Keterbatasan Penelitian Pembahasan Hasil Penelitian

75 lusuh, pada saat bekerja 30 siswa tidak menyentuhmengorek hidung; telinga atau menyeka keringat dengan tangan langsung, 30 siswa menunjukkan kepedulian terhadap pengolahan makanan yang baik, terlihat 3 siswa yang sedang menderita pilek atau batuk menggunakan masker saat bekerja. Kebersihan peralatan ditunjukkan dengan 30 siswa selalu memperhatikan kebersihan peralatan masak dan alat hidang sebelum peralatan itu digunakan, 30 siswa selalu memastikan peralatan masak atau alat hidang yang diambil dari tempat penyimpanan dalam keadaan bersih sebelum digunakan, sejumlah 25 siswa mengeringkan terlebih dahulu peralatan yang telah dicuci bersih sebelum disimpan sedangkan 5 diantaranya memilih langsung menyimpan peralatan yang telah digunakan tanpa mengeringkannya dahulu, 26 siswa selalu mengecek kebersihan peralatan masak yang dipakai setelah selesai bekerja sedangkan 4 siswa lainnya memilih acuh. Pada indikator sanitasi maupun higiene makanan 30 siswa selalu mencuci semua bahan-bahan mentah sebelum diolah atau dimasak, 30 siswa tidak mencicipi makanan dengan jari, melainkan 30 siswa tersebut mencicipi makanan dengan sendok, 30 siswa menyajikan produk yang dibuat dengan wadah yang tepat dan bersih. Presentase keseluruhan sebesar 93,9 , “Hubungan Pengetahuan Sanitasi dan Higiene dengan Sikap Siswa SMK Negeri 6 Yogyakarta di Laboratorium Boga” menunjukkan hasil yang sangat baik atau positif.

4. Keterbatasan Penelitian

Penelitian Hubungan Pengetahuan Sanitasi dan Higiene dengan Sikap Siswa SMK Negeri 6 Yogyakarta di Laboratorium Boga ini memiliki keterbatasan diantaranya: 76 a. Variabel pada penelitian ini hanya meneliti apakah siswa mengetahui apa yang harus dilakukan terhadap sanitasi lingkungan, personal higiene, sanitasi makanan dan peralatan. Angket pernyataan sikap siswa memberikan jawaban alternatif mengacu pada hal yang diketahui siswa pada sikap saat praktik pengolahan makanan di Laboratorium Boga dengan jawaban alternatif Sangat Setuju, Setuju, Ragu-ragu, Tidak Setuju. b. Variabel pada penelitian ini seharusnya meneliti apakah siswa melakukan sikap yang berkaitan dengan sanitasi lingkungan, personal higiene, sanitasi makanan dan peralatan. Angket pernyataan sikap siswa memberikan jawaban alternatif mengacu pada hal yang dilakukan siswa pada praktik pengolahan makanan di Laboratorium Boga yaitu dengan jawaban alternatif: Sangat Sering, Sering, Kadang-kadang dan Tidak Pernah. 77

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan pada bab sebelumnya dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: a. Aspek pengetahuan sanitasi dan higiene masuk kategori tinggi dengan skor rata-rata 16,7. Dari lima kategori yang ditetapkan, penguasaan aspek pengetahuan siswa masuk dalam kategori sangat tinggi, tinggi dan sedang, dengan kategori sangat tinggi sebanyak 13 orang atau 14,44, kategori tinggi sebanyak 71 orang atau 78,89 dan kategori sedang sebanyak 6 orang atau 6,67. b. Aspek sikap siswa masuk dalam kategori baik dengan skor rata-rata 78,27. Dari lima kategori yang ditetapkan, sikap siswa di Laboratorium Boga termasuk dalam kategori baik dan cukup, dengan kategori baik sebanyak 75 orang atau 83,33 dan kategori cukup sejumlah 15 orang atau 16,67. Bila dilihat dari indikator sanitasi area kerja, sanitasi peralatan, sanitasi makanan dan personal higiene. c. Pengetahuan sanitasi dan higiene berpengaruh positif dan signifikan terhadap sikap siswa kelas X SMK Negeri 6 Yogyakarta di Laboratorium Boga. Sikap siswa ada pengaruh positif dan signifikan terhadap pengetahuan sanitasi dan higiene siswa kelas X SMK Negeri 6 Yogyakarta. Sekolah dianggap memegang peranan yang sangat penting dan berpengaruh dalam meningkatkan perubahan sikap siswa dibanding faktor yang lain, karena lingkungan sekolah merupakan tempat siswa menuntut ilmu dan mengembangkan potensinya sehingga nantinya mampu menjadi warga masyarakat yang baik.