dalam pembelajaran menulis teks eksplanasi. Dengan demikian, penelitian ini

diberi judul “Keefektifan Strategi Double-Entry Journals (DEJ) dalam Pembelajaran Menulis Teks Eksplanasi Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 15 Yogyakarta”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang mendasari penelitian ini, dapat diidentifikasikan beberapa permasalahan yang muncul sebagai berikut. 1. Kurangnya kemampuan siswa dalam menemukan, menggali,

menganalisis, dan mengorganisasikan teks eksplanasi.

2. Strategi yang diterapkan belum mengembangkan ide tulisan siswa secara maksimal.

3. Keselarasan antara model pembelajaran yang digunakan guru dengan rancangan pada kurikulum 2013 masih belum optimal.


(24)

5

4. Guru belum menemukan strategi pembelajaran dalam teks eksplanasi yang kreatif.

5. Perlu diadakan uji coba strategi DEJ pada pembelajaran keterampilan menulis teks eksplanasi pasa siswa kelas VII SMPN 15 Yogyakarta.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas perlu adanya pembatasan masalah agar pembatasan dapat lebih fokus. Dalam hal ini, permasalahan dibatasi pada.

1. Perbedaan yang signifikan antara siswa yang mengikuti pembelajaran menulis teks eksplanasi menggunakan strategi DEJ dengan siswa yang mengikuti pembelajaran menulis teks eksplansi tanpa menggunakan strategi DEJ.

2. Keefektifan penggunaan strategi DEJ dalam pembelajaran menulis teks eksplanasi pada siswa kelas VII SMP Negeri 15 Yogyakarta.

D. Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang ada dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Adakah perbedaan yang signifikan antara kemampuan menulis teks eksplanasi siswa yang mengikuti pembelajaran menggunakan strategi DEJ dengan siswa yang mengikuti pembelajaran tanpa menggunakan strategi DEJ pada siswa kelas VII SMP Negeri 15 Yogyakarta?


(25)

2. Apakah strategi DEJ lebih efektif dalam pembelajaran menulis teks eksplanasi pada siswa kelas VII SMP Negeri 15 Yogyakarta?

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian yang diharapkan adalah sebagai berikut.

1. Mengetahui apakah ada perbedaan yang signifikan antara siswa yang mengikuti pembelajaran menulis teks eksplanasi menggunakan strategi DEJ dengan siswa yang mengikuti pembelajaran menulis teks eksplansi tanpa menggunakan strategi DEJ pada siswa kelas VII SMP Negeri 15 Yogyakarta.

2. Menguji keefektifan penggunaan strategi DEJ dalam pembelajaran menulis teks eksplanasi pada siswa kelas VII SMP Negeri 15 Yogyakarta.

F. Manfaat Penelitian

Melalui penelitian ini peneliti mengharapkan agar hasil penelitian dapat memberikan manfaat sebagai berikut.

1. Manfaat Teoretis

Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai strategi pembelajaran dalam pengajaran Bahasa dan Sastra Indonesia, terutama pembelajaran menulis teks eksplanasi dengan menggunakan strategi DEJ sebagai teori pembelajaran.


(26)

7

2. Manfaat Praktis a. Bagi Peneliti

Dapat menambah wawasan dan pengalaman dalam belajar mengajar khususnya dalam pembelajaran menulis teks eksplanasi dengan mengimplementasikan penggunaan strategi DEJ.

b. Bagi Siswa

Diharapkan siswa mendapatkan pengalaman pembelajaran yang baru sehingga tidak merasa jenuh khususnya dalam pembelajaran menulis teks eksplanasi.

c. Bagi Guru

Hasil penelitian ini bagi guru bahasa indonesia memberikan alternatif strategi pembelajaran menulis eksplanasi sehingga pembelajaran dapat berjalan lebih efektif.

G. Batasan Istilah

1. Strategi merupakan suatu cara, taktik, atau siasat yang dilakukan sesorang atau sekelompok orang guna mencapai tujuan yang telah ditentukan. 2. Strategi DEJ adalah strategi yang dalam kegiatan pembelajarannya

menekankan pada fungsi masing-masing kolom.

3. Pembelajaran adalah proses interaksi siswa dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan pelajar.


(27)

4. Menulis adalah segenap rangkaian kegiatan seseorang dalam rangka mengungkapkan gagasan dan menyampaikan, melalui bahasa tulis kepada orang lain agar mudah dipahami.

5. Teks eksplanasi adalah teks yang berupa penjelasan dari proses terjadinya suatu fenomena alam, teknologi dan sosial


(28)

9 BAB II KAJIAN TEORI A. Teks Eksplanasi

1. Pengertian Teks Eksplanasi

Genre teks eksplanasi diungkapkan Knapp dan Watkins (2005: 125) sebagai salah satu fungsi dasar bahasa untuk memahami dunia dan bagaimana dunia ini beroperasi. Proses penjelasan dalam genre teks ini digunakan untuk mengungkapkan urutan kejadian yang logis berkaitan dengan fungsi lingkungan sebagaimana memahami dan menginterpretasi bagaimana ide-ide dan konsep-konsep kebudayaan serta intelektual berlaku. Teks eksplanasi juga digunakan untuk menulis fenomena alam, teknologi, dan sosial.

Knapp dan Watkins (2005: 129) mengemukakan bahwa di dalam teks eksplanasi terdapat dua orientasi. Kedua orientasi tersebut, yaitu untuk

menjelaskan jawaban atas pertanyaan “mengapa dan bagaimana”. Akan tetapi

seringkali kedua pertanyaan ini tampak pada teks eksplanasi secara bersamaan.

Departmen of School Education (1990: 16) menjelaskan bahwa fungsi teks eksplanasi sebagai sebuah teks faktual untuk menggambarkan bagaimana sesuatu dilakukan melalui urutan tindakan atau langkah-langkah. Teks Eksplanasi tidak hanya proses menjelaskan suatu hal tetapi juga menjelaskan bagaimana orang melakukan proses dalam urutan langkah-langkah.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa teks eksplanasi merupakan teks yang berupa penjelasan dari proses terjadinya suatu fenomena


(29)

alam, teknologi dan sosial. Oleh karena itu, kata kunci yang didapatkan pada teks ini adalah proses.

2. Struktur Organisasi Teks Eksplanasi

Kemendikbud melalui bukunya “Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan” untuk kelas VII (2013: 116) menyatakan bahwa teks eksplanasi mempunyai satu struktur dan terbagi menjadi tiga bagian. Jika dilihat dari sifat kehadirannya di dalam teks, maka bagian pertama yang berupa pernyataan umum (pembuka) dan bagian kedua berupa deretan penjelasan (isi) wajib ada dalam teks eksplanasi. Sementara bagian ketiga, berupa interpretasi (penutup) tidak wajib ada atau kehadirannya di dalam teks eksplanasi tidak diwajibkan (manasuka).

Isnatun dan Farida (2014: 78) mengemukakan bahwa terdapat satu struktur dan terbagi menjadi tiga bagian dalam teks eksplanasi. Bagian pertama pernyataan umum, pada bagian ini berisi informasi singkat tentang suatu topik yang dibicarakan. Bagian kedua adalah penjelasan atau isi, pada bagian ini berisi tentang penjelasan secara detail mengenai pesan atau peristiwa yang terjadi. Bagian ketiga adalah penutup, berisi kesimpulan atau pendapat penulis tentang peristiwa yang terjadi, bagian ini boleh ada atau tidak ada.

Wong (2002: 132-33) juga menyatakan terdapat satu struktur dan terbagi menjadi tiga bagian dalam teks eksplanasi. Bagian pertama pernyataan umum yang menjelaskan sebuah pernyataan mengidentifikasi tentang apa yang harus dijelaskan. Bagian kedua urutan penjelasan yaitu serangkaian


(30)

11

peristiwa, peristiwa mungkin terkait sesuai dengan waktu atau penyebab, atau sesuai dengan keduanya. Tujuan dari penjelasan adalah untuk memberitahu setiap langkah dari proses (bagaimana) dan memberikan alasan (mengapa). Terakhir, penutup yaitu tidak wajib ada di dalam teks eksplanasi (opsional).

Dengan demikian, dari penjelasan di atas dapat disimpulkan dalam teks eksplanasi mempunyai satu struktur yang terbagi dalam tiga bagian. Petama pernyataan umum yaitu pembuka yang berisi informasi singkat dan pernyataan yang mengidentifikasi suatu topik yang dibicarakan. Kedua penjelasan, berisi serangkaian peristiwa, yang berisi penjelasan secara detail mengenai peristiwa yang terjadi. Ketiga interpretasi atau penutup, bagian ini bersifat opsinal. 3. Ciri Kebahasaan Teks Eksplanasi

Eksplanasi biasanya berkaitan dengan fakta suatu proses yang meliputi kelas-kelas benda, artinya kata benda yang digunakan lebih umum bukan spesifik (Knapp dan Watkins, 2005: 127). Maksudnya karena eksplanasi lebih mengedepankan suatu proses terbentuknya suatu benda berdasarkan fakta, maka tujuannya memudahkan pembaca menangkap makna yang hendak disampaikan penulis.

Teks eksplanasi disusun berdasarkan peristiwa yang nyata (fakta). Kemendikbud (2013: 134) menjelaskan ada beberapa hal yang termasuk ke dalam fitur gramatikal atau sering juga disebut dengan unsur kebahasaan teks eksplanasi. Adapun yang termasuk sebagai fitur gramatikal tersebut antara lain: penggunaan konjungsi, kohesi, kalimat definisi berupa kata kerja


(31)

(penghubung), serta kata kerja aksi pada kalimat penjelas. Lebih lanjut akan dijelaskan sebagai berikut.

a. Konjungsi juga dinamakan sebagai kata sambung, ada kata tugas yang menghubungkan dua satuan bahasa yang sederajat: kata dengan kata, frasa dengan frasa, atau klausa dengan klausa (Alwi, Hasan, dkk, 2003: 296). b. Kohesi, merujuk pada keterkaitan antarproposisi yang secara eksplisit

diungkapkan oleh kalimat-kalimat yag digunakan (Alwi, Hasan, dkk, 2003: 296).

c. Kalimat definisi berupa kata kerja kopula (penghubung), seperti kata adalah, ialah, dan merupakan.

d. Kalimat penjelas berupa kata kerja aksi seperti kata menyebabkan.

4. Pembelajaran Menulis Teks Eksplanasi

Moulton (via Darmadi 1996: 1) menyatakan bahwa pada dasarnya setiap orang memiliki kemampuan menulis. Kemampuan tersebut bukan karena warisan, melainkan karena adanya proses belajar. Kemampuan menulis setiap orang tidaklah sama walapun sama–sama diperoleh melalui kegiatan belajar. Ada orang yang kemampuan menulisnya sangat baik dan ada orang yang kemampuan menulisnya sedang-sedang saja. Perbedaan kemampuan itu ditentukan oleh intensitas dan kapasitas seseorang dalam belajar.

Djiwandono (2011: 121) menyatakan bahwa kemampuan menulis mengasumsikan adanya isi masalah yang hendak disampaikan, di samping penataan yang sistematis terdapat isi masalah tersebut agar dapat dipahami


(32)

13

dengan baik oleh pembaca. Dengan adanya tenggang waktu yang lebih longgar isi tulisan dapat diusahakan secara lebih baik dan rapi. Bahkan bila masih terdapat kekeliruan masih terdapat peluang untuk melakukan pembenahan seperlunya.

Enre (1988: 6) mengemukakan bahwa menulis menolong kita menemukan kembali apa yang pernah kita ketahui. Menulis mengenai suatu topik merangsang pemikiran kita mengenai topik tersebut dan membantu kita membangkitkan pengetahuan dan pengalaman yang tersimpan dalam bawah sadar. Dari beberapa pendapat di atas menulis dapat diartikan sebagai kegiatan yang tidak mudah dilakukan, membutuhkan pikiran, pengalaman, keterampilan, latihan, dan kreativitas yang tinggi. Menulis merupakan sarana untuk menyampaikan informasi dan gagasan kepada orang lain dalam bentuk tulisan.

Tugas menulis hendaklah bukan semata-mata tugas untuk memilih dan menghasilkan bahasa saja, melainkan bagaimana mengungkapkan gagasan dengan memergunakan sarana bahasa tulis secara tepat. Dengan kata lain, tugas menulis haruslah yang memungkinkan terlibat unsur linguistik dan ekstralinguistik, unsur bahasa dan pesan, memberi kesempatan kepada pelajar untuk tidak saja berpikir menghasilkan bahasa secara tepat, melainkan juga memikirkan gagasan apa yang akan dikemukakan. Tugas tersebut berarti melatih siswa untuk mengomunikasikan gagasannya seperti halnya tujuan komunikatif penulis pada umumnya (Nurgiyantoro, 2012: 423).


(33)

Sebelum siswa diberi waktu untuk menulis, guru perlu menyiapkan beberapa bentuk contoh teks jenis eksplanasi sebagai model. Hal ini penting untuk memberikan pemahaman yang lebih baik kepada siswa. Harus selalu diingat bahwa kemampuan siswa dalam membuat tulisan atau menulis teks sangat ditopang oleh kebiasaan mereka dalam membaca teks-teks sejenis sebelumnya (Pardiyono, 2007: 159).

Di dalam standar isi mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk SMP kelas VII, disajikan beberapa materi pembelajaran. Sesuai dengan fokus penelitian ini, maka yang akan dibahas adalah kegiatan menyusun atau menulis teks eksplanasi. Dengan demikian, sesuai dengan standar isi yang telah direncanakan, maka yang menjadi dasar dalam penelitian ini adalah kompetensi dasar butir 4.2.

Tabel 1. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Bahasa Indonesia Sekolah Menengah Pertama Kelas VII

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar 1. Menghargai dan menghayati

ajaran agama yang dianutnya.

1.1 Menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa Indonesia sebagai anugrah Tuhan yang Maha Esa untuk mempersatukan bangsa Indonesia di tengah keberagaman bahasa dan budaya. 1.2 Menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa Indonesia sebagai anugerah Tuhan yang Maha Esa sebagai sarana memahami informasi lisan dan tulis.

1.3 Menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa Indonesia sebagai anugerah Tuhan yang Maha Esa sebagai sarana menyajikan informasi lisan dan tulis.


(34)

15

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

2. Menghargai dan

menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

2.1 Memiliki perilaku jujur, tanggung jawab, dan santun dalam menanggapi secara pribadi hal-hal atau kejadian berdasarkan hasil observasi.

2.2Memiliki perilaku percaya diri dan tanggung jawab dalam membuat tanggapan pribadi atas karya budaya masyarakat Indonesia yang penuh makna.

2.3 Memiliki perilaku kreatif, tanggung jawab, dan santun dalam mendebatkan sudut pandang tertentu tentang suatu masalah yang terjadi pada masyarakat. 2.4 Memiliki perilaku jujur dan kreatif dalam memaparkan langkah-langkah suatu proses berbentuk linear.

2.5 Memiliki perilaku percaya diri, peduli, dan santun dalam merespon secara pribadi peristiwa jangka pendek. 3. Memahami pengetahuan

(faktual, konseptal, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

3.1 Memahami teks hasil observasi, deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan certa pendek baik melalui lisan maupun tulisan.

3.2 Membedakan teks hasil observasi, deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan certa pendek baik melalui lisan maupun tulisan.

3.3 Mengklasifikasi teks hasil observasi, deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan certa pendek baik melalui lisan maupun tulisan.

3.4 Mengidentifikasi teks hasil observasi, deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan certa pendek baik melalui lisan maupun tulisan.


(35)

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar 4. Mencoba, mengolah, dan

menyajikan dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, mencoba, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dpelajari di sekolah dan smber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

4.1 Menangkap makna teks hasil observasi, deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan certa pendek baik secara lisan maupun tulisan.

4.2 Menyusun teks hasil observasi, deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan certa pendek sesuai dengan karakteristik teks yang akan dibuat baik secara lisan maupun tulisan.

4.3 Menelaah dan merevisi teks hasil observasi, deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan certa pendek sesuai dengan struktur dan kaidah teks baik secara lisan maupun tulisan.

4.4 Meringkas teks hasil observasi, deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan certa pendek baik secara lisan maupun tulisan.

Dalam pembelajaran bahasa Indonesia di Kurikulum 2013 dalam proses pembelajaran terdapat langkah-langkah kegiatan yang dilakukan siswa. Kegiatan-kegiatan tersebut adalah mengamati, menanya, mengumpulkan data, menalar/mencipta, dan mengomunikasi. Siswa diharapkan mampu melalui kegiatan dalam pembelajaran melalui tahap-tahap tersebut yang dirancang oleh guru dalam RPP, untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Dilihat dari segi kompetensi berbahasa, menulis adalah aktivitas aktif, produktif, dan aktivitas menghasilkan bahasa. Aktivitas pertama adalah menekankan unsur bahasa, sedangkan yang kedua gagasan. Menulis teks eksplanasi merupakan kegiatan yang harus mempertimbangkan unsur-unsur yang terdapat dalam teks eksplanasi. Termasuk ciri-ciri bahasa, strukturnya, gaya bahasa yang digunakan, dan gagasan yang dikemukakan.


(36)

17

B. Strategi Double-Entry Journals (DEJ)

1. Pengertian Strategi Double-Entry Journals (DEJ)

Berthoff (via Ruddel, 2005: 295) strategi DEJ merupakan strategi yang dalam kegiatan pembelajarannya menekankan pada fungsi masing-masing kolom. Jurnal ini terbagi menjadi dua kolom, yakni kolom kiri dan kolom kanan. Kedua kolom tersebut mempunyai fungsi yang berbeda.

Voughan (via Ruddel, 2005: 295) menyatakan bahwa kolom bagian kiri digunakan untuk mencatat, mengamati, menggali ide, mengelompokkan kata, dan membuat peta konsep (tahap pra menulis) yang di dahului dengan membaca atau proses pembelajaran terlebih dahulu. Kolom bagian kanan adalah kolom yang digunakan untuk mengolah (cooking) hasil catatan, pengamatan, penggalian ide, pengelompokkan kata dan membuat peta konsep. Proses mengolah bisa berupa mengamati kembali, mempelajari, mendaftar, serta menambahkan informasi. Di dalam kolom bagian kanan, peserta didik dapat mengolaborasikan dan menyusun pendapat yang sesuai dengan konsep yang tertera dalam kolom bagian kiri. Setelah proses tersebut, proses selanjutnya memindah dan mengembangkan ide dan gagasan ke dalam karangan yang tersusun secara sistematis dan efektif.

Dalam strategi DEJ, guru meminta siswa untuk mengamati bagian dari teks atau gambar dan merespon dalam beberapa cara. Siswa memasukkan ide, atau konsep mereka dari hasil pengamatan mereka dan memasukkannya pada

“kolom konsep”, kemudian siswa memasukan tanggapan dan interpretasi


(37)

memberikan siswa kesempatan untuk berpikir secara mendalam tentang konsep, ide-ide, dan isu-isu yang mereka pelajari (Antonacci, dkk, 2011: 278). Berikut ini terdapat tabel yang berisi rincian dari strategi DEJ.

Tabel 2. Strategi Double-Entry Journals (DEJ)

KONSEP PENGOLAHAN

a. Modeling dapat dilakukan dengan:

-Membaca artikel -Audio visual -Gambar

-Penjelasan guru

-Sumber informasi yang lain b. Bagian konsep digunakan

untuk: -Mencatat -Mengamati -Menggali ide

-Mengelompokkan kata, dan -Membuat peta konsep.

c. Penulisan ide, konsep atau inti bacaan tersebut bisa menggunakan frasa, klausa, kalimat, atau menggunakan media gambar.

a. Kolom yang digunakan untuk mengolah hasil catatan, pengamatan, penggalian ide, pengelompokkan kata, dan peta konsep.

b. Proses mengolah bisa berupa

mengamati kembali,

mempelajari, mendaftar, serta menambahkan informasi. c. Menghubungkan dengan

pendapat pribadi.

d. Bagian ini dapat

dikolaborasikan dan menyusun pendapat yang sesuai dengan konsep pada kolom kiri

e. Bentuk pengolahan, paragraf sudah mulai membentuk.

2. Manfaat Strategi Double-Entry Journals (DEJ)

Strategi DEJ membantu siswa untuk menemukan dan menggali topik yang akan diangkat menjadi teks eksplanasi. Daniel (2007: 85) strategi DEJ menggunakan bahan yang dapat dijadikan sumber informasi pembelajaran. Bahan pembelajaran bisa meliputi artikel, audio visual, gambar, penjelasan guru, atau dari sumber informasi yang lain. Salah satu sumber yang di pakai pada penelitian ini adalah media gambar. Penggunaan media gambar pada


(38)

19

penelitian ini dengan menggunakan strategi DEJ diyakini dapat membantu siswa menemukan dan menggali topik yang akan diangkat ke dalam tulisan dan membuat pelajaran menjadi menarik. Jadi, siswa lebih mudah mendapat informasi dan data yang mendukung tulisannya. Selain itu, data dan informasi dapat dipertanggungjawabkan.

3. Kelebihan Strategi Double-Entry Journals (DEJ)

Gammage via Wiesendanger (2010: 144) menyatakan bahwa kelebihan dari strategi ini memberikan siswa kesempatan untuk mengungkapkan ide mereka sendiri. Strategi ini mendorong siswa untuk membaca ulang kata-kata yang mereka buat sendiri. Strategi ini membantu meningkatkan kemampuan menulis dan keterampilan kosakata siswa. Menggunakan elaborasi sambil menulis akan membuat siswa lebih tertarik dan reflektif.

4. Langkah-langkah Pembelajaran dengan Strategi Double-Entry Journals (DEJ)

Strategi DEJ merupakan strategi yang sangat fleksibel sehingga teknik penggunaannya disesuaikan dengan jenis tulisan dan tujuan tulisan. Pada penelitian ini, strategi DEJ digunakan untuk pembelajaran menulis teks eksplanasi. Strategi ini dapat mempermudah proses berpikir dan proses penyusunan teks eksplanasi, berikut langkah-langkahnya.

Kegiatan Inti

a. Guru menjelaskan mengenai teks eksplanasi dan strategi DEJ kepada siswa.


(39)

b. Guru memberikan gambar terkait fenomena alam, teknologi, atau sosial untuk diolah menjadi teks eksplanasi dan memberikan lembar kerja.

c. Masing-masing siswa mencoba dan mencermati (mencari dan menemukan fakta-fakta/ide/konsep yang mereka lihat dari gambar dan pengetahuan mereka terkait gambar tesebut).

d. Informasi yang mereka temukan di tulis dalam kolom konsep. Kolom konsep digunakan untuk mencatat, mengamati, menggali ide, dan mengelompokkan kata. Data dapat berupa frasa, klausa, dan kalimat. e. Setelah siswa merasa yakin dengan informasi yang disusun di dalam

kolom konsep. Selanjutnya siswa dapat mengolaborasikan, menyusun, merefleksi, menganalisis, dan mengkritisi yang ditulis dalam kolom pengolahan. Data pada kolom pengolahan sudah mulai berbentuk paragraf. f. Mintalah siswa membuat tulisan teks eksplanasi berdasarkan data yang sudah mereka buat dalam lembar kerja DEJ dengan menambahkan informasi lain yang bersangkutan.

5. Evaluasi Pembelajaran Menulis Teks Eksplanasi

Nurgiyantoro (2012: 9) menyatakan bahwa kegiatan penilaian pendidikan di sekolah merupakan sebuah kegiatan yang kompleks dan melibatkan banyak aspek dan aktivitas di dalamnya. Orang mungkin beranggapan bahwa penilaian tidak lain adalah penilaian nilai. Penilaian nilai memang merupakan sebagian dari kegiatan penilaian, tetapi penilaian lebih dari sekedar penilaian nilai.


(40)

21

Penilaian menulis sebaiknya dilakukan secara objektif dan menyeluruh. Permasalahan selama ini adalah pengaruh subjektivitas seorang penilai. Jika kondisi fisik atau psikis penilai tidak dalam kondisi baik, maka dapat dipastikan dalam penilaian tidak objektif. Agar penilaian dapat objektif, disertakan skala pengukuran yang mencakup aspek-aspek penilaian. Aspek-aspek pokok dalam penilaian menulis yaitu penilaian kualitas isi, organisasi dan penyajian isi, gaya dan bentuk bahasa, penggunaan kosakata, dan mekanik atau tata bahasa. Rubrik penilaian yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari buku guru (Kemendikbud, 2014: 86-88) dengan pembobotan tiap komponen dan dapat dilihat pada tabel 7.

6. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang disusun oleh Siti Anisarahayu NIM 08201241010 dengan judul “Keefektifan Strategi Double-Entry Journals (Jurnal Dua Kolom) dalam Pembelajaran Menulis Argumentasi Siswa Kelas X SMA Negeri 8 Yogyakarta”. Hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa terdapat hasil yang signifikan antara kelompok yang diajar dengan strategi DEJ dengan kelompok yang diajar tanpa menggunakan strategi DEJ. Selain itu dalam penelitian tersebut juga menyimpulkan bahwa pembelajaran menulis argumentasi dengan strategi DEJ, pada kegiatan pramenulis dan pascamenulis kelompok eksperimen lebih efektif daripada pembelajaran menulis argumentasi tanpa pemanfaatan strategi DEJ pada kegiatan pramenulis dan pascamenulis kelompok kontrol.


(41)

Relevansi penelitian tersebut dengan penelitian ini adalah karena menggunakan strategi yang sama. Penelitian ini memiliki perbedaan dengan penelitian Siti Anisarahayu (2008). Perbedaannya terletak pada teks dan subjek penelitian. Teks yang digunakan oleh Siti Anisarahayu dalam penelitian adalah teks argumentasi, sedangkan teks yang digunakan dalam penelitian ini adalah teks eksplanasi. Subjek penelitian Siti Anisarahayu adalah siswa kelas X SMA Negeri 8 Yogyakarta, sedangkan penelitian ini dilakukan pada siswa kelas VII SMP Negeri 15 Yogyakarta.

Selanjutnya penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang disusun oleh Ayuning Tyas Widyaningsih NIM 10201241047

dengan judul “Keefektifan Metode Kelompok Investigasi dalam Pembelajaran Memahami Teks Eksplanasi Berbasis Kurikulum 2013 pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Sleman, Yogyakarta”. Hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa terdapat hasil yang signifikan antara kelompok yang diajar dengan metode kelompok investigasi dengan kelompok yang diajar tanpa menggunakan metode kelompok investigasi. Selain itu dalam penelitian tersebut juga menyimpulkan bahwa pembelajaran memahami teks eksplanasi dengan metode kelompok investigasi efektif daripada pembelajaran memahami teks ekaplanasi tanpa pemanfaatan metode kelompok investigasi.

Relevansi penelitian tersebut dengan penelitian ini adalah karena sama-sama menggunakan teks eksplanasi. Penelitian ini memiliki perbedaan dengan penelitian Ayuning Tyas Widianingsih terletak pada keterampilan yang diajarkan, strategi yang diterapkan, dan subjek penelitian. Keterampilan


(42)

23

yang digunakan oleh Ayuning Tyas Widianingsih dalam penelitian adalah memahami teks, sedangkan keterampilan yang digunakan dalam penelitian ini adalah menulis teks. Metode yang diterapkan pada penelitian Ayuning Tyas Widianingsih adalah Metode Kelompok Investigasi, sedangkan penelitian ini menggunakan strategi DEJ. Subjek penelitian Ayuning Tyas Widianingsih adalah siswa kelas VII SMP Negeri 1 Sleman, Yogyakarta, sedangkan penelitian ini mengambil subjek penelitian siswa kelas VII SMP Negeri 15 Yogyakarta.

7. Kerangka Pikir

Pembelajaran merupakan serangkaian kegiatan yang dirancang untuk mendukung siswa dalam belajar agar kegiatan belajar mengajar dilakukan dengan baik. Pembelajaran menulis teks eksplanasi dimaksudkan untuk melatih siswa mengembangkan kemampuan menulis. Dalam pembelajaran menulis teks eksplanasi, faktor guru dan strategi pembelajaran sangat menentukan keberhasilan pembelajaran. Kemampuan guru dalam menjelaskan pembelajaran dan mengelola kelas dapat mendorong siswa untuk lebih termotivasi dalam kegiatan belajar. Selain itu, seorang guru juga harus pandai memilih model pengajaran serta memilih strategi apa yang akan digunakan agar siswa dapat merasa senang dengan pembelajaran yang disampaikan dan tidak merasa bosan. Sehingga pembelajaran berjalan dengan efektif.

Menulis teks eksplanasi merupakan salah satu keterampilan pada Kurikulum 2013. Menulis di sini dimaksudkan menghasilkan teks secara produktif sesuai dengan aturan yang berlaku, khususnya pada teks eksplanasi.


(43)

Pada pembelajaran menulis di sekolah, guru cenderung mengacu pada buku pelajaran atau modul selama mengajar. Guru menargetkan pembelajaran di kelas selesai, ketika modul dan penugasan di dalamnya telah selesai disampaikan. Sementara itu, siswa tidak sepenuhnya berkonsentrasi pada materi yang disampaikan. Pembelajaran seperti itu berdampak negatif bagi siswa karena kegiatan yang melibatkan partisipasi aktif siswa rendah. Dengan kata lain pembelajaran keterampilan menulis tersebut belum mampu membantu siswa mengembangkan kemampuan dalam menulis teks khususnya teks eksplanasi. Dengan adanya strategi diharapkan pembelajaran menjadi menarik dan membantu siswa dalam mengembangkan kemampuan menulis. Strategi yang diterapkan dalam penelitian ini adalah strategi DEJ.

Gammage via Wiesendanger (2010: 144) menyatakan bahwa strategi DEJ memberikan siswa kesempatan untuk mengungkapkan ide mereka sendiri. Strategi ini mendorong siswa untuk membaca ulang kata-kata yang mereka buat sendiri. Strategi ini membantu meningkatkan kemampuan menulis dan keterampilan kosakata siswa. Menggunakan elaborasi sambil menulis akan membuat siswa lebih tertarik dan reflektif.

Strategi DEJ diduga dapat digunakan untuk meningkatkan keterampilan menulis teks eksplanasi di tingkat menengah. Hal tersebut sebagai upaya mewujudkan proses pembelajaran menulis teks eksplanasi yang variatif dan inovatif. Dalam hal ini, strategi DEJ dirasa cukup tepat untuk diterapkan dalam teks eksplanasi. Berikut terdapat gambar alur kerangka pikir pembelajaran teks eksplanasi dengan strategi DEJ.


(44)

25

Gambar 1. Alur Kerangka Pikir Pembelajaran Teks Eksplanasi dengan Strategi Double-Entry Journal (DEJ)

8. Hipotesis

Berdasarkan kajian teoritis, kajian hasil penelitian, dan kerangka pikir di atas, dapat dirumuskan sebagai berikut.

a. Hipotesis Nol

1) Tidak ada perbedaan kemampuan menulis teks eksplanasi antara siswa yang mengikuti pembelajaran menggunakan strategi DEJ dengan siswa yang mengikuti pembelajaran tanpa menggunakan strategi DEJ.

Strategi Pembelajaran

Strategi Pembelajaran Bahasa

Strategi DEJ

Strategi DEJ dalam menulis teks eksplansi

Langkah :

1. Guru memberikan materi terkait teks eksplanasi dan strategi DEJ.

2. Siswa mengamati gambar yang diberikan oleh guru. 3. Siswa memasukkan fakta, mencatat, mengamati, dan menggali ide pada kolom

“konsep”.

4. Pada kolom “pengolahan” siswa mengolaborasikan dan menyusun pendapat sesuai kolom konsep.

5. Siswa menulis teks eksplanasi berdasarkan strategi DEJ.


(45)

2) Strategi DEJ tidak efektif digunakan dalam pembelajaran menulis teks eksplanasi.

b. Hipotesis Penelitian

1) Terdapat perbedaan kemampuan menulis teks eksplanasi antara siswa yang mengikuti pembelajaran menggunakan strategi DEJ dengan siswa yang mengikuti pembelajaran tanpa menggunakan strategi DEJ.

2) Strategi DEJ efektif digunakan dalam pembelajaran menulis teks eksplanasi.


(46)

27 BAB III

METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis pendekatan penelitian kuantitatif. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen control group pretest-posttest design, seperti tampak pada tabel berikut.

Tabel 3. Desain Penelitian Control Group Pretest - Posttest Design

Kelompok Pretest Perlakuan Posttest

E O1 X O2

K O3 - O4

Keterangan:

E : Kelompok eksperimen K : Kelompok kontrol

O1 : Pretest kelompok eksperimen O2 : Pretest kelompok kontrol O3 : Posttest kelompok eksperimen O4 : Posttest kelompok kontrol

B. Paradigma Penelitian

(Sugiyono, 2014: 65) menyatakan bahwa dalam penelitian kuantitatif yang dilandasi pada suatu asumsi bahwa suatu gejala itu dapat diklasifikasikan, dan hubungan gejala bersifat kausal (sebab akibat), maka peneliti dapat melakukan penelitian dengan memfokuskan kepada beberapa variabel saja. Pola hubungan antara variabel yang akan diteliti disebut paradigma penelitian. Penelitian ini menggunakan paradigma sederhana. Paradigma penelitian ini terdiri atas satu variabel independen dan dependen.


(47)

Paradigma penelitian merupakan hubungan antara variabel-variabel dalam suatu kegiatan penelitian. Peta penelitian dapat digambarkan sebagai berikut.

Gambar 2. Paradigma Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Kedua kelompok, baik eksperimen maupun kontrol dalam penelitian ini dikenai pengukuran dengan menggunakan pretest dan posttest. Setelah dilakukan kegiatan pretest, kelompok eksperimen diberi perlakuan dengan strategi DEJ, sedangkan kelompok kontrol diberi pembelajaran tanpa strategi DEJ. Setelah itu pengukuran berupa posttest untuk mengukur tingkat kemampuan siswa.

C. Variabel Penelitian 1) Variabel Bebas

Sugiyono (2014: 61) menyatakan bahwa variabel bebas merupakan variabel yang memengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penggunaan strategi DEJ dalam pembelajaran menulis teks eksplanasi.

Pembelajaran Menulis Teks Eksplanasi Treatment Strategi DEJ

Pembelajaran Menulis Teks Eksplanasi Non

Treatment

Tingkat Kemampuan Menulis Teks

Eksplanasi Kelompok

Eksperimen

Kelompok Kontrol


(48)

29

2) Variabel Terikat

Sugiyono (2014: 61) menyatakan bahwa variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kemampuan siswa dalam menulis teks eksplanasi.

D. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi menurut (Arikunto, 2010: 173).

Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas VII SMP Negeri 15 Yogyakarta, yang terdiri dari sepuluh kelas. VII A, VII B, VII C, VII D, VII E, VII F, VII G, VII H, VII I, dan VII J dengan jumlah siswa sebanyak 339 orang. Data tersebut dapat disajikan pada tabel berikut.

Tabel 4. Populasi Penelitian Pembelajaran Menulis Teks Eksplanasi Kelas VII SMP Negeri 15 Yogyakarta

No. Kelas Jumlah

1 VII A 34

2 VII B 33

3 VII C 34

4 VII D 34

5 VII E 34

6 VII F 34

7 VII G 34

8 VII H 34

9 VII I 34


(49)

2. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto, 2010: 174). Pada penelitian ini untuk menentukan kelas kontrol dan kelas eksperimen digunakan teknik cluster random sampling. Dari hasil pengambilan sampel melalui cluster random sampling, diperoleh dua kelas yang menjadi sampel dari penelitian ini, yaitu kelas VII A dengan jumlah siswa 34 orang dan VII B dengan jumlah siswa 33 orang. Untuk menentukan kelas yang dijadikan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dilakukan undian. Hasil dari pengundian diperoleh kelas VII A sebagai kelas eksperimen yang dikenai perlakuan strategi DEJ dan kelas VII B sebagai kelas kontrol yang tidak dikenai perlakuan strategi DEJ. Kelas yang digunakan untuk uji instrumen adalah kelas VII E dengan jumlah siswa sebanyak 34.

E. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian eksperimen ini menggunakan teknik tes. Arikunto (2010: 193) menyatakan bahwa tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Tes ini berupa tes essai, dan siswa akan diberi satu topik. Oleh karena itu tes yang dilakukan adalah penugasan siswa untuk membuat karya tulis berupa teks eksplanasi.


(50)

31

F. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 15 Yogyakarta. Sekolah Menengah Pertama yang terletak di Jl. Tegal Lempuyangan 61 Bausasran Danurejan.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2015. Proses penelitian ini dilakukan selama tiga bulan. Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahap. Pertama observasi sekolah, kedua pengukuran awal pembelajaran menulis teks eksplanasi (pretest) pada kelas kontrol dan kelas eksperimen,

ketiga tahap perlakuan pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen,

keempat tahap pelaksanaan tes akhir (posttest) pembelajaran menulis teks eksplanasi pada kelas kontrol dan kelas eksperimen. Berikut ini terdapat tabel jadwal perlakuan kelompok eksperimen dan jadwal pembelajaran kelompok kontrol


(51)

Tabel 5. Jadwal Perlakuan Kelompok Eksperimen dan Jadwal Pembelajaran Kelompok Kontrol

No Kegiatan Tanggal Kegiatan Kelas

1 Pretest kelompok kontrol 21 Februari 2015 VII B 2 Pretest kelompok eksperimen 21 Februari 2015 VII A 3 Pembelajaran I kelompok kontrol 23 Februari 2015 VII B 4 Perlakuan I kelompok eksperimen 24 Februari 2015 VII A 5 Pembelajaran II kelompok kontrol 26 Februari 2015 VII B 6 Perlakuan II kelompok

eksperimen

25 Februari 2015 VII A 7 Pembelajaran III kelompok

kontrol

28 Februari 2015 VII B 8 Perlakuan III kelompok

eksperimen

28 Februari 2015 VII A 9 Pembelajaran IV kelompok

kontrol

2 Maret 2015 VII B 10 Perlakuan IV kelompok

eksperimen

3 Maret 2015 VII A 11 Pembelajaran V kelompok kontrol 5 Maret 2015 VII B

Perlakuan V kelompok eksperimen

4 Maret 2015 VII A 12 Pembelajaran VI kelompok

kontrol

7 Maret 2015 VII B Perlakuan VI kelompok

eksperimen

7 Maret 2015 VII A

11 Posttest kelompok kontrol 9 Maret 2015 VII B

12 Posttest kelompok eksperimen 10 Maret 2015 VII A

G. Instrumen Pengumpulan Data 1. Jenis Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan berupa tes menulis yang berfungsi untuk mengukur kemampuan menulis awal siswa dan menulis akhir siswa. Instrumen ini berlandaskan teori, indikator-indikator yang harus dicapai siswa, berpedoman pada kurikulum yang digunakan dan disesuaikan dengan bahan pengajaran. Kurikulum yang digunakan di SMP Negeri 15


(52)

33

Yogyakarta adalah kurikulum 2013. Berikut ini disajikan tabel yang berisi kisi-kisi penilaian teks eksplanasi.

Tabel 6. Kisi-Kisi Penilaian Teks Ekspanasi No Aspek yang Dinilai Skor 1 Isi

2 Organisasi 3 Kosakata

4 Penggunaan Bahasa 5 Mekanik

Jumlah Skor =

Berikut ini terdapat tabel yang berisi rubrik penilaian keterampilan menulis teks eksplanasi.


(53)

Tabel 7. Rubrik Penilaian Keterampilan Menulis Teks Eksplanasi dengan Pembobotan Tiap Komponen

PROFIL PENILAIAN TEKS EKSPLANSI NAMA :

JUDUL :

SKOR KRITERIA I

S I

27-30 SANGAT BAIK-SEMPURNA: menguasai topik tulisan;substantif; pengembangan observasi lengkap; relevansi dengan topik yang dibahas.

22-26 CUKUP-BAIK: cukup menguasai permasalahan; cukup memadai; pengembangan observasi terbatas; relevan dengan topik tetapi kurang terperinci.

17-21 SEDANG-CUKUP: penguasaan permasalahan terbatas; substansi kurang; pengembangan topik tidak memadai.

13-16 SANGAT-KURANG: tidak menguasai permasalahan; tidak ada substansi; tidak relevan; atau tidak layak dinilai.

O R G A N I S A S I

18-20 SANGAT BAIK-SEMPURNA: ekspresi lancar; gagasan diungkapkan dengan jelas; padat; tertata dengan baik; urutan logis; kohesif.

14-17 CUKUP-BAIK: kurang lancar; kurang terorganisasi tetapi ide utama ternyatakan; pendukung terbatas; logis tetapi tidak lengkap.

10-13 SEDANG-CUKUP: tidak lancar; gagasan kacau atau tidak terkait; urutan dan pengembangan kurang logis.

7-9 SANGAT-KURANG: tidak komunikatif; tidak terorganisasi; atau tidak layak dinilai.

K O S A K A T A

18-20 SANGAT BAIK-SEMPURNA: penguasaan kata canggih; pilihan kata dan ungkapan efektif; menguasai pembentukan kata; penggunaan register tepat.

14-17 CUKUP-BAIK: penguasaan kata memadai; pilihan, bentuk, dan penggunaan kata/ungkapan kadangkadang salah, tetapi tidak mengganggu.

10-13 SEDANG-CUKUP: penguasaan kata terbatas; sering terjadi kesalahan bentuk, pilihan, dan penggunaan kosakata/ungkapan; makna membingungkan atau

tidak jelas.

7-9 SANGAT-KURANG: pengetahuan tentang kosakata, ungkapan, dan pembentukan kata rendah; tidak layak nilai.

P E N G B A H A S A

18-20 SANGAT BAIK-SEMPURNA: konstruksi kompleks dan efektif; terdapat hanya sedikit kesalahan penggunaan bahasa (urutan/fungsi kata, artikel, pronomina, preposisi). 14-17 CUKUP-BAIK: konstruksi sederhana tetapi efektif; terdapat kesalahan kecil pada

konstruksi kompleks; terjadi sejumlah kesalahan penggunaan bahasa (fungsi/urutan kata, artikel, pronomina, preposisi), tetapi makna cukup jelas.

10-13 SEDANG-CUKUP: terjadi banyak kesalahan dalam konstruksi kalimat tunggal/kompleks (sering terjadi kesalahan pada kalimat negasi, urutan/fungsi kata, artikel, pronomina, kalimat fragmen, pelesapan; makna membingungkan atau kabur.

7-9 SANGAT-KURANG: tidak menguasai tata kalimat; terdapat banyak kesalahan; tidak komunikatif; tidaklayak dinilai.

M E K A N I K

10 SANGAT BAIK-SEMPURNA: menguasai aturan penulisan; terdapat sedikit kesalahan ejaan, tanda baca, penggunaan huruf kapital, dan penataan paragraf.

6 CUKUP-BAIK: kadang-kadang terjadi kesalahan ejaan, tanda baca, penggunaan huruf kapital, dan penataan paragraf, tetapi tidak mengaburkan makna.

4 SEDANG-CUKUP: sering terjadi kesalahan ejaan, tanda baca, penggunaan huruf kapital, dan penataan paragraf; tulisan tangan tidak jelas; makna membingungkan atau kabur. 2 SANGAT-KURANG: tidak menguasai aturan penulisan; terdapat banyak kesalahan

ejaan, tanda baca, penggunaan huruf kapital, dan penataan paragraf; tulisan tidak terbaca; tidak layak dinilai.

JUMLAH: PENILAI: KOMENTAR


(54)

35

2. Validitas Instrumen

Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi dan validitas konstruk. Validitas isi digunakan untuk mengetahui seberapa instrumen tersebut telah telah mencerminkan isi yang dikehendaki. Selanjutnya validitas konstruk yaitu berkaitan dengan konstruk atau konsep bidang ilmu yang akan diuji validitasnya. Validitas dilakukan dengan dikonsultasikan pada expert judgment dalam hal ini adalah guru pembimbing yaitu, Eny Darsity, S. Pd.

3. Reliabilitas Instrumen

Nurgiyantoro (2009: 339) mengatakan bahwa reliability atau keterpercayaan menunjuk pada pengertian apakah sebuah instrumen dapat mengukur sesuatu yang diukur secara konsisten dari waktu ke waktu. Untuk menguji reliabilitas instrumen, peneliti menggunakan prosedur konsistensi internal dengan teknik Alpha Cronbach dengan bantuan SPSS seri 16. Pengujian ini dilakukan pada siswa di luar sampel penelitian, yaitu kelas VII E yang berjumlah 34 siswa. Kelas tersebut merupakan kelas di luar kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Hasil uji reliabilitas diperoleh nilai alpha sebesar 0,667 sehingga dinyatakan reliabel karena lebih besar dari 0,6. Hasil selengkapnya dapat di lihat pada lampiran 1.


(55)

H. Prosedur Penelitian 1. Tahap Praeksperimen

Pengukuran sebelum eksperimen dilakukan dengan pretest, yaitu berupa tes keterampilan menulis teks eksplanasi. Pretest diberikan pada kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen. Pemberian pretest bertujuan untuk mengetahui tingkat keterampilan menulis teks eksplanasi di awal, sebelum diberi perlakuan. Selain itu, pretest juga dilakukan untuk menyamakan kondisi antara kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen.

Hasil dari pretest kedua kelompok selanjutnya menggunakan rumus Uji-t. Uji-t dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan keterampilan menulis teks eksplanasi antara kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen. Dengan demikian, kedua kelompok berangkat dari titik acuan yang sama.

2. Tahap Eksperimen a. Persiapan

Pada tahap ini instrumen harus sudah disiapkan, seperti buku paket

“Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan (edisi revisi)”, papan tulis, lembar

kerja, dan sebagainya. Perlengkapan ini digunakan pada saat proses pembelajaran. Guru pendamping harus menyiapkan dengan cepat dan harus mengetahui fungsi dari setiap perlengkapan tersebut.

b. Pelaksanaan

Perlakuan ini diberikan untuk kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Perlakuan ini dilakukan tidak hanya satu kali dan dengan jadwal yang


(56)

37

sudah ditetapkan. Setelah kelompok kontrol dan kelompok eksperimen terbukti memiliki tingkat keterampilan yang sama dalam menulis teks eksplanasi. Dilanjutkan dengan kegiatan treatment untuk mengetahui peningkatan kemampuan menulis teks eksplanasi siswa. Tindakan ini melibatkan empat unsur pokok, yaitu strategi DEJ, guru, peneliti, dan siswa.

Guru sebagai pelaku memanipulasi proses belajar mengajar, memanipulasi yang dimaksud adalah memberikan perlakuan dengan menggunakan strategi DEJ untuk menulis teks eksplanasi pada kelompok eksperimen. Siswa sebagai unsur yang menjadi sasaran manipulasi. Peneliti sebagai pengamat yang mengamati langsung proses pembelajaran.

Pada kelompok eksperimen, siswa yang menggunakan strategi DEJ dapat mengembangkan sendiri konsep dan fakta dalam menyimpulkan pelajaran yang diajarkan oleh guru. Sementara itu, pada kelompok kontrol siswa mendapatkan pembelajaran menulis teks eksplanasi tanpa menggunakan strategi DEJ perlakuan, materi yang dipilih untuk strategi DEJ disesuaikan dengan kurikulum SMP, yaitu kurikulum 2013 untuk pembelajaran Bahasa Indonesia.

Langkah-langkah perlakuan penelitian kelompok eksperimen sebagai berikut. 1. Siswa menyimak penjelasan mengenai teks eksplanasi dan strategi DEJ

yang dijelaskan oleh guru.

2. Siswa diberikan contoh teks eksplanasi sebagai bekal menulis oleh guru dan dibahas bersama-sama.


(57)

3. Siswa diberikan gambar yang bertema ”fenomena alam” dan lembar kerja oleh guru.

4. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, masing-masing kelompok mengamati gambar yang diberikan oleh guru.

5. Siswa mencoba dan mencermati dalam diskusi kelompok (mencari dan menemukan fakta-fakta/ide/konsep yang mereka lihat dari gambar dan pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya).

6. Informasi yang telah dimiliki dicatat dalam kolom konsep, kolom konsep digunakan untuk mencatat, mengamati, menggali ide, dan mengelompokkan kata. Data dapat berupa frasa, klausa, dan kalimat. 7. Selanjutnya, siswa dapat mengolaborasikan, menyusun, merefleksi, dan

menganalisis. Proses tersebut di tulis pada kolom pengolahan. Data pada kolom pengolahan sudah mulai berbentuk paragraf.

8. Siswa bertanya hal-hal yang berhubungan dengan konteks pembelajaran. 9. Masing-masing siswa membuat tulisan teks eksplanasi berdasarkan data

yang sudah mereka buat dalam lembar kerja DEJ dengan menambahkan informasi lain yang bersangkutan.

10.Siswa membaca kembali tulisan mereka dan mereview hasil tulisan mereka.

11.Perwakilan masing-masing kelompok mempresentasikan tulisannya ke depan kelas.

12.Kelompok lain menanggapi dengan responsif dan santun.


(58)

39

1. Siswa menyimak mengenai teks eksplanasiyang disampaikan oleh guru. 2. Siswa diberikan contoh teks eksplanasi sebagai bekal menulis oleh guru

dan dibahas bersama-sama.

3. Siswa diberikan topik yang bertema ”fenomena alam” dan lembar kerja oleh guru.

4. Peserta dibagi menjadi beberapa kelompok, masing-masing kelompok mengamati gambar yang diberikan oleh guru dan berdiskusi.

5. Siswa membuat tulisan teks eksplanasi berdasarkan data yang sudah mereka diskusikan.

6. Selanjutnya siswa membaca kembali tulisan mereka dan mereview hasil tulisan mereka.

7. Perwakilan masing-masing kelompok mempresentasikan tulisannya ke depan kelas.

8. Kelompok lain menanggapi dengan responsif dan santun. 3. Tahap Pascaeksperimen

Sebagai langkah terakhir setelah mendapat perlakuan kedua kelompok diberikan posttest dengan materi yang sama seperti pada waktu pretest.

Pemberian posttest dimaksudkan untuk melihat pencapaian peningkatan keterampilan menulis teks eksplanasi setelah diberikan perlakuan. Selain itu, untuk membandingkan dengan nilai yang dicapai siswa saat pretest dan

posttest, apakah hasil menulis teks eksplanasi sama, semakin meningkat atau menurun.


(59)

I. Teknik Analisis Data

1. Penerapan Teknik Analisis Data

Teknik analisis data menggunakan uji-t. Seluruh proses perhitungan dibantu dengan program SPSS 16. Teknik analisis data uji-t digunakan untuk menguji perbedaan keterampilan menulis teks eksplanasi antara kelompok eksperimen yang menerapkan strategi DEJ dengan kelompok kontrol yang mengikuti pembelajaran menulis teks eksplanasi tanpa menerapkan strategi DEJ.

Analisis uji-t digunakan untuk menguji apakah kedua skor rerata dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol memiliki perbedaan. Apabila nilai sig (2-tailed) lebih dari 5% berarti tidak ada perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. Jika nilai sig

(2-tailed) kurang dari 5% berarti ada perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol.

2. Persyaratan Analisis Data a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah segala hal yang diteliti mempunyai distribusi normal atau tidak. Dengan kata lain, keadaan data berdistribusi normal merupakan sebuah persyaratan yang harus terpenuhi. Sebuah data yang tidak berdistribusi normal, sebagai konsekuensinya, tidak dapat digarap dengan rumus statistik tersebut (Nurgiyantoro, 2009: 110).


(60)

41

Pada penelitian ini, digunakan teknik uji normalitas Kolmogorov Smirnov (uji K-S). Untuk mengetahui normal atau tidaknya distribusi data tiap-tiap variabel, nilai koefisien K-S hasil hitungan dibandingkan dengan nilai koefisien pada tabel dengan taraf signifikansi 5%. Adapun interpretasinya adalah sebagai berikut.

1. Jika sig lebih kecil dari 0,05 (sig<alpha), maka varian tersebut tidak dinyatakan normal.

2. Jika sig lebih besar dari 0,05 (sig>alpha), maka varian tersebut dinyatakan normal.

b. Uji Homogenitas

Nurgiyantoro (2009: 216) mengatakan bahwa uji homogenitas varian dilakukan untuk menguji ada tidaknya perbedaan rata-rata hitung yang signifikan di antara kelompok-kelompok sampel yang diteliti. Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah sampel yang diambil dari populasi memiliki varian yang sama atau tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan satu sama lain. Dalam pengujian ini menggunakan pendekatan atau analisis tabel anova. Adapun interpretasinya adalah sebagai berikut.

1. Jika sig lebih kecil dari 0,05 (sig<alpha), maka varian berbeda secara signifikan (tidak homogen).

2. Jika sig lebih besar dari 0,05 (sig>alpha), maka kedua varian adalah homogen.


(61)

J. Hipotesis Statistik

Hipotesis penelitian terbagi menjadi dua macam yaitu hipotesis nol dan hipotesis alternatif. Dalam hipotesis statistik, hipotesis yang akan diuji adalah hipotesis nol. Hipotesis statistik atau hipotesis nol (Ho) menyatakan tidak adanya perbedaan antara dua variabel. Hipotesis statistik dirumuskan sebagai berikut.

1. Ho: Tidak ada perbedaan yang signifikan antara siswa yang mengikuti pembelajaran keterampilan menulis teks eksplanasi menggunakan strategi DEJ dengan siswa yang mengikuti pembelajaran tanpa menggunakan strategi DEJ.

Ha: Terdapat perbedaan yang signifikan antara siswa yang mengikuti pembelajaran keterampilan menulis teks eksplansi menggunakan strategi DEJ dengan siswa yang mengikuti pembelajaran tanpa menggunakan strategi DEJ.

2. Ho: Strategi DEJ tidak efektif digunakan dalam pembelajaran keterampilan menulis teks eksplanasi.

Ha: Strategi DEJ efektif digunakan dalam pembelajaran keterampilan menulis teks eksplansi.


(62)

43 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan yang signifikan antara siswa yang mengikuti pembelajaran menulis teks eksplanasi menggunakan strategi DEJ dengan siswa yang mengikuti pembelajaran menulis teks eksplansi tanpa menggunakan strategi DEJ pada siswa kelas VII SMP Negeri 15 Yogyakarta. Penelitian ini juga bertujuan untuk menguji keefektifan penggunaan strategi DEJ dalam pembelajaran menulis teks eksplanasi pada siswa kelas VII SMP Negeri 15 Yogyakarta.

Data dalam penelitian ini diperoleh dari skor pretest untuk mengetahui kemampuan awal siswa menulis teks eksplanasi dan skor posttest untuk mengetahui kemampuan akhir siswa menulis teks eksplanasi. Kelompok eksperimen adalah kelompok yang menggunakan strategi DEJ dalam pembelajaran menulis teks eksplanasi, sedangkan kelompok kontrol adalah kelompok yang tidak menggunakan strategi DEJ dalam pembelajaran. Hasil penelitian siswa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol disajikan sebagai berikut.

1. Deskripsi Data Penelitian

a. Pretest Keterampilan Menulis Teks Eksplanasi Kelompok Kontrol

Kelompok kontrol adalah kelompok atau kelas yang tidak menggunakan strategi DEJ dalam pembelajaran menulis teks eksplanasi. Sebelum kelompok kontrol diberikan perlakuan dalam pembelajaran menulis


(63)

teks eksplanasi, dilakukan pretest berupa tes kemampuan menulis teks eksplanasi. Pretest ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal siswa menulis teks eksplanasi pada kelompok kontrol. Subjek kelompok kontrol sebanyak 33 siswa. Hasil dari pretest kelompok kontrol yaitu skor tertinggi sebesar 80 dan skor terendah yang dicapai siswa sebesar 70.

Melalui perhitungan program komputer SPSS versi 16.0 diketahui bahwa skor rata-rata (mean) yang dicapai kelompok kontrol saat pretest

sebesar 75,45; mode sebesar 74; skor tengah (median) sebesar 75; dan standar deviasi 2,108. Distribusi frekuensi skor pretest keterampilan menulis teks eksplanasi kelompok kontrol dapat dilihat dalam Tabel 8 berikut.

Tabel 8. Distribusi Frekuensi Skor Pretest Keterampilan Menulis Teks Eksplanasi Kelompok Kontrol

No. Skor Frekuensi Frekuensi (%)

Frekuensi Kumulatif

Frekuensi Kumulatif

(%)

1 70 1 3,0 1 3,0

2 72 1 3,0 2 6,1

3 73 2 6,1 4 12,1

4 74 7 21,2 11 33,3

5 75 7 21,2 18 54,5

6 76 5 15,2 23 69,6

7 77 5 15,2 28 84,8

8 78 2 6,1 30 90,9

9 79 2 6,1 32 96,9

10 80 1 3,0 33 100,0

Total 33 100,0


(64)

45

Gambar 3. Histogram Distribusi Frekuensi Skor Pretest

Keterampilan Menulis Teks Eksplanasi Kelompok Kontrol

Berdasarkan Tabel 8 dan gambar 3 di atas, dapat diketahui skor siswa yang dominan yaitu skor 74 dan 75 sebanyak tujuh, pada skor terendah yaitu skor 70 diraih oleh satu siswa dan skor tertinggi yaitu skor 80 juga diraih oleh satu siswa.

b. Pretest Keterampilan Menulis Teks Eksplanasi Kelompok Eksperimen

Kelompok eksperimen adalah kelas yang menggunakan strategi DEJ dalam pembelajaran menulis teks eksplanasi. Sebelum kelompok eksperimen diberikan perlakuan, terlebih dahulu dilakukan pretest untuk mengetahui kemampuan awal menulis teks eksplanasi pada kelompok eksperimen. Subjek pada pretest kelompok eksperimen sebanyak 34 siswa. Hasil pretest kelompok eksperimen yaitu skor tertinggi sebesar 80 dan skor terendah sebesar 72.

0 1 2 3 4 5 6 7 8

70 72 73 74 75 76 77 78 79 80

Column 1 70 72 73 74 75 76 77 78 79 80 Skor F r e k u e n s i


(65)

Melalui perhitungan program komputer SPSS versi 16.0 diketahui bahwa skor rata-rata (mean) yang dicapai kelompok eksperimen saat pretest

sebesar 75,97; mode sebesar 76; skor tengah (median) sebesar 76; dan standar deviasi 2,052. Distribusi frekuensi skor pretest keterampilan menulis teks eksplanasi kelompok eksperimen dapat dilihat dalam Tabel 9 berikut.

Tabel 9. Distribusi Frekuensi Skor Pretest Keterampilan Menulis Teks Eksplanasi Kelompok Eksperimen

No. Skor Frekuensi Frekuensi (%)

Frekuensi Kumulatif

Frekuensi Kumulatif

(%)

1 72 1 2,9 1 2,9

2 73 2 5,9 3 8,8

3 74 6 17,6 9 26,4

4 75 6 17,6 15 44,1

5 76 7 20,6 22 64,7

6 77 4 11,8 26 76,4

7 78 3 8,8 29 85,2

8 79 3 8,8 32 94,1

9 80 2 5,9 34 100,0

Total 34 100,0


(66)

47

Gambar 4. Histogram Distribusi Frekuensi Skor Pretest

Keterampilan Menulis Teks Eksplanasi Kelompok Eksperimen

Berdasarkan Tabel 9 dan gambar 4 di atas, dapat diketahui skor siswa yang dominan yaitu skor 76 sebanyak tujuh, pada skor terendah yaitu skor 72 diraih oleh satu siswa dan skor tertinggi yaitu skor 80 diraih oleh dua siswa.

c. Posttest Keterampilan Menulis Teks Eksplanasi Kelompok Kontrol

Posttest pada kelompok kontrol dilakukan dengan tujuan melihat pencapaian peningkatan keterampilan menulis teks eksplanasi dengan pembelajaran tanpa menggunakan strategi DEJ. Bentuk dari Posttest sama dengan pretest, yaitu tes keterampilan menulis teks eksplanasi. Subjek Posttest

kelompok kontrol sebanyak 33 siswa. Hasil Posttest menunjukkan bahwa skor tertinggi adalah 80 dan skor terendah adalah 72.

Melalui perhitungan program komputer SPSS versi 16.0 diketahui bahwa skor rata-rata (mean) yang dicapai kelompok kontrol saat posttest

0 1 2 3 4 5 6 7 8

72 73 74 75 76 77 78 79 80

Column 1 72 73 74 75 76 77 78 79 80 F r e k u e n s i Skor


(67)

sebesar 76,03; mode sebesar 75; skor tengah (median) sebesar 76; dan standar deviasi 1,976. Distribusi frekuensi skor posttest keterampilan menulis teks eksplanasi kelompok kontrol dapat dilihat dalam Tabel 10 berikut.

Tabel 10. Distribusi Frekuensi Skor Posttest Keterampilan Menulis Teks Eksplanasi Kelompok Kontrol

No. Skor Frekuensi Frekuensi (%)

Frekuensi Kumulatif

Frekuensi Kumulatif

(%)

1 72 2 6,1 2 6,1

2 73 1 3,0 3 9,1

3 74 3 9,1 6 18,1

4 75 8 24,2 14 42,4

5 76 5 15,2 19 57,5

6 77 7 21,2 26 78,7

7 78 4 12,1 30 90,9

8 79 1 3,0 31 93,9

9 80 2 6,1 33 100,0

Total 33 100,0


(68)

49

Gambar 5. Histogram Distribusi Frekuensi Skor Posttest

Keterampilan Menulis Teks Eksplanasi Kelompok Kontrol

Berdasarkan Tabel 10 dan gambar 5 di atas, dapat diketahui skor siswa yang dominan yaitu skor 75 sebanyak delapan, pada skor terendah yaitu skor 72 diraih oleh dua siswa dan skor tertinggi yaitu skor 80 diraih oleh dua siswa. Data tersebut menunjukkan bahwa peningkatan hasil keterampilan menulis tesk eksplanasi siswa kelompok kontrol pada saat posttest masih tergolong rendah.

d. Posttest Keterampilan Menulis Teks Eksplanasi Kelompok

Eksperimen

Posttest pada kelompok eksperimen dilakukan setelah perlakuan. Perlakuan pada kelompok eksperimen dilakukan dengan menggunakan strategi DEJ pada pembelajaran menulis teks eksplanasi. Bentuk posttest pada kelompok eksperimen yaitu berupa tes menulis teks eksplanasi. Subjek

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

72 73 74 75 76 77 78 79 80

80 79 78 77 76 75 74 73 72 Column 1 F r e k u e n s i Skor


(69)

posttest kelompok eksperimen sebanyak 34 siswa. Hasil posttest menunjukkan bahwa skor tertinggi adalah 83 dan skor terendah adalah 74.

Melalui perhitungan program komputer SPSS versi 16.0 diketahui bahwa skor rata-rata (mean) yang dicapai kelompok eksperimen saat posttest

sebesar 77,88; mode sebesar 78; skor tengah (median) sebesar 78; dan standar deviasi 2,293. Distribusi frekuensi skor posttest keterampilan menulis teks eksplanasi kelompok eksperimen dapat dilihat dalam Tabel 11 berikut.

Tabel 11. Distribusi Frekuensi Skor Posttest Keterampilan Menulis Teks Eksplanasi Kelompok Eksperimen

No. Skor Frekuensi Frekuensi (%)

Frekuensi Kumulatif

Frekuensi Kumulatif

(%)

1 74 2 5,9 2 5,9

2 75 3 8,8 5 14,7

3 76 6 17,6 11 32,3

4 77 3 8,8 14 41,1

5 78 8 23,5 22 64,7

6 79 4 11,8 26 76,4

7 80 4 11,8 30 88,2

8 81 2 5,9 32 94,1

9 83 2 5,9 34 100,0

Total 34 100,0


(1)

S A

PROFIL PENILAIAN TEKS EKSPLANSI

10-13 SEDANG-CUKUP: terjadi banyak kesalahan dalam konstruksi kalimat tunggal/kompleks (sering terjadi kesalahan pada kalimat negasi, urutan/fungsi kata, artikel, pronomina, kalimat fragmen, pelesapan; makna membingungkan atau kabur.

7-9 SANGAT-KURANG: tidak menguasai tata kalimat; terdapat banyak kesalahan; tidak komunikatif; tidaklayak dinilai. M E K A N I K

10 SANGAT BAIK-SEMPURNA: menguasai aturan penulisan; terdapat sedikit kesalahan ejaan, tanda baca, penggunaan huruf kapital, dan penataan paragraf.

6 CUKUP-BAIK: kadang-kadang terjadi kesalahan ejaan, tanda baca, penggunaan huruf kapital, dan penataan paragraf, tetapi tidak mengaburkan makna.

4 SEDANG-CUKUP: sering terjadi kesalahan ejaan, tanda baca, penggunaan huruf kapital, dan penataan paragraf; tulisan tangan tidak jelas; makna membingungkan atau kabur.

2 SANGAT-KURANG: tidak menguasai aturan penulisan; terdapat banyak kesalahan ejaan, tanda baca, penggunaan huruf kapital, dan penataan paragraf;

tulisan tidak terbaca; tidak layak dinilai. JUMLAH: PENILAI:

KOMENTAR

Yogyakarta, Februari 2015

Guru Pembimbing

Mahasiswa

Eny Darsiti, S. Pd.

Ulfa Aulia


(2)

Gambar 1. Pretest Menulis Teks Eksplanasi Kelompok Kontrol

Gambar 2. Suasana Kelas saat Pretest Menulis Teks Eksplanasi Kelompok Kontrol

Gambar 3. Pretest Menulis Teks Eksplanasi Kelompok Eksperimen

Gambar 4. Suasana Kelas saat Pretest Menulis Teks Eksplansi Kelompok Eksperimen


(3)

Gambar 5. Perlakuan Kelompok Kontrol Menulis Teks Eksplanasi

Gambar 6. Perlakuan Kelompok Eksperimen Menulis Teks Eksplanasi

Gambar 7. Posttest Menulis Teks Eksplanasi Kelompok Kontrol

Gambar 8. Suasana Kelas saat Posttest Menulis Teks Eksplansi Kelompok Kontrol

Gambar 9. Posttest Menulis Teks Eksplanasi Kelompok Eksperimen

Gambar 10. Suasana Kelas saat Posttest Menulis Teks Eksplansi Kelompok Eksperimen


(4)

(5)

(6)

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN STRATEGI ROLE-AUDIENCE-FORMAT-TOPIC (RAFT) DALAM PEMBELAJARAN MENYUSUN TEKS EKSPLANASI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 15 YOGYAKARTA.

7 53 136

KEEFEKTIFAN STRATEGI LISTEN-READ-DISCUSS DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS EKSPLANASI PADA SISWA KELAS VII SMP.

1 1 228

KEEFEKTIFAN STRATEGI PURPOSE, OVERVIEW, INTERPRET, NOTE, TEST DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS EKSPLANASI PADA SISWA KELAS VII SMP.

0 7 207

KEEFEKTIFAN STRATEGI COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 KASIHAN.

0 0 273

KEEFEKTIFAN STRATEGI EPISODIC MAPPING DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS CERITA PENDEK PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 6 MAGELANG.

1 6 227

KEEFEKTIFAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI KELAS VII SMP UNGGULAN AISYIYAH BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.

0 2 178

KEEFEKTIFAN STRATEGI DOUBLE ENTRY JOURNAL DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 PIYUNGAN BANTUL DIY.

3 27 208

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MODEL INDUKTIF KATA BERGAMBAR DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 DELANGGU KLATEN.

0 0 206

KEEFEKTIFAN STRATEGI THINK-TALK-WRITE DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS EKSPLANASI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 PRAMBANAN.

0 0 223

KEEFEKTIFAN STRATEGI DOUBLE ENTRY JOURNALS DALAM PEMBELAJARAN MENULIS EKSPOSISI PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 7 PURWOREJO.

0 1 181