39 dapat diketahui atau diungkap tentang identifikasi bahaya dan upaya
penanganannya pada praktek membatik untuk penerapan keselamatan dan kesehatan kerja di SMK Negeri 2 Sewon. Dengan demikian dapat dilakukan
pengendalian resiko bahaya kerja sehingga keselamatan dan kesehatan kerja siswa terjamin, produktivitas kerja meningkat dan prestasi belajar siswa dalam
praktik membatikpun juga meningkat. Penelitian yang dilakukan oleh Petronella Korompis dengan judul Pengaruh
Sanitasi dan Higiene Lingkungan Sekolah terhadap Motivasi Belajar Siswa SMP Pangudi Luhur Timoho Kecamatan Umbulharjo Yogyakarta. Penelitian ini
mempunyai satu variabel dan mempunyai tujuan penelitian mengetahui gambaran sanitasi dan higiene lingkungan sekolah, gambaran motivasi belajar,
dan pengaruh sanitasi higiene lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar. Pelaksanaan dilakukan pada semua siswa SMP Pangudi Luhur Timoho
Kecamatan Umbulharjo tahun ajaran 20112012. Penelitian ini termasuk penelitian ex post facto dengan teknik pengumpulan sampel menggunakan teknik
Cluster Random Sampling. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif dan analisis korelasional yang didahului dengan uji persyaratan
analisis, yaitu uji normalitas menggunakan Chi Kuadrat dan uji linieritas menggunakan uji F. Kesimpulannya adalah ada pengaruh sanitasi dan higiene
lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar siswa Pangudi Luhur Timoho Kecamatan Umbulharjo tahun ajaran 20112012.
C. Kerangka Pikir
Sanitasi lingkungan dan higiene perorangan menjadi salah satu kebutuhan dasar manusia yang penting dalam pengolahan makanan, bukan lagi hanya
40 untuk mengatasi rasa lapar. Kini konsumen makin memilih dalam mengkonsumsi
makanannya, seperti kandungan gizinya atau penampilan yang menarik dari makanan tersebut.
Pengetahuan dan sikap siswa merupakan dua sisi untuk mencapai tujuan tertentu setelah melalui proses pengamatan, penilaian dan pengambilan
keputusan, sebagian pengetahuan dan sikap manusia dibentuk, diperoleh dan dipelajari melalui proses belajar. Sikap menjadi tolak ukur utama dari seseorang,
seseorang bisa dikatakan memilki profesionalisme yang cakap bisa terlihat dari sikapnya. Aspek penilaian sikap menjadi aspek yang penting mengacu pada
kurikulum pendidikan terbaru yaitu kurikulum 2013, kini penilaian tidak hanya dari segi pengetahuannya saja, melainkan sikap menjadi pertimbangan tersendiri
dalam penentuan hasil belajar siswa. Proses belajar mengajar akan berjalan lancar kalau ditunjang dengan lingkungan yang bersih. Salah satu yang dapat
mewujudkan hidup sehat adalah adanya lingkungan yang sehat dan bersih. Selain lingkungan tempat tinggal, lingkungan yang perlu mendapat perhatian
yaitu lingkungan laboratorium karena lingkungan laboratorium merupakan tempat pengasah keterampilan pertama bagi siswa.
Sanitasi dan higiene pada saat praktek di laboratorium SMK Negeri 6 Yogyakarta khususnya Training Kitchen 1 dan Pastry Bakery sikap siswa kelas X
semester 1 terhadap penerapan sanitasi dan higiene berdasarkan pengamatan di lokasi praktik belum berjalan dengan baik, hal ini terlihat pada saat siswa praktek
sebagian besar siswa yang masih sering mengabaikan sanitasi dan higiene selain itu di silabus praktek unsur-unsur sanitasi dan higiene belum diterapkan
dengan maksimal, karena siswa sudah mendapatkan pengetahuan sanitasi dan higiene pada pelajaran sanitasi dan higiene, sehingga siswa dianggap sudah
41 bisa bekerja dengan baik sesuai dengan pengetahuan yang dimiliki, padahal
penerapan sanitasi dan higiene di sekolah masih belum sesuai harapan, karena ketidakpedulian akan kebersihan masih sering terjadi di Laboratorium SMK
Negeri 6 Yogyakarta. Berdasarkan permasalahan di atas, perlu dilakukan identifikasi pentingnya
hubungan pengetahuan sanitasi dan higiene dengan sikap siswa kelas X SMK Negeri 6 Yogyakarta di Laboratorium Boga. Untuk memperjelas kerangka berpikir
diatas, berikut paradigma penelitian:
Gambar 1. Paradigma Penelitian
D. Hipotesis Penelitian