Hubungan Self Efficacy Dengan Prokrastinasi Akademik Pada Mahasiswa USU yang Sedang Menyusun Skripsi

(1)

x

LAMPIRAN A

-

Uji Normalitas

-

Uji Linearitas

-

Uji Korelasi


(2)

xi

A. Uji Normalitas

Case Processing Summary Cases

Included Excluded Total N Percent N Percent N Percent Prokrastinasi Akademik

* Self Efficacy

307 100.0% 0 .0% 307 100.0%

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test SelfEfficac

y

Prokrastinasi Akademik

N 307 307

Normal Parametersa,,b Mean 32.26 34.38 Std. Deviation 5.286 4.190 Most Extreme

Differences

Absolute .073 .064

Positive .048 .059

Negative -.073 -.064

Kolmogorov-Smirnov Z 1.278 1.113

Asymp. Sig. (2-tailed) .076 .168

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.


(3)

xii

B. Uji Linearitas

ANOVA Table Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig. Prokrastinasi

Akademik * SelfEfficacy

Between Groups

(Combined) 1059.947 24 44.164 2.888 .000 Linearity 603.698 1 603.698 39.477 .000 Deviation from

Linearity

456.249 23 19.837 1.297 .167

Within Groups 4312.464 282 15.292

Total 5372.410 306

C. Uji Korelasi

Correlations

SelfEfficac y

Prokrastinasi Akademik SelfEfficacy Pearson

Correlation

1 -.335**

Sig. (2-tailed) .000

N 307 307

ProkrastinasiAkademi k

Pearson Correlation

-.335** 1

Sig. (2-tailed) .000

N 307 307


(4)

xiii

D. Uji Daya Beda Aitem

1. Aitem Self Efficacy

Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items

.819 9

2. Aitem Prokrastinasi Akademik Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items

.733 12

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

SE1 28.79 23.490 .419 .813

SE2 28.77 22.961 .499 .803

SE3 28.99 21.879 .579 .794

SE4 28.73 22.284 .543 .798

SE5 28.67 22.123 .522 .801

SE6 28.98 21.944 .495 .805

SE7 28.46 22.929 .519 .801

SE8 28.21 23.244 .533 .800


(5)

xiv \

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item Deleted

PA1 31.9186 14.284 .271 .247

PA2 31.3192 14.094 .355 .220

PA3 30.9935 14.843 .226 .269

PA4 31.0586 15.049 .244 .268

PA5 31.8046 14.060 .274 .242

PA6 32.2671 13.523 .359 .204

PA7 30.3974 21.391 -.521 .525

PA8 31.8339 13.642 .347 .210

PA9 32.2573 14.309 .349 .227

PA10 31.5179 13.963 .306 .230

PA11 30.5179 20.270 -.416 .491


(6)

xv

LAMPIRAN B

-

Kuesioner Penelitian


(7)

xvi

KUESIONER PENELITIAN

FAKULTAS PSIKOLOGI USU

2015/2016

KATA PENGANTAR

Nama/Inisial : ……….. Fakultas : ……….. Semester : ……….. Sudah mengambil mata

Kuliah skripsi selama : ……….. Status kemahasiswaan : Aktif/Tidak Aktif (PKA)

_______________ TTD


(8)

xvii

KATA PENGANTAR

Dalam rangka memenuhi persyaratan untuk menyelesaikan pendidikan sarjana di Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, saya memohon kesediaan teman-teman untuk mengisi kuesioner berikut. Kuesioner ini ditujukan pada Mahasiswa USU yang Sedang Menyusun Skripsi.

Terdapat total 21 pernyataan. Teman-teman diminta untuk mengisinya dengan jujur dan sungguh-sungguh, sesuai dengan kondisi teman-teman. Tidak ada jawaban benar atau salah. Jawaban teman-teman hanya akan menjadi bahan penelitian saya dan dijamin kerahasiaannya.

Terimakasih atas kesediaan teman-teman. Semoga diberi kelancaran dalam

menyusun skripsi. Selamat mengerjakan

Hormat saya,

Khirzun Nufus (121301031)


(9)

xviii Anda diminta mengisi kolom yang kosong dengan memberikan tanda checklist () sesuai dengan pernyataan yang diberikan, di mana:

1 : Sangat Tidak Sesuai 2 : Tidak Sesuai

3 : Netral 4 : Sesuai

5 : Sangat Sesuai

KUESIONER I

No Pernyataan STS TS N S SS

1 Saya tidak yakin dapat menguasai topik mata kuliah yang sulit

2 Saya sulit mengerjakan suatu tugas yang baru saya dapatkan

3 Saya kurang ulet dalam mengerjakan tugas yang sulit

4 Saya tidak yakin dapat mengerjakan tugas, jika orang lain-pun tidak mampu mengerjakannya

5 Saya yakin akan mendapatkan nilai yang jelek, karena merasa asing dengan tugas tersebut

6 Saya tidak mampu bertahan mengerjakan tugas kuliah yang sulit hingga berjam-jam

7 Saya tidak yakin dapat menyelesaikan semua tugas dengan baik

8 Saya akan langsung menyerah ketika diberikan tugas yang saya belum pernah kerjakan sebelumnya

9 Saya mudah menyerah bila menghadapi hambatan dalam tugas yang sulit untuk dipecahkan

KUESIONER II

No Pernyataan STS TS N S SS

1 Saya baru mengerjakan revisi ketika besoknya akan bertemu dengan dosen pembimbing

2 Saya berencana akan mengerjakan revisi skripsi secepatnya, tetapi karena saya ada tugas lain dari dosen maka saya menunda mengerjakannya


(10)

xix 3 Tidak terasa deadline pengerjaan revisi

skripsi saya sudah dekat, sehingga membuat saya merasa cemas 4 Karena tidak ingin dianggap tidak

mampu dalam mengerjakan suatu tugas, saya lebih memilih untuk mengerjakan tugas lain dulu yang lebih mudah

5 Saya masih memiliki banyak waktu untuk mengerjakan skripsi, sehingga saya tidak perlu terburu-buru dalam mengumpulkan revisi

6 Saya berencana akan menyelesaikan skripsi dalam semester ini, tapi karena waktu saya masih panjang saya masih bisa bersantai-santai

7 Saya tenang-tenang saja ketika belum mengerjakan revisi skripsi, meskipun sudah mendekati waktu deadline

8 Karena saya memiliki kesibukan lain, wajar kalau saya tidak dapat mengerjakan skrispi dengan maksimal 9 Saya rasa tidak masalah menunda waktu

mengerjakan revisi

10. Saya berencana mengerjakan revisi skripsi sesuai target, tapi karena ada hal yang lebih penting maka saya menundanya

11. Sebenarnya saya tidak merasa cemas ketika menunda mengerjakan revisi skripsi

12. Bila saya tidak mampu mengerjakan tugas sesuai deadline, saya mengakui itu karena kesalahan saya sendiri

TERIMAKASIH ATAS PARTISIPASINYA


(11)

xx

KUESIONER PENELITIAN

FAKULTAS PSIKOLOGI USU

2015/2016

KATA PENGANTAR

Nama/Inisial : ……….. Fakultas : ……….. Semester : ……….. Sudah mengambil mata

Kuliah skripsi selama : ……….. Status kemahasiswaan : Aktif/Tidak Aktif (PKA)

_______________ TTD


(12)

xxi

KATA PENGANTAR

Dalam rangka memenuhi persyaratan untuk menyelesaikan pendidikan sarjana di Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, saya memohon kesediaan teman-teman untuk mengisi kuesioner berikut. Kuesioner ini ditujukan pada Mahasiswa yang Sedang Menyusun Skripsi.

Terdapat total 46 pernyataan. Teman-teman diminta untuk mengisinya dengan jujur dan sungguh-sungguh, sesuai dengan kondisi teman-teman. Tidak ada jawaban benar atau salah. Jawaban teman-teman hanya akan menjadi bahan penelitian saya dan dijamin kerahasiaannya.

Terimakasih atas kesediaan teman-teman. Semoga diberi kelancaran dalam

menyusun skripsi. Selamat mengerjakan

Hormat saya,

Khirzun Nufus (121301031)


(13)

xxii Anda diminta mengisi kolom yang kosong dengan memberikan tanda checklist () sesuai dengan pernyataan yang diberikan, di mana:

1 : Sangat Tidak Sesuai 2 : Tidak Sesuai

3 : Netral 4 : Sesuai

5 : Sangat Sesuai

KUESIONER I

No Pernyataan STS TS N S SS

1 Saya yakin dapat menyelesaikan tugas mata kuliah meskipun sulit

2 Saya yakin dapat mengerjakan suatu tugas dengan baik meskipun belum pernah saya kerjakan sebelumnya 3 Saya tetap berusaha mengerjakan tugas

yang sulit walaupun sampai begadang 4 Saya tidak yakin dapat menguasai topik

mata kuliah yang sulit

5 Saya sulit mengerjakan suatu tugas yang baru saya dapatkan

6 Saya dapat bertahan mengerjakan tugas yang sulit sekalipun

7 Saya yakin dapat menemukan sumber referensi meskipun itu sulit untuk dilakukan

8 Saya percaya dapat mengerjakan suatu hal dengan baik, karena sudah sering mengerjakannya

9 Saya kurang ulet dalam mengerjakan tugas yang sulit

10 Saya tidak yakin dapat mengerjakan tugas, jika orang lain-pun tidak mampu mengerjakannya

11 Semakin sering saya mengerjakan suatu tugas maka saya akan semakin percaya diri

12 Saya tidak mampu bertahan mengerjakan tugas kuliah yang sulit hingga berjam-jam

13 Tidak peduli sulit ataupun mudah, saya percaya akan mendapatkan nilai yang baik dalam tugas yang diberikan dosen 14 Saya yakin akan mendapatkan nilai

yang jelek, karena merasa asing dengan tugas tersebut


(14)

xxiii 15 Saya mudah menyerah bila menghadapi

hambatan dalam tugas yang sulit untuk dipecahkan

16 Saya tidak yakin dapat menyelesaikan semua tugas dengan baik

17 Saya akan langsung menyerah ketika diberikan tugas yang saya belum pernah kerjakan sebelumnya

18 Saya tidak akan menyerah mengerjakan suatu tugas sekalipun sulit untuk diselesaikan

19 Saya yakin dapat mengerjakan bermacam tugas dari dosen dengan baik

KUESIONER II

No Pernyataan STS TS N S SS

1 Saya segera merevisi skripsi saya setelah bimbingan dengan dosen pembimbing

2 Saya lebih memilih untuk mengerjakan revisi skripsi dibandingkan berkumpul dengan teman saya

3 Saya merasa cemas karena belum mengerjakan revisi, padahal deadline untuk mengumpulkan revisi sudah dekat 4 Saya tidak menjadikan tugas kuliah lain

sebagai alasan keterlambatan saya dalam mengumpulkan revisi skripsi 5 Saya tidak menunda mengerjakan revisi

skripsi

6 Saya menargetkan dapat lulus tepat waktu, tetapi karena banyaknya tugas kuliah yang lain saya tidak dapat mencapai target tersebut

7 Saya merasa tidak tenang jika terlalu lama menunda mengerjakan revisi 8 Saya yakin akan kemampuan saya

sendiri, sehingga tidak menunda mengerjakan skripsi

9 Saya akan mengulur waktu jika saya rasa sulit untuk mengerjakan revisi yang diminta dosen pembimbing

10 Saya berencana akan mengerjakan revisi skripsi secepatnya, tetapi karena saya ada tugas lain dari dosen maka saya menunda mengerjakannya


(15)

xxiv tidak dapat memenuhi target pengerjaan

skripsi dari dosen

12 Karena tidak ingin dianggap tidak mampu dalam mengerjakan suatu tugas, saya lebih memilih untuk mengerjakan tugas lain dulu yang lebih mudah

13 Saya baru mengerjakan revisi ketika besoknya akan bertemu dengan dosen pembimbing

14 Saya lebih memilih mengerjakan skripsi dibandingan tugas mata kuliah lain 15 Saya tenang-tenang saja ketika belum

mengerjakan revisi skripsi, meskipun sudah mendekati waktu deadline 16 Bila saya tidak mampu mengerjakan

tugas sesuai deadline, saya mengakui itu karena kesalahan saya sendiri

17 Saya masih memiliki banyak waktu untuk mengerjakan skripsi, sehingga saya tidak perlu terburu-buru dalam mengumpulkan revisi

18 Saya berencana akan menyelesaikan skripsi dalam semester ini, tapi karena waktu saya masih panjang saya masih bisa bersantai-santai

19 Tidak terasa deadline pengerjaan revisi skripsi saya sudah dekat, sehingga membuat saya merasa cemas

20 Meskipun saya merasa kesulitan saya tetap harus mengerjakan skripsi, karena saya tidak ingin dianggap gagal

21 Saya rasa tidak masalah menunda waktu mengerjakan revisi

22 Saya berencana mengerjakan revisi skripsi sesuai target, tapi karena ada hal yang lebih penting maka saya menundanya

23 Sebenarnya saya tidak merasa cemas ketika menunda mengerjakan revisi skripsi

24 Karena saya memiliki kesibukan lain, wajar kalau saya tidak dapat mengerjakan skrispi dengan maksimal 25 Saya langsung mengerjakan revisi

skripsi, sehingga saya tidak lupa saran dari dosen pembimbing mengenai revisi yang harus dikerjakan

26 Saya tetap akan menyempatkan diri mengerjakan skripsi meskipun saya


(16)

xxv sedang sibuk

27 Supaya tidak dianggap gagal mengerjakan skripsi, saya menyibukkan diri dengan kegiatan lain


(17)

xxvi

LAMPIRAN C


(18)

xxvii

FAKULTAS SEMESTER

MENGAMBIL MATA KULIAH SKRIPSI

SELAMA

STATUS KEMAHASISWAAN

FISIP 8 1 SEM Aktif

FISIP 8 2 SEM Aktif

FISIP 10 3 SEM Aktif

FISIP 8 2 SEM Aktif

FISIP 8 2 SEM Aktif

FISIP 8 1 SEM Aktif

FISIP 7 1 SEM Aktif

FISIP 7 2 SEM Aktif

FISIP 8 1 SEM Aktif

FISIP 7 2 SEM Aktif

FISIP 10 3 SEM Aktif

FISIP 7 1 SEM Aktif

FISIP 8 1 SEM Aktif

FISIP 8 1 SEM Aktif

FISIP 8 1 SEM Aktif

Teknik 10 2 SEM Aktif

Teknik 10 3 SEM Aktif

Teknik 9 3 SEM Aktif

Teknik 9 3 SEM Aktif

Teknik 9 2 SEM Aktif

Teknik 9 2 SEM Aktif

Teknik 9 2 SEM Aktif

Teknik 10 3 SEM Aktif

Teknik 9 1 SEM Aktif

Teknik 8 1 SEM Aktif

Teknik 9 3 SEM Aktif

Teknik 9 3 SEM Aktif

Teknik 9 2 SEM Aktif

Teknik 9 3 SEM Aktif

Teknik 9 3 SEM Aktif

Teknik 9 2 SEM Aktif

Teknik 9 3 SEM Aktif

Teknik 9 2 SEM Aktif

Teknik 8 1 SEM Aktif

Teknik 9 2 SEM Aktif

Teknik 7 2 SEM Aktif

Teknik 9 2 SEM Aktif

Teknik 8 2 SEM Aktif

Teknik 8 2 SEM Aktif


(19)

xxviii

Teknik 7 2 SEM Aktif

Teknik 10 2 SEM Aktif

Teknik 9 2 SEM Aktif

Teknik 8 1 SEM Aktif

Teknik 9 1 SEM Aktif

Teknik 7 1 SEM Aktif

Teknik 9 2 SEM Aktif

Teknik 12 4 SEM Aktif

Teknik 9 2 SEM Aktif

Teknik 8 1 SEM Aktif

Teknik 8 1 SEM Aktif

Teknik 5 1 SEM Aktif

Teknik 7 1 SEM Aktif

Teknik 10 2 SEM Aktif

Teknik 8 1 SEM Aktif

Teknik 7 2 SEM Aktif

Teknik 7 1 SEM Aktif

Teknik 9 3 SEM Aktif

Teknik 8 1 SEM Aktif

Teknik 8 1 SEM Aktif

Teknik 7 1 SEM Aktif

Teknik 8 1 SEM Aktif

Teknik 8 1 SEM Aktif

Teknik 8 1 SEM Aktif

Teknik 8 1 SEM Aktif

Teknik 10 2 SEM Aktif

Teknik 8 2 SEM Aktif

Teknik 8 2 SEM Aktif

Teknik 8 2 SEM Aktif

Teknik 8 1 SEM Aktif

Teknik 8 2 SEM Aktif

Teknik 8 1 SEM Aktif

Teknik 8 2 SEM Aktif

Teknik 10 4 SEM Aktif

Teknik 8 1 SEM Aktif

Teknik 8 1 SEM Aktif

Teknik 8 2 SEM Aktif

Teknik 9 2 SEM Aktif

Teknik 8 2 SEM Aktif

Teknik 8 2 SEM Aktif

Teknik 8 2 SEM Aktif

Teknik 10 4 SEM Aktif

FIB 10 2 SEM Aktif


(20)

xxix

FIB 10 1 SEM Aktif

FIB 8 1 SEM Aktif

FIB 8 1 SEM Aktif

FIB 9 2 SEM Aktif

FIB 8 2 SEM Aktif

FIB 8 2 SEM Aktif

FIB 8 2 SEM Aktif

FIB 8 1 SEM Aktif

FIB 8 1 SEM Aktif

FIB 10 1 SEM Aktif

FIB 8 2 SEM Aktif

FIB 8 1 SEM Aktif

FIB 8 2 SEM Aktif

FIB 10 3 SEM Aktif

FIB 10 3 SEM Aktif

FIB 8 1 SEM Aktif

FIB 8 2 SEM Aktif

FIB 8 2 SEM Aktif

FIB 8 1 SEM Aktif

FIB 8 3 SEM Aktif

FIB 8 1 SEM Aktif

FIB 8 1 SEM Aktif

FIB 10 3 SEM Aktif

FIB 8 1 SEM Aktif

FIB 10 2 SEM Aktif

FIB 10 3 SEM Aktif

FIB 8 2 SEM Aktif

FIB 9 1 SEM Aktif

Hukum 8 2 SEM Aktif

Hukum 8 2 SEM Aktif

Hukum 8 2 SEM Aktif

Hukum 8 2 SEM Aktif

Hukum 7 1 SEM Aktif

Hukum 7 2 SEM Aktif

Hukum 7 1 SEM Aktif

Hukum 8 2 SEM Aktif

Hukum 8 2 SEM Aktif

Hukum 8 2 SEM Aktif

Hukum 7 2 SEM Aktif

Hukum 8 2 SEM Aktif

Hukum 8 2 SEM Aktif

Hukum 8 2 SEM Aktif

Hukum 7 1 SEM Aktif

Hukum 8 2 SEM Aktif


(21)

xxx

Hukum 7 1 SEM Aktif

Hukum 8 1 SEM Aktif

Hukum 7 1 SEM Aktif

Hukum 7 1 SEM Aktif

Hukum 7 1 SEM Aktif

Hukum 8 1 SEM Aktif

Hukum 7 1 SEM Aktif

Hukum 7 1 SEM Aktif

Hukum 7 2 SEM Aktif

Hukum 7 1 SEM Aktif

Hukum 8 2 SEM Aktif

Hukum 7 2 SEM Aktif

Hukum 8 1 SEM Aktif

MIPA 10 3 SEM Aktif

MIPA 8 1 SEM Aktif

MIPA 8 1 SEM Aktif

MIPA 8 1 SEM Aktif

MIPA 8 2 SEM Aktif

MIPA 9 2 SEM Aktif

MIPA 8 1 SEM Aktif

MIPA 8 1 SEM Aktif

MIPA 8 1 SEM Aktif

MIPA 8 2 SEM Aktif

MIPA 8 2 SEM Aktif

MIPA 8 1 SEM Aktif

MIPA 9 3 SEM Aktif

MIPA 9 3 SEM Aktif

MIPA 7 2 SEM Aktif

FASILKOMTI 7 1 SEM Aktif

FASILKOMTI 9 3 SEM Aktif

FASILKOMTI 8 2 SEM Aktif

FASILKOMTI 7 2 SEM Aktif

FASILKOMTI 8 1 SEM Aktif

FASILKOMTI 8 1 SEM Aktif

FASILKOMTI 8 2 SEM Aktif

FASILKOMTI 8 2 SEM Aktif

FASILKOMTI 8 1 SEM Aktif

FASILKOMTI 8 1 SEM Aktif

FASILKOMTI 8 1 SEM Aktif

FASILKOMTI 9 2 SEM Aktif

FASILKOMTI 7 1 SEM Aktif

FASILKOMTI 8 2 SEM Aktif

FASILKOMTI 9 2 SEM Aktif

FASILKOMTI 7 1 SEM Aktif


(22)

xxxi

FASILKOMTI 12 4 SEM Aktif

Keperawatan 7 1 SEM Aktif

Keperawatan 8 1 SEM Aktif

Keperawatan 8 1 SEM Aktif

Keperawatan 8 2 SEM Aktif

Keperawatan 8 2 SEM Aktif

Keperawatan 8 2 SEM Aktif

Keperawatan 7 2 SEM Aktif

Keperawatan 7 1 SEM Aktif

Keperawatan 8 2 SEM Aktif

Psikologi 7 2 SEM Aktif

Psikologi 8 1 SEM Aktif

Psikologi 8 1 SEM Aktif

Psikologi 10 2 SEM Aktif

Psikologi 9 2 SEM Aktif

Psikologi 8 1 SEM Aktif

Psikologi 8 1 SEM Aktif

Psikologi 8 2 SEM Aktif

Psikologi 8 2 SEM Aktif

Psikologi 7 2 SEM Aktif

Psikologi 7 2 SEM Aktif

Psikologi 10 2 SEM Aktif

FKG 8 1 SEM Aktif

FKG 8 2 SEM Aktif

FKG 8 2 SEM Aktif

FKG 7 1 SEM Aktif

FKG 9 4 SEM Aktif

FKG 8 2 SEM Aktif

FKG 8 2 SEM Aktif

FKG 8 2 SEM Aktif

FKG 7 1 SEM Aktif

FKG 10 2 SEM Aktif

FKG 8 2 SEM Aktif

FKG 7 2 SEM Aktif

PERTANIAN 8 1 SEM Aktif

PERTANIAN 8 1 SEM Aktif

PERTANIAN 8 1 SEM Aktif

PERTANIAN 8 1 SEM Aktif

PERTANIAN 8 1 SEM Aktif

PERTANIAN 10 2 SEM Aktif

PERTANIAN 8 1 SEM Aktif

PERTANIAN 8 1 SEM Aktif

PERTANIAN 10 3 SEM Aktif

PERTANIAN 9 2 SEM Aktif


(23)

xxxii

PERTANIAN 9 1 SEM Aktif

PERTANIAN 10 2 SEM Aktif

PERTANIAN 8 2 SEM Aktif

PERTANIAN 8 2 SEM Aktif

PERTANIAN 7 1 SEM Aktif

PERTANIAN 8 1 SEM Aktif

PERTANIAN 8 3 SEM Aktif

PERTANIAN 10 3 SEM Aktif

PERTANIAN 8 2 SEM Aktif

PERTANIAN 10 3 SEM Aktif

PERTANIAN 8 3 SEM Aktif

PERTANIAN 10 3 SEM Aktif

PERTANIAN 10 3 SEM Aktif

PERTANIAN 10 2 SEM Aktif

FKM 8 1 SEM Aktif

FKM 10 3 SEM Aktif

FKM 7 2 SEM Aktif

FKM 8 1 SEM Aktif

FKM 8 1 SEM Aktif

FKM 8 1 SEM Aktif

FKM 8 1 SEM Aktif

FKM 8 1 SEM Aktif

FKM 8 1 SEM Aktif

FKM 8 1 SEM Aktif

FKM 8 1 SEM Aktif

FKM 7 2 SEM Aktif

FKM 8 1 SEM Aktif

FKM 8 2 SEM Aktif

FKM 8 2 SEM Aktif

FKM 8 1 SEM Aktif

FKM 8 2 SEM Aktif

FKM 8 1 SEM Aktif

FKM 8 2 SEM Aktif

FKM 8 2 SEM Aktif

FEB 8 2 SEM Aktif

FEB 8 1 SEM Aktif

FEB 9 3 SEM Aktif

FEB 8 1 SEM Aktif

FEB 9 3 SEM Aktif

FEB 7 2 SEM Aktif

FEB 8 1 SEM Aktif

FEB 8 1 SEM Aktif

FEB 8 1 SEM Aktif

FEB 8 2 SEM Aktif


(24)

xxxiii

FEB 8 1 SEM Aktif

FEB 8 1 SEM Aktif

FEB 8 1 SEM Aktif

FEB 8 1 SEM Aktif

FEB 8 2 SEM Aktif

FEB 8 1 SEM Aktif

FEB 8 1 SEM Aktif

FEB 8 2 SEM Aktif

FEB 8 2 SEM Aktif

FEB 8 2 SEM Aktif

FEB 10 3 SEM Aktif

FEB 11 3 SEM Aktif

FEB 8 1 SEM Aktif

FEB 11 3 SEM Aktif

FEB 9 2 SEM Aktif

FEB 10 2 SEM Aktif

FEB 8 3 SEM Aktif

FEB 8 1 SEM Aktif

FEB 9 1 SEM Aktif

FEB 8 1 SEM Aktif

FEB 12 3 SEM Aktif

FEB 10 2 SEM Aktif

FEB 8 1 SEM Aktif

FEB 8 2 SEM Aktif

FEB 8 2 SEM Aktif

FEB 10 1 SEM Aktif

FEB 7 1 SEM Aktif

FEB 7 3 SEM Aktif

FEB 7 3 SEM Aktif

Farmasi 7 2 SEM Aktif

Farmasi 7 1 SEM Aktif

Farmasi 7 1 SEM Aktif

Farmasi 7 1 SEM Aktif

Farmasi 7 2 SEM Aktif

Farmasi 8 1 SEM Aktif

Farmasi 8 2 SEM Aktif

Farmasi 8 1 SEM Aktif

Farmasi 8 1 SEM Aktif

Farmasi 7 2 SEM Aktif

Farmasi 8 2 SEM Aktif

Farmasi 10 3 SEM Aktif

Farmasi 10 1 SEM Aktif


(25)

68

DAFTAR PUSTAKA

Akinsola, Tella & Tella. (2007). Correlates of academic procrastination and mathematics achievement of university undergraduate student. Eurasia Journal of Mathematics, Sciene & Technology Education, 2007, 3 (4), 363-367.

Alwisol, Roqib. (2007). Psikologi kepribadian. Malang : Penerbit UPT Universitas Muhammadiyah Malang.

Arifin, Z. (2009). Evaluasi pembelajaran, prinsip, teknik, prosedur. Bandung: P.T Remaja Rosdakarya.

Azwar, Saifuddin. (2011). Penyusunan skala psikologi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Bandura, A. (2001). Theories of personality. Cetakan ke-6. New York: Mc Graw Hill Companies, Inc.

_________. (1997). Self-Efficacy the exercise of control. New York : W.H. Freeman and Company

_________. (1986). Social foundations of thought and action. Englewood Cliffs, NJ: Prentice Hall.

Baron, R. A. & Byrne, D. (2004). Psikologi sosial (edisi 10). Jakarta : Penerbit Erlangga

Beck, B. L., Koons, S. R, & Milgram, D. L. (2000). Correlates and consequences of behavioral procrastination: the effects of academic procrastination, self-consciousness, self-esteem, and self-handicapping. Journal of Social Behavior and Personality, 15, 3-13. Burka, JB & Yuen, LM. (2008). Procrastination : Why you do it. What to do

about it now. Reading, MA: Addison-Wesley

Catrunada, L. (2008). Perbedaan kecenderungan prokrastinasi tugas skripsi berdasarkan tipe kepribadian iintrovert dan ekstrovert. Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma. Diakses pada Juni 2015, dari http://www.gunadarma.ac.id/library/articles/graduate/psychology/2008/A rtikel_10503104.pdf.

Darmono, A & Hasan, A. (2002). Menyelesaikan skripsi dalam satu semester. Jakarta: Grasindo


(26)

69

Deyling, E.A. (2008). The Effect of priming death anxiety on feature Time orientation and procrastination. Unpublished Thesis. Cleveland State University. Diakses pada September 2015 dari : http://engagedscholarship.csuohio.edu/cgi/viewcontent.cgi?article=1694 &context=etdarchive.

Ellis. A., &Knaus, W.J. (2002). Overcoming procrastination. New York: McGraw-Hill.

Emily, L. Ray. (2011) Motivation a literatur. Pearson’s Research Report.

Fibriana. (2009). Prokrastinasi akademik ditinjau dari motivasi berprestasi dan dukungan sosial. Skripsi (tidak diterbitkan). Fakultas Psikologi, UMS.

Diakses pada Juni 2015 dari :

http://eprints.ums.ac.id/6240/1/F100040169.pdf.

Field, Andy. (2009). Discovering statistic using SPSS, thrid edition. SAGE Publication.

Ferrari, J. R., Johnson, J. L. dan Mc Cown, W. G. (1995). Procrastination and task avoidance : theory, research and treatment. New York : Plenum Press

Ferrari, J.R., & Ollivete. (2007). Academic anxiety, academic procrastination, and parental involvement in students and their parent. Diakses pada

Juli 2015 dari:

http://Www.Yosh.Ac.Il/Syllabus/Behave/Academic.Doc.

Ghufron M. Nur, Rini Risnawati S. (2010). Teori-teori Psikologi. Ar Ruz Media : YogJakarta

Gufron, N.M. (2003). Hubungan kontrol diri dan persepsi remaja terhadap penerapan disiplin orang tua dengan prokrastinasi akademik. Tesis. Universitas Gajah Mada. Diakses pada Januari 2016 dari: http//www.damandiri.or.iddetail.phpid=303.

Gunawati, R., Hartati, S., & Listiara, A. (2006). Hubungan antara efektifitas komunikasi mahasiswa-dosen pembimbing utama skripsi dengan stress dalam menyusun skripsi pada mahasiswa. Jurnal Psikologi UNDIP, Vol. 3, No.

Hartaji, Damar A. (2012). Motivasi berprestasi pada mahasiswa yang berkuliah dengan jurusan pilihan orangtua. Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma. (tidak diterbitkan). Diakses pada September 2015, dari :


(27)

70

http://www.gunadarma.ac.id/library/articles/graduate/psychology/2009/A rtikel_10504208.pdf.

http://dirmahasiswa.usu.ac.id/. Diakses tanggal 7 Juni 2015

Indarto, W. (2012). Analisis karya tulis (skripsi) tugas akhir mahasiswa program studi administrasi pendidikan periode 2008/2009 dan 2009/2010. Vol. 1 No. 1

Jamilah, Siti Annisah. (2010). Profil prokrastinasi akademik siswa dan implikasinya bagi program bimbingan akademik. Skripsi UPI Bandung. (Online). Diakses pada Februari 2016 dari: http://repository.upi.edu/skripsiview.php?no_skripsi=11219

Janssen, T., Carton J.S., (1999). The effects of locus of control and task difficulty on procrastination. The Journal of Genetic Psychology, 160, 436-442

Kreitner dan Kinicki. (2005). Perilaku Organisasi. Jakarta. Salemba empat

Muhid, Abdul. (2009). Hubungan antara self-control dan self-efficacy dengan kecenderungan perilaku prokrastinasi akademik mahasiswa fakultas dakwah iain sunan ampel surabaya. Surabaya : IAIN Sunan Ampel.

Diakses pada Januari 2016 dari :

http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jurnal_ppb/article/view/5378. Nur Gufron & Rini Risna Wita. (2012) Teori-teori psikologi .Yogyakarta : Aruzz

Media.

Pajares, F., & Schunk, D. H., (2001) The development of academic self efficacy, Chapter in A. Wigfield & J. Eccles (Eds.), Development of achievement motivation. San Diego: Academic Press

Pajares, F. (1996). Self-efficacy beliefs in academic settings. Review of Educational Research Winter, 66(4), 543-578

Republik Indonesia. (2014). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) No 49 Tahun 2014 pasal 17 ayat 3 butir d Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.

_________________. (2003). Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

Pikatan, S. (1997). Mengupas skripsi sebagai tugas akhir. Jurnal WU no.27 TH IV Januari www.geocities.com/dmipa/wu/wuta.PDF.


(28)

71

Rumiani. (2006). Prokrastinasi akademik ditinjau dari motivasi berprestasi dan stres mahasiswa. Jurnal Psikologi Universitas Diponegoro, vol.3 No.2 Sahputra, W. (2015). Diakses Juni, 7, 2015. Dari:

http://www.kompasiana.com/ardiewinata/kurang-dari-1-tahun-3-mahasiswa-usu-tewas-bunuh-diri_5558f244b67e61ab6b66c09e

Sipahutar, D. (2014). Diakses Juni, 7, 2015. Dari : http://beritasumut.com/view/Politik---Pemerintahan/17503/Tak-Lulus-Lima-Tahun,-Mahasiswa-Kena-DO.html#.VZrttxuqqko

Siswoyo, Dwi dkk. (2007). Ilmu pendidikan. Yogyakarta: UNY Press

Solomon, L.J.& Rothblum, E.D. (1984). Academic procrastination: frequency and cognitive-behavioral correlates, Journal of Counseling Psychology, 31, 504-510

Sri Rumini, dkk. (2006). Psikologi pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.

Steel, P. (2007). The nature of Procrastination : a Meta analysis and theoritical review of quintessential self regulatory failure. Psychological Bulletin, 133(01). 65-94

______. (2010). Arousal, avaidant, decential procrastinator : do they exist?. Personality and individual differences, 48, 926-934. Diakses pada Juni

2015. Dari :

https://www.psychologytoday.com/sites/default/files/attachments/49705/ arousal-avoidant-and-decisional-procrastinators-do-they-exist.pdf.

Sugiono, D. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Penerbit Alfabeta

Wolters, Christoper A. (2003). Understanding procrastination from a self regulation learning perspective. University of Houston.

Yuanita, I. (2010). Prokrastinasi. Diakses pada Juli 2015 dari: http://www.library gunadarma.com.


(29)

30 BAB III

METODE PENELITIAN

Unsur yang paling penting dalam suatu penelitian adalah metode penelitian, karena melalui proses tersebut dapat ditentukan apakah hasil dari suatu penelitian dapat dipertanggungjawabkan. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif karena data yang didapat berhubungan dengan angka yang memungkinkan digunakan teknik analisis statistik. Penelitian ini merupakan penelitian korelasional (correlational research). Adapun tujuan penelitian ini adalah pengujian hipotesis untuk menjelaskan hubungan variabel bebas dan terikatnya berdasarkan koefisien korelasi, di mana pada penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui hubungan antara self efficacy dan prokrastinasi akademik.

A. Identifikasi Variabel

Identifikasi variabel merupakan langkah penetapan variabel-variabel utama dalam penelitian dan fungsinya masing-masing. Dalam penelitian ini, variabel dapat dibedakan menurut kedudukannya dan jenisnya yaitu variabel bebas dan variabel tergantung. Dalam penelitian ini variabel-variabel tersebut adalah:

A. Variabel bebas yaitu Self Efficacy


(30)

31

B. Definisi Operasional

1. Self Efficacy

Self Efficacy adalah keyakinan dari dalam diri individu akan

kemampuan yang dimilikinya dalam mengerjakan dan menyelesaikan tugas-tugas yang berhubungan dengan penyelesaian skripsi secara keseluruhan, diantaranya adalah mencari referensi, mengerjakan revisi dan bimbingan dengan dosen pembimbing, dengan memanfaatkan kemampuan yang dimiliki untuk melaksanakan tugas-tugas tersebut secara efektif. Hal ini dapat diukur dengan menggunakan alat ukur yang mengandung aspek-aspek self efficacy yaitu, level (keyakinan seseorang dalam mengerjakan suatu tugas yang sulit), generality (keyakinan individu akan kemampuannya dalam mengerjakan berbagai tugas) dan strength (kuatnya keyakinan seseorang akan kemampuannya dalam menghadapai tugas), dimana semakin tinggi skor menunjukkan bahwa semakin tinggi self efficacy subjek.

2. Prokrastinasi Akademik

Prokratinasi akademik adalah suatu tindakan menunda yang dilakukan secara sengaja dan berulang-ulang, tidak hanya dalam memulai mengerjakan atau menyelesaikan skripsi, tetapi juga bisa dalam hal menunda mencari referensi, mengerjakan revisi, bimbingan dengan dosen pembimbing, dan menggantinya dengan aktivitas lain yang lebih menyenangkan dirinya yang dapat


(31)

32

menghambat kinerja individu tersebut dalam menyelesaikan skripsinya secara keselutuhan. Hal ini dapat diukur dengan menggunakan alat ukur yang mengandung aspek-aspek prokrastinasi akademik yaitu, perceived time (ketidakmampuan individu dalam menepati deadline yang sudah ditetapkan), intention-action (ketidaksesuaian antara keinginan dengan tindakan

yang dikerjakan individu), emotional distress (perasaan cemas saat melakukan prokrastinasi) dan perceived ability (keyakinan akan kemampuan yang dimiliki), dimana semakin tinggi skor menunjukkan bahwa semakin tinggi prokrastinasi akademik subjek.

C. Subjek Penelitian

1. Populasi

Populasi merupakan kelompok subjek yang hendak dikenai generalisasi hasil penelitian (Azwar, 2013). Populasi penelitian ini memiliki karakteristik sebagai berikut:

a. Mahasiswa Universitas Sumatera Utara yang sedang aktif kuliah dan tidak sedang mengambil masa cuti perkuliahan.

b. Sedang mengerjakan skripsi, minimal sudah mengambil mata kuliah skripsi pada semester dilakukannya penelitian, dengan pertimbangan waktu tersebut sudah terlihat perilaku prokrastinasi.

Dalam penelitian ini jumlah populasi adalah 2529 orang, dimana sebaran tiap fakultasnya adalah FKG 104 orang, FKM 152 orang, FMIPA


(32)

33

131 orang, Fak. Farmasi 108 orang, Fak. Pertanian 213 orang, Fak. Teknik 570 orang, Fak. Keperawatan 79 orang, Fasilkom TI 146 orang, FH 243 orang, Fak. Psikologi 95 orang, FISIP 122 orang. FIB 243 oorang dan FEB 323 orang (sumber : Biro Rektorat USU, bagian kemahasiswaan).

Pada penelitian ini, peneliti tidak memasukkan Fakultas Kedokteran sebagai bagian dari populasi, karena fenomena di lapangan mahasiswa Fakultas Kedokteran lulus secara bersamaan. Sistem tidak tertulis yang memaksa mahasiswa untuk tamat tepat waktu. Sehingga pada saat peneliti mengambil data di lapangan, mahasiswa kedokteran tidak ada lagi yang sedang menyusun skripsi, mereka telah melakukan sidang akhir dan tinggal menunggu jadwal wisuda. Sedangkan angkatan dibawahnya belum menyusun skripsi.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2012). Sampel penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Sumatera Utara yang sedang mengerjakan skripsi.

3. Teknik Sampling

Teknik sampling adalah teknik yang digunakan untuk mengambil sampel dengan menggunakan prosedur tertentu dalam jumlah yang sesuai dengan memperhatikan sifat-sifat dan penyebaran populasi agar diperoleh sampel yang dapat benar-benar mewakili populasi (Poerwati, 1994). Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah quota sampling, yaitu teknik yang dilakukan bila populasi berstrata atau berkelompok dan


(33)

34

kurang proporsional (Sugiyono, 2012). Pada penelitian ini kuota di setiap fakultas berbeda-beda, tergantung perbandingannya dengan persentase total populasi.

Rumus mencari jumlah sampel tiap fakultas : (contoh : FKG)

Jumlah populasi USU 2529 (jumlah sampel 307 menurut tabel Isaac dan Michael), pupulasi FKG 104.

104 / 2529 x 100% = 4% 4% x 307 = 12 (sampel FKG)

Dari teknik sampling di atas, didapat jumlah total sampel penelitian sebanyak 307 orang, dimana masing-masing sebarannya FKG 12 orang, FKM 20 orang, FMIPA 15 orang, Fak. Farmasi 14 orang, Fak. Pertanian 25 orang, Fak. Teknik 67 orang, Fak. Keperawatan 9 orang, Fasilkom TI 18 orang, FH 30 orang, Fak. Psikologi 12 orang, FISIP 15 orang. FIB 30 orang dan FEB 40 orang.

D. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data diperlukan dalam usaha mengumpulkan data penelitian. Dalam penelitian ini, metode pengumpulan data yang digunakan adalah dengan skala. Skala merupakan suatu alat atau metode pengumpulan data yang terdiri dari seperangkat pertanyaan yang disusun untuk mengungkap atribut tertentu memalui respon yang diberikan subjek terhadap pertanyaan tersebut (Azwar, 2012).

Pada penelitian ini, instrumen pengumpulan data yang digunakan dengan menggunakan skala psikologi. Pemilihan menggunakan skala psikologi dikarenakan pengukuran didasarkan pada atribut-atribut


(34)

35

psikologi yang bertujuan untuk mengungkap indikator perilaku dari atribut-atribut psikologi yang bersangkutan yang disajikan dalam bentuk aitem-aitem (Azwar, 2012).

Penelitian ini menggunakan dua jenis skala, yaitu skala yang mengukur self efficacy dan prokrastinasi akademik. Format skala akan menggunakan model skala Likert, dengan lima kategori jawaban interval yang terdiri dari Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Netral (N), Tidak Sesuai (TS), dan Sangat Tidak Sesuai (STS). Dalam skala terdapat sejumlah item-item yang diuraikan ke dalam bentuk favorable (mendukung) dan unfavorable (tidak mendukung). Nilai dari setiap pilihan akan bergerak

dari angka 1 sampai 5. Bobot penilaian untuk pernyataan favorable adalah SS=5, S=4, N=3, TS=2, STS=1, sedangkan untuk pernyataan unfavorable, bobot penilaiannya adalah SS=1, S=2, N=3, TS=4, STS=5.

a) Self efficacy

Skala self efficacy yang digunakan pada penelitian ini menggunakan tiga dimensi self-efficacy yang dikemukakan oleh Bandura (1997) yaitu: Level, generality, dan strength. Penelitian ini menggunakan penskalaan model skala Likert dengan memberi lima alternatif jawaban, yaitu: STS (Sangat Tidak Sesuai) TS (Tidak Sesuai), Netral (N), S (Sesuai), SS (Sangat Sesuai). Pada model penskalaan ini terdapat dua jenis pernyataan, yaitu favourable dan unfavourable. Pernyataan favourable merupakan pernyataan positif yang mendukung


(35)

36

objek sikap yang diungkap, sedangkan pernyataan unfavourable merupakan pernyataan negatif yang tidak mendukung objek sikap yang hendak diungkap (Azwar, 2000).

Tabel 3.1 Blue Print Skala Self Efficacy sebelum uji coba

No. Dimensi

Jumlah Aitem

Bobot Total

Favourable Unfavourable

1. Level 1, 7, 13, 19 4, 10, 16 37% 7

2. Generality 2, 8, 11 5, 14, 17 31.5% 6

3. Strength 3, 6, 18 9, 12, 15, 31.5% 6

Total 10 9 100% 19

b) Prokrastinasi akademik

Skala prokrastinasi akademik yang digunakan pada penelitian ini disusun berdasarkan aspek prokrastinasi yang dikemukakan oleh Ferrari, Johnson, McGown, Steel, Ellis & Knaus (Surijah & Tjunjing, 2007), yaitu Perceived Time, Intention-Action, Emotional Distress dan Perceived Ability. Penelitian ini

menggunakan penskalaan model skala Likert dengan memberi lima alternatif jawaban, yaitu: STS (Sangat Tidak Sesuai) TS (Tidak Sesuai), Netral (N), S (Sesuai), SS (Sangat Sesuai). Pada model penskalaan ini terdapat dua jenis pernyataan, yaitu favourable dan unfavourable.


(36)

37

Tabel 3.2 Blue Print Skala Prokratinasi Akademik Sebelum Uji Coba

No. Dimensi Indikator Perilaku Bobot Total

Favourable Unfavourable

1. Perceived Time 9, 13, 17,

21, 1, 5,25 26% 7

2. Intention-Action 6, 10, 18,

22, 2, 14, 26 26% 7

3. Emotional

Distress 3, 7, 19, 27 11, 15, 23, 26% 7

4. Perceived

Ability 12, 24 4, 8, 16, 20, 22% 6

Total 14 13 100% 27

E. Uji Coba Alat Ukur

1. Validitas Alat Ukur

Validitas mengacu pada sejauh mana suatu alat tes mengukur mampu mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2012). Uji validitas pada penelitian ini didasarkan pada validitas isi yakni mengacu pada pembuatan item berdasarkan kisi-kisi (blueprint) dari aspek skala yang akan diukur, yang dalam penelitian ini adalah skala self efficacy dan skala prokrastinasi akademik.

Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas tampang (face validity) dan validitas isi (content validity). Validitas tampang berusaha dicapai dengan penyajian alat ukur yang rapi dan jelas. Alat ukur akan disajikan di kertas A4 dalam bentuk booklet dengan jenis huruf Times New Roman dan ukuran huruf 12. Peneliti juga akan meminta bantuan dari professional judgement dalam penseleksian item untuk menghindari adanya kalimat-kalimat yang


(37)

38

ambigu, kemudian akan melakukan uji coba item (try out) kepada subjek dengan karakteristik yang sesuai dengan penelitian.

2. Reliabilitas Alat Ukur

Azwar (2012) mengemukakan bahwa alat ukur yang berkualitas baik adalah alat ukur yang reliabel. Pada penelitian ini, uji reliabilitas yang digunakan adalah dengan metode internal consistency. Pengujian reliabilitas dengan metode internal consistency hanya memberikan satu kali pengujicobaan instrumen yang kemudian dapat dianalisis dengan menggunakn teknik alpha cronbach (Sugiyono, 2012).

3. Uji Daya Beda Aitem

Awalnya pada pembuatan aitem yang telah disesuaikan dengan buleprint, peneliti merujuk pada professional judgement dalam

penseleksian item untuk menghindari adanya kalimat-kalimat yang kurang jelas atau ambigu, lalu peneliti akan melakukan uji coba item (try out) kepada subjek dengan karakteristik yang sesuai dengan populasi penelitian.

Uji daya beda aitem dilakukan untuk melihat sejauh mana aitem mampu membedakan antara individu atau kelompok individu yang memiliki atribut dengan yang tidak memiliki atribut yang akan diukur. Dasar kerja yang digunakan dalam analisis aitem ini adalah dengan memilih aitem-aitem yang fungsi ukurnya selaras atau sesuai dengan fungsi ukur Atau dengan kata lain, memilih aitem yang


(38)

39

mengukur hal yang sama dengan yang diukur oleh tes sebagai keseluruhan (Azwar, 2012). Uji daya beda aitem ini dilakukan dengan komputasi koefisien korelasi antara distribusi skor pada setiap aitem dengan skor total tes itu sendiri, menggunakan aplikasi reliability analysis pada SPSS sehingga didapatkan koefisien aitem

total yang telah dikoreksi. Selanjutnya semua aitem yang mencapai koefisien korelasi minimal 0,20, dianggap memiliki daya beda yang memuaskan. Aitem yang memiliki harga r < 0,20 diinterpretasikan sebagai aitem yang memiliki daya diskriminasi rendah (Azwar, 2012).

F. Prosedur Pelaksanaan Penelitian

Prosedur pelaksanaaan penelitian terdiri dari tiga tahap, yaitu persiapan penelitian, pelaksanaan penelitian, dan pengolahan data.

1. Persiapan Penelitian

a. Pembuatan alat ukur

Proses pembuatan alat ukur dimulai dengan menentukan aspek-aspek dari variabel, kemudian menurunkkannya ke indikator, sampai kemudian tersusun sejumlah aitem. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat ukur self efficacy yang diturunkan dari teori teori self efficacy menurut Bandura (1997) serta alat ukur prokrastinasi akademik dari teori prokrastinasi oleh Ferrari, Johnson, McGown (1995).


(39)

40

b. Uji coba alat ukur

Tahap selanjutnya setelah alat ukur disusun adalah melakukan uji coba alat ukur. Untuk uji coba, masing-masing alat ukur akan diberikan kepada 195 orang mahasiswa yang sedang menyusun skripsi.

c. Revisi alat ukur

Langkah akhir di persiapan penelitian adalah menguji validitas dan reliabilitas alat ukur dengan menggunakan SPSS untuk mengetahui aitem-aitem mana saja yang tetap dipertahankan atau dibuang. Aitem dengan r < 0,20 akan dipertahankan untuk digunakan, yang tentu saja tetap mengacu pada blueprint agar setiap aspek pada alat ukur terwakili.

2. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan Maret 2016. Pengambilan data dilakukan di setiap fakultas di USU dengan memberikan kuesioner self efficacy dan kuesioner prokrastinasi akademik pada mahasiswa USU yang sedang menyusun skripsi.

3. Pengolahan Data Penelitian

Data yang telah terkumpul dari proses pengambilan data selanjutnya dianalisis dengan korelasi product moment menggunakan program SPPS.

G. Metode Analisa Data

Penelitian ini merupakan penelitian korelasional karena ingin melihat hubungan antar variabel. Penelitian korelasional bertujuan untuk menyelidiki sejauh mana variasi pada satu variabel berkaitan dengan variasi pada satu atau lebih variabel lain, berdasarkan koefisien korelasi (Azwar, 2011). Uji


(40)

41

hipotesis untuk data korelasional menggunakan korelasi pearson product moment dengan menggunakan program SPSS versi 17.0 for windows. Dalam

melakukan metode analisis data dengan uji korelasi Person Product Moment perlu dilakukan uji asumsi normalitas dan uji asumsi linearitas. Uji asumsi normalitas dilakukan untuk melihat apakah data terdistribusi normal. Sedangkan uji asumsi linearitas adalah uji asumsi bahwa dua data yang ingin diteliti hubungannya telah memenuhi asumsi garis linear (penurunan atau kenaikan nilai variabel X diikuti oleh kenaikan atau penurunan nilai variabel Y).

H. Hasil Uji Coba Alat Ukur

a. Self Efficacy

Hasil uji coba alat ukur self efficacy menunjukkan bahwa dari 19 aitem yang diujicobakan, terdapat 10 aitem yang gugur (r < 0.2).

Tabel 3.3 Blue Print Skala Self Efficacy Setelah Uji Coba

No. Dimensi

Jumlah Aitem

Bobot Total

Favourable Unfavourable

1. Level - 4 (1), 10 (4),

16 (7) 33.3% 3

2. Generality - 5 (2), 14 (5),

17 (8) 33.3% 3

3. Strength - 9 (3), 12 (6),

15 (9) 33.3% 3


(41)

42

b. Prokrastinasi Akademik

Hasil uji coba alat ukur prokrastinasi akademik menunjukkan bahwa dari 27 aitem yang diujicobakan, terdapat 15 aitem yang gugur (r <

0.2).

Tabel 3.4 Blue Print Skala Prokrastinasi Akademik (setelah diuji coba)

No. Dimensi Indikator Perilaku Bobot Total

Favourable Unfavourable

1. Perceived Time 13 (1), 17

(5), 21 (9), - 25% 3

2. Intention-Action 10 (2), 18

(6), 22 (10), - 25% 3

3. Emotional

Distress 19 (3)

15 (7), 23

(11), 25% 3

4. Perceived Ability 12 (4), 24 (8) 16 (12) 25% 3


(42)

43 BAB IV

ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah 307 orang mahasiswa USU yang sedang menyusun skripsi. Dari data tersebut dapat diambil gambaran subjek dari fakultas, lama menyusun skripsi dan semester yang dijalani saat penyusunan skripsi.

Setelah uji normalitas menggunakan kolmogorov smirnov, diketahui bahwa data penelitian terdistribusi normal. Ketentuan yang digunakan adalah apabila nilai p > 0.05 maka sebaran data penelitan tersebut dapat dikatakan normal. Sedangkan apabila nilai p < 0.05 maka sebaran data penelitian tidak normal (Field, 2009). Hasil uji normalitas terhadap variabel self efficacy diperoleh nilai Z= 1.278 dan p = 0.076. Hasil menunjukkan bahwa nilai p

(1.278) ≥ 0,05 maka data dari variabel self efficacy terdistribusi secara normal.

Hasil uji normalitas terhadap variabel prokratinasi akademik diperoleh nilai Z

= 1.113 dan p = 0.168. Hasil menunjukkan bahwa nilai p (1.113) ≥ 0,05 maka

data dari variabel prokrastinasi akademik terdistribusi secara normal. Artinya data dapat di generalisasikan pada seluruh populasi.

1. Gambaran Subjek Berdasarkan Fakultas


(43)

44

Tabel 4.1 Penyebaran Subjek Berdasarkan Fakultas

Fakultas Populasi Sampel Persentase

Farmasi 108 14 4.6%

Teknik 570 67 22%

Pertanian 213 25 8.4%

FKG 104 12 4%

FKM 152 20 6%

Fasilkom-Ti 146 18 5.7%

MIPA 131 15 5,3%

Keperawatan 79 9 3%

Hukum 243 30 9.6%

Psikologi 95 12 3.9%

FISIP 122 15 4.8%

FEB 323 40 12.9%

FIB 243 30 9.8%

Total 2529 307 100%

Berdasarkan tabel 4.1 tersebut, dapat diketahui bahwa jumlah subjek penelitian yang berasal dari Fakultas Farmasi adalah sebanyak 14 orang (4.6%), dari Fakultas Teknik adalah sebanyak 67 orang (22%), Fakultas Pertanian adalah sebanyak 25 orang (8.4%), Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) adalah sebanyak 12 orang (4%), Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) adalah sebanyak 20 orang (6%), Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi (Fasilkom-TI) adalah sebanyak 18 orang (5.7%), Fakultas MIPA adalah sebanyak 15 orang (5.3%), Fakultas Keperawatan adalah sebanyak 9 orang (3%), Fakultas Hukum adalah sebanyak 30 orang (9.6%), Fakultas Psikologi adalah sebanyak 12 orang (3.9%), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) adalah sebanyak 15


(44)

45

orang (4.8%), Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB)adalah sebanyak 40 orang (12.9%), dan Fakultas Ilmu Budaya (FIB) adalah sebanyak 30 orang (9.8%). Setiap porsi per-fakultas sudah disesuaikan perbandingannya antara jumlah populasi di masing-masing fakultas dan total populasi di USU.

2. Gambaran Subjek Berdasarkan Lama Waktu Penyusunan Skripsi

(Semester)

Berdasarkan lamanya waktu penyusunan skripsi subjek penelitian maka diperoleh data subjek sebagai berikut:

Tabel 4.2 Penyebaran Subjek Berdasarkan Lama Waktu Penyusunan Skripsi

Lama Waktu Pengerjaan Skripsi (semester)

Frekuensi (N) Persentase

1 134 43.6%

2 127 41.3%

3 41 13.3%

4 5 1.8%

Total 307 100 %

Berdasarkan tabel 4.2 di atas, dapat diketahui bahwa jumlah subjek penelitian yang sudah menyusun skripsi selama 1 semester sebanyak 134 orang (43.6%), 2 semester sebanyak 127 orang (41.3%), 3 semester sebanyak 41 orang (13.3%) dan selama 4 semester 5 orang (1.8%).


(45)

46

3. Gambaran Subjek Berdasarkan Jenjang Semester yang Dijalani Saat

Penyusunan Skripsi

Berdasarkan jenjang semester yang dijalani subjek saat penelitian maka diperoleh data subjek sebagai berikut:

Tabel 4.3 Penyebaran Subjek Berdasarkan Jenjang Semester yang Dijalani Saat Penyusunan Skripsi

Semester yang Dijalani Saat Penyusunan Skripsi

Frekuensi Persentase

VII 53 17.2%

VIII 170 55.3%

IX 39 12.7%

X 39 12.7%

XI 2 0.7%

XII 4 1.4%

Total 307 100%

Berdasarkan tabel 4.3 di atas, dapat diketahui bahwa jumlah subjek penelitian yang berada pada jenjang semester VII berjumlah 53 orang (17.2%), semester VIII berjumlah 170 orang (55.3%), semester IX dan X berjumlah masing-masing berjumlah 39 orang (12.7%), semester XI berjumlah 2 orang (0.7%) dan semester XII sebanyak 4 orang (1.4%).

B. Hasil Penelitian

Berikut adalah hasil analisa uji asumsi normalitas, linearitas, hasil utama dan hasil tambahan yang telah diolah menggunakan aplikasi SPSS.


(46)

47

1. Uji Normalitas

Uji normalitas sebaran dilakukan untuk mengetahui apakah data dalam penelitian ini terdistribusi secara normal atau tidak. Uji normalitas sebaran dalam penelitian ini menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov satu sampel. Kaidah yang digunakan yaitu jika p > 0.05 maka sebaran data normal, sedangkan jika p < 0.05 maka sebaran data tidak normal. Hasil uji normalitas dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas

Variabel Nilai p Keterangan

Self Efficacy 1.278 Distribusi normal Prokrastinasi Akademik 1.113 Distribusi normal

Dari tabel 4.4 di atas diketahui bahwa variabel self efficacy memiliki p > 0.05, sehingga distribusi data self efficacy memenuhi asumsi normalitas. Begitu juga dengan data prokratinasi akademik terdistribusi normal karena memiliki p > 0.05.

2. Uji Linearitas

Uji linearitas digunakan untuk mengetahui apakah self efficacy berkorelasi linear dengan prokrastinasi akademik. Uji linearitas pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan test for linearity. Variabel self efficacy dapat dikatakan memiliki hubungan yang linear terhadap variabel prokrastinasi akademik apabila memiliki nilai p < 0.05 untuk linearity. Hasil uji linearitas dapat dilihat pada tabel berikut:


(47)

48

Tabel 4.5 Hasil Uji Linearitas

Variabel Linearity Keterangan

Self Efficacy dan Prokrastinasi

Akademik

0.000 Hubungan linier

Berdasarkan tabel 4.5 diketahui bahwa nilai p = 0.00 yang berarti nilai p < 0.05. Hasil ini menunjukkan hubungan yang linier antara self efficacy dan prokrastinasi akademik.

Sesuai dengan hasil uji asumsi normalitas dan linearitas yang telah dilakukan, data dalam penelitian ini dapat dinyatakan telah terdistribusi normal dan linier, sehingga dapat dilakukan pengolahan data dengan menggunakan statistik parametrik. Metode analisis data yang digunakan untuk pengujian hipotesa dalam penelitian ini akan menggunakan teknik analisis korelasi pearson product moment dengan program SPSS.

3. Hasil Utama Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menguji hipotesa penelitian sebagai berikut:

ada hubungan negatif antara self efficacy dengan prokrastinasi akademik pada mahasiswa USU yang sedang menyusun skripsi”

Berikut adalah hasil perhitungan korelasi antara self efficacy dan prokrastinasi akademik yang diperoleh dengan teknik analisis pearson product moment dengan bantuan program SPSS.


(48)

49

Tabel 4.6 Hasil Analisa Pearson Product Moment

Analisa Nilai R Nilai p Nilai

R2

Keterangan Korelasi self

efficacy dan prokrastinasi

akademik

-0.335 0.000 0.112 Berkorelasi secara signifikan

Berdasarkan hasil perhitungan didapat nilai koefisien korelasi (r) sebesar -0.335 (korelasi sedang) dengan nilai p = 0.000 (di bawah 0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan negatif antara self efficacy dengan prokrastinasi akademik. Nilai R2 atau skor determinan pada penelitian ini adalah 0.112 atau 11.2%.

4. Hasil Tambahan Penelitian

A.Gambaran Self Efficacy Subjek

Dari pengolahan data statistik, berikut diperoleh skor mean, standar deviasi serta nilai minimum dan maksimum dari self efficacy yang dimiliki oleh mahasiswa USU yang sedang menyusun skripsi. Berikut ini merupakan tabel yang memuat skor empirik dan skor hipotetik pada subjek penelitian.

Tabel 4.7 Gambaran Skor Minimum, Maksimum, Mean dan Standar Deviasi Self Efficacy

Variabel

Empirik Hipotetik

N Min Max Mean SD Min Max Mean SD

Self Efficacy


(49)

50

Dari tabel 4.7 dapat diketahui mean empirik self efficacy sebesar 32,26 dan standar deviasi sebesar 5,286. Mean hipotetik self efficacy sebesar 27 dan standar deviasi sebesar 6, yang artinya self

efficacy subjek lebih tinggi dibandingkan dengan self efficacy pada

umumnya.

Kemudian untuk mengelompokkan subjek ke dalam masing-masing kelompok, dibuat suatu kategorisasi skor berdasarkan norma yang menghasilkan pengkategorian skor self efficacy sebagai berikut.

Tabel 4.8 Rumus Kategorisasi Self Efficacy Subjek

Rentang Nilai Kategori

X < (µ - 0,5ϭ) Rendah (µ - 0,5ϭ)≤ � < (µ+ 0,5ϭ) Sedang

(µ+ 0,5 ϭ) ≤ � Tinggi

Tabel 4.9 Kategorisasi Self Efficacy Subjek

Variabel Rentang Nilai Kategori Frekuensi Persentase

Self Efficacy

X <29 Rendah 74 24% 29 X < 34 Sedang 123 41%

34 X Tinggi 110 35%

Dari tabel 4.9 diketahui bahwa sebanyak 74 orang (24%) dari subjek penelitian memiliki self efficacy yang rendah, 123 orang (41%) memiliki self efficacy yang sedang dan 110 orang (35%) memiliki self efficacy yang tinggi.


(50)

51

Tabel 4.10 Gambaran Self Efficacy Subjek Berdasarkan Fakultas

D

a

Dari tabel 4.10 di atas dapat disimpulkan bahwa self efficacy subjek sebagian besar fakultas berada pada kategori sedang dan hanya beberapa fakultas yang rata-rata skor self efficacy nya berada pada kategori tinggi dan rendah.

Fakultas N Mean

Self Efficacy

Rendah Sedang Tinggi Frek. % Frek. % Frek. %

Farmasi 14 32.14 5 36% 4 28% 5 36%

Teknik 67 32.24 13 19% 39 59% 15 22%

Pertanian 25 31.76 8 32% 9 36% 8 32%

FKG 12 31.75 3 25% 4 33% 5 42%

FKM 20 35.00 3 15% 7 35% 10 50%

Fasilkom-Ti 18 31.83 4 22% 10 56% 4 22%

MIPA 15 32.33 5 33% 6 40% 4 27%

Keperawatan 9 33.22 2 22% 4 44% 3 34%

Hukum 30 34.13 8 27% 6 20% 16 53%

Psikologi 12 31.83 5 42% 4 33% 3 25%

FISIP 15 31.47 4 27% 9 60% 2 13%

FEB 40 30.72 14 35% 19 47% 7 18%


(51)

52

Tabel 4.11 Gambaran Self Efficacy Subjek Berdasarkan Lamanya Waktu Penyusunan Skripsi (semester)

Lamanya Waktu Penyusunan

Skripsi (semester)

N Mean

Self Efficacy

Rendah Sedang Tinggi Jlh % Jlh % Jlh %

1 134 32.72 39 29% 40 30% 55 41%

> 1 173 31.91 39 23% 70 40% 64 37%

Dari tabel 4.11 dapat dilihat bahwa pada subjek yang telah menyusun skripsi selama 1 semester yang memiliki self efficacy rendah sebanyak 39 orang (29%), sedang sebanyak 40 orang (30%) dan tinggi sebanyak 55 orang (41%). Subjek yang telah menyusun skripsi lebih dari 1 semester yang memiliki self efficacy rendah sebanyak 39 orang (23%), sedang sebanyak 70 orang (40%) dan tinggi sebanyak 64 orang (37%). Data juga menunjukkan bahwa skor rata-rata self efficacy pada subjek yang telah menyusun skripsi selama 1 semester adalah 32.72 dan pada subjek yang telah menyusun skripsi lebih dari 1 semester adalah 31.91.


(52)

53

Tabel 4.12 Gambaran Self Efficacy Subjek Berdasarkan Jenjang Semester yang Dijalani Saat Penyusunan Skripsi

Jenjang semester yang

dijalani saat penyusunan

skripsi

N Mean

Self Efficacy

Rendah Sedang Tinggi Jlh % Jlh % Jlh %

VII 223

88 32.74 59 26% 74 33% 90

41% VIII

Di atas semester

VIII 84 30.99 21 25% 26 31% 37 44%

Dari tabel 4.12 dapat dilihat bahwa subjek yang berada pada semester VII dan VIII (normal mengambil mata kuliah skripsi) memiliki self efficacy yang rendah sebanyak 59 orang (26%), sedang sebanyak 74

orang (33%) dan tinggi sebanyak 90 orang (41%). Subjek yang berada pada semester IX, X, XI, dan XII memiliki self efficacy yang rendah sebanyak 21 orang (25%), sedang sebanyak 29 orang (31%) dan tinggi sebanyak 37 orang (44%). Data juga menunjukkan bahwa skor rata-rata self efficacy pada subjek yang berada pada semester VII dan VIII adalah

32.74 dan pada subjek yang berada pada semester IX, X, XI dan XII 30.99.

B. Gambaran Prokrastinasi Akademik Subjek

Berikut ini merupakan tabel yang memuat skor empirik dan skor hipotetik pada subjek penelitian.


(53)

54

Tabel 4.13 Gambaran Skor Minimum, Maksimum, Mean dan Standar Deviasi Prokrastinasi Akademik

Variabel

Empirik Hipotetik

N Min Max Mean SD Min Max Mean SD

Prokrastinasi Akademik

307 22 45 34.38 4.19 12 60 36 8

Dari tabel 4.13 dapat diketahui mean empirik prokrastinasi akademik sebesar 34,38 dan standar deviasi sebesar 4,19. Mean hipotetik prokrastinasi akademik sebesar 36 dan standar deviasi sebesar 8, yang artinya prokrastinasi akademik subjek lebih rendah dibandingkan dengan prokrastinasi akademik pada umumnya.

Kemudian untuk mengelompokkan subjek ke dalam masing-masing kelompok, dibuat suatu kategorisasi skor berdasarkan norma yang menghasilkan pengkategorian skor prokrastinasi akademik sebagai berikut.

Tabel 4.14 Kategorisasi Prokrastinasi Akademik Subjek

Rentang Nilai Kategori

X < (µ - 0,5 ) Rendah

(µ - 0,5 ) Sedang

Tinggi

Tabel 4.15 Kategorisasi Prokrastinasi Akademik Subjek

Variabel Rentang Nilai Kategori Frekuensi Persentase

Prokrastinasi akademik

X <32 Rendah 75 24% 32 X < 36 Sedang 136 44%


(54)

55

Tabel 4.15 di atas menunjukkan sebanyak 75 orang (24%) dari subjek penelitian memiliki prokrastinasi akademik yang rendah, 136 orang (44%) memiliki prokrastinasi akademik yang sedang dan 96 orang (32%) memiliki prokrastinasi akademik yang tinggi.

Tabel 4.16 Gambaran Prokrastinasi Akademik Subjek Berdasarkan Fakultas

Fakultas N Mean

Prokrastinasi Akademik Rendah Sedang Tinggi Frek. % Frek. % Frek. %

Farmasi 14 34.71 2 14% 8 57% 4 29%

Teknik 67 34.90 13 19% 31 46% 23 35%

Pertanian 25 34.36 5 20% 10 40% 5 20%

FKG 12 36.00 1 8% 6 50% 5 42%

FKM 20 32.20 9 45% 9 45% 2 10%

Fasilkom-Ti 18 33.89 5 28% 7 38% 6 34%

MIPA 15 35.27 1 7% 9 60% 5 33%

Keperawatan 9 34.22 2 22% 4 44% 3 34%

Hukum 30 34.03 10 33% 8 27% 12 40%

Psikologi 12 35.17 2 16% 5 42% 5 42%

FISIP 15 32.67 5 33% 7 47% 3 20%

FEB 40 34.63 11 27% 16 40% 13 33%

FIB 30 34.37 9 30% 11 37% 10 33%

Dari tabel 4.16 di atas dapat disimpulkan bahwa prokrastinasi akademik subjek sebagian besar fakultas berada pada kategori sedang dan hanya beberapa fakultas yang rata-rata skor prokrastinasi akademiknya berada pada kategori tinggi dan rendah.


(55)

56

Tabel 4.17 Gambaran Prokrastinasi Akademik Subjek Berdasarkan Lamanya Waktu Penyusunan Skripsi

Lamanya Waktu Penyusunan

Skripsi (semester)

N Mean

Prokrastinasi Akademik Rendah Sedang Tinggi Jlh

% Jlh % Jlh %

1 134 33.93 33 24% 47 36% 54 40%

173 34.73 36 21% 82 47% 55 32%

Dari tabel 4.17 dapat dilihat bahwa pada subjek yang telah menyusun skripsi selama 1 semester yang memiliki prokratinasi akademik rendah sebanyak 33 orang (24%), sedang sebanyak 47 orang (36%) dan tinggi sebanyak 54 orang (40%). Subjek yang telah menyusun skripsi lebih dari 1 semester yang memiliki prokrastinasi akademik rendah sebanyak 36 orang (21), sedang sebanyak 82 orang (47%) dan tinggi sebanyak 55 orang (32%). Data juga menunjukkan bahwa skor rata-rata prokrastinasi akademik pada subjek yang telah menyusun skripsi selama 1 semester adalah 33.93 dan pada subjek yang telah menyusun skripsi lebih dari 1 semester 34.73.


(56)

57

Tabel 4.18 Gambaran Prokrastinasi Akademik Subjek Berdasarkan

Jenjang Semester yang Dijalani saat Penyusunan Skripsi (semester)

Jenjang semester yang dijalani saat penyusunan

skripsi

N Mean

Prokrastinasi Akademik Rendah Sedang Tinggi Jlh

% Jlh % Jlh %

VII 53 223

88

34.16 60 27% 94 42% 69 31%

VIII 170

Di atas semester VIII

39

84 34.98 15 18% 42 50% 27 32%

39 2 4

Dari tabel 4.18 dapat dilihat bahwa subjek yang berada pada semester VII dan VIII (normal mengambil mata kuliah skripsi) memiliki prokrastinasi akademik yang rendah sebanyak 60 orang (27%), sedang sebanyak 94 orang (42%) dan tinggi sebanyak 69 orang (31%). Subjek yang berada pada semester IX, X, XI, dan XII memiliki prokrastinasi akademik yang rendah sebanyak 15 orang (18%), sedang sebanyak 42 orang (50%) dan tinggi sebanyak 27 orang (32%). Data juga menunjukkan bahwa skor rata-rata prokrastinasi akademik pada subjek yang berada pada semester VII dan VIII adalah 34.16 dan pada subjek yang berada pada semester IX, X, XI dan XII adalah 34.98.

C. Pembahasan

Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan negatif yang sangat signifikan antara self efficacy dengan prokrastinasi akademik pada mahasiswa USU yang


(57)

58

sedang menyusun skripsi, yang artinya semakin tinggi self efficacy, maka semakin rendah prokrastinasi akademik.

Individu yang memiliki self-efficacy tinggi akan berusaha keras dan memiliki motivasi yang tinggi, sebaliknya individu yang memiliki self-efficacy rendah maka usaha yang dilakukan rendah dan memiliki motivasi

yang rendah juga. Pendapat tersebut didukung oleh Pajeres (1996), bahwa jika seseorang tidak percaya mereka dapat mencapai hasil yang diinginkan, mereka akan mempunyai dorongan yang kecil untuk bertindak, atau bahkan mengeluarkan usaha yang kecil untuk aktivitasnya.

Individu yang memiliki self-efficacy yang rendah akan menghindari tugas dan menyerah dengan mudah ketika masalah muncul. Dengan kata lain individu dengan self efficacy yang rendah akan memiliki kecenderungan melakukan prokrastinasi akademik. Hal ini sejalan dengan yang dikemukakan Dale Schunk (dalam Santrock, 2007), dimana individu dengan self efficacy yang rendah akan menghindari pekerjaan yang berisi banyak tugas dan tugas-tugas yang menantang, sedangkan indiividu dengan self efficacy yang tinggi memiliki keinginan yang besar dalam mengerjakan tugasnya.

Ellis & Knaus (2002) mengatakan bahwa siswa yang memiliki self efficacy tinggi akan menyelesaikan tugas-tugas akademiknya serta tidak

mudah menyerah dalam mencapai target, sedangkan siswa yang memiliki efikasi diri yang rendah cenderung akan menghindari dan menunda-nunda tugas akademiknya. Caprara et al. (2010) mengungkapkan bahwa self efficacy dapat memberikan kontribusi terhadap prestasi seorang individu.


(58)

59

Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa prokrastinasi akademik memiliki dampak negatif terhadap prestasi akademik (Beck, Koons, & Milgram,2000; Ellis & Knaus, 2002). Mahasiswa yang memiliki prokrastinasi akademik yang lebih tinggi akan memiliki self efficacy yang rendah serta berakhir dengan memiliki nilai yang rendah (Jackson, 2012).

Berdasarkan hasil analisis korelasi yang diperoleh bahwa self efficacy memiliki hubungan yang signifikan dengan prokrastinasi akademik,

di mana ketika mahasiswa tingkat akhir mulai menyusun skripsi, maka selanjutnya faktor self efficacy yang mereka miliki, akan menjadi salah satu penentu ketika proses penyusunan skripsi mereka.

Dari analisis data juga didapat kategorisasi self efficacy serta prokrastinasi akademik subjek. Subjek dengan self efficacy yang rendah berjumlah 24%, self efficacy sedang sejumlah 41% dan self efficacy tinggi sejumlah 35%. Pada kategori prokrastinasi akademik subjek, diketahui bahwa subjek dengan prokrastinasi akademik yang rendah sejumlah 24%, sedang 44% dan tinggi 32%.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai korelasi antara self efficacy dengan prokrastinasi akademik yaitu 0.112 yang berarti self efficacy

menyumbang 11.2% pengaruh terhadap prokrastinasi akademik. Artinya masih banyak faktor lain yang juga mempengaruhi seseorang untuk melakukan prokrastinasi akademik. Menurut Jansen dan Carton (1999), terdapat 5 hal yang sering dikaitkan dengan prokrastinasi akademik,


(59)

60

diantaranya self control, self esteem, self efficacy, self consciousness dan kecemasan sosial.

Menurut Ray (2011), secara umum self-control yang rendah mengacu pada ketidakmampuan individu menahan diri dalam melakukan sesuatu serta tidak mempedulikan konsekuensi jangka panjang. Sebaliknya, individu dengan self-control yang tinggi dapat menahan diri dari hal-hal yang berbahaya dengan mempertimbangkan konsekuensi jangka panjang. Menurut Steel (2007) prokrastinasi akademik memiliki korelasi negatif yang kuat dengan self-control, dimana self-control adalah pengendalian diri individu terhadap waktu tunda penerimaan imbalan. Pengendalian diri ini berkaitan dengan perilaku prokrastinasi yang dilakukan.

Hasil penelitian lain yang dilakukan Ferrari dan Ollivete (2007) menemukan bahwa tingkat pengasuhan otoriter ayah menyebabkan munculnya kecenderungan perilaku prokrastinasi. Mahasiswa yang memiliki asertivitas tinggi maka rasa cemas dan takut tidak akan muncul dan kesempatan menjadi seorang prokrastiantor sangat kecil karena perilaku asertif berarti adanya sikap tegas dalam berhubungan dengan banyak orang di dalam setiap aktivitas kehidupan. Mahasiswa akan melakukan prokrastinasi jika dalam diri kurang asertif atau memiliki asertivitas yang rendah.

Hasil tambahan dari penelitian juga menemukan bahwa gambaran self efficacy subjek sebagian besar fakultas berada pada kategori sedang dan

hanya beberapa fakultas skor self efficacy nya berada pada kategori tinggi dan rendah. Fakultas Farmasi sebanyak 5 orang (36%) berada pada kategori


(60)

61

rendah dan tinggi dan 4 orang (28%) sedang, Fakultas Teknik sebanyak 13 orang (19%) berada pada kategori rendah, 39 orang (59%) sedang dan 15 orang (22%) tinggi, Fakultas Pertanian sebanyak 8 orang (32%) berada pada kategori rendah dan tinggi dan 9 orang (36%) sedang, FKG sebanyak 3 orang (15%) berada pada kategori rendah, 4 orang (33%) sedang dan 5 orang (42%) kategori tinggi, FKM sebanyak 3 orang (15%) berada pada kategori rendah, 7 orang (35%) sedang dan 10 orang (50%) kategori tinggi, Fasilkom TI sebanyak 4 orang (22%) berada pada kategori rendah dan tinggi dan 10 orang (56%) sedang, FMIPA sebanyak 5 orang (33%) berada pada kategori rendah, 6 orang (40%) sedang dan 4 orang (27%) tinggi, Fak. Keperawatan sebanyak 2 orang (22%) berada pada kategori rendah, 4 orang (44%) sedang dan 3 orang (34%) kategori tinggi, FH sebanyak 8 orang (27%) berada pada kategori rendah, 6 orang (20%) sedang dan 16 orang (53%) kategori tinggi, Fak. Psikologi sebanyak 5 orang (42%), 4 orang (33%) sedang dan 3 orang (25%) tinggi, FISIP sebanyak 4 orang (27%) berada pada kategori rendah, 9 orang (60%) sedang dan 2 orang (13%) tinggi, FEB sebanyak 14 orang (35%) berada pada kategori rendah, 19 orang (47%) sedang, 7 orang (18%) tinggi, dan FIB sebanyak 9 orang (30%) berada pada kategori rendah, 16 orang (53%) sedang dan 5 orang (17%) kategori tinggi.

Hasil tambahan lain menemukan bahwa gambaran prokrastinasi akademik subjek sebagian besar fakultas juga berada pada kategori sedang dan hanya beberapa fakultas yang self efficacy nya berada pada kategori tinggi dan rendah. Fakultas Farmasi sebanyak 2 orang (14%) berada pada


(61)

62

kategori rendah, 8 orang (57%) sedang dan 4 orang (29%) tinggi, Fakultas Teknik sebanyak 13 orang (19%) berada pada kategori rendah, 31 orang (46%) sedang dan 23 orang (35%) tinggi, Fakultas Pertanian sebanyak 5 orang (20%) berada pada kategori rendah dan tinggi dan 10 orang (40%) sedang, FKG sebanyak 1 orang (8%) berada pada kategori rendah, 6 orang (50%) sedang dan 5 orang (42%) kategori tinggi, FKM sebanyak 9 orang (45%) berada pada kategori rendah dan sedang dan 2 orang (10%) kategori tinggi, Fasilkom TI sebanyak 5 orang (28%) berada pada kategori rendah, 7 orang (38%) sedang dan 6 orang (34%) tinggi, FMIPA sebanyak 1 orang (7%) berada pada kategori rendah, 9 orang (60%) sedang dan 5 orang (33%) tinggi, Fak. Keperawatan sebanyak 2 orang (22%) berada pada kategori rendah, 4 orang (44%) sedang dan 3 orang (34%) kategori tinggi, FH sebanyak 10 orang (33%) berada pada kategori rendah, 8 orang (27%) sedang dan 12 orang (40%) kategori tinggi, Fak. Psikologi sebanyak 2 orang (16%), 5 orang (42%) sedang dan tinggi, FISIP sebanyak 5 orang (33%) berada pada kategori rendah, 7 orang (47%) sedang dan 3 orang (20%) tinggi, FEB sebanyak 11 orang (27%) berada pada kategori rendah, 16 orang (40%) sedang, 13 orang (33%) tinggi, dan FIB sebanyak 9 orang (30%) berada pada kategori rendah, 11 orang (37%) sedang dan 10 orang (33%) kategori tinggi.

Hasil tambahan lainnya menunjukkan gambaran self efficacy pada subjek berdasarkan lamanya waktu penyusunan skripsi. Subjek yang telah menyusun skripsi selama 1 semester yang memiliki self efficacy rendah sebanyak 39 orang (29%), sedang sebanyak 40 orang (30%) dan tinggi


(62)

63

sebanyak 55 orang (41%). Subjek yang telah menyusun skripsi lebih dari 1 semester yang memiliki self efficacy rendah sebanyak 39 orang (23%), sedang sebanyak 70 orang (40%) dan tinggi sebanyak 64 orang (37%). Untuk gambaran prokrastinasi akademik pada subjek berdasarkan lamanya waktu penyusunan skripsi menunjukkan bahwa subjek yang telah menyusun skripsi selama 1 semester yang memiliki prokratinasi akademik rendah sebanyak 33 orang (24%), sedang sebanyak 47 orang (36%) dan tinggi sebanyak 54 orang (40%). Subjek yang telah menyusun skripsi lebih dari 1 semester yang memiliki prokrastinasi akademik rendah sebanyak 36 orang (21), sedang sebanyak 82 orang (47%) dan tinggi sebanyak 55 orang (32%).

Berdasarkan jejang semester yang dijalani saat menyusun skripsi, subjek yang berada pada semester VII dan VIII (normal mengambil mata kuliah skripsi) memiliki self efficacy yang rendah sebanyak 59 orang (26%), sedang sebanyak 74 orang (33%) dan tinggi sebanyak 90 orang (41%). Subjek yang berada pada semester IX, X, XI, dan XII memiliki self efficacy yang rendah sebanyak 21 orang (25%), sedang sebanyak 29 orang (31%) dan tinggi sebanyak 37 orang (44%). Untuk variabel prokrastinasi akademik, subjek yang berada pada semester VII dan VIII (normal mengambil mata kuliah skripsi) memiliki prokrastinasi akademik yang rendah sebanyak 60 orang (27%), sedang sebanyak 94 orang (42%) dan tinggi sebanyak 69 orang (31%). Subjek yang berada pada semester IX, X, XI, dan XII memiliki prokrastinasi akademik yang rendah sebanyak 15 orang (18%), sedang sebanyak 42 orang (50%) dan tinggi sebanyak 27 orang (32%).


(63)

64

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisa dan interpretasi pada data, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Ada hubungan negatif antara self efficacy dengan prokrastinasi akademik pada mahasiswa USU, dimana semakin rendah self efficacy maka semakin tinggi tingkat prokrastinasi akademik, begitu pula sebaliknya.

2. Self efficacy memberikan pengaruhnya pada prokrastinasi akademik sebesar 11.2 % pada mahasiswa USU yang sedang menyusun skripsi 3. Secara keseluruhan terdapat 24% mahasiswa USU yang sedang menyusun

skripsi berada pada kategori self efficacy rendah, 41% kategori sedang dan 35% kategori tinggi. Sedangkan untuk gambaran prokrastinasi akademik pada mahasiswa USU yang sedang manyusun skripsi, terdapat 24% yang berada pada kategori rendah. 44% sedang dan 32% yang tergolong tinggi. 4. Self efficacy mahasiswa USU lebih tinggi dibandingkan dengan self

efficacy populasi pada umumnya. Prokrastinasi akademik mahasiswa USU

lebih rendah dibandingkan dengan populasi prokrastinasi akademik pada umumnya

5. Hasil tambahan penelitian juga menunjukkan:

a. Berdasarkan fakultas, dapat disimpulkan bahwa self efficacy mahasiswa USU yang sedang menyusun skripsi dari setiap fakultas berada pada kategori sedang, sama halnya dengan prokrastinasi akademik


(64)

65

mahasiswa USU yang sedang menyusun skripsi dari setiap fakultas berada pada kategori sedang

b. Berdasarkan lamanya waktu penyusunan skripsi (1 semester dan lebih dari 1 semester), dapat disimpulkan bahwa self efficacy mahasiswa USU yang telah menyusun skripsi selama 1 semester sebagian besar berada pada kategori tinggi (41%), sedangkan self efficay mahasiswa USU yang telah menyusun skripsi lebih dari 1 semester sebagian besar berada pada kategori sedang (40%)

c. Berdasarkan lamanya waktu penyusunan skripsi (1 semester dan lebih dari 1 semester), dapat disimpulkan bahwa prokrastinasi akademik mahasiswa USU yang telah menyusun skripsi selama 1 semester sebagian besar berada pada kategori tinggi (40%), sedangkan prokrastinasi akademik mahasiswa USU yang telah menyusun skripsi lebih dari 1 semester sebagian besar berada pada kategori sedang (47%) d. Berdasarkan jenjang semester yang dijalani saat penyusunan skripsi

(semester VII & VIII dan diatas semester VIII), dapat disimpulkan bahwa dapat disimpulkan bahwa self efficacy mahasiswa USU yang sedang menjalani semester VII & VIII sebagian besar berada pada kategori tinggi (41%), begitu juga self efficay mahasiswa USU yang sedang manjalani diatas semester VIII sebagian besar berada pada kategori tinggi (44%)

e. Berdasarkan jenjang semester yang dijalani saat penyusunan skripsi (semester VII & VIII dan diatas semester VIII), dapat disimpulkan


(1)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI iv

DAFTAR TABEL vii

DAFTAR LAMPIRAN ix

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang 1

B. Rumusan Masalah 7

C. Tujuan Penelitian 7

D. Manfaat Penelitian 7

1. Manfaat Teoritis 7

2. Manfaat Praktis 8

E. Sistematika Penulisan 8

BAB II : LANDASAN TEORI

A. Self Efficacy 10

1. Pengertian Self Efficacy 10

2. Dimensi Self Efficacy 11

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Self Efficacy 12

4. Sumber-Sumber Self Efficacy 14


(2)

B. Prokrastinasi Akademik 20

1. Pengertian Prokratinasi Akademik 20

2. Aspek-Aspek Prokrastinasi Akademik 21

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prokrastinasi Akademik 23

4. Bentuk-Bentuk Prokrastinasi Akademik 24

C. Mahasiswa yang Sedang Mengerjakan Skripsi 25

D. Hubungan Self Efficacy dengan Prokrastinasi Akademik pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara yang Sedang

Mengerjakan Skripsi 26

E. Hipotesa Penelitian 29

BAB III : METODE PENELITIAN

A. Identifikasi Variabel 30

B. Definisi Operasional 31

C. Subjek Penelitian 32

1. Populasi 32

2. Sampel 33

3. Teknik Sampling 33

D. Metode Pengumpulan Data 34

E. Uji Coba Alat Ukur 37

1. Validitas Alat Ukur 37

2. Reliabilitas Alat Ukur 38


(3)

F. Prosedur Pelaksanaan Penelitian 39

1. Persiapan Penelitian 39

2. Pelaksanaan Penelitian 40

3. Pengolahan Data 40

G. Metode Analisa Data 40

H. Hasil Uji Coba Alat Ukur 41

BAB IV : ANALISA DATA PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Subjek Penelitian 43

B. Hasil Penelitian 46

C. Pembahasan 57

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan 64

B. Saran 66

DAFTAR PUSATAKA 68


(4)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Blue Print Skala Self Efficacy (sebelum uji coba) 36 Tabel 3.2 Blue Print Skala Prokrastinasi Akademik (sebelum uji coba)37 Tabel 3.3 Blue Print Skala Self Efficacy (setelah uji coba) 41 Tabel 3.4 Blue Print Skala Prokrastinasi Akademik (setelah uji coba) 42 Tabel 4.1 Penyebaran Subjek Berdasarkan Fakultas 44 Tabel 4.2 Penyebaran Subjek Berdasarkan Lama Waktu Penyusunan

Skripsi 45

Tabel 4.3 Penyebaran Subjek Berdasarkan Jenjang Semester yang

Dijalani saat Penyusunan Skripsi 46

Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas 47

Tabel 4.5 Hasil Uji Linearitas 48

Tabel 4.6 Hasil Analisa Pearson Product Moment 49

Tabel 4.7 Gambaran Skor Minimum, Maksimum, Mean dan Standar

Deviasi Self Efficacy 49

Tabel 4.8 Rumus Kategorisasi Self Efficacy Subjek 50

Tabel 4.9 Kategorisasi Self Efficacy Subjek 50

Tabel 4.10 Gambaran Self Efficacy Subjek Berdasarkan Fakultas 51 Tabel 4.11 Gambaran Self Efficacy Subjek Berdasarkan Lamanya

Waktu Penyusunan Skripsi (Semester) 52

Tabel 4.12 Gambaran Self Efficacy Subjek Berdasarkan Jenjang


(5)

Tabel 4.13 Gambaran Skor Minimum, Maksimum, Mean dan Standar

Deviasi Prokrastinasi Akademik 54

Tabel 4.14 Rumus Kategorisasi Prokrastinasi Akademik Subjek 54 Tabel 4.15 Kategorisasi Prokrastinasi Akademik Subjek 54 Tabel 4.16 Gambaran Prokrastinasi Akademik Subjek Berdasarkan

Fakultas 55

Tabel 4.17 Gambaran Prokrastinasi Akademik Subjek Berdasarkan

Lamanya Waktu Penyusunan Skripsi 56

Tabel 4.18 Gambaran Prokrastinasi Akademik Subjek Berdasarkan Jenjang Semester yang Dijalani Saat Penyusunan Skripsi


(6)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Uji Normalitas, Uji Linearitas, Uji Korelasi dan

Uji Beda Aitem x

Lampiran B Kuesioner Penelitian dan Kuesioner Try Out

Alat Ukur xv