Teori Perkembangan Prokrastinasi Akademik

44 prokrastinasi yang kronis pada subyek penelitian anak wanita, sedangkan tingkat pengasuhan otoritatif ayah menghasilan anak wanita yang bukan prokrastinator. Ibu yang memiliki kecenderungan melakukan avoidance procrastination menghasilkan anak wanita yang memiliki kecenderungan untuk melakukan avoidance procrastination pula. 2 Kondisi Lingkungan Menurut Ghufron 2010: 166 kondisi lingkungan yang rendah dalam pengawasan prokrastinasi akademik lebih banyak dilakukan pada lingkungan yang rendah dalam pengawasan daripada lingkungan yang penuh pengawasan. Tingkat atau level sekolah, juga apakah sekolah terletak di desa ataupun di kota tidak mempengaruhi perilaku prokrastinasi seseorang. Berdasarkan keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa prokrastinasi akademik dapat dipengaruhi oleh faktor internal, yaitu faktor yang ada dalam diri individu dan faktor eksternal berupa faktor diluar diri individu. Faktor-faktor tersebut dapat menjadi munculnya perilaku prokrastinasi maupun menjadi faktor kondusif yang akan menjadi katalisator sehingga perilaku prokrastinasi akademik seseorang semakin meningkat dengan adanya pengaruh faktor tersebut. 45

C. Tugas Perkembangan Dewasa Awal 1. Definisi dewasa awal

Istilah adult atau dewasa awal berasal dari bentuk lampau kata adultus yang berarti telah tumbuh menjadi kekuatan atau ukuran yang sempurna atau telah menjadi dewasa. Hurlock 1991: 240 mengatakan bahwa masa dewasa awal dimulai pada umur 20 tahun sampai umur 40 tahun, saat perubahan-perubahan fisik dan psikologis yang menyertai berkurangnya kemampuan reproduktif. Santrock 1995: 87 mengatakan masa dewasa awal adalah masa untuk bekerja dan menjalin hubungan dengan lawan jenis, terkadang menyisakan sedikit waktu untuk hal lainnya. Kenniston Santrock, 1995: 87 mengemukakan masa muda youth adalah periode kesementaraan ekonomi dan pribadi, dan perjuangan antara ketertarikan pada kemandirian dan menjadi terlibat secara sosial. Periode masa muda rata-rata terjadi 2 sampai 8 tahun, tetapi dapat juga lebih lama. Dua kriteria yang diajukan untuk menunjukkan akhir masa muda dan permulaan dari masa dewasa awal adalah kemandirian ekonomi dan kemandirian dalam membuat keputusan. Mungkin yang paling luas diakui sebagai tanda memasuki masa dewasa adalah ketika seseorang mendapatkan pekerjaan penuh waktu yang kurang lebih tetap Santrock 1995: 87. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa dewasa awal adalah individu yang berada pada rentang usia antara 20 hingga 40 tahun dimana terjadi perubahan fisik dan psikologis pada diri individu yang 46 disertai berkurangnya kemampuan reproduktif, merupakan masa dimana individu tidak lagi harus bergantung secara ekonomis, sosiologis, maupun psikologis pada orangtuanya, serta masa untuk bekerja, terlibat dalam hubungan masyarakat, dan menjalin hubungan dengan lawan jenis.

2. Aspek-aspek perkembangan dewasa awal

Berikut merupakan aspek-aspek perkembangan yang sedang dihadapi usia mahasiswa sebagai fase usia dewasa awal Santrock 1995: 91-100, yaitu: a. Perkembangan fisik Perkembangan fisik pada masa dewasa awal dari satu sisi merupakan puncaknya, tetapi pada sisi lain adalah kecenderungan penurunan periode ini sehingga fase usia dewasa awal dikatakan sebagai puncak dan penurunan perkembangan individu secara fisik. Misalnya pendengaran relatif konstan dan mulai mengalami penurunan pada akhir fase usia dewasa awal. Kondisi kesehatan dapat ditingkatkan dengan cara mengurangi gaya hidup yang merusak kesehatan, nutrisi yang baik, rutinitas berolahraga. Namun pada kehidupan sehari-hari dapat ditemukan orang pada masa dewasa awal justru secara sadar ataupun tidak sadar seringkali mengabaikan kesehatan mereka, misalnya dengan merokok, malas olahraga, dan sebagainya. 47 b. Perkembangan seksualitas Merupakan sikap dan perilaku seksual pada individu sebagai kodrat dan dampak dari perubahan-perubahan hormon yang terjadi. c. Perkembangan kognitif Tahap-tahap kognitif menggambarkan peningkatan efisiensi dalam perolehan informasi yang baru. Misalnya pada masa dewasa awal terdapat perubahan dari mencari pengetahuan menuju menerapkan pengetahuan, menerapkan apa yang sudah diketahui, khususnya dalam hal penentuan karier dan mempersiapkan diri untuk menghadapi pernikahan dan hidup berkeluarga. d. Perkembangan karier Tuntutan peran karier terhadap kompetensi menunjukkan sangat tinggi pada fase usia dewasa awal e. Perkembangan sosio-emosional Dalam menjalin hubungan sosial dengan klingkungannya, pada fase usia dewasa awal tidak hanya sekedar mampu menunjukkan jalinan persahabatan atau percintaan, namun lebih mengarah kepada hubungan sosio-emosional yang terikat oleh komitmen dengan menunjukkan hubungan dan niat untuk mempertahankan dalam mempersiapkan diri menuju kehidupan bersama melalui pernikahan dan hidup berkeluarga.