Laporan Kerja Praktek 006

(1)

LEMBAR PENGESAHAN

Nama

:

Nim

:

Jurusan

:

Fakultas

:

Universitas :

Nama

:

Nim

:

Jurusan

:

Fakultas

:

Universitas :

Telah menyelesaikan laporan kerja praktek tepat pada waktu yang sudah ditentukan,

dengan lokasi di Proyek Pembangunan Royal Apartement Makassar yang berada di

Jalan Topaz Raya Panakukkang, Makassar.

Makassar, November 2016

Mengetahui,

Koordinatoor Kerja Praktek

Ir.H. Nur Rachmat, MT

Dosen Pembimbing 1

Dosen Pembimbing 2

Ir. H. Dahri Kuddu, MT

Dr. Ir. Hartawan, MT

NIP. 19540502 198403 1 001

NIP. 9641231 199103 1 034


(2)

LEMBAR PERNYATAAN

Kami yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama

:

Nim

:

Jurusan

:

Fakultas

:

Universitas :

Nama

:

Nim

:

Jurusan

:

Fakultas

:

Universitas :

Dengan ini menyatakan bahwa sesungguhnya Laporan Kerja Praktek yang di buat

dengan data-data yang sudah di peroleh dari lapangan kerja, serta beberapa

sumber literature yang telah di sebutkan referensinya.

Makassar, November 2016

Annajma Nurul Wika .

Muhammad Zaenul .


(3)

(4)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN...1

LEMBAR PERNYATAAN...2

DAFTAR ISI...4

DAFTAR GAMBAR...6

BAB I...11

PENDAHULUAN...11

1.1 Latar Belakang...11

1.2 Manfaat dan Tujuan...12

1.3 Pola dan Model Kerja Praktek...14

1.4 Mekanisme Kegiatan Kerja Praktek...14

1.6 Metode Kerja Praktek...16

BAB II...19

TINJAUAN UMUM...19

2.1 Latar Belakang Proyek...19

2.2 Tinjauan Umum Proyek...19

2.3 Data-data proyek...20

2.3.1 Data Umum Proyek...20

2.3.2 Data Pelaksanaan Proyek...20

2.3.3 Data output dan input pembangunan...21

2.4 Cara mendapatkan proyek...30

2.5 Pemegang saham (organisasi perusahaan)...33

2.6 Bidang kerja...34

2.7 Pihak-Pihak Yang Terlibat...34

2.8 Tahap-tahapan pelaksanaan proyek...37

BAB III...40

TEKNIS PELAKSANAAN...40

3.1 Sistem Bimbingan Terhadap Praktikan...40

3.2 Tahapan Kegiatan Kerja Praktek...40

3.3 Kegiatan Kerja Lapangan...41

3.4 Manfaat yang Diperoleh Selama Proses Kerja Praktek Profesi...47


(5)

PENUTUP...48

4.1 Kesimpulan...48

4.2 Saran...49


(6)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Tampak Luar Bangunan Tower A dan C Royal Apartement...21

Gambar 2 Layout proyek The Royal Apartement...21

Gambar 3 Informasi Tentang Bangunan dan Fasilitas...22

Gambar 4 Informasi Tentang Desain dan Struktur pada Proyek The Royal

Apartement...22

Gambar 5 Informasi tentang Perizinan yang di miliki Royal Apartement...23

Gambar 6 Informasi Gambaran Umum Proyek The Royal Apartement...23

Gambar 7 Denah Unit Type 45 Royal Apartemen...24

Gambar 8 Interior Hunian Unit Type 45 Royal Apartement...24

Gambar 9 Denah Unit Type 90 Royal Apartement...25

Gambar 10 Interior Ruang Tamu Hunian Unit Type 90 Royal Apartement...25

Gambar 11 Interior Ruangan Hunian Unit Type 90 Royal Apartement...26

Gambar 12 Informasi tentang Jaringan Sirkulasi Air Bersih pada Royal Apartement26

Gambar 13 Informasi tentang Jaringan Penagkal Petir pada Royal Apartement...27

Gambar 14 Informasi tentang Jaringan Sirkulasi Air Kotor pada Royal Apartement. 27

Gambar 15 Informasi tentang Sistem Transportasi Vertikal pada Royal Apartement28

Gambar 16 Informasi tentang Sistem Pembuangan Sampah pada Royal Apartement

...28

Gambar 17 Informasi tentang Sistem Pengamanan Bahaya Kebakaran pada Royal

Apartement...29

Gambar 18 Struktur Organisasi Proyek The Royal Apartement...38

Gambar 19 Struktur Organisasi Perusahaan...38

Gambar 20 Denah Ruang Bilas...41

Gambar 21 Gambar Perspektif 1...41

Gambar 22 Gambar Perpektif 2...41

Gambar 23 Alternatif Desain Denah Ruang Bilas...42

Gambar 24 Desain Canopy Tampak Atas...43

Gambar 25 Saat Pengecekan kembali Pekerjaan Tiap Unit dan Tiap Lantai...43

Gambar 26 Renovasi Unit type 45...44

Gambar 27 Foto Bersama Koordinator dan Pembimbing Lapangan...44


(7)

(8)

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas

rahmatnya saya sebagai praktikan dapat menyelesaikan laporan kerja praktek ini

baik.

Laporan kerja praktek ini dapat disusun berdasarkan hasil pengamatan yang

dilakukan selama 2 (dua) bulan pada proyek pembangunan The Royal Apartemen,

Makassar-SULAWESI SELATAN yang tepatnya berada di jalan Topaz Raya

Panakukkang, Makassar dengan PT. TRIDAYA JAYA selaku owner.

Dengan diberikannya waktu selama 2 (dua) bulan ini untuk melaksanakan

kerja, saya menyadari bahwa banyak hal yang belum saya pelajari dan banyak

pengalaman berharga yang belum saya rasakan.

Saya juga menyadari bahwa penulisan laporan kerja praktek ini masih jauh

dari sempurna Karena pengalaman dan pengetahuan kami yang masih terbatas,

namun saya berusaha untuk dapat menyelesaikan laporan kerja praktek ini dengan

sebaik-baiknya. Untuk itu kritik dan saran sangat saya perlukan agar dapat

menyempurnakan laporan ini.

Pada kesempatan ini saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua

pihak yang telah memberikan dorongan dan membantu terselesaikannya laporan

kerja praktek ini, khususnya kepada :

Masing-masing kedua Orang tua kami yang memberikan dukungan dan

semangat dalam penyusunan laporan kerja praktek ini.

Ir.Muh Nurtika, selaku ayah Annajma Nurul Wika yang telah memberikan kami

pemberitahuan tentang tempat kerja praktik.

Ir. H. Dahri Kuddu, MT dan Dr. Ir. Hartawan, MT, selaku dosen pembimbing

kami di kampus yang telah membimbing dan memberikan pengarahan

kepada saya selama penyusunan laporan kerja praktek ini.

Ir.H. Nur Rachmat, MT selaku pembimbing kerja praktek kami dilapangan

yang telah memberikan masukan, bimbingan dan nasehat dalam proses

penyusunan kerja praktek ini.

Kak Rajib dan Pak yus, yang telah menemani kami survey dan memberi kami

materi dan support saat kerja praktek.


(9)

Karyawan-karyawan di The Royal Apartemen yang sudah care & friendly

dengan kami.

Fikram Ahyar Barli, yang telah banyak membantu, memberikan motivasi dan

semangat saat pembuatan Laporan ini.

Serta teman-teman dan senior-senior yang memberikan semangat dan

masukan selama penyusunan laporan kerja praktek ini.

Akhir kata semoga laporan kerja praktek ini dapat bermamfaat dan menambah

pengetahuan khususnya mahasiswa Universitas Hasanuddin jurusan arsitektur dan

dapat memberikan gambaran pelaksanaan bagi mahsiswa yang belum

melaksanakan kerja praktek dan menjadi tambahan ilmu bagi kita semua.


(10)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kuliah Kerja Praktek merupakan salah satu kegiatan perkuliahan

Teknik Arsitektur Universitas Hasanuddin yang dilaksanakan pada semester

VII diluar lingkup kampus, Kerja praktek (job training) diperusahaan jasa

konstruksi bertujuan agar Mahasiswa mampu memahami, mengetahui dan

mengerti bagaimana proses pelaksanaan proyek tersebut berlangsung.

Kegiatan Praktik Kerja Lapangan ini juga sebagai suatu sarana untuk dapat

berinteraksi dengan berbagai profesi yang berhubungan dengan

terlaksananya suatu proyek.

Dengan Banyak hal yang menjadi hambatan bagi seseorang yang

belum mengalami pengalaman kerja untuk terjun ke dunia pekerjaan, seperti

halnya ilmu pengetahuan yang diperoleh di kampus bersifat statis (pada

kenyataannya masih kurang adaptif atau kaku terhadap kegiatan-kegiatan

dalam dunia kerja yang nyata), teori yang diperoleh belum tentu sama dengan

praktik kerja di lapangan, dan keterbatasan waktu dan ruang yang

mengakibatkan ilmu pengetahuan yang diperoleh masih terbatas

.

Dikarenakan hal di atas maka Universitas Hasanuddin menetapkan

mata kuliah kerja praktek agar para mahasiswa memperoleh ilmu

pengetahuan yang tidak diberikan oleh kampus. Pada umumnya kegiatan

kerja praktek yang dilakukan pada salah satu perusahaan itu meliputi:

kerterkaitan antara gagasan desain dengan pelaksanaan, keterampilan teknis

yang memadai, dan tata laksana proses dalam desain.

JO TRIDAYA JAYA - ASINDO merupakan suatu perusahaan yang

bergabung dan bergerak dalam bidang kontraktor, konsultan bangunan,

kontraktor arsitektur dan konsultan desain interior yang telah memiliki

pengalaman dalam menangani bidangnya. Oleh karenanya JO TRIDAYA

JAYA - ASINDO telah memberikan kesempatan kepada kami untuk

melaksanakan kerja praktek di tempatnya sehingga penulis dapat menambah


(11)

pengalaman dan pengetahuan kerja yang tidak diperoleh di dalam

perkuliahan.

Dengan program tersebut, maka kami melakukan Praktik Kerja

Lapangan pada proyek pembangunan THE ROYAL APARTMENT yang

merupakan bangunan Apartemen 26 lantai yang berada di Jl. Topaz Raya

komplex bisnis panakkukang mas, makassar, dimana PT. TRI DAYA JAYA

sebagai selaku owner.

1.2 Manfaat dan Tujuan

1.2.1 Tujuan Kerja Praktek

Adapun tujuan diadakannya kerja praktek ini adalah sebagai berikut:

1. Mahasiswa dapat memperoleh kesempatan untuk menerapkan ilmu

pengetahuan yang telah diperoleh dalam perkuliahan untuk diterapkan dalam

lapangan kerja.

2. Mahasiswa dapat mengenal pelaksanaan dan proses desain yang

sebenarnya.

3. Mahasiswa dapat membandingkan antara teori yang dikerjakan di kampus

dengan praktik kerja di lapangan.

4. Mahasiswa dapat memperdalam wawasan terhadap sistem kerja interdisiplin

secara profesional.

5. Mahasiswa dapat memperoleh pengetahuan dan wawasan serta pengalaman

dalam pengerjaan desain interior di masyarakat.

6.

Sedangkan bagi perusahaan tempat kerja praktek, analisis dalam karya tulis

ini dapat berguna dan bermanfaat bagi evaluasi kerja, sehingga dapat

mempertahankan hal-hal yang baik dan mengurangi semua kesalahan di

kemudian hari.

Mata kuliah kerja praktek ini juga bertujuan sebagai berikut:

1. Memberikan gambaran dunia kerja yang sebenarnya kepada mahasiswa

sebagai bekal untuk kemudian hari.

2. Untuk menambah pengetahuan, keterampilan, dan pemahaman yang tidak

didapat langsung dalam perkuliahan.


(12)

3. Memperoleh pengalaman, pengamatan dan pengenalan visual secara

langsung mengenai kondisi yang ada di lapangan.

4. Sebagai sarana pelatihan dalam penyusunan laporan untuk suatu

penugasan.

1.2.2 Manfaat Kerja Praktek

a. Bagi mahasiswa

Dapat meingkatkan ilmu-ilmu teknik arsitektur, desain kreatif, material, detil-detil

arsitektur yang telah diperoleh selama di bangku perkuliahan.

Mendapatkan pengalaman tentang berbagai macam masalah yang sering

terjadi dalam pekerjaan arsitektur dan permasalahan teknik yang dapat

dipecahkan bersama.

Kesempatan untuk memperoleh gambaran, pengalaman, dan memahami

profesi arsitek dalam kenyataan bekerja.

b. Bagi Program Studi Arsitektur Universitas Hasanuddin

Sebagai bahan evaluasi dalam peningkatan mutu kurikulum pendidikan dan

proses pelaksanaan pembelajaran prodi arsitektur.

Memberikan kesempatan kepada mahasiswa lain yang akan KP untuk

menerapkan dan meningkatkan ilmu dan kreativitas desain arsitektur dalam

dunia praktek arsitektur dan perencanaan.

Menjelaskan kualitas pekerjaan desain arsitektur dan konstruksi, kepada

mahasiswa yang Kerja Praktek agar mendapatkan gambaran dan pengalaman

cara kerja arsitek professional dan perkembangan desain arsitektur dan

teknologi.

c. Bagi biro konsultan

Dapat ikut berperan dengan menunjukkan kemampuan arsitek memberi contoh

dalam peningkatan dan pengembangan profesionalisme.

Membantu penyiapan tenaga kerja terdidik di bidang teknik arsitektur yang

diharapkan nantinya setelah lulus dapat bekerja dengan baik di bidang arsitek

professional.


(13)

Mengenal lebih dekat sistem pendidikan dan kemampuan mahasiswa arsitektur

yang Kerja Praktek dari Program Studi Arsitektur dan Perencanaan, Fakultas

Teknik, Universitas Hasanuddi, Makassar.

1.3 Pola dan Model Kerja Praktek

1.3.1 Pola Kerja Praktek

Beberapa pola yang direkomendasikan bagi mahasiswa untuk

menjalani kerja praktek, yaitu :

1. Kerja Praktek Perencanaan

2. Kerja Praktek Perancangan

3. Kerja Praktek Pelaksanaan

4. Kerja Praktek Manajemen Proyek

Dalam menempuh kerja praktek ini, praktikan memilih untuk mengikuti

Pola Kerja Praktek Perancangan dan Pengawasan.

1.3.2 Model Kerja Praktek

Terdapat beberapa model kerja praktek yang dapat dipilih oleh

mahasiswa, yaitu :

1. Kerja praktek konvensional pada perusahaan

2. Magang profesional pada perusahaan

3. Magang profesional pada individu berlisensi praktek profesional

4. Magang mandiri

5. Kerja praktek luar negri

Dalam menempuh kerja praktek ini, praktikan memilih untuk mengikuti

pola Magang Profesional pada Perusahaan.

1.4 Mekanisme Kegiatan Kerja Praktek

Adapun mekanisme Kerja Praktek adalah sebagai berikut :

1.

Tahap persiapan


(14)

Sebelum melakukan Kerja Praktek (KP) mahasiswa terlebih dahulu

mengisi/merencanakan untuk mengambil mata kuliah Kerja Praktek (KP)

pada saat mengisi Kartu Rencana Studi (KRS). Hal ini penting karena

merupakan syarat yang harus dilakukan sebelum melakukan Kerja Praktek

(KP).

2.

Tahap Pemilihan Instansi

Dalam mengaplikasikan teori yang diperoleh oleh mahasiswa teknik

Arsitektur, maka diperlukan media pengaplikasian berupa

sebuah instansi atau perusahaan. Instansi atau perusahaan yang dipilih

adalah instansi atau perusahaan yang bergerak di bidang perencanaan

maupun pembangunan. Instansi tersebut dapat bersifat pemerintahan

maupun swasta.

3.

Tahap Persuratan Akademik-Instansi/Perusahaan Kerja Praktek

Tahap ini mencakup urusan perizinan karena Kerja Praktek (KP) adalah

kegiatan yang bersifat resmi atau legal. Pertama-tama yang dilakukan adalah

mengurus persuratan dari pihak jurusan untuk disampaikan ke pihak instansi

atau perusahaan yang ingin dijadikan tempat melakukan Kerja Praktek (KP),

surat ini harus disetujui oleh pihak fakultas. Setelah urusan persuratan di

fakultas selesai, kemudian membawanya ke pihak instansi atau perusahaan

kemudian akan direspon kembali oleh pihak instansi atau perusahaan

mengenai persetujuan mereka menerima mahasiswa untuk melakukan Kerja

Praktek (KP) di Instansi atau Perusahaan yang ditempati Kerja Praktek (KP).

4.

Tahap Pendekatan Umum

Pelaksanaan sebuah proyek/kegiatan disesuaikan antara kemampuan

pratikan dengan apa yang telah ditetapkan dan ingin dicapai (tujuan dan

sasaran) oleh Instansi atau Perusahaan tempat Kerja Praktek.

Tahap ini akan dievaluasi kembali oleh pimpinan proyek ataupun

kordinator lapangan sesuai dengan visi dan misi dari pekerjaan/proyek

tersebut. Jika terdapat kekurangan ataupun ketidakcocokan, maka

mahasiswa Kerja Praktek (KP) dan semua tim berkewajiban melakukan revisi

sesuai petunjuk pimpinan instansi penyedia proyek/kegiatan.


(15)

Setelah melalui tahap di atas, mahasiswa akan mencapai tahap akhir dari

Kerja Praktek (KP) ini, Kerja Praktek (KP) dikatakan selesai jika laporan yang

dibuat praktikan bersama dengan staf ahli yang merupakan laporan akhir

disetujui oleh pihak yang menyediakan proyek. Setelah melakukan Kerja

Praktek (KP) mahasiswa diwajibkan membuat laporan sebagai bentuk

pertanggungjawaban kepada pihak jurusan.

1.5 Kedudukan Praktikan Dalam Proyek/Kegiatan Kerja Praktek

JO Tridaya Jaya - Asindo sebagai instansi tempat pratikan melakukan

kerja praktek mengikutsertakan Mahasiswa Teknik Arsitektur Universitas

Hasanuddin sebagai team dalam pengawasan lapangan, membantu dalam

membuat gambar yang direvisi (Drafter) dan ikut serta dalam pengukuran di

lapangan.

1.6 Metode Kerja Praktek

1.6.1 Partisipasi Langsung

Praktikan terlibat secara langsung dalam kegiatan di studio/kantor

sesuai dengan tugas yang diberikan oleh pembimbing kerja praktek Bapak

Ir.H.Nur Rachmat, MT. Berada di studio/kantor selama jam kerja untuk

mengerjakan tugas-tugas yang diberikan. Ikut survey langsung ke lapangan

bersama-sama tim.

1.6.2 Asistensi dan diskusi

Asistensi dan diskusi dilakukan setiap hari bersama dengan

pembimbing Ir.H.Nur Rachmat, MT untuk membahas tentang perkembangan

kerja yang telah dilakukan dan penyeleseian atau pemecahan masalah

desain bersama.


(16)

Praktikan mengerjakan tugas berdasarkan data yang sudah ada

karena beberapa proyek sedang dalam proses pengerjaan saat praktikan

datang serta didukung oleh arahan dari pembimbing.

1.6.4 Studi Literature

Studi literature merupakan upaya untuk mencari data-data / materi

yang relevan dengan tema kerja praktek sebagai landasan teori. Usaha

mengkaitkan antara berbagai macam teori dengan penerapan praktis dalam

desain nyata. Mahasiswa belajar dari literature berupa buku dan majalah

desain yang dimiliki serta studi kasus dari proyek-proyek yang sudah

dikerjakan.

1.7 Metode Penyusunan Laporan Kerja Praktek

Penyusunan laporan Kerja Praktek disesuaikan dengan kegiatan yang

dilakukan selama praktek. Praktikan melakukan perencanaan taman, ruang bilas,

pengawasan yang secara langsung ke lapangan, mengukur di lapangan dan

drafter.

Setelah kegiatan di atas pratikan membuat laporan dilengkapi dengan

berbagai data yang relevan, yang bersumber dari data primer maupun data

sekunder. Jenis data dalam penyusunan laporan ini meliputi :

1.

Data primer diperoleh dari observasi (pengamatan langsung).

2.

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari instansi setempat,

bahan-bahan bacaan, literatur-literatur serta dokumen-dokumen yang erat kaitannya

dengan penulisan ini.

1.8 Lingkup dan Jadwal Kegiatan Kerja Praktek

Praktikan melakukan kerja praktek ini di JO Tridaya Jaya - Asindo.

Lokasi tempat kerja praktek ini bertempat di jln. Topaz Raya Panakukkang,

Makassar. Batasan Kerja Praktek pada suatu proyek/kegiatan dimana

praktikan terjun langsung ke proyek/kegiatan, dalam hal ini menyangkut

bagaimana praktikan dapat turut serta melaksanakan dan menyelesaikan

pekerjaan teknis maupun non teknis mengenai perencanaan proyek/kegiatan

di Studio (kantor), pemahaman gambar-gambar kerja, pengamatan lapangan


(17)

(survey). Selama kerja praktek dibuat pula absensi. Waktu pelaksanaan kerja

praktek ini berlangsung ±2 bulan (± 8 minggu), yaitu dari bulan 15

September-15 November 2016, dengan perincian sebagai berikut:

1.

Menjadi Drafter.

2.

Melakukan pengukuran lokasi pembangunan dan pengukuran elevasi.

3.

Mengamati cara kerja tukang pada pelaksanaan pembangunan.

1.9 Sistematika Penulisan Laporan

Laporan Kerja Praktek ini disusun dalam tiga bagian, yaitu bagian

awal, bagian isi atau bagian pokok, dan bagian akhir. Bagian awal meliputi

halaman judul, lembar pengesahan, kata pengantar, dan daftar isi. Bagian isi

atau bagian pokok merupakan laporan yang berisi tentang data–data proyek

yang disajikan dalam empat bab. Sedangkan bagian akhir berisi daftar

pustaka dan lampiran–lampiran. Secara garis besar sistematika penulisan

Laporan Kerja Praktek ini adalah sebagai berikut :

BAB I

PENDAHULUAN

Bab ini membahas tentang latar belakang proyek dan kerja praktek,

tujuan dan manfaat kerja praktek, pola dan model kerja praktek,

mekanisme kegiatan kerja praktek, kedudukan praktikum dalam

proyek/kegiatan kerja praktek, metode kerja praktek, Metode

penyusunan laporan kerja praktek, lingkup dan jadwal kegiatan

kerja praktek, serta sistematika penulisan laporan.

BAB II

TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

Bab ini membahas tentang uraian umum mengenai sejarah

perusahaan, pemegang saham, bidang kerja, serta pengalaman

kerja perusahaan.

BAB III

LAPORAN KEGIATAN KP

Bab ini membahas tentang bagaimana alur proses memperoleh

proyek, organisasi atau susunan pelaksanaan kegiatan, dan

kegiatan-kegiatan kerja praktek yang telah dilakukan.


(18)

Menjelaskan tentang kesimpulan hasil laporan antara lain tentang

pembelajaran manajemen perencanaan, proses perencanaan, dan

hasil kerja praktek yang telah disusun secara keseluruhan maupun

berdasarkan pada pengamatan di lapangan. Selain itu, bab ini juga

berisi saran-saran yang diberikan oleh mahasiswa berkaitan

dengan kegiatan pelaksanaan selama proses Kerja Praktek

berlangsung yang mungkin saja bisa dijadikan masukan bagi

instansi tempat melakukan Kerja Praktek.


(19)

BAB II

TINJAUAN UMUM

PROYEK PEMBANGUNAN THE ROYAL APARTMENT

2.1 Latar Belakang Proyek

Proyek pembangunan Royal apartment merupakan proyek

pembangunan milik direktur utama Royal Apartment Dedi J. Sunarto. Proyek

Pembangunan Royal Apartment ini terletak di jln.Topaz Raya Kompleks Bisnis

Panakkukang mas,Makassar.Proyek ini ditangani oleh JO TRIDAYA JAYA –

ASINDO. PT Tri Daya Jaya mengambil alih dan melanjutkan pekerjaan

proyek pembangunan proyek Royal Apartemen Makassar setelah

pembangunannya terhenti sejak Januari 2011 lalu. PT Asindo Indah

Griyatama yang sebelumnya menjadi pengembang tunggal proyek apartemen

pertama di Makassar ini hanya akan menjadi mitra tidak bergerak selama

proses penyelesaian pembangunan 3 tower utama Royal

Apartemen.Kerjasama PT Asindo dan PT Tri Daya Jaya sebagai kontraktor

utama dalam proyek Royal Apartemen Makassar itu juga menggandeng PT.

Catur Bangun Mandiri (CBM). CBM merupakan salah satu konsultan properti

spesialis apartemen, hotel, dan bangunan bertingkat tinggi (high rise

building). Royal apartment terdiri dari tiga tower yaitu Tower A yang masih

tahap pengerjaan sementara tower B masih dalam finishing dan tower C

yang sudah bias di fungsikan .

2.2 Tinjauan Umum Proyek

Proyek adalah unit kecil dari aktifitas investasi dengan kegiatan

kegiatan yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan akhir yang tela

ditentukan. Metode pelaksanaan suatu proyek merupakan bagian yan

terpenting dalam maiiajemen konstruksi, karena hal mi merupakan sala satu

faktor yang menentukan keberhasilan proyek. Untuk menentuka keberhasilan

proyek harus didasari dengan ide yang berasal dar metoda serta latar

belakang yang telah disusun. Ide yang dimaksu mencakup 4 aspek penting,

antara lain:


(20)

Huhungan antara pemilik proyek dengan para pelaksana (koordinator)

Jenis-jenis dan dokumen kontrak.

Kriteria pemilihan kontraktor yang sebelumnya dilakukan proses pelelangan

(tender).

Pelaksanaan pemhangunan

Proses pembangunan suatu proyek meliputi proses desain sampai dengan

pelaksanaannya, adapun unsur-unsur yang terlibat didalamnya antara lain:

Pemberi tugas/pemilik (

owner

)

Perencana (

architect

)

Pelaksana (kontraktor/pemborong)

2.3 Data-data proyek

2.3.1 Data Umum Proyek

1.

Nama proyek

: The Royal Apartment

2.

Pemilik

: Dedi Junaidi Sunarto

3.

Pemberi tugas

: Jo Tridaya Jaya - Asindo

4.

Lokasi/Site

: jln. Topaz Raya Panakukkang, Makassar

5.

Konsultan Perencana

:

6.

Kontraktor Pelaksana

:

7.

Konsultan Pengawas

:

8.

Fungsi Bangunan

: - Tower A dan C sebagai Apartemen

- Tower B sebagai Condotel

9.

Mulai Pembangunan

: Mei 2012 - Sekarang

10.

Luas Lahan

: 1,5 Ha

11.

Luas Bangunan

:

12.

Jumlah Lantai

:

13.

Tinggi Bangunan

:


(21)

15.

2.3.2 Data Pelaksanaan Proyek

1. Surat IMB No.503/2135/IMB/KPAP/08, tanggal 31 Juli 2008

2. SURAT PENYERAHAN LAPANGAN No.006/Tek Adm-SPL/I/2012,

tanggal 16 Januari 2012

3. Kontrak Perjanjian Pemborong Pekerjaan Struktur

No.239/CMB-SD/RoyalMKS/XII/II tanggal 8 desember 2011

4. Kontrak Perjanjian Pemborong Pekrjaan Design & Built Mekanikal

Elektrikal No.02/WDP-JO/RoyalMKS /I/2012 tanggal 6 Januari 2012

5. Gambar For Construction Struktur

6. Gambar For Construction Mekanikal Elektrikal

7. Gambar Denah marketing tower A dan C

8. Schedule Pelaksanaan Pekerjaan Struktur dan ME

9. PERSETUJUAN MATERIAL

10.RISALAH RAPAT KOORDINASI PELAKSANAAN

11.SURAT-SURAT INSTRUKSI

12.MEMO-MEMO LAPANGAN

13.SURAT-SURAT IJIN PELAKSANAAN

14.GAMBAR KERJA/SHOP DRAWING

15.BERITA ACARA

16.KONTRAK KERJA DENGAN PARA MANDOR PEKERJAAN

ARSITEKTUR TOWER C

17.KONTRAK KERJA DENGAN PARA MANDOR PEKERJAAN

ARSITEKTUR TOWER A


(22)

18.SPK DENGAN PARA SUPPLIER

19.BAST I STRUKTUR TOWER A

20.AS BUILT DRAWING STRUKTUR TOWER A

21.VARIATION ORDER (VO) PEKERJAAN STRUKTUR TOWER A

22.GAMBAR DENAH UNIT APARTEMENT TOWER C

23.GAMBAR DENAH UNIT APARTEMENT TOWER A

2.3.3 Data output dan input pembangunan


(23)

Gambar 2

Layout proyek The Royal Apartement


(24)

Gambar 4

Informasi Tentang Desain dan Struktur pada Proyek The Royal

Apartement


(25)

Gambar 6

Informasi Gambaran Umum Proyek The Royal Apartement


(26)

Gambar 8

Interior Hunian Unit Type 45 Royal Apartement


(27)

Gambar 10

Interior Ruang Tamu Hunian Unit Type 90 Royal Apartement


(28)

Gambar 12

Informasi tentang Jaringan Sirkulasi Air Bersih pada Royal Apartement


(29)

Gambar 14

Informasi tentang Jaringan Sirkulasi Air Kotor pada Royal Apartement


(30)

Gambar 16

Informasi tentang Sistem Pembuangan Sampah pada Royal Apartement

Gambar 17

Informasi tentang Sistem Pengamanan Bahaya Kebakaran pada Royal

Apartement


(31)

2.4 Cara mendapatkan proyek

Terdapat beberapa macam cara untuk mendapatkan projek:

1.

Penunjukan

Biro mendapatkan kepercayaan dari pemberi tugas didasari suatu kredibilitas

suatu biro untuk melaksanakan perencanaan. Kredibilitas suatu biro

tergantung dari Iamanya biro tersebut berdiri dan terdaftar dalam suatu

lembaga yaitu INKINDI (Ikatan Nasional Konsultan Indonesia), yang terdailar

pada Departemen Pekerjaan Umum dan sudah mempunyai referensi dalam

bidang bangun membangun. Penunjukan ini dapat dengan cara:

a.

Dengan penunjukan langsung. Perencana ditunjuk langsung berdasarkan

kepercayaan penuh dari pemberi tugas kepada biro perencanaan,

biasanya untuk pembangunan milik sendiri (swasta).

b.

Penunjukan berdasarkan usulan teknis. Pemberi tugas menyusun Term of

Reference (TOR) dari projek kemudian mengirimkannya kepada

perencana yang dirasa mampu menangani projek yang bersangkutan.

TOR ini kemudian dipelajari oleh perencana-perencana tersebut untuk

kemudian dijadikan dasar dalam menyusun usulan teknis kepada pemberi

tugas. Hal-hal yang biasanya dimasukkan ke dalam usulan teknis oleh biro

perencana adalah:

1)

Personil perusahaan lengkap dengan Curriculum Vitae-nya

2)

Pengalaman-pengalaman dan keahlian yang pernah dilakukannya

3)

Usulan teknis perencanaan serta usulan biaya dari projek yang

bersangkutan.

Kemudian beberapa usulan teknis dan biaya tersebut dinilai dan

diseleksi, kemudian ditunjuk biro perencanaan yang memenuhi syarat.

Pemberi tugas kemudian dibantu konsultan untuk mengadakan penelitian dan

pengambilan keputusan.

2.

Mengajukan suatu usulan projek

Biro perencanaan mengadakan Feasibility Study (FS) mengenai suatu projek,

kemudian diajukan kepada calon pemberi tugas (pemerintah atau swasta) jika

ternyata calon pemberi tugas tersebut sctuju terhadap projck hasil FS yag


(32)

dilakukan oleh perencana yang bersangkutan, maka projek tersebut

dikembangkan pada tahap selanjutnya. Cara seperti ini memerlukan

keberanian dari biro untuk menanggung resiko biaya yang dikeluarkan untuk

FS jika ternyata proposal yang diajukan tidak disetujui oleh pemberi tugas.

3.

Sayembara

Tiap biro perencana berhak untuk berusaha semaksimal mungkin dalam

perencanaan untuk memenangkan sayembara. Pemenang akan ditunjuk

langsung untuk melaksanakan perencanaannya secara lengkap menjadi

dokumen.

4.

Swakelola

Sekumpulan engineer yang menjalankan sistem pelaksanaan proyek tanpa

membawa badan hukum sendiri karena menggunakan badan hukum pemilik

bangunan. Ini artinya sama dengan tim swakelola adalah staf proyek dari

owner bangunan. Tim swakelola berbeda dengan kontraktor yang membawa

badan hukum sendiri atau perusahaan sendiri.

5. Proyek Swakelola

The Royal Apartment merupakan proyek swakelola yang dibangun oleh Jo

Tridaya Jaya - Asindo. Dimana proyek ini pelaksanaan pekerjaan yang

direncanakan, dikerjakan dan diawasi sendiri Oleh perusahaan tersebut, Hal

ini tertuang dalam Keppres No. 80 Th. 2003 Tentang Pedoman Pelaksanaan

Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.

Lokasi proyek di jln Topaz Raya kompleks bisnis panakukkang, Makassar .

adapun kelebihan dan kekurangan proyek swakelola pada proyek ini yaitu

sebagai berikut:

Kelebihan Swakelola

Adapun kekurangan dari proyek swakelola sebagai berikut.

b.

Sistem perpajakan yang digunakan adalah KMS atau kegiatan

membangun sendiri sesuai dengan pasal 16C UU PPN No.18 tahun 2000

sehingga pembayaran dan pelaporan dilakukan tiap sebulan sekali sebesar

10% x 40% x biaya yang sudah dikeluarkan. Itu artinya PPN yang dikenakan

sebesar 4%.


(33)

c.

RAB bangunan menjadi lebih efisien karena nilai PPN sebesar 4%.

Berbeda dengan kontraktor sebesar 10%.

d.

Dari segi pelaksanaan proyek, sistem swakelola lebih banyak

menguntungkan untuk owner karena pembelanjaan dan pembayaran untuk

material semua dilakukan langsung oleh owner. Sehingga lebih transparan.

e.

Dari segi pelaksanaan proyek, owner bisa mengontrol langsung

progres dan pengeluaran langsung ke tim swakelola.

f.

Ditinjau dari tim swakelola yang melaksanakan proyek, tidak perlu

khawatir adanya kenaikan harga material atau pembengkakan biaya karena

tim swakelola memperoleh keuntungan proyek bukan berdasarkan margin

nilai kontrak melainkan dari

fee persen

kontrak biaya. Tim swakelola biasa

mendapatkan fee sebesar 5-7% dari total nilai kontrak biaya.

g.

Hubungan antara tim swakelola dengan owner bisa lebih dekat karena

tim swakelola dianggap sebagai staf owner langsung.

h.

RAB bangunan menjadi efisien karena tidak ada nilai tambahan margin

(keuntungan kontraktor).

i.

Ditinjau dari owner, owner akan mengetahui jumlah margin atau sisa

biaya dari proses pelaksanaan yang dilaporkan tiap sebulan sekali. Apabila

terdapat sisa biaya dari proses pelaksanaan akan dikembalikan kepada

owner.

Kekurangan Swakelola

Adapun kekurangan dari proyek swakelola sebagai berikut.

a.

Owner harus mengenal sekali track record dari tim

swakelola. Karena tim swakelola tersebut tidak mempunyai nama perusahaan

sendiri. Biasanya owner tidak akan memberikan proyek sebesar itu kepada

tim yang tidak dikenalnya.

b.

Dari segi tim swakelola, keuntungan yang

diperoleh dari tim swakelola tidak sebesar dengan kontraktor karena sistem

pengupahan dengan sistem fee persen sebesar 5-7%.

c.

Tim swakelola harus terdiri dari orang-orang yang

mempunyai kemampuan untuk multitasking karena staf-staf di proyek harus

merangkap-rangkap jobdesknya. Sebagai contoh, seorang cost control harus


(34)

merangkap menjadi logistik, admin teknik dan sebagainya. Sehingga hasil

pekerjaan tidak akan semaksimal dengan kontraktor.

d.

Spesifikasi material interior dan arsitek biasanya

akan berubah-ubah dan bahkan belum keluar desainnya padahal proses

pelaksanaan sudah mulai sehingga proses pelaksanaan menjadi

terbengkalai. Hal ini bisa menyebabkan progres lapangan menurun.

e.

Owner akan disibukkan dengan proses

pelaksanaan proyek seperti pembayaran ke supplier atau vendor-vendor

material.

Itulah kelebihan dan kekurangan dengan sistem swakelola pada

proyek gedung. Proyek dengan sistem swakelola ini biasa dilakukan pada

proyek bernilai kurang dari 60 Milyar.

2.5 Pemegang saham (organisasi perusahaan)

Pemegang saham pada The Royal Apartemen adalah owner itu sendiri

dikarenakan pemilik perusahaan itu sendiri yang memiliki proyek pada

bangunan tersebut. Pada proyek ini juga perusahaan tersebut yang akan

mengelola atau perusahaan tersebut yang memiliki saham pada hotel

tersebut apabila bangunan tersebut telah berjalan.

2.6 Bidang kerja

Bidang kerja pada perusahaan ini adalah pada proyek perencanaan,

pelaksanaan, dan pengawasan bangunan hotel. Baik itu penunjukan

langsung kepada perusahaan itu untuk melakukan pekerjaan konstruksi

bangunan hotel yang ingin dibangun oleh owner dan perusahaan tersebut

juga yang membuat hotel tersebut dan akan dikelola oleh perusahaan itu

sendiri.

2.7 Pihak-Pihak Yang Terlibat

1.

Pemberi tugas (Bouwheer)


(35)

Alamat

: jln Topaz Raya Panakukkang, Makassar

a.

Pengertian pemberi tugas (Bouwheer)

Pemberi tugas adalah orang atau badan yang memberi pekerjaan bangunan

dan membayar biaya pekerjaan bangunan. Pemberi tugas dapat berupa

perseorangan, badan, instansi atau lembaga baik pemerintah maupun

swasta.

b.

Kedudukan pemberi tugas

1)

Secara organisasi berada di atas direksi atau

konsultan pengawas, atau dibilang pemilik proyek atau bangunan

bersangkutan.

2)

Secara teknis mengikuti direksi

c.

Tugas, tanggung jawab dan wewenang pemberi tugas

1)

Membayar sejumlah biaya yang diperlukan untuk

terwujudnya pekerjaan pembangunan

2)

Mengambil keputusan terakhir tentang penunjukan

kontraktor

3)

Menandatangani semua surat perintah kerja dan

surat perjanjian dengan tim pelaksana

4)

Mengesahkan semua dokumen pembayaran kepada

tim pelaksana

5)

Menyiapkan lokasi lengkap dengan surat-surat dari

pihak yang terlibat dalam pengelolaan proyek

6)

Mengusahakan segala kebutuhan administrasi dan

penyelesaiannya untuk pelaksanaan pekerjaan tersebut.

7)

Menyetujui atau menolak pekerjaan tambah atau

pekerjaan kurang

8)

Menilai, menerima, atau menolak hasil pekerjaan

yang diserahkan oleh pihak tim pelaksana.

2.

Tugas-tugas tim pada proyek The


(36)

a.

Project manager (pemimpin

proyek)

Project manager adalah seseorang yang ditunjuk oleh pemberi tugas

untuk sehari-harinya mewakili pemberi tugas agar pelaksanaan pekerjaan

berjalan dengan baik dan sesuai rencana.

Namun pada proyek ini project manager memiliki tugas ganda dimana

project manager juga bertugas sebagai arsitek dan konsultan perencana

pada proyek tersebut.

b. Keuangan

Pada proyek ini juga memiliki staf atau perseorangan yang diberi tugas

dan juga dipercaya untuk mengatasi keuangan proyek, dimana bagian

keuangan ini bertugas untuk menyampaikan dan berkoordinasi dengan

pihak bank yang bersangkutan yang memberikan pinjaman kredit ke

owner pemilik proyek.

c. Site manager

Site manager adalah orang atau seseorang yang dipilih dengan

kemampuan tertentu untuk memimpin orang-orang dalam proyek yang

berbagai “karakteristik”, latar belakang budaya, dengan tujuan tertentu.

Site manager pada proyek ini diberikan beban atau tugas yang sangat

berat dalam pelaksanaan proyek dimana site manager juga bertugas

untuk

1) Menjadwalkan proyek

2) Mengimplementasikan rencana proyek

3) Mengontrol kerja sampai selesai

4) Membina hubungan kooperatif

5) Melakukan inovasi

6) Memperkirakan durasi tugas

7) Menentukan keterganungan antartugas

8) Mengintegrasikan sumber daya sesuai dengan posisi dan jadwal yang

dibuat dalam perencanaan

9) Mengarahkan usaha tim

10)Memonitor dan mengontrol perkembangan.

d. Mekanikal elektrikal/plumbing

Mekanikal elektrikal/plumbing adalah orang atau seseorang dan memiliki

tim yang bertugas dalam pelaksanaan kebutuhan mekanikal

elektrikal/plumbing pada proyek tersebut baik itu kelistrikan pipa-pipa

proyek dan lain-lain yang berhubungan dengan mekanikal

elektrikal/plumbing. Dan juga harus saling berkoordinasi dengan site

manager agar pekerjaan dilapangan tidak terjadi kendala-kendala tertentu.


(37)

Rincian tugasnya adalah mampu melaksanakan penugasan sebagai

pelaksana lapangan pekerjaan mekanical dan elektrikal bangunan gedung

bertingkat tinggi yang meliputi pekerjaan instalasi plambing, pemanas,

ventilasi dan pengkondisian udara (HVAC), pemadam Kebakaran (APR,

Sprinkler, alat pengendali asap, Deteksi dan alarm kebakaran).

Transportasi vertikal dalam gedung (elevator, Escalator, Dump Waiter,

Pengolah air bersih, pengolah limbah (cair, padat) dan instalasi listrik

tenaga dan penerangan, penangkal petir, telepon dan PABX, pembangkit

listrik cadangan tata surya, CCTV/MATV, komputer, building Automation

System (BAS).

e. Logistic

Logistic adalah orang atau seseorang yang diberi tugas untuk

mendatangkan, penyimpanan, dan penyaluran material atau alat proyek

kebagian pelaksanaan lapangan. Mengingat kehadiran material meripakan

suatu hal yang penting agar pelaksanaan setiap item pekerjaan dapat

berjaan sesuai waktu yang telah dijadwalkan maka peran logistic proyek

pembangunan merupakan kunci ketepatan waktu pelaksanaan proyek.

Terlalu cepat mendatangkan bahan ke area proyek disatu sisi dapat

memberikan keuntungan untuk menghindari kenaikan harga diwaktu yang

akan datang namun terjadi penambahan biaya penyimpanan material

serta resiko kerusakan pada material yang tidak tahan, terlambat

mendatangkan material bangunan busa jadi terjadi oenundaan pekerjaan

dilapangan akibat adanya beberapa faktor yang menghambat pekerjaan,

sehingga terjadi kemunduran waktu pelaksanaan oleh karena itu

dibutuhkan kecakapan dan profesionalitas dalam menjalankan tugas

logistic pada proyek ini.

2.8 Tahap-tahapan pelaksanaan proyek

1. Owner atau pemilik perusahaan itu sendiri beserta konsultan perencana

mengsurvey lokasi pada lokasi yang ingin dibanguni sebuah hotel atau

proyek.

2. Lokasi tersebut berdasarkan usulan dari bank yang ingin diajukan kredit

peminjaman modal untuk pembangunan proyek.


(38)

3. Konsultan perencana membuat desain, mambuat RAB, dan time schedule

bangunan proyek yang akan dilaksanakan.

4. RAB dan time schedule bangunan proyek akan diberikan ke bank sebagai

bukti berkas untuk mengajukan kredit dibank.

5. Setelah bank memberikan kredit ke owner, proyekpun dimulai

berdasarkan time schedule yang ada.

6. Konsultan perencana juga bertugas sebagai project manajer

pembangunan proyek tersebut.

7. Konsultan perencana bertugas melakukan pengawasan berkala, meliputi

monitoring penyesuaian gambar perencanaan dengan teknis

pelaksanaan, memberikan penjelasan terhadap persoalan yang timbul

selama masa konstruksi, dan memberikan rekomendasi tentang

penggunaan dari bahan-bahan.

8. Konsultan perencana juga harus bekordinasi dengan konsultan pengawas

pada saat proses pelaksanaan proyek.

9. Konsultan pengawas pada proyek ini juga berperan sebagai site manajer,

yang bertugas menyusun program pengendalian pekerjaan/pelaksanaan

pembangunan proyelk.

10.Konsultan pengawas juga bertugas mengelola proyek dalam membuat

laporan-laporan rutin dan berkala yang akan diserahkan kepada pemilik

proyek atau owner.

11.Owner juga dapat berkonsultasi dengan konsultan perencanaan perihal

bangunan yang dimilikinya, dengan mendengarkan saran-saran dari

konsultan perencanaan.

12.Pihak bank juga berhak meninjau proyek selama proyek berlangsung

berdasarkan time schedule yang diserahkan ke pihak bank oleh konsultan

perencana.

13.Owner juga berhak meninjau proyek yang dimilikinya, sampai mana

progres atau sejauh mana proyek berlangsung.

14.Owner juga menuntut proyek cepat selesai, dikarenakan owner disini yang

memiliki keuntungan lebih.

15.Semakin cepat proyek, atau lebih cepat dari time schedule yang ada maka

semakin banyak pula keuntungan yang didapatkan oleh owner.

16.Pada saat proyek selesai, pemilik perusahaan sekaligus pemilik proyek

yang akan mengelola bangunan tersebut apabila proyek tersebut sudah

selesai.


(39)

2.9 Struktur Organisasi Proyek dan Hubungan Kerja antara Pihak-Pihak yang

Terlibat

Struktur Organisasi Proyek, yaitu:

Gambar 18

Struktur Organisasi Proyek The Royal Apartement

Gambar 19

Struktur Organisasi Perusahaan

BAB III

TEKNIS PELAKSANAAN


(40)

3.1 Sistem Bimbingan Terhadap Praktikan

a. Pengenalan

Hal ini dilakukan agar praktikan tahu betul akan kondisi tempat kerja

praktik dan kondisi proyek yang sedang dikerjakan, termasuk didalamnya :

pengenalan dengan staf kantor, karyawan dan karyawati yang bekerja pada

JO Tridaya Jaya- Asindo, dan pengenalan akan proyek yang sedang

dikerjakan.

b. Pengarahan

Sebelum melakukan suatu kegiatan yang berhubungan dengan

perencanaan, praktikan diberikan pengarahan terlebih dahulu dari koordinator

divisi perencanaan.

c. Pembagian tugas

Pembagian tugas oleh koordinator dilakukan sesuai dengan

kemampuan praktikan. Namun dalam hal ini pihak konsultan tempat

melaksanakan praktik banyak memberikan ilmu akan kenyataan dalam suatu

proyek di lapangan. Praktikan dibimbing dalam membuat

gambar-gambar 3D dari proyekan.

3.2 Tahapan Kegiatan Kerja Praktek

Pelaksanaan sebuah proyek/kegiatan disesuaikan antara kemampuan

pratikan dengan apa yang telah ditetapkan dan ingin dicapai (tujuan dan

sasaran) oleh Instansi atau Perusahaan tempat Kerja Praktek.

Tahap ini akan dievaluasi kembali oleh pimpinan proyek ataupun

kordinator lapangan sesuai dengan visi dan misi dari pekerjaan/proyek

tersebut. Jika terdapat kekurangan ataupun ketidakcocokan, maka

mahasiswa Kerja Praktek (KP) dan semua tim berkewajiban melakukan revisi

sesuai petunjuk pimpinan instansi penyedia proyek/kegiatan.

3.3 Kegiatan Kerja Lapangan


(41)

1. Orientasi Proyek Pembangunan Royal Apartement Tower A dan C

2. Defeclist per Unit setiap Lantai di Tower A

3. Perancangan Taman

4. Perancangan Ruang Bilas

5. Menghitung PK kebutuhan AC tiap ruang dan unit

6. Menghitung kebutuhan Air Bersih Tiap Unit, Tiap Lantai dan Tiap Tower

7. Mempelajari Sumber Air Bersih yang di olah langsung oleh Kontraktor dan

akan di gunakan Royal Apartemen

8. Mempelajari R.O (Reverse Osmosis) teknologi pengolahan air yang di

gunakan untuk mengfiltrasi air kotor menjadi air bersih yang layak di

konsumsi.

9. Mempelajari system kerja lift yang di gunakan Royal Apartemen

10.Mempelajari cara mendapatkan izin pembangunan Apartemen

11.Mempelajari masalah-masalah yang terjadi pada kesalahan mendesain

bangunan

12.Mempelajari cara mengurus berkas jual-beli pada unit Apartemen

DOKUMENTASI


(42)

Gambar 21

Gambar Perspektif 1


(43)

(44)

Gambar 24

Desain Canopy Tampak Atas


(45)

Gambar 26

Renovasi Unit type 45


(46)

Gambar 28

Mendengarkan Penjelasan bagian-bagian yang ada di Rooftop


(47)

3.4 Manfaat yang Diperoleh Selama Proses Kerja Praktek Profesi

Adapun Manfaat yang diperoleh mahasiswa selama melakukan kerja

praktek di proyek pembangunan The Royal Apartment yaitu :

a. Dapat memperoleh gambaran dunia kerja yang nantinya berguna bagi

mahasiswa yang bersangkutan apabila telah menyelesaikan

perkuliahannya, sehingga dapat menyesuaikan diri dengan dunia kerja.

b. Dapat mengaplikasikan ilmu dan keterampilan yang telah diperoleh pada

masa kuliah dan sekalian menambah wawasan dan pengalaman.

c. Dapat mengetahui perbandingan antara teori dan ilmu yang diperoleh

selama perkuliahan dengan praktek di lapangan.

d. Meningkatkan kedisiplinan dan tanggung jawab dalam kerja.

e. Mengenal dan mengetahui secara langsung tentang instansi sebagai salah

satu penerapan disiplin dan pengembangan karier.

f. Mengetahui secara langsung pengaplikasian dari teori yang diperoleh dari

bangku kuliah.

g. Meningkatkan hubungan kerjasama antara perguruan tinggi dengan

instansi

h. Memperoleh wawasan tentang dunia kerja yang diperoleh di lapangan.

i. Lebih dapat memahami konsep-konsep non-akademis di dunia kerja.


(48)

BAB IV

PENUTUP

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Praktek Kerja lapangan di JO TRIDAYA JAYA - ASINDO pada proyek

THE ROYAL APARTEMENT telah begitu banyak memberikan pengetahuan

dan pengalaman yang sangat berharga yang tidak didapatkan di bangku

kuliah, sehingga memperluas pengetahuan penulis khususnya dalam bidang

Mechanical Electrical (M.E). Namun dalam jangka waktu yang singkat,

belumlah cukup untuk mempelajari seluruh pelaksanaan proyek secara

lengkap. Meskipun demikian, praktikan telah memperoleh pengalaman yang

cukup bermanfaat dalam hal pelaksanaan proyek, untuk bekal di kemudian

hari dalam memasuki dunia kerja. Berdasarkan pengamatan praktikan selama

melakukan Kerja Praktek, penulis mendapatkan beberapa kesimpulan yaitu

sebagai berikut :

1. Bahwa dalam proses pekerjaan pada suatu proyek dilapangan sangatlah

diperlukan adanya suatu koordinasi yang baik antara pemilik, konsultan serta

kontraktor didalamnya agar tercapai hasil maksimal dan tujuan yang telah

ditetapkan.

2. Selama pekerjaan pembangunan, maka mutlak diperlukannya suatu

pengawasan serta controlling baik itu oleh pihak pemilik, konsultan maupun

dari kontraktor itu sendiri agar tidak terjadi penyimpangan-penyimpangan

ataupun kendala lainnya didalam proyek sehingga kegiatan didalam proyek

tersebut dapat berjalan sebagaimana mestinya.

3. Perlu adanya peninjauan akan rencana kerja secara rutin dalam setiap

pekerjaan. Karena ketepatan waktu didalam pelaksanaan memegang

peranan penting, karena setiap terjadinya keterlambatan pada suatu

pekerjaan akan mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan berikutnya.

4. Pelaksanaan pekerjaan proyek direncanakan dengan matang sebelumnya,

yang kemudian dituangkan kedalam rencana kerja harian. Untuk mengetahui

hasil dari pekerjaan dibutuhkan laporan pekerjaan, selain itu laporan


(49)

pekerjaan berguna untuk mengetahui tingkat kesulitan atau penghambat

dalam pekerjaan tersebut yang nantinya akan dicari jalan keluarnya secara

bersama-sama.

5. Pengawasan akan mutu bahan yang digunakan serta hasil pekerjaan yang

baik akan memberikan suatu prestasi tersendiri kepada pihak kontraktor

selaku pelaksana dari pekerjaan tersebut didalam pekerjaan kedepannya.

6. Pelaksanaan proses tender untuk proyek ini dilakukan dengan penunjukkan

langsung dari pihak owner.

7. Dalam pengendalian proyek, hal-hal yang seharusnya perlu dilakukan

adalah :

a. Dalam pengendalian biaya di proyek ini dilakukan pengoptimalan

pengeluaran, salah satu caranya yaitu dengan mengefisiensikan

semua alat dan tenaga kerja yang ada, agar tidak ada biaya tambahan

akibat kesalahan kontraktor.

b. Untuk pengendalian waktu, sarana yang digunakan diantaranya adalah

master time schedule dan Kurva S, serta rapat harian antara

pengawas dari owner dengan kontraktor.

c. Dalam pelaksanaannya, pengawasan mutu telah diterapkan dengan

baik dalam proyek ini, dimana apabila terjadi kelalaian atau kegagalan

maka kontraktor segera memperbaiki bahkan membongkar bila terjadi

kesalahan fatal. Pelaksanaan pekerjaan proyek setiap harinya diawasi

oleh Quality Control (QC).

4.2 Saran

Beberapa saran dari praktikan setelah mengikuti Kerja Praktek pada proyek

The Royal Apartement:

1. Keselamatan kerja pada pelaksanaan pekerjaan dilapangan lebih

diperhatikan serta perlu adanya tindakan tegas dalam hal tersebut agar

keselamatan pihak-pihak yang terlibat langsung dalam proyek lebih terjamin,

baik itu mengenai kelengkapan peralatan K3 yang harus dipakai pada saat

bekerja ataupun ketentuan-ketentuan umum lainnya.


(50)

2. Perlu adanya pengawasan yang ketat terhadap para pekerja dalam

memaksimalkan penggunaan waktu kerja, sehingga tidak terjadi

penyimpangan - penyimpangan terhadap pekerjaannya yang berdampak

terhadap waktu, bahan, dan biaya pelaksanaan.

3. Pentingnya dilakukan pemeliharaan serta penyimpanan alat dan barang

dengan baik, hal ini perlu dilakukan agar peralatan tersebut dapat digunakan

secara maksimal dan akan memperlancar dari pelaksanaan pekerjaan

diproyek.

4. Terjadinya hubungan kerja, sistem komunikasi dan koordinasi yang baik antar

pihak yang terkait, sehingga hasil pekerjaan sesuai dengan standar mutu

yang ditetapkan dan tidak mengalami keterlambatan.

5. Kebersihan alat - alat yang dipakai, material, dan juga lokasi proyek

hendaknya perlu diperhatikan, sehingga pelaksanaan proyek dapat berjalan

lancar, dan juga kesehatan para pekerja dapat lebih terjamin.

6. Adanya keterbukaan didalam memberikan kesempatan kepada mahasiswa

untuk melakukan Kerja Praktek serta bimbingan dari pihak terkait dalam

memberikan ilmu - ilmu kepada mahasiswa.


(1)

Gambar 26 Renovasi Unit type 45


(2)

Gambar 28 Mendengarkan Penjelasan bagian-bagian yang ada di Rooftop


(3)

3.4 Manfaat yang Diperoleh Selama Proses Kerja Praktek Profesi

Adapun Manfaat yang diperoleh mahasiswa selama melakukan kerja praktek di proyek pembangunan The Royal Apartment yaitu :

a. Dapat memperoleh gambaran dunia kerja yang nantinya berguna bagi mahasiswa yang bersangkutan apabila telah menyelesaikan perkuliahannya, sehingga dapat menyesuaikan diri dengan dunia kerja. b. Dapat mengaplikasikan ilmu dan keterampilan yang telah diperoleh pada

masa kuliah dan sekalian menambah wawasan dan pengalaman.

c. Dapat mengetahui perbandingan antara teori dan ilmu yang diperoleh selama perkuliahan dengan praktek di lapangan.

d. Meningkatkan kedisiplinan dan tanggung jawab dalam kerja.

e. Mengenal dan mengetahui secara langsung tentang instansi sebagai salah satu penerapan disiplin dan pengembangan karier.

f. Mengetahui secara langsung pengaplikasian dari teori yang diperoleh dari bangku kuliah.

g. Meningkatkan hubungan kerjasama antara perguruan tinggi dengan instansi

h. Memperoleh wawasan tentang dunia kerja yang diperoleh di lapangan. i. Lebih dapat memahami konsep-konsep non-akademis di dunia kerja.


(4)

BAB IV PENUTUP

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Praktek Kerja lapangan di JO TRIDAYA JAYA - ASINDO pada proyek THE ROYAL APARTEMENT telah begitu banyak memberikan pengetahuan dan pengalaman yang sangat berharga yang tidak didapatkan di bangku kuliah, sehingga memperluas pengetahuan penulis khususnya dalam bidang Mechanical Electrical (M.E). Namun dalam jangka waktu yang singkat, belumlah cukup untuk mempelajari seluruh pelaksanaan proyek secara lengkap. Meskipun demikian, praktikan telah memperoleh pengalaman yang cukup bermanfaat dalam hal pelaksanaan proyek, untuk bekal di kemudian hari dalam memasuki dunia kerja. Berdasarkan pengamatan praktikan selama melakukan Kerja Praktek, penulis mendapatkan beberapa kesimpulan yaitu sebagai berikut :

1. Bahwa dalam proses pekerjaan pada suatu proyek dilapangan sangatlah diperlukan adanya suatu koordinasi yang baik antara pemilik, konsultan serta kontraktor didalamnya agar tercapai hasil maksimal dan tujuan yang telah ditetapkan.

2. Selama pekerjaan pembangunan, maka mutlak diperlukannya suatu pengawasan serta controlling baik itu oleh pihak pemilik, konsultan maupun dari kontraktor itu sendiri agar tidak terjadi penyimpangan-penyimpangan ataupun kendala lainnya didalam proyek sehingga kegiatan didalam proyek tersebut dapat berjalan sebagaimana mestinya.

3. Perlu adanya peninjauan akan rencana kerja secara rutin dalam setiap pekerjaan. Karena ketepatan waktu didalam pelaksanaan memegang peranan penting, karena setiap terjadinya keterlambatan pada suatu pekerjaan akan mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan berikutnya.

4. Pelaksanaan pekerjaan proyek direncanakan dengan matang sebelumnya, yang kemudian dituangkan kedalam rencana kerja harian. Untuk mengetahui hasil dari pekerjaan dibutuhkan laporan pekerjaan, selain itu laporan


(5)

pekerjaan berguna untuk mengetahui tingkat kesulitan atau penghambat dalam pekerjaan tersebut yang nantinya akan dicari jalan keluarnya secara bersama-sama.

5. Pengawasan akan mutu bahan yang digunakan serta hasil pekerjaan yang baik akan memberikan suatu prestasi tersendiri kepada pihak kontraktor selaku pelaksana dari pekerjaan tersebut didalam pekerjaan kedepannya. 6. Pelaksanaan proses tender untuk proyek ini dilakukan dengan penunjukkan

langsung dari pihak owner.

7. Dalam pengendalian proyek, hal-hal yang seharusnya perlu dilakukan adalah :

a. Dalam pengendalian biaya di proyek ini dilakukan pengoptimalan pengeluaran, salah satu caranya yaitu dengan mengefisiensikan semua alat dan tenaga kerja yang ada, agar tidak ada biaya tambahan akibat kesalahan kontraktor.

b. Untuk pengendalian waktu, sarana yang digunakan diantaranya adalah master time schedule dan Kurva S, serta rapat harian antara pengawas dari owner dengan kontraktor.

c. Dalam pelaksanaannya, pengawasan mutu telah diterapkan dengan baik dalam proyek ini, dimana apabila terjadi kelalaian atau kegagalan maka kontraktor segera memperbaiki bahkan membongkar bila terjadi kesalahan fatal. Pelaksanaan pekerjaan proyek setiap harinya diawasi oleh Quality Control (QC).

4.2 Saran

Beberapa saran dari praktikan setelah mengikuti Kerja Praktek pada proyek The Royal Apartement:

1. Keselamatan kerja pada pelaksanaan pekerjaan dilapangan lebih diperhatikan serta perlu adanya tindakan tegas dalam hal tersebut agar keselamatan pihak-pihak yang terlibat langsung dalam proyek lebih terjamin, baik itu mengenai kelengkapan peralatan K3 yang harus dipakai pada saat bekerja ataupun ketentuan-ketentuan umum lainnya.


(6)

2. Perlu adanya pengawasan yang ketat terhadap para pekerja dalam memaksimalkan penggunaan waktu kerja, sehingga tidak terjadi penyimpangan - penyimpangan terhadap pekerjaannya yang berdampak terhadap waktu, bahan, dan biaya pelaksanaan.

3. Pentingnya dilakukan pemeliharaan serta penyimpanan alat dan barang dengan baik, hal ini perlu dilakukan agar peralatan tersebut dapat digunakan secara maksimal dan akan memperlancar dari pelaksanaan pekerjaan diproyek.

4. Terjadinya hubungan kerja, sistem komunikasi dan koordinasi yang baik antar pihak yang terkait, sehingga hasil pekerjaan sesuai dengan standar mutu yang ditetapkan dan tidak mengalami keterlambatan.

5. Kebersihan alat - alat yang dipakai, material, dan juga lokasi proyek hendaknya perlu diperhatikan, sehingga pelaksanaan proyek dapat berjalan lancar, dan juga kesehatan para pekerja dapat lebih terjamin.

6. Adanya keterbukaan didalam memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk melakukan Kerja Praktek serta bimbingan dari pihak terkait dalam memberikan ilmu - ilmu kepada mahasiswa.