PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG DIAJAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DENGAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA STANDAR KOMPETENSI PENGETAHUAN DASAR TEKNIK MESIN KELAS X S

(1)

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG DIAJAR DENGAN

MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DENGAN

KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA

STANDAR KOMPETENSI PENGETAHUAN DASAR TEKNIK MESIN

KELAS X SMK YWKA MEDAN TAHUN AJARAN 2015/2016

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Teknik Mesin

Oleh

DANIEL CARLOS SINAGA

5113121012

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN


(2)

(3)

(4)

ABSTRAK

Daniel Carlos Sinaga : Perbedaan Hasil Belajar Siswa yang Diajar dengan Menggunakan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) dengan Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) pada Standar Kompetensi Pengetahuan Dasar Teknik Mesin Kelas X SMK YWKA Medan Tahun Ajaran 2015/2016. Skripsi, Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar Pengetahuan Dasar Teknik Mesin dari siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas X program keahlian teknik permesinan SMK Swasta YWKA Medan.

Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas X program keahlian teknik permesinan SMK Swasta YWKA Medan tahun ajaran 2015/2016. Populasi penelitian ini adalah peserta didik kelas X program keahlian teknik permesinan SMK Swasta YWKA Medan yang terdiri dari 2 kelas yang berjumlah 60 orang. Kedua kelas digunakan sebagai sampel. Kelas X TP I diterapkan model pembelajaran TGT sedangkan X TP 2 diterapkan model pembelajaran STAD, tiap kelas terdiri dari 30 dan 30 orang siswa.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu. Teknik pengumpulan data dijaring dengan menggunakan test objektif. Untuk menguji normalitas data digunakan uji Liliefors pada taraf kepercayaan (α) sebesar 0,05. Pada model pembelajaran TGT diperoleh Lhitung= 0,0969 dan Ltabel = 0,161 , maka diperoleh Lhitung(0,0969) < Ltabel(0,161) pada kategori normal, dan pada model pembelajaran STAD Lhitung = 0,0841 dan Ltabel = 0,161 maka diperoleh Lhitung(0,0841) < Ltabel(0,161) pada kategori normal. Untuk menguji homogenitas data antara pembelajaran TGT dan STAD digunakan uji barlett pada taraf nyata (α) 0,05 diperoleh fhitung = 1,016 dan ftabel = 1,900, maka fhitung(1,016) < ftabel (1,900) dan disimpulkan bahwa varians sampel adalah homogen. Dengan menggunakan uji-t pada taraf nyata α =0,05 dengan kriteria uji tolak H0 jika thitung > ttabel. Dari hasil penelitian diperoleh, thitung = 2,451 dan ttabel = 2,000

sehingga thitung > ttabel dan diambil kesimpulan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar Pengetahuan Dasar Teknik Mesin siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran TGT dengan pembelajaran STAD. Dengan hasil belajar rata-rata kelas eksperimen = 84,67 dan hasil belajar rata-rata kelas kontrol = 79,33

Kata kunci : Teams Games Tournament (TGT), Student Teams Achievement Division (STAD), Model Pembelajaran.


(5)

ABSTRACT

Daniel Carlos Sinaga: The Difference In The Results Of The Learning Of Students Who Are Taught Using Cooperative Learning Methods Of Type Student Teams Achievement Division (STAD) And Cooperative Type Teams Games Tournament (TGT) On Standard Competences Basic Knowledge Of Mechanical Engineering Class X SMK YWKA Medan Academic Year 2015/2016. Thesis, Engineering Faculty Of The State University Of Medan.

This research aims to know the difference in the results of studying the Basic Knowledge Of Mechanical Engineering students who are taught with the learning model cooperative type TGT with learning model cooperative type STAD students at class X machining engineering program of Private SMK YWKA Medan.

This research was conducted on the students of class X machining engineering program of Private SMK YWKA Medan academic year 2015/2016. This research population is students of class X machining engineering program of Private SMK YWKA Medan which consists of 2 classes of 60 students. All classes were used as samples. Class X TP 1 applied learning models TGT whereas X TP 2 applied learning models STAD, each class consists of 30 and 30 students.

Research methods used in this research is quasi-experiment. Data collection techniques taken using an objective test. To test the normality of the data used Liliefors test on levels of trust (α) of 0,05. Study on the model of TGT acquired Lcount =0,0969 and Ltable =0,161, then retrieved Lcount(0,0969) < Ltable(0,161) on normal category, and on learning models type STAD Lcount = 0,0841 and Ltable = 0,161 obtained Lcount(0,0841) < Ltable(0,161) on normal category. To test its homogeneity of data between learning TGT and STAD is used on the real extent of barlett test (α) 0,05 retrieved fcount = 1,016 and ftable = 1,900, then fcount(1,016) < ftable (1,900) and concluded that the variance of the sample is homogeneous. Using the t-test on a real level α = 0,05 criteria test reject H0 if |tcount| > ttable. From the

results obtained, tcount = 2,451 and ttable = 2,000 so tcount > ttable and drawn the conclusion that there is a difference in the results of studying the basic knowledge of mechanical engineering students are taught using the TGT learning model with learning STAD. With the results of the study the average eksperiment class = 84.67 and average learning outcomes control class = 79.33

Keywords : Teams Games Tournament (TGT), Student Teams Achievement Division (STAD), Learning Model.


(6)

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat dan karunia yang dilimpahkan sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Skripsi ini mengungkap perbedaan hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement

Division (STAD) dengan kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) pada

standar kompetensi Pengetahuan Dasar Teknik Mesin Kelas X SMK YWKA Medan Tahun Ajaran 2015/2016.

Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih kepada berbagai pihak yang telah memberi bantuan berupa arahan dan dorongan dalam menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu penulis menyampaikan terimakasih kepada:

1. Bapak Dr. Lisyanto, M.Si, selaku Dosen pembimbing yang telah banyak

memberikan perhatian dan sumbangsih pemikirannya.

2. Bapak Drs. Hidir Efendi, M.Pd selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Drs. Selamat Riadi, MT selaku Sekretaris Jurusan Teknik Mesin

Universitas Negeri Medan.

4. Bapak Janter P. Simanjuntak ST, MT, Ph.D selaku Ketua Prodi Jurusan

Pendidikan Teknik Mesin Universitas Negeri Medan.


(7)

ii

6. Seluruh staff pengajar dan tata usaha di lingkungan jurusan Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

7. Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Teknik

Universitas Negeri Medan.

8. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

9. Kepala sekolah SMK Swasta YWKA Medan, Guru pengajar Pengetahuan Dasar

Teknik Mesin dan Bapak/Ibu staff pengajar dan tata usaha.

10.Kepada Ayahanda Usman Sinaga dan Ibunda Asima Rumondang Aritonang (+)

yang sangat saya cintai, dimana telah bersusah payah menyekolahkan saya hingga ke Perguruan Tinggi dan yang selalu memberikan dukungan, baik berupa material dan doa kepada penulis, sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi.

11.Kepada keluarga, Abang saya David Rinto Sinaga, Kakak saya Mardiana

Megawati Sinaga AMd, Mompo Juliana Sinaga, AMk dan Rosmayanti Sinaga, S.Pd yang telah memberikan dukungan baik berupa material dan doa kepada penulis.

12.Teman seperjuangan saya, mahasiswa jurusan Pendidikan Teknik Mesin stambuk

2011 yang selalu memberi motivasi.

13.Serta pihak-pihak lainnya yang telah membantu dalam penyusunan proposal penelitian ini yang tidak mungkin disebutkan satu persatu.


(8)

iii

Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberkati dan membalas kebaikan yang telah diberikan. Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini, baik dari segi isi maupun tata bahasa karena keterbatasan penulis. Untuk itu penulis terlebih dahulu meminta maaf dan mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna menyempurnakan laporan ini. Semoga laporan ini bermanfaat bagi penulis dan para pembaca. Terimakasih,

Medan, Juni 2016

Daniel Carlos Sinaga NIM : 5113121012


(9)

iv

DAFTAR ISI

Halaman LEMBAR PENGESAHAN

SURAT PERNYATAAN ABSTRAK

LEMBAR PERSETUJUAN

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah... 7

C. Pembatasan Masalah ... 7

D. Rumusan Masalah... 8

E. Tujuan Penelitian ... 8

F. Manfaat Penelitian ... 9

BAB II KAJIAN TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR, DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Deskripsi Teori ... 10


(10)

v

a. Pengertian Belajar ... 10

b. Pengertian Hasil Belajar ... 13

2. Model Pembelajaran ... 17

a. Model Pembelajaran Kooperatif ... 18

b. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT ... 24

c. Model Pembelajaran STAD ... 32

B. Penelitian yang Relevan ... 36

C. Kerangka Berpikir ... 38

D. Hipotesis Penelitian ... 42

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian ... 43

B. Variabel Penelitian ... 45

C. Populasi dan Sampel Penelitian ... 45

D. Instrumentasi dan Teknik Pengumpulan Data ... 45

E. Uji Coba Instrumen... 47

F. Teknik Analisis Data ... 50

1. Analisis Kuantitatif ... 50

a. Analisis Kuantitatif Deskriptif ... 50

b. Analisis Kuantitatif Inferensial ... 51

2. Uji Persyaratan Analisis ... 52

a. Uji Normalitas ... 52

b. Uji Homogenitas ... 54


(11)

vi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data Hasil Penelitian ... 56

1. Data Pretest Hasil Belajar Siswa Pada Kelas Eksperimen ... 56

2. Data Pretest Hasil Belajar Siswa Pada Kelas Kontrol ... 58

3. Data Posttest Hasil Belajar Siswa Pada Kelas Eksperimen yang Diajar Dengan Menggunakan Model Pembelajaran TGT ... 59

4. Data Posttest Hasil Belajar Siswa pada Kelas Kontrol yang Diajar dengan Model Pembelajaran STAD ... 61

B. Uji Persyaratan Analisis ... 63

1. Uji Normalitas ... 63

2. Uji Homogenitas ... 64

3. Uji Hipotesis ... 65

C. Pembahasan ... 66

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 68

B. Saran ... 69

DAFTAR PUSTAKA ... 70 LAMPIRAN


(12)

vii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 Perhitungan Poin Turnamen untuk 4 Pemain ... 32

Tabel 2 Perhitungan Poin Turnamen untuk 3 Pemain ... 33

Tabel 3 Perhitungan Poin Turnamen untuk 2 pemain ... 33

Tabel 4 Contoh Game Score Sheet ... 33

Tabel 5 Lembar Rangkuman Hasil Kelompok ... 33

Tabel 6 Kriteria Penghargaan yang Disajikan ... 34

Tabel 7 Disain Penelitian ... 45

Tabel 8 Kisi-kisi Soal Tes Hasil Belajar ... 47

Tabel 9 Standar Konversi dan Kualifikasinya ... 49

Tabel 10. Ringkasan Data Pretest Siswa pada Kelas Eksperimen ... 56

Tabel 11. Distribusi Frekuensi Data Pretest Hasil Belajar Siswa pada Kelas Eksperimen ... 57

Tabel 12. Ringkasan Data Pretest Siswa pada Kelas Kontrol ... 58

Tabel 13. Distribusi Frekuensi Data Pretest Hasil Belajar Siswa pada Kelas Kontrol ... 58

Tabel 14. Ringkasan Data Posttest Siswa pada Kelas Eksperimen ... 60

Tabel 15. Distribusi Frekuensi Data Posttest Hasil Belajar Siswa yang Diajar dengan Menggunakan Model Pembelajaran TGT ... 60

Tabel 15. Ringkasan Data Posttest Siswa pada Kelas kontrol... 61

Tabel 16. Distribusi Frekuensi Data Posttest Hasil Belajar Siswa yang Diajar dengan Menggunakan Model Pembelajaran STAD... 62


(13)

viii

Tabel 17. Ringkasan Hasil Analisis Uji Normalitas Pretest ... 63

Tabel 18. Ringkasan Hasil Analisis Uji Normalitas Posttest ... 64

Tabel 19. Ringkasan Hasil Analisis Uji Homogenitas Pretest ... 64

Tabel 20. Ringkasan Hasil Analisis Uji Homogenitas Posttest ... 65


(14)

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 Games Ruler ... 30

Gambar 2 Aturan pada Permainan TGT ... 31

Gambar 3. Histogram Hasil Pretest Siswa pada Kelas Eksperimen ... 57

Gambar 4. Histogram Hasil Pretest Siswa pada Kelas Kontrol ... 59

Gambar 5. Histogram Hasil Posttest Siswa yang Diajar dengan Menggunakan Model Pembelajaran TGT ... 61

Gambar 6. Histogram Hasil Posttest Siswa yang Diajar dengan Model Pembelajaran STAD ... 63


(15)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Data Hasil Uji Coba Instrumen ... 72

Lampiran 2. Perhitungan Validitas Item Test... 74

Lampiran 3. Perhitungan Reliabilitas Tes ... 76

Lampiran 4. Indeks Kesukaran Butir Soal Tes ... 77

Lampiran 5. Perhitungan Indeks Daya Beda Tes ... 78

Lampiran 6. Tes Kemampuan Pengetahuan Dasar Teknik Mesin (Pre Test) ... 80

Lampiran 7. Jawaban Pretest Pengetahuan Dasar Teknik Mesin ... 83

Lampiran 8. Tes Kemampuan Pengetahuan Dasar Teknik Mesin (Post Test) ... 83

Lampiran 9. Jawaban Postest Pengetahuan Dasar Teknik Mesin ... 88

Lampiran 10. Tabel Data Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 89

Lampiran 11. Tabel Data Post Test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 91

Lampiran 12. Data Hasil Pretest ... 93

Lampiran 13 Data Hasil Post Test ... 95

Lampiran 14. Perhitungan Harga Rata-Rata, Simpangan Baku, dan Distribusi Frekuensi Data Kelas Penelitian ... 97

Lampiran 15. Uji Normalitas... 103

Lampiran 16. Uji Homogenitas ... 107


(16)

xi

Lampiran 18. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT... 113

Lampiran 19. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ... 127

Lampiran 20. Tabel Nilai-Nilai r Product Moment ... 138

Lampiran 21. Tabel Nilai Kritis Untuk Uji Liliefors ... 139

Lampiran 22. Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke z ... 140

Lampiran 23. Tabel Nilai Persentil Untuk Distribusi F ... 141

Lampiran 24. Tabel Nilai - Nilai Distribusi t ... 147

Lampiran 25. Silabus ... 148


(17)

1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Pendidikan pada dasarnya merupakan suatu upaya untuk memberikan pengetahuan, wawasan, keterampilan, dan keahlian tertentu pada individu guna mengembangkan bakat serta kepribadian mereka. Pendidikan membuat manusia berusaha mengembangkan dirinya sehingga mampu menghadapi setiap perubahan yang terjadi akibat adanya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal ini disebutkan dalam undang-undang No 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional yang menyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Masalah pendidikan perlu mendapat perhatian dan penanganan yang lebih baik menyangkut berbagai masalah yang berkaitan dengan kualitas dan kuantitasnya. Begitu penting pendidikan sehingga harus dijadikan prioritas utama dalam pembangunan bangsa. Oleh karena itu diperlukan mutu pendidikan yang baik sehingga tercipta proses pendidikan yang cerdas, dama, terbuka, demokratis, dan kompetitif.

Pendidikan tidak dapat dipisahkan dari proses pembelajaran. “Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur


(18)

2

manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran.” Proses pembelajaran ini dapat terjadi disekolah atau diluar sekolah. Dalam peningkatan mutu pendidikan diharapkan dapat menghasilkan sumber daya manusia yang dapat memberikan kontribusi pada masyarakat, bangsa, dan negaranya sehingga mampu hidup dan bersaing dalam era globalisasi saat ini dengan tidak kehilangan identitas nasionalnya.

Pada dasarnya pendidikan adalah segala usaha yang dimaksudkan untuk membantu menumbuh-kembangkan segala potensi yang ada pada diri seseorang. Pendidik sangat diharapkan mampu mendidik sehingga potensi yang terdapat dalam diri seseorang yang akan dididik tersebut dapat berkembang dan bermanfaat bagi orang lain khususnya bagi dirinya sendiri. Secara umum tugas mendidik dilakukan oleh seorang pendidik dan yang dididik adalah siswa. Seorang pendidik berusaha membimbing, memimpin, mengajar siswa baik dari segi jasmani maupun rohaninya.

Sekolah memiliki peran penting dalam usaha mendewasakan siswa agar menjadi anggota masyarakat yang berguna, yang pada akhirnya mampu meluluskan siswa yang benar–benar terampil dan siap bekerja dalam dunia usaha. Dalam Permendiknas No. 24 Tahun 2006 tentang sistem pendidikan nasional menjelaskan standar kompetensi lulusan SMK antara lain sebagai berikut:

1. Menunjukkan sikap percaya diri dan bertanggung jawab atas perilaku, perbuatan, dan pekerjaannya.


(19)

3

2. Membangun dan menerapkan informasi dan pengetahuan secara logis, kritis, kreatif, dan inovatif.

3. Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif dalam pengambilan keputusan.

4. Menunjukkan kemampuan mengembangkan budaya belajar untuk pemberdayaan diri.

5. Menunjukkan sikap kompetitif, sportif untuk mendapatkan hasil yang terbaik. 6. Menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah kompleks. 7. Menghasilkan karya kreatif, baik individual maupun kelompok.

8. Berkomunikasi lisan dan tulisan secara efektif dan santun.

9. Menguasai kompetensi program keahlian dan kewirausahaan baik untuk memenuhi tuntutan dunia kerja maupun untuk mengikuti pendidikan tinggi sesuai dengan kejuruannya.

SMK Swasta Yayasan Wanita Kereta Api (YWKA) Medan merupakan salah satu lembaga formal pendidikan yang memiliki program studi keahlian Teknik Permesinan, dimana para lulusan–lulusannya diharapkan mampu bersaing di dunia usaha khususnya di bidang Permesinan. Salah satu mata pelajaran produktif yang mendukung tercapainya mutu lulusan yang terampil dan kreatif adalah mata pelajaran Pengetahuan Dasar Teknik Mesin (PDTM).

Berdasarkan daftar nilai SMK Swasta YWKA Medan, nilai rata-rata pada mata pelajaran PDTM belum sesuai standar yang ditetapkan oleh Depdiknas untuk mata diklat produktif yaitu 7.00. Nilai yang diraih siswa kelas X adalah berkisar 5.50 sampai 7.00 dan untuk meningkatkan nilai siswa tersebut adalah


(20)

4

dengan mengadakan remedial. Nilai siswa yang relatif rendah selalu menjadi tantangan tersendiri bagi guru bidang studi tersebut, sehingga perlu kiranya untuk melakukan usaha–usaha untuk mencari solusi dalam rangka meningkatkan hasil belajar siswa. Terkait dengan hasil belajar siswa, ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi. Faktor tersebut antara lain adalah: kualitas guru, minat belajar siswa, penerapan model pembelajaran, fasilitas pembelajaran, dan lain-lain.

Salah satu perubahan dalam kegiatan belajar mengajar adalah orientasi pembelajaran yang awalnya teacher centered berubah menjadi student centered. Berdasarkan kondisi tersebut maka telah banyak dikembangkan model pembelajaran yang dapat mengaktifkan dan meningkatkan hasil belajar siswa melalui penerapan pengetahuan, bekerja sama dalam memecahkan masalah, memahami materi secara individu, dan saling mendiskusikan masalah tersebut dengan teman-temannya. Hal ini sesuai dengan model pembelajaran cooperative learning, yang merupakan salah satu strategi yang menerapkan model kontruktivis yang menekankan pentingnya kerja sama dan mendorong siswa menjadi aktif, sehingga siswa tidak bosan dalam mengikuti proses belajar mengajar. Pembelajaran kooperatif memiliki beberapa metode pembelajaran yaitu: STAD (Student Teams Achievement Division), TAI (Team Assisted Individualization), TGT (Teams Games Tournament), Jigsaw, dan Penelitian Kelompok (Group Investigation).

Sering sekali sekolah menggunakan suatu orientasi model pembelajaran teacher centered dimana seorang seorang guru menjelaskan di depan dan siswa hanya mendengarkan di belakang sampai jam pelajarannya selesai. Hal ini


(21)

5

membuat para siswa siswa mengalami kejenuhan dan kesulitan dalam menggali ilmu-ilmu suatu bidang tertentu. Maka dari itu diperlukan suatu model pembelajaran yang tepat untuk diajarkan kepada siswa agar tidak terjadi kesulitan dalam belajar maupun kejenuhan.

Berdasarkan kondisi tersebut maka perlu dikembangkan model pembelajaran yang dapat mengaktifkan dan meningkatkan hasil belajar siswa melalui penerapan pengetahuan, bekerja sama dalam memecahkan masalah, dalam hal ini guru tidak hanya sebagai penegah tetapi juga sebagai teman diskusi dalam kelompok belajar. Agar siswa dapat memahami materi tidak hanya secara kelompok, namun secara individu juga dapat memahami materi yang diajarkan, dan mampu saling mendiskusikan masalah tersebut dengan teman-temannya. Dalam permasalahan tersebut, peneliti memilih model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan kooperatif tipe TGT.

Dalam model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Student Teams Achievement Division), siswa dibagi menjadi kelompok beranggotakan 4-6 orang yang beragam kemampuan, jenis kelamin, dan sukunya. Guru memberikan suatu pelajaran dan siswa - siswa di dalam kelompok memastikan bahwa semua anggota kelompok itu bisa menguasai pelajaran tersebut. Akhirnya semua siswa menjalani kuis perseorangan tentang materi tersebut, dan pada saat itu mereka tidak boleh saling membantu satu sama lain. Nilai-nilai hasil kuis siswa diperbandingkan dengan nilai rata-rata mereka sendiri yang diperoleh sebelumnya, dan nilai-nilai itu diberi hadiah berdasarkan pada seberapa tinggi peningkatan yang bisa mereka capai atau seberapa tinggi nilai itu melampaui nilai mereka sebelumnya.


(22)

6

Dalam model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament) siswa ditempatkan dalam kelompok-kelompok belajar yang beranggotakan 5-6 peserta didik sehingga belajar dalam kelompok. Pembelajaran disertai dengan adanya suatu permainan akademik untuk memastikan setiap anggota kelompok menguasai pelajaran yang diberikan. Guru memberi permainan–permainan akademik dan guru mengadakan turnamen/kompetisi antar kelompok. Hal ini memungkinkan siswa yang belum memahami konsep yang disampaikan oleh guru dapat bertanya kepada teman satu timnya untuk memperoleh informasi lebih, sehingga dalam kegiatan turnamen siswa telah memahami materi pelajaran dan siap bersaing dengan lawannya.

Kedua model pembelajaran tersebut adalah sebuah model pembelajaran yang berpusat pada siswa (Student Centered) dimana siswa ikut berpartisipasi dalam kelompok kecil selama proses pembelajaran berlangsung untuk membantu menumbuhkan proses pembelajaran yang lebih mendalam. Dalam kedua model pembelajaran kooperatif tersebut, siswa dihadapkan pada situasi pemecahan masalah dalam kelompok. Kemampuan berpikir kritis siswa dikembangkan melalui diskusi kelompok, penyampain pendapat dalam turnamen ataupun presentasi.

Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul: “Perbedaan Hasil Belajar Siswa yang Diajar dengan Menggunakan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) dengan Kooperatif Tipe Teams Games


(23)

7

Tournament (TGT) Pada Standar Kompetensi Pengetahuan Dasar Teknik Mesin Kelas X SMK YWKA MEDAN Tahun Ajaran 2015/2016.”

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang tersebut dapat diidentifikasi beberapa masalah antara lain :

1. Hasil belajar yang dicapai siswa di SMK Swasta YWKA Medan pada standar kompetensi PDTM masih rendah.

2. Tidak tercapainya nilai standar Kriteria Kelulusan Minimum yang telah ditetapkan yaitu 7,0 (tujuh koma nol) di SMK Swasta YWKA Medan.

3. Selama proses belajar mengajar berlangsung siswa cenderung kurang aktif dan masih adanya siswa takut bertanya pada guru.

4. Model pembelajaran yang selama ini digunakan belum dapat meningkatkan hasil belajar pada standar kompetensi PDTM.

C. Pembatasan Masalah

Masalah dalam penelitian ini dibatasi pada Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Teams-Games-Tournament) dan penggunaan Model Pembelajaran STAD, Hasil belajar pada Standar Kompetensi PDTM pada Kompetensi Dasar Menjelaskan Komponen/elemen Mesin dengan materi pokok Komponen Sambungan Mesin pada Siswa Kelas X Teknik Permesinan di SMK Swasta YWKA Medan.


(24)

8

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah yang telah diuraikan di atas, maka perumusan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimanakah hasil belajar siswa pada standar kompetensi PDTM siswa kelas X SMK Swasta YWKA Medan yang diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD?

2. Bagaimanakah hasil belajar siswa pada standar kompetensi PDTM siswa kelas X SMK Swasta YWKA Medan yang diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT?

3. Apakah ada perbedaan hasil belajar pada standar kompetensi PDTM siswa kelas X SMK Swasta YWKA Medan yang diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui hasil belajar pada standar kompetensi PDTM siswa kelas X SMK Swasta YWKA Medan yang diajar menggunakan model pembelajaran koperatif tipe STAD.

2. Untuk mengetahui hasil belajar pada standar kompetensi PDTM siswa kelas X SMK Swasta YWKA Medan yang diajar menggunakan model pembelajaran koperatif tipe TGT.

3. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar pada standar kompetensi PDTM siswa kelas X SMK Swasta YWKA Medan yang diajar menggunakan model


(25)

9

pembelajaran koperatif tipe TGT dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif STAD.

F. Manfaat Penelitian

Maanfaat dilakukannya penelitian ini adalah :

1. Manfaat bagi guru, menambah wawasan dan pengalaman melaksanakan pembelajaran pada standar kompetensi PDTM dengan metode kooperatif tipe TGT dan STAD.

2. Manfaat bagi peneliti, hasil dari penelitian ini dapat menjadi wahana ilmiah dalam mengaplikasikan kemampuan yang diperoleh selama menjalani perkulihan dan dapat memberi gambaran yang jelas mengenai pembelajaran dengan model kooperatif tipe TGT dan STAD dalam upaya meningkatkan pemahaman pada standar kompetensi PDTM.

3. Manfaat bagi peneliti lain, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah ilmu pendidikan dan sebagai masukan untuk melakukan penelitian lebih lanjut.


(26)

68

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan deskripsi hasil penelitian yang diperoleh dari hasil analisis data dan pengujian hipotesis maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Terdapat perbedaan hasil belajar Pengetahuan Dasar Teknik Mesin pada siswa

kelas X Program Keahlian Teknik Permesinan SMK Swasta YWKA Medan antara siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran TGT dengan siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran STAD setelah diberi perlakuan, dengan nilai rata - rata posttest siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran TGT = 84,67 dan siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD = 79,33. Melalui uji-t dengan uji-taraf signifikansi 0,05, hasilnya harga uji-thitung lebih besar dari harga ttabel yaitu thitung = 2,451 > ttabel = 2,000.

2. Berdasarkan hasil perhitungan nilai rata – rata kelas didapat bahwa hasil belajar Pengetahuan Dasar Teknik Mesin siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran TGT lebih tinggi dari pada hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran STAD pada materi pokok Komponen Sambungan Mesin di kelas X Program Keahlian Teknik Permesinan SMK Swasta YWKA Medan.


(27)

69

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah dikemukakan, berikut ini adapun beberapa saran sebagai berikut :

1. Bagi guru - guru khususnya yang mengajar mata pelajaran Pengetahuan Dasar Teknik Mesin di SMK Swasta YWKA Medan, proses belajar dan mengajar menggunakan model pembelajaran TGT akan sangat baik digunakan khususnya pada sub kompetensi Komponen Sambungan Mesin, karena model pembelajaran TGT ini dapat mengembangkan potensi peserta didik untuk merangsang dalam belajar dan berpikir kritis serta dapat menyesuaikan dengan pengetahuan baru yang memberi kesempatan pada siswa untuk mengaplikasikan pengetahuan yang mereka miliki dalam dunia nyata, kemudian dapat menciptakan peserta didik aktif didalam belajar karena mereka ikut ambil bagian dalam kegiatan belajar mengajar.

2. Melihat keterbatasan yang ada pada penelitian ini, diharapkan adanya penelitian yang lebih lanjut dengan sasaran hasil belajar teori dan praktik serta ruang lingkup yang lebih luas dan bervariasi untuk mendapatkan hasil penelitian yang lebih baik lagi. Karena pada dasarnya setiap pembahasan dalam proses pembelajaran tidaklah sama perlakuannya atau model pembelajarannya.


(28)

70

DAFTAR PUSTAKA

Alfoin. (2011). Perbedaan Hasil Belajar Siswa Yang Diajar Dengan Menggunakan Metode Pembelajaran Koperatif Tipe STAD Dan Pendekatan Konvensional Pada Standar Kompetensi Pengenalan Dasar Teknik Mesin Kelas X TKR SMK N 1 Sitinjo Dairi Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi. Medan: UNIMED

Chandra Saputra (2012), Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Teknik Pengelasan dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament) pada Siswa Kelas X Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Swasta Markus-2 Medan. Skripsi. Medan: UNIMED

Hamalik. O. (2004). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Angkasa. Khadijah. (2013). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Cita Pustaka Media. Kunandar. (2013). Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik

Berdasarkan Kurikulum 2013) Satuan Pendekatan Praktis Disertai dengan Contoh. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Panjaitan. K. (2014). Pengantar Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Indriani. Purba. E. (2013). Filsafat Pendidikan. Medan: Unimed Press.

Sanjaya. W. (2006). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Slavin. (1995). Model Pembelajaran Teams Games Tournament, http://ipotes.wordpress.com/2008/05/11/pembelajaran-kooperatif-tipe-teams-games-tournaments-tgt/ (diakses November 2015)

Siahaan. (2007). Efektifitas Strategi Pembelajaran Keterampilan Proses yang Dikombinasikan dengan Metode Teams Games Tournament Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Pokok Bahasan Laju Reaksi Siswa Kelas IX Semester 1 SMA Negeri 9 Medan. Skripsi. Medan. UNIMED

Sudjana (2008). Metode Statistika. Bandung: Tarsito

Sudjana. N. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.


(29)

71

Sukardi. (2003). Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Tati Sumirah. (2009). Perbandingan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIII Antara Pembelajaran Menggunakan Model Kooperatif Tipe STAD dan Tipe NHT pada Siswa SMP Bina Mulya Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2009/2010. Skripsi.

Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Konsep, Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Ummi Salamah (2013). Perbandingan Hasil Belajar Biologi Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dengan STAD pada Materi Pokok Virus di Kelas X IPA SMA SWASTA Nur Ihsan Tahun Pembelajaran 2013/2014. Skripsi. Medan: UNIMED.

Warsono dan Hariyanto. (2013). Pembelajaran Aktif Teori dan Asesmen. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya


(1)

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah yang telah diuraikan di atas, maka perumusan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimanakah hasil belajar siswa pada standar kompetensi PDTM siswa kelas

X SMK Swasta YWKA Medan yang diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD?

2. Bagaimanakah hasil belajar siswa pada standar kompetensi PDTM siswa kelas

X SMK Swasta YWKA Medan yang diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT?

3. Apakah ada perbedaan hasil belajar pada standar kompetensi PDTM siswa

kelas X SMK Swasta YWKA Medan yang diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui hasil belajar pada standar kompetensi PDTM siswa kelas X

SMK Swasta YWKA Medan yang diajar menggunakan model pembelajaran koperatif tipe STAD.

2. Untuk mengetahui hasil belajar pada standar kompetensi PDTM siswa kelas X

SMK Swasta YWKA Medan yang diajar menggunakan model pembelajaran koperatif tipe TGT.

3. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar pada standar kompetensi PDTM siswa kelas X SMK Swasta YWKA Medan yang diajar menggunakan model


(2)

pembelajaran koperatif tipe TGT dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif STAD.

F. Manfaat Penelitian

Maanfaat dilakukannya penelitian ini adalah :

1. Manfaat bagi guru, menambah wawasan dan pengalaman melaksanakan

pembelajaran pada standar kompetensi PDTM dengan metode kooperatif tipe TGT dan STAD.

2. Manfaat bagi peneliti, hasil dari penelitian ini dapat menjadi wahana ilmiah dalam mengaplikasikan kemampuan yang diperoleh selama menjalani perkulihan dan dapat memberi gambaran yang jelas mengenai pembelajaran dengan model kooperatif tipe TGT dan STAD dalam upaya meningkatkan pemahaman pada standar kompetensi PDTM.

3. Manfaat bagi peneliti lain, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat

menambah khasanah ilmu pendidikan dan sebagai masukan untuk melakukan penelitian lebih lanjut.


(3)

68

Berdasarkan deskripsi hasil penelitian yang diperoleh dari hasil analisis data dan pengujian hipotesis maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Terdapat perbedaan hasil belajar Pengetahuan Dasar Teknik Mesin pada siswa

kelas X Program Keahlian Teknik Permesinan SMK Swasta YWKA Medan antara siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran TGT dengan siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran STAD setelah diberi perlakuan, dengan nilai rata - rata posttest siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran TGT = 84,67 dan siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD = 79,33. Melalui uji-t dengan uji-taraf signifikansi 0,05, hasilnya harga uji-thitung lebih besar dari

harga ttabel yaitu thitung = 2,451 > ttabel = 2,000.

2. Berdasarkan hasil perhitungan nilai rata – rata kelas didapat bahwa hasil belajar Pengetahuan Dasar Teknik Mesin siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran TGT lebih tinggi dari pada hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran STAD pada materi pokok Komponen Sambungan Mesin di kelas X Program Keahlian Teknik Permesinan SMK Swasta YWKA Medan.


(4)

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah dikemukakan, berikut ini adapun beberapa saran sebagai berikut :

1. Bagi guru - guru khususnya yang mengajar mata pelajaran Pengetahuan Dasar

Teknik Mesin di SMK Swasta YWKA Medan, proses belajar dan mengajar menggunakan model pembelajaran TGT akan sangat baik digunakan khususnya pada sub kompetensi Komponen Sambungan Mesin, karena model pembelajaran TGT ini dapat mengembangkan potensi peserta didik untuk merangsang dalam belajar dan berpikir kritis serta dapat menyesuaikan dengan

pengetahuan baru yang memberi kesempatan pada siswa untuk

mengaplikasikan pengetahuan yang mereka miliki dalam dunia nyata, kemudian dapat menciptakan peserta didik aktif didalam belajar karena mereka ikut ambil bagian dalam kegiatan belajar mengajar.

2. Melihat keterbatasan yang ada pada penelitian ini, diharapkan adanya

penelitian yang lebih lanjut dengan sasaran hasil belajar teori dan praktik serta ruang lingkup yang lebih luas dan bervariasi untuk mendapatkan hasil penelitian yang lebih baik lagi. Karena pada dasarnya setiap pembahasan dalam proses pembelajaran tidaklah sama perlakuannya atau model pembelajarannya.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Alfoin. (2011). Perbedaan Hasil Belajar Siswa Yang Diajar Dengan Menggunakan Metode Pembelajaran Koperatif Tipe STAD Dan Pendekatan Konvensional Pada Standar Kompetensi Pengenalan Dasar Teknik Mesin Kelas X TKR SMK N 1 Sitinjo Dairi Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi. Medan: UNIMED

Chandra Saputra (2012), Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Teknik Pengelasan dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif tipe TGT (Teams

Games Tournament) pada Siswa Kelas X Program Keahlian Teknik

Kendaraan Ringan SMK Swasta Markus-2 Medan. Skripsi. Medan: UNIMED

Hamalik. O. (2004). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Angkasa. Khadijah. (2013). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Cita Pustaka Media. Kunandar. (2013). Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik

Berdasarkan Kurikulum 2013) Satuan Pendekatan Praktis Disertai dengan Contoh. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Panjaitan. K. (2014). Pengantar Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Indriani. Purba. E. (2013). Filsafat Pendidikan. Medan: Unimed Press.

Sanjaya. W. (2006). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Slavin. (1995). Model Pembelajaran Teams Games Tournament,

http://ipotes.wordpress.com/2008/05/11/pembelajaran-kooperatif-tipe-teams-games-tournaments-tgt/ (diakses November 2015)

Siahaan. (2007). Efektifitas Strategi Pembelajaran Keterampilan Proses yang Dikombinasikan dengan Metode Teams Games Tournament Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Pokok Bahasan Laju Reaksi Siswa Kelas IX Semester 1 SMA Negeri 9 Medan. Skripsi. Medan. UNIMED

Sudjana (2008). Metode Statistika. Bandung: Tarsito

Sudjana. N. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,


(6)

Sukardi. (2003). Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Tati Sumirah. (2009). Perbandingan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIII Antara Pembelajaran Menggunakan Model Kooperatif Tipe STAD dan Tipe NHT pada Siswa SMP Bina Mulya Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2009/2010. Skripsi.

Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Konsep,

Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Ummi Salamah (2013). Perbandingan Hasil Belajar Biologi Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dengan STAD pada Materi Pokok Virus di Kelas X IPA SMA SWASTA Nur Ihsan Tahun Pembelajaran 2013/2014. Skripsi. Medan: UNIMED.

Warsono dan Hariyanto. (2013). Pembelajaran Aktif Teori dan Asesmen. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya


Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams-Games Tournament) terhadap pemahaman konsep matematika siswa

1 8 185

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan teknik Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar fiqih di MTs Nurul Hikmah Jakarta

0 9 145

Penerapan model pembelajaran kooperatif student teams achievement division dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih: penelitian tindakan kelas VIII-3 di MTs Jami'yyatul Khair Ciputat Timur

0 5 176

Komparasi hasil belajar metode teams games tournament (TGT) dengan Student Teams Achievement Division (STAD) pada sub konsep perpindahan kalor

0 6 174

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe Teams-Games-Tournament (TGT) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa

2 8 199

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe teams-games-tournament (tgt) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa (kuasi eksperimen pada Kelas XI IPA Madrasah Aliyah Negeri Jonggol)

0 5 199

Perbedaan Hasil Belajar Biologi Antara Siswa yang Diajar dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dengan TGT (Penelitian Kuasi EKsperimen di SMAN 1 Bekasi))

0 42 0

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Student Teams Achievement Division dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih (Penelitian Tindakan Kelas VIII-3 di Mts. Jam'yyatul Khair Ciputat Timur)

0 5 176

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA YANG DIAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) DIBANDINGKAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACIVEMENT DIVISIONS (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR STURUKTUR ATOM SISWA KELAS X.

0 1 15

STUDI KOMPARASI METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) STUDI KOMPARASI METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DENGAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAME TOUR

0 1 15