29
inovatif, dan terbuka, namun tetap kritis dan tanggap terhadap ide-ide baru dan perubahan-perubahan.
Mengikuti pendapat para ahli di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian produktivitas pada dasarnya
dapat dilihat sebagai hasil dan juga sebagai proses. Sebagai hasil, produktivitas menunjukkan ukuran teknis,
yang menunjukkan perbandingan antara keluaran yang dihasilkan
dengan masukan
sumber-sumber yang
digunakan, atau sebagai kombinasi dari efektivitas dalam mencapai sasaran dan efisiensi dalam penggunaan
sumberdaya masukan. Sebagai proses, esensi pengertian produktivitas mengandung makna sikap mental yang
selalu mempunyai pandangan bahwa kehidupan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, dan hari esok harus
lebih baik dari hari ini. Dalam kontek pekerjaan, produktivitas berarti, cara kerja hari ini harus lebih baik
dari cara kerja kemarin, dan hasil yang dicapai besok harus lebih banyak atau lebih baik dari yang diperoleh
hari ini.
2. Teori Produktivitas Kerja
Produktivitas yang diukur oleh daya guna efisiensi penggunaan personel sebagai tenaga kerja,
Produktivitas ini digambarkan dari ketepatan penggunaan metode atau cara kerja dan alat yang tersedia sehingga
volume dan beban kerja dapat diselesaikan sesuai waktu
30
yang tersedia. Hasil yang diperoleh bersifat non material yang tidak dapat dinilai dengan uang sehingga
produktivitas kerja ini hanya dapat digambarkan melalui efisiensi personal dalam melak-sanakan tugas-tugas
pokoknya. Produktivitas ini dapat diperoleh gambarannya dari dedikasi, loyalitas, kesungguhan, disiplin, ketepatan
penggunaan metode atau cara kerja dan lain-lain yang tampak
selama personal
sebagai tenaga
kerja melaksanakan volume dan beban kerjanya.
Faktor kunci
yang mempengaruhi
tinggi rendahnya produktivitas adalah sikap orang-orang yang
bekerjasama. Untuk memacu agar karyawan memiliki produktivitas yang tinggi maka usaha yang harus
dilakukan adalah usaha perbaikan sumber daya manusia, sehingga akan ditemukan sumber daya manusia yang
profesional. Maister 2004 menekankan profesionalisme bukan hanya sekedar pengetahuan teknologi dan
manajemen tetapi profesionalisme lebih merupakan suatu sikap. Pendapat senada juga diungkapkan oleh Siagian
2002 menyatakan masalah produktivitas kerja dapat dilihat
masalah keperilakuan,
tetapi juga
dapat mengandung aspek-aspek teknis. Untuk mengatasi hal
inilah perlu adanya pemahaman yang tepat tentang faktor- faktor penentu keberhasilan meningkatkan produktivitas
kerja. Faktor-faktor tersebut adalah :
31
a. Perbaikan terus-menerus
Dalam hal ini diharapkan tidak adanya titik jenuh dalam upaya meningkatkan produktivitas kerja, salah
satu implikasinya ialah bahwa seluruh komponen perusahaan harus melakukan perbaikan secara terus-
menerus b.
Peningkatan Mutu Hasil Pekerjaan Berkaitan erat dengan upaya melakukan perbaikan
secara terus-menerus ialah peningkatan mutu hasil pekerjaan
oleh semua
orang dan
komponen perusahaan. Jika secara tradisional ditekankan
pentingnya orientasi hasil untuk dianut oleh manajemen, dewasa ini lebih ditekankan lagi orientasi
hasil kerja dengan mutu yang semakin tinggi. c.
Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia merupakan unsur yang paling
strategik di dalam organisasi. Tidak ada pilihan lagi bagi
manajemen kecuali
menerima hal
ini. Memberdayakan manusia dengan berbagai kiat seperti
: mengangkat harkat dan martabat manusia, manusia mempunyai hak-hak yang bersifat asasi dan tidak ada
manusia lain termasuk manajemen yang dibenarkan untuk melanggar hak-hak tersebut. Suatu kiat yang
terbukti ampuh dalam pemberdayaan sumber daya manusia dalam organisasi ialah penerapan gaya
32
manajemen yang berpartisipatif melalui proses demokratisasi dalam kehidupan berorganisasi, dan
pemerkayaan mutu kekaryaan.
3. Ciri-Ciri dari Produktivitas Kerja