Metode Penelitian 1. Penentuan Lokasi Pengambilan Contoh

diantaranya adalah es pendingin sampel, H 2 SO 4 dan bahan-bahan lain yang digunakan untuk analisa kualitas air.

C. Metode Penelitian 1. Penentuan Lokasi Pengambilan Contoh

Pengambilan sampel air dilakukan di enam stasiun yang dibedakan berdasarkan karakteristik masing-masing stasiun. Stasiun pengamatan tersebut meliputi : Stasiun pengamatan Pulau Pramuka: • Stasiun 1 : Daerah dengan karakteristik pelabuhan • Stasiun 2 : Daerah dengan karakteristik perairan terbuka. • Stasiun 3 : Daerah dengan karakteristik dekat pemukiman penduduk. • Stasiun 4 : Daerah dengan karakteristik lamun • Stasiun 5 : Daerah dengan karakteristik tempat budidaya bandeng • Stasiun 6 : Daerah dengan karakteristik tempat penanaman mangrove. Stasiun pengamatan Pulau Panggang : • Stasiun 1 : Daerah dengan karakteristik pelabuhan • Stasiun 2 : Daerah dengan karakteristik dekat pemukiman penduduk. • Stasiun 3 : Daerah dengan karakteristik bekas pelabuhan • Stasiun 4 : Daerah dengan karakteristik lamun • Stasiun 5 : Daerah dengan karakteristik budidaya • Stasiun 6 : Daerah dengan karakteristik pangkalan perahu. Letak dan posisi stasiun penelitian tersebut dapat dilihat dalam Gambar 4. Gambar 4. Lokasi dan stasiun penelitian Awaludin, 2002.

2. Parameter Fisika-Kimia

Parameter fisika kimia perairan yang dianalisis terdiri dari 12 parameter. Parameter fisika kimia dianalisis secara insitu dan exsitu seperti yang terlihat dalam Tabel 2. Analisis secara exsitu dilaksanakan di Laboratorium Lingkungan Departemen Teknologi dan Manajemen Akuakultur, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan berupa analisis contoh air. Pengukuran parameter suhu menggunakan termometer Hg, parameter salinitas diukur dengan menggunakan hand refraktometer , parameter pH diukur dengan pH meter, kecerahan perairan diukur dengan menggunakan secchi disk dengan diameter 20 cm, dan oksigen terlarut diukur dengan alat DO meter. Contoh air diperoleh dengan mengambil pada kedalaman sampai 50 cm dari permukaan perairan sebanyak 1200 ml dengan menggunakan Kemmerer water sampler sebanyak satu kali untuk masing-masing stasiun pengamatan. Contoh air yang sudah diambil kemudian dimasukan kedalam botol sampel ukuran 500 ml dan diawetkan dengan menggunakan H 2 SO 4 pekat sebanyak 0,5 ml atau sekitar 10 tetes sampai pH 2 untuk analisis parameter nitrat dan COD, sedangkan untuk parameter nitrit, ammonia, ortofosfat, diawetkan dengan HgCl sebanyak 0,5 ml 10 tetes. Selanjutnya air sampel dimasukan kedalam ice box kemudian dibawa ke laboratorium dan disimpan di dalam freezer untuk di analisis. Waktu dari pengambilan sampel sampai dianalisis kurang lebih 24 jam, sebelum dianalisis sampel air setelah dikeluarkan dari freezer kemudian dibiarkan terlebih dahulu sampai kondisi suhunya normal pada suhu kamar antara 26-28 •C . Parameter kekeruhan diukur dengan menggunakan turbidimeter, parameter BOD dan COD dilakukan secara titrasi, sedangkan untuk parameter nitrat, nitrit, ammonia, dan ortofosfat dengan menggunakan spektrofotometer dengan panjang gelombang masing-masing untuk parameter nitrat, nitrit, ammonia, dan ortofosfat sebesar 410 nm, 543 nm, 640 nm, dan 880 nm.

3. Parameter Biologi

Parameter biologi yang dianalisis adalah fitoplankton dan zooplankton. Sampel fitoplankton diambil dengan cara menyaring air lapisan permukaan sebanyak 100 liter dengan menggunakan ember volume 10 liter. Sampel tersebut disaring menggunakan plankton net dengan ukuran 45 µm, air sampel yang tersaring dimasukan dalam botol sampel volume 30 ml dan diawetkan dengan menggunakan pengawet Lugol sebanyak 3-5 tetes. Saat analisis, diambil sebanyak 1 ml menggunakan pipet dan diamati dengan menggunakan Sedgewick Rafter Cell volume 1ml dan mikroskop.

D. Pengumpulan Data