Kesimpulan KESIMPULAN DAN SARAN

103

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Setelah melakukan pengamatan dan proses analisis data deskriptif dengan subyek penelitian para pelaku UMKM penerima DPM di Kabupaten Sleman yang berjumlah 50 orang, maka dapat disimpulkan beberapa hal penting berkaitan tentang penelitian kemanfaatan DPM di Kabupaten Sleman sebagai berikut: 1. Pinjaman DPM bermanfaat bagi pelaku UMKM di Kabupaten Sleman dalam hal kinerja usaha 96, pengembangan usaha 100, tabungan 68 responden, kesejahteraan keluarga 98 dan kesuksesan usaha 100. 2. Bentuk manfaat yang diperoleh para pelaku UMKM setelah menerima DPM antara lain: a. Terjadinya peningkatan modal usaha para pelaku UMKM, dimana rata- rata modal sebelum mendapatkan pinjaman DPM sebesar Rp70.425.532,00 menjadi Rp102.117.021,00 atau terjadi peningkatan rata-rata sebesar 45. b. Terjadinya peningkatan pendapatan usaha, dimana rata-rata pendapatan sebelum menerima pinjaman DPM sebesar Rp7.675.000,00bulan atau Rp92.100.000,00tahun menjadi Rp10.313.551,00bulan atau Rp123.762.609,00tahun setelah menerima pinjaman DPM atau terjadi peningkatan rata-rata sebesar 34,38. 104 c. Terjadinya peningkatan nilai aset, dimana rata-rata nilai aset sebelum menerima pinjaman DPM sebesar Rp229.773.810,00 menjadi Rp272.404.762,00 atau atau terjadi peningkatan rata-rata sebesar 18,55. d. Terjadinya peningkatan jumlah tabungan, dimana rata-rata jumlah tabungan yang dimiliki sebelum menerima pinjaman DPM sebesar Rp21.214.286,00 menjadi Rp32.904.762,00 atau atau terjadi peningkatan rata-rata sebesar 55,11. e. Terjadinya peningkatan jumlah tenaga kerja, dimana sebelum menerima DPM rata-rata jumlah tenaga kerja sebanyak 7 orang menjadi 8 orang atau atau terjadi peningkatan rata-rata sebesar 11,90. 3. Kendala yang menghambat pengelolaan DPM adalah jumlah pinjaman DPM yang disalurkan ke beberapa responden memiliki nilai yang lebih kecil dari kebutuhan modal para pelaku UMKM. Hal ini juga didasarkan pada fakta bahwa banyak pelaku UMKM yang sudah dapat mengakses kredit pada lembaga keuangan. Sehingga apabila dibandingkan dengan jumlah pinjaman dari lembaga keuangan, jumlah pinjaman dari DPM masih terlalu sedikit. Kendala yang lainnya adalah kemampuan manajerial usaha yang dimiliki kebanyakan pelaku UMKM masih minim sehingga pengelolaan usaha mulai dari keuangan, pemasaran, ketenagakerjaan sampai pada bahan baku masih belum baik. 105

B. Saran

Dokumen yang terkait

Prinsip Permberdayaan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah Dalam Ketentuan Pembatasan Kepemilikan Waralaba Restoran Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro Kecil dan Menengah

0 77 85

Strategi Pengembangan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (Studi Kasus Kerajinan Sapu Moro Bondo di Desa Limau Manis, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang)

2 62 130

Bank Perkreditan Rakyat Sebagai Sumber Pembiayaan Usaha Menengah Kecil Di PT BPR Tridana Percut Medan

0 32 88

Perilaku Pelaku Usaha Untuk Menjadi Posisi Dominan Melalui Pemilikan Saham Yang Bertentangan Dengan UU No.5/1999

4 112 106

Dampak Standardisasi Barang Bagi Usaha Mikro, Kecil, Menengah Dan Koperasi Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 Tentang Perdagangan

1 40 124

Hapusnya PertanggungJawaban Pelaku Usaha Jasa Terhadap Kerugian Yang Dialami Oleh Konsumen (Studi Kasus Putusan MA No: 769/K/Pdt.Sus/2011)

4 50 95

STUDI EKSPLORASI MANFAAT DANA PENGUATAN MODAL BAGI PELAKU USAHA TANAMAN PANGAN DAN HOLTIKULTURA DI KABUPATEN SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.

0 0 128

STUDI EKSPLORASI MANFAAT PENGUATAN MODAL USAHA PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI BERBASIS KEWILAYAHAN (PEW) BAGI USAHA MIKRO DAN KECIL DI KECAMATAN UMBULHARJO KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2012-2013.

2 21 181

STUDI EKSPLORASI PROGRAM DANA PENGUATAN MODAL PADA PELAKU USAHA PEREMPUAN DI KABUPATEN SLEMAN.

0 0 139

STUDI EKSPLORASI MANFAAT DANA PENGUATAN MODAL BAGI PELAKU USAHA TENAGA KERJA TER-PHK DI KABUPATEN SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERIODE 2013-2014.

0 0 126