7
2 Pendapat siswa bahwa pelajaran IPS merupakan pelajaran yang sulit karena
harus menghafal materi yang banyak, sehingga tidak menarik untuk belajar, sehingga berdampak pada rendahnya hasil belajar yang diperoleh siswa.
1.4 Pembatasan Masalah
Untuk menghindari maksud dan tujuan serta agar lebih efektif dan efisien dalam mengadakan penelitian, maka perlu adanya pembatasan masalah. Selaras
dengan judul penelitian ini, penulis membatasi permasalahan sebagai berikut: 1
Populasi penelitian ini adalah siswa kelas V semester II SD Negeri Parereja 01 Kabupaten Brebes dan SD Negeri Parereja 03 Kabupaten Brebes. Dalam
penelitian ini, siswa kelas V SD Negeri Parereja 01 Kabupaten Brebes sebagai kelas eksperimen dan SD Negeri Parereja 03 Kabupaten Brebes
sebagai kelas kontrol. 2
Karakteristik yang akan diteliti adalah hasil belajar terhadap mata pelajaran IPS materi perjuangan kemerdekaan Indonesia.
3 Model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian dibatasi pada model
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. 4
Penelitian ini memfokuskan pada faktor keefektifan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V pada
materi perjuangan kemerdekaan Indonesia.
1.5 Tujuan Penelitian
1.5.1 Tujuan Umum
8
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran IPS khususnya pada materi perjuangan kemerdekaan Indonesia
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. 1.5.2
Tujuan Khusus Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa kelas V antara siswa yang
mendapat pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dengan yang tidak pada materi perjuangan kemerdekaan Indonesia.
1.6 Manfaat Penelitian
1.6.1 Manfaat Teoritis
Penelitian ini bermanfaat untuk memberikan informasi tambahan untuk menyempurnakan teori-teori pembelajaran khususnya pada pembelajaran IPS
1.6.2 Manfaat Praktis
1.6.2.1 Bagi Siswa
1 Kreatifitas siswa meningkat
2 Motivasi belajar siswa meningkat
3 Mempermudah siswa dalam mempelajari IPS
4 Meningkatkan hasil belajar
1.6.2.2 Bagi Guru
1 Menambah pengetahuan tentang model pembelajaran kooperatif tipe
jigsaw .
2 Menambah kemampuan dalam menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw.
9
1.6.2.3 Bagi Sekolah
Memberikan masukan kepada pihak sekolah untuk mendorong para guru melaksanakan pembelajaran IPS yang aktif , kreatif dan menyenangkan, sehingga
hasil belajar siswa kelas V di SD negeri Parereja 01 Kabupaten Brebes dapat meningkat
10
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS
2.1 Penelitian Terdahulu
Beberapa penelitian relevan yang mengangkat tentang penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw di tingkat sekolah dasar dalam pembelajaran
Ilmu Pengetahuan Sosial telah banyak dipublikasikan. Banyak hasil yang menunjukan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw merupakan model
pembelajaran yang efektif diterapkan dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di tingkat sekolah dasar.
Prajitno 2009 :
1 dalam skripsi yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Jigsaw untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS
Pada Siswa kelas V SDN Panggungrejo 01 Kec. Panggungrejo Kab. Blitar Tahun Pelajaran 20092010”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil
belajar siswa mengalami peningkatan, di mana pada pra tindakan dari hasil belajar siswa terungkap hanya ada 53 siswa yang tuntas belajarnya,
kemudian setelah penerapan pembelajaran dengan teknik Jigsaw
menunjukkan kenaikkan yaitu pada pertemuan 1 siklus I mencapai 75, pertemuan 2 siklus I mencapai 81, pertemuan 3 siklus II mencapai 84, dan
pada pertemuan 4 siklus II mencapai 87. Hal ini, menunjukkan jumlah siswa yang belum tuntas belajarnya semakin berkurang.
Hasil penelitian lainnya yang menunjukkan bahwa model
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw efektif diterapkan dalam pembelajaran
11
Ilmu Pengetahuan Sosial adalah penelitian Rahmawati 2009: 1 dalam skripsinya yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Jigsaw untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPS Kelas III B SDN Karangsari Kota Blitar”. Dalam penerapannya, model pembelajaran
kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkatkan proses pembelajaran IPS di kelas III SDN Karangsari 3 Kota Blitar yaitu dari 0 kemudian siklus I
menjadi77 dan siklus II sebesar 88. Penerapan model pembelajaran kooperatif Jigsaw yang sesuai dengan prosedur, dapat meningkatkan hasil
belajar siswa baik secara kelompok maupun individu. Hal ini terbukti
dengan persentase ketuntasan belajar dari masing-masing siklus pembelajaran yang telah dilakukan yaitu dari 40 , kemudian meningkat pada siklus I
menjadi 64 dan pada siklus II menjadi 92. Kesamaan penelitian ini dengan beberapa penelitian terdahulu tersebut,
penulis akan menguji kembali keefektifan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw
dalam meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran IPS ditingkat sekolah dasar. Penulis akan menguji keefektifan model pembelajaran kooperatif
tipe jigsaw untuk meningkatkan hasil belajar kelas V SD Negeri Parereja 01 Kabupaten Brebes pada materi perjuangan kemerdekaan Indonesia.
2.2 Kajian Teori