Nektar dan Serbuksari sebagai Sumber Pakan Kupu-Kupu Keragaman Kupu-Kupu dalam Kaitannya dengan Faktor Lingkungan

yang tinggi dibandingkan monofag Sreekumar Balakrishnani 2001. Kisaran tumbuhan inang merupakan karakteristik kunci dari spesies herbivor Novotny et al . 2002.

E. Nektar dan Serbuksari sebagai Sumber Pakan Kupu-Kupu

Nektar disekresikan oleh kelenjar nektar tumbuhan. Berdasarkan letaknya, kelenjar nektar dapat berupa kelenjar floral dan ekstrafloral Fahn 1979. Kelenjar nektar floral terdapat pada bunga, sedangkan extrafloral terdapat pada organ vegetatif lain. Nektar mengandung gula sukrosa, glukosa dan fruktosa dan air Barth 1991; Corbet 2003. Nektar disekresikan dengan ritme tertentu Galetto Bernardello 2004. Sekresi nektar dipengaruhi oleh musim, iklim, dan spesies tumbuhan Anand et al. 2007. Selain itu, sekresi nektar dipengaruhi oleh kelembaban udara, curah hujan, dan evaporasi Corbet 2003. Pengetahuan tentang sekresi nektar diperlukan untuk memahami asosiasi kupu-kupu dengan tumbuhan Galetto Bernardello 2004. Kupu-kupu merupakan penghisap nektar Comba et al. 1999. Nektar merupakan sumber pakan kupu-kupu Barth 1991; Comba et al. 1999. Nektar mengandung gula, terutama sukrosa dengan konsentrasi antara 20-25 Athuri et al. 2004. Volume dan konsentrasi gula pada nektar bervariasi pada berbagai spesies tumbuhan Vidal et al. 2006. Kupu-kupu spesialis bersifat selektif atau mengalami spesialisasi yang tinggi terhadap tumbuhan penghasil nektar Bakowski Boron 2005.Spesialisasi kupu-kupu sebagai pemakan nektar nectar-feeding ditentukan dari bentuk dan panjang probosis Davies 1988; Hickman et al. 2007. Panjang probosis berkorelasi positif terhadap ukuran tubuh Stang et al. 2006. Selain nektar, kupu-kupu memperoleh sumber pakan dari serbuksari Barth 1991. Kupu Heliconius charitonia dilaporkan sebagai pemakan serbuksari dari tumbuhan Lantana camara Verbenaceae dan Psiquria umbrosa Cucurbitaceae O’Brien et al. 2003.

F. Keragaman Kupu-Kupu dalam Kaitannya dengan Faktor Lingkungan

Kehadiran dan kelangsungan hidup suatu organisme dibatasi oleh faktor pembatas Odum 1971. Demikian juga kupu-kupu, keragamannya dipengaruhi oleh faktor pembatas abiotik dan biotik. Faktor pembatas abiotik yang mempengaruhi keragaman kupu-kupu antara lain suhu, kelembaban, curah hujan, dan intensitas cahaya Rizal 2007. Sedangkan faktor pembatas biotik yang mempengaruhi keragaman kupu-kupu adalah keragaman vegetasi sebagai sumber pakan New et al. 1987; Ehrlich Raven 1964; kualitas dan kuantitas tumbuhan inang Gilbert Singer 1975; Boggs Murphy 1997, predator, dan parasit Rizal 2007. Predator stadium telur kupu-kupu adalah semut, serangga kecil, dan parasitoid Simanjuntak 2000. Penyakit yang menyerang kupu-kupu disebabkan oleh virus nuclear polyhedrosis, granulosis dan citoplasmic polyhedrosis serta cendawan entomophagus yang menyerang pada fase pupa Rod Ken 1999. Ketersediaan sumber pakan dan sumber nektar untuk kupu-kupu dewasa dipengaruhi oleh kondisi cuaca Gilbert Singer 1975; Boggs Murphy 1997. Kitahara et al. 2008 di Jepang melaporkan kekayaan spesies tumbuhan herba di suatu habitat berperan penting sebagai sumber nektar spesies kupu-kupu.

G. Karakteristik Sisik Sayap Kupu-Kupu