A. Latar Belakang
Kondisi suatu lingkungan perairan merupakan suatu sistem yang kompleks dan terdiri dari berbagai macam parameter yang saling berpengaruh satu sama
lainnya. Beberapa parameter tersebut antara lain parameter fisika, kimia dan biologi. Plankton sebagai salah satu parameter biologi dipengaruhi oleh
parameter lainnya dan merupakan mata rantai yang sangat penting dalam menunjang kehidupan organisme lainnya. Plankton dapat dibagi menjadi
fitoplankton dan zooplankton. Fitoplankton berperan sebagai produsen primer yaitu organisme yang dapat mengubah senyawa anorganik menjadi senyawa
organik dengan bantuan sinar matahari melalui proses fotosintesis. Keberadaan zooplankton sangat dipengaruhi oleh adanya fitoplankton, karena fitoplankton
merupakan sumber makanan bagi zooplankton. Selain dipengaruhi oleh fitoplankton, kelimpahan zooplankton juga dipengaruhi oleh kualitas air sebagai
pendukung kehidupan plankton. Peranan zooplankton sebagai konsumen pertama yang menghubungkan fitoplankton dengan karnivora kecil maupun besar, yang
sangat mempengaruhi rantai makanan di dalam perairan. Plankton merupakan mata rantai yang sangat penting dalam menunjang kehidupan organisme lainnya,
sehingga perlu dikaji. Pengkajian tersebut diharapkan dapat memberikan gambaran terhadap produktivitas perairan sehingga dapat dipergunakan sebagai
kebijakan dalam pengelolaan di perairan kedua pulau tersebut. Kepulauan Seribu yang terletak ± 45-47 km sebelah utara Jakarta,
merupakan gugusan pulau karang. Secara administratif, kawasan ini termasuk Kecamatan Kepulauan Seribu, Kotamadya Jakarta Utara. Pulau-pulau di
Kepulauan Seribu berkeping 0-7 m diatas permukaan laut. Pulau Pramuka dan Pulau Panggang merupakan dua pulau yang termasuk kedalam wilayah kerja
Balai Taman Nasional Kepulauan Seribu. Kegiatan manusia seperti pariwisata, perikanan budidaya, pemukiman penduduk dan jalur transportasi di kedua pulau
ini akan berdampak terhadap kondisi fisika, kimia dan biologi perairan. Dampak yang disebabkan oleh manusia ini adalah seperti rusaknya habitat biota laut dan
kerusakan ekosistem termasuk didalamnya perubahan struktur komunitas
plankton, sehingga perlu dilakukan pengkajian tentang struktur komunitas plankton dengan kondisi lingkungan perairan daerah tersebut.
B. Pendekatan Masalah