KERANGKA BERPIKIR KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

sebagai objek yang harus menerima yang diberikan guru. Guru aktif memberikan informasi terperinci dalam bentuk ceramah tentang bahan pengajaran. Tujuan utama pengajaran ini adalah memindahkan pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai kepada siswa. Hal yang esensial pada bahan pengajaran harus dijelaskan kepada siswa Dimyati, 1999: 58. Peranan guru yang penting adalah menyusun program belajar, memberi informasi yang benar, memberi fasilitas belajar yang baik, membimbing siswa dalam memperoleh informasi yang benar, dan menilai pemerolehan informasi. Sedang peranan penting siswa yaitu mencari informasi yang benar, memakai media dari sumber yang benar, dan menyelesaikan tugas sehubungan dengan tugas dari guru. Adapun hasil belajar yang dievaluasi adalah luas dan jumlah pengetahuan , keterampilan, dan nilai yang dikuasai siswa. Pada umumnya alat evaluasi hasil belajar adalah tes yang telah dibakukan atau tes buatan guru Dimyati, 1990: 158-159.

B. KERANGKA BERPIKIR

Banyak siswa yang menganggap pelajaran Sosiologi itu membosankan, susah dipahami karena konsep-konsep yang dipelajari masih bersifat abstrak dan masih dalam tataran ide atau gagasan. Untuk itu guru Sosiologi dituntut untuk dapat membuat model pembelajaran yang efektif yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam belajar Sosiologi dan dapat menjabarkan konsep yang bersifat abstark menjadi sesuatu yang lebih nyata atau konkret, hal ini mutlak dilakukan oleh guru agar siswa dapat mencapai hasil belajar yang lebih tinggi pada mata pelajaran Sosiologi, siswa betul- betul memahami materi yang diajarkan guru dan menghindari kebosanan sehingga siswa antusias dalam mengikuti pelajaran. Oleh karena itu guru harus pandai memilih model pembelajaraan yang sesuai dengan materi pelajaran, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Sosiologi. Dalam penelitian ini model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran Word Square dan model pembelajaran ceramah. Adapun kelebihan dari model pembelajaran Word square adalah mendorong pemahaman siswa terhadap materi pelajaran dan melatih untuk berdisiplin, sehingga diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam belajar sosiologi. Model pembelajran Word Square juga mempunyai kekurangan yaitu mematikan kreatifitas siswa dan siswa tinggal menerima bahan mentah. Sementara kelebihan model pembelajaran ceramah adalah murah biayanya, mudah mengulanginya kembali, lebih mudah diterima dan diingat siswa, memberi peluang kepada siswa untuk melatih pendengaran, dan siswa dilatih untuk menyimpulkan pembicaraan yang panjang menjadi inti. Kekurangan model ceramah adalah agak sulit bagi siswa untuk menganalisis materi yang diceramahkan, menimbulkan rasa bosan dan menjadikan siswa malas membaca isi buku. Kelebihan dan kekurangan model ceramah dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Gambar 1. Kerangka Berpikir Model Pembelajaran Word Square Ceramah Kelebihan Word Square : - Mendorong pemahaman siswa terhadap materi pelajaran. - Melatih untuk berdisiplin. Kekurangan Word square : - Mematikan kreatifitas siswa. - Siswa tinggal menerima bahan mentah. Kelebihan ceramah : - Murah biaya - Mudah mengulanginya - Mudah diterima dan diingat siswa - Melatih pendengaran Kekurangan ceramah : - Agak sulit bagi siswa untuk menganalisis materi yang diceramahkan. - Menimbulkan rasa bosan. - Menjadikan siswa malas membaca buku Kelas Eksperimen Kelsa Kontrol Hasil Belajar Siswa

C. HIPOTESIS

Dokumen yang terkait

Perbedaan Hasil Belajar dan Keaktifan Siswa Menggunakan Model Pembelajaran Konvensional dengan Model Pembelajaran Word Square pada Materi Pengendalian Sosial Mata Pelajaran Sosiologi Di SMA Negeri 2 Sukorejo Kendal

0 5 3

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN WORD SQUARE PADA MATA PELAJARAN IPS DI KELAS IV SD NEGERI 107828 ARAS PANJANG TAHUN AJARAN 2015/2016.

0 2 23

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH DENGAN WORD SQUARE PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN DI KELAS XI SMA NEGERI 1 HAMPARAN PERAK TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015.

0 2 17

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN WORD SQUARE PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS VI SD NEGERI 104186 TANJUNG SELAMAT T.A 2013/2014.

0 2 19

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN WORD SQUARE PADA SUB MATERI POKOK SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 TANJUNG TIRAM TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013.

0 3 21

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN LATIHAN INKUIRI DENGAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL PADA MATA PELAJARAN FISIKA.

0 4 8

PERBEDAAN MODEL PEMBELAJARANPROBLEM BASED INTRODUCTION (PBI) DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI : Studi Eksperimen di Kelas XI SMA PGII 1 Bandung.

3 3 48

PERBEDAAN HASIL BELAJAR ANTARA MODEL PEMBELAJARAN DEBAT AKTIF DENGAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI.

1 6 41

Perbedaan Hasil Nilai Ulangan Menggunakan Model Pembelajaran Konvensional dengan Konstektual (CTL) Pada Mata Pelajaran Sosiologi Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Balapulang Kabupaten Tegal).

0 0 2

EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN WORD SQUARE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI DI MA NEGERI 2 PALEMBANG

0 0 150