Studi kepustakaan lebih menekankan penelusuran dokumen studi dokumen yakni bahan-bahan tertulis yang berisi informasi tentang fenomena
objek yang diteliti baik dokumen primer maupun sekunder. Penelitian kepustakaan ini dipergunakan untuk memperoleh data-data berupa dokumen
hukum, jurnal-jurnal, hasil penelitian, publikasi ilmiah dan literatur lainnya yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Semua dokumen yang masuk
dikelompokkan berdasarkan kategori permasalahan, dan periodesasinya.
3.2. Jenis Penelitian
Jenis atau model pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah yuridis sosiologis, dimana pendekatan yuridis sosiologis ini melakukan
pendekatan tidak hanya dari kaidah kaidah hukum yang berlaku saja tapi juga melihat keadaan yang timbul dan berkembang dalam pelaksanaan. Faktor
yuridis ini didasarkan pada beberapa peraturan perundangan yang mengatur tentang penyelesaian sengketa lingkungan hidup di luar pengadilan sebagai
upaya penegakkan hukum lingkungan di Kota Semarang. Faktor sosiologis pada penelitian ini berdasarkan pada kenyataan yang terjadi sebagai dampak
adanya pencemaran dan atau perusakan lingkungan yang dirasa merugikan terhadap lingkungan dan masyarakat di Kota Semarang.
3.3. Fokus Penelitian
Penentuan fokus penelitian merupakan tahap yang sangat menentukan dalam penelitian kualitatif, karena dalam penelitian kualitatif tidak dimulai
dari sesuatu yang kosong atau tanpa adanya masalah, baik masalah-masalah
yang bersumber dari pengalaman peneliti atau melakukan kepustakaan ilmiah Moleong 2009:92.
Penentuan fokus penelitian memiliki 2 tujuan, yaitu pertama penetapan fokus dapat membatasi studi. Jadi dalam hal ini fokus akan membatasi bidang
inkuiri. Kedua, penetapan fokus ini berfungsi untuk memenuhi kriteria- kriteria inklusi-eksklusi atau memasukan-mengeluarkan suatu informasi yang
baru diperoleh di lapangan Moleong 2009:94. Fokus penelitian menyatakan pokok persoalan apa yang menjadi pusat
perhatian dalam penelitian. Sesuai dengan rumusan permasalahan dan tujuan
penelitian, maka dalam penelitian ini yang menjadi fokus penelitian adalah :
1. Penerapan asas pencemar membayar polluter pays principle dalam
penyelesaian sengketa lingkungan hidup yang dilakukan di luar pengadilan melalui upaya mediasi sebagai upaya penegakkan hukum
lingkungan di Kota Semarang. 2.
Metode atau cara serta hal-hal yang menjadi pertimbangan dalam perhitungan ganti kerugian akibat pencemaran lingkungan yang terjadi di
Kota Semarang. 3.
Efektifitas asas pencemar membayar polluter pays principle berkaitan dengan ganti rugi dalam penyelesaian sengketa lingkungan di luar
pengadilan sebagai upaya penegakkan hukum lingkungan di Kota Semarang.
3.4. Lokasi Penelitian