Metode Pengumpulan Data Alat Pengumpulan Data

3.4 Metode dan Alat Pengumpul Data

3.4.1 Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dimaksudkan untuk memperoleh bahan-bahan yang relevan, akurat dan reliabel dengan menggunakan metode dan instrumen yang tepat. Metode pengumpulan data pada prinsipnya berfungsi untuk mengungkap variabel yang akan diteliti. Arikunto 2006: 149 mengemukakan bahwa didalam kegiatan penelitian, cara memperoleh data dikenal sebagai metode pengumpulan data. Penelitian ini data yang akan dikumpulkan yaitu faktor-faktor penyebab ketidakdisiplinan terhadap tata tertib sekolah.

3.4.2 Alat Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, metode pengumpulan data dilakukan dengan cara menyebarkan angket. Menurut Arikunto 2006: 140 mengemukakan bahwa angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui. Sedangkan menurut Nazir 2003: 203 mengemukakan bahwa angket atau kuesioner adalah sejumlah pertanyaan yang secara logis berhubungan dengan masalah penelitian dan setiap pertanyaan merupakan jawaban-jawaban yang mempunyai makna dalam menguji hipotesis. Dari pengertian angket diatas, maka dapat disimpulkan bahwa angket adalah sejumlah pertanyaan yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden. Peneliti menggunakan angket karena angket merupakan salah satu alat pengumpul data yang tepat dan sesuai terutama dalam mengungkap atau memperoleh data tentang faktor-faktor penyebab ketidakdisiplinan terhadap tata tertib sekolah. Selain itu, dilihat dari koefisien waktu dan tenaga, angket cocok untuk mendapatkan data penelitian dari sampel dengan jumlah banyak. Dalam penelitian ini digunakan angket tertutup dengan bentuk checklist. Angket tertutup artinya jawaban pertanyaan sudah disediakan, sehingga responden tinggal memilih salah satu Arikunto, 2006: 141. Dalam pengumpulan data menggunakan angket mempunyai kelebihan dan kelemahan. Menurut Arikunto 2006: 152 ada beberapa keuntungan menggunakan angket adalah sebagai berikut: 1 Tidak memerlukan kehadiran peneliti. 2 Dapat dibagikan secara serentak kepada banyak responden. 3 Dapat dijawab oleh responden menurut kecepatanya masing-masing, dan menurtu waktu senggang responden. 4 Dapat dibuat anonim sehingga responden bebas, jujur dan tidak malu menjawab. 5 Dapat dibuat terstandar sehingga bagi semua responden dapat diberi pertanyaan yang benar-benar sama. Menurut Arikunto 2006: 153 ada beberapa kelemahan dari penggunaan angket adalah sebagi berikut: 1 Responden sering tidak teliti dalam menjawab sehingga ada pertanyaan yang terlewati tidak dijawab, padahal sukar diulangi diberikan kembali kepadanya. 2 Seringkali sukar dicari validitasnya. 3 Walaupun dibuat anonim, kadang-kadang responden dengan sengaja memberikan jawaban yang tidak betul atau tidak jujur. 4 Seringkali tidak kembali, terutama jika dikirim lewat pos. 5 Waktu pengembaliannya tidak bersama-sama, bahkan kadang-kadang ada yang terlalu lama sehingga terlambat. Dengan adanya kelemahan dan keterbatasan angket tersebut, maka peneliti berusaha untuk menekan sekecil mungkin kelemahan-kelemahan tersebut, antara lain: 1 Membuat petunjuk pengisian secara jelas. 2 Menyusun instrumen sesuai dengan langkah-langkah yang sistematis. 3 Memberikan penjelasan sebelum menyebarkan angket sehingga responden bersedia mengisi angket tanpa adanya perasaan terpaksa. 4 Mengamati dan meneliti kembali jawaban yang telah diisi oleh responden agar tidak ada pertanyaan yang terlewati atau belum dijawab.

3.5 Penyusunan Instrumen