Data Pelaksanaan Proyek Data output dan input pembangunan

18.SPK DENGAN PARA SUPPLIER 19.BAST I STRUKTUR TOWER A 20.AS BUILT DRAWING STRUKTUR TOWER A 21.VARIATION ORDER VO PEKERJAAN STRUKTUR TOWER A 22.GAMBAR DENAH UNIT APARTEMENT TOWER C 23.GAMBAR DENAH UNIT APARTEMENT TOWER A

2.3.3 Data output dan input pembangunan

Gambar 1 Tampak Luar Bangunan Tower A dan C Royal Apartement Gambar 2 Layout proyek The Royal Apartement Gambar 3 Informasi Tentang Bangunan dan Fasilitas Gambar 4 Informasi Tentang Desain dan Struktur pada Proyek The Royal Apartement Gambar 5 Informasi tentang Perizinan yang di miliki Royal Apartement Gambar 6 Informasi Gambaran Umum Proyek The Royal Apartement Gambar 7 Denah Unit Type 45 Royal Apartemen Gambar 8 Interior Hunian Unit Type 45 Royal Apartement Gambar 9 Denah Unit Type 90 Royal Apartement Gambar 10 Interior Ruang Tamu Hunian Unit Type 90 Royal Apartement Gambar 11 Interior Ruangan Hunian Unit Type 90 Royal Apartement Gambar 12 Informasi tentang Jaringan Sirkulasi Air Bersih pada Royal Apartement Gambar 13 Informasi tentang Jaringan Penagkal Petir pada Royal Apartement Gambar 14 Informasi tentang Jaringan Sirkulasi Air Kotor pada Royal Apartement Gambar 15 Informasi tentang Sistem Transportasi Vertikal pada Royal Apartement Gambar 16 Informasi tentang Sistem Pembuangan Sampah pada Royal Apartement Gambar 17 Informasi tentang Sistem Pengamanan Bahaya Kebakaran pada Royal Apartement

2.4 Cara mendapatkan proyek

Terdapat beberapa macam cara untuk mendapatkan projek:

1. Penunjukan

Biro mendapatkan kepercayaan dari pemberi tugas didasari suatu kredibilitas suatu biro untuk melaksanakan perencanaan. Kredibilitas suatu biro tergantung dari Iamanya biro tersebut berdiri dan terdaftar dalam suatu lembaga yaitu INKINDI Ikatan Nasional Konsultan Indonesia, yang terdailar pada Departemen Pekerjaan Umum dan sudah mempunyai referensi dalam bidang bangun membangun. Penunjukan ini dapat dengan cara: a. Dengan penunjukan langsung. Perencana ditunjuk langsung berdasarkan kepercayaan penuh dari pemberi tugas kepada biro perencanaan, biasanya untuk pembangunan milik sendiri swasta. b. Penunjukan berdasarkan usulan teknis. Pemberi tugas menyusun Term of Reference TOR dari projek kemudian mengirimkannya kepada perencana yang dirasa mampu menangani projek yang bersangkutan. TOR ini kemudian dipelajari oleh perencana-perencana tersebut untuk kemudian dijadikan dasar dalam menyusun usulan teknis kepada pemberi tugas. Hal-hal yang biasanya dimasukkan ke dalam usulan teknis oleh biro perencana adalah: 1 Personil perusahaan lengkap dengan Curriculum Vitae-nya 2 Pengalaman-pengalaman dan keahlian yang pernah dilakukannya 3 Usulan teknis perencanaan serta usulan biaya dari projek yang bersangkutan. Kemudian beberapa usulan teknis dan biaya tersebut dinilai dan diseleksi, kemudian ditunjuk biro perencanaan yang memenuhi syarat. Pemberi tugas kemudian dibantu konsultan untuk mengadakan penelitian dan pengambilan keputusan.

2. Mengajukan suatu usulan projek

Biro perencanaan mengadakan Feasibility Study FS mengenai suatu projek, kemudian diajukan kepada calon pemberi tugas pemerintah atau swasta jika ternyata calon pemberi tugas tersebut sctuju terhadap projck hasil FS yag dilakukan oleh perencana yang bersangkutan, maka projek tersebut dikembangkan pada tahap selanjutnya. Cara seperti ini memerlukan keberanian dari biro untuk menanggung resiko biaya yang dikeluarkan untuk FS jika ternyata proposal yang diajukan tidak disetujui oleh pemberi tugas.

3. Sayembara

Tiap biro perencana berhak untuk berusaha semaksimal mungkin dalam perencanaan untuk memenangkan sayembara. Pemenang akan ditunjuk langsung untuk melaksanakan perencanaannya secara lengkap menjadi dokumen.

4. Swakelola

Sekumpulan engineer yang menjalankan sistem pelaksanaan proyek tanpa membawa badan hukum sendiri karena menggunakan badan hukum pemilik bangunan. Ini artinya sama dengan tim swakelola adalah staf proyek dari owner bangunan. Tim swakelola berbeda dengan kontraktor yang membawa badan hukum sendiri atau perusahaan sendiri.

5. Proyek Swakelola

The Royal Apartment merupakan proyek swakelola yang dibangun oleh Jo Tridaya Jaya - Asindo. Dimana proyek ini pelaksanaan pekerjaan yang direncanakan, dikerjakan dan diawasi sendiri Oleh perusahaan tersebut, Hal ini tertuang dalam Keppres No. 80 Th. 2003 Tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan BarangJasa Pemerintah. Lokasi proyek di jln Topaz Raya kompleks bisnis panakukkang, Makassar . adapun kelebihan dan kekurangan proyek swakelola pada proyek ini yaitu sebagai berikut: Kelebihan Swakelola Adapun kekurangan dari proyek swakelola sebagai berikut. b. Sistem perpajakan yang digunakan adalah KMS atau kegiatan membangun sendiri sesuai dengan pasal 16C UU PPN No.18 tahun 2000 sehingga pembayaran dan pelaporan dilakukan tiap sebulan sekali sebesar 10 x 40 x biaya yang sudah dikeluarkan. Itu artinya PPN yang dikenakan sebesar 4.