Redesain rancangan umum Modifikasi dan Redesain

5.3.2 Redesain rancangan umum

Redesain rancangan umum general arrangement yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah menyempurnakan dan memperbaiki tata letak ruangan kapal sesuai dengan fungsi masing-masing ruangan serta menambah beberapa kompartemen yang dapat meningkatkan kinerja kapal maupun kelancaran dalam melakukan aktifitas kerja di atas kapal. Pengaturan ruangan tersebut juga dimaksudkan untuk memudahkan pergerakan saat pemancingan tanpa harus melewati ruangan lain yang berakibat lost momentum untuk proses pemancingan berikutnya. Berdasarkan beberapa pertimbangan di atas maka redesain rancangan umum kapal pancing tonda yang dapat dilakukan antara lain menambah sekat pada setiap ruangan, mengatur volume dan sirkulasi air pada bak umpan hidup, menambah dek pada haluan dan tengah kapal, membuat boks ikanes, menambah cadangan buoyancy dan dasar ganda double bottom. Rancangan umum kapal pancing tonda setelah diredesain dapat dilihat pada Gambar 25 dan 26. Penambahan sekat pada setiap ruangan dimaksudkan agar muatan yang ada pada tiap ruangan tidak berpindah ke ruangan lain yang dapat menyebabkan terjadinya perubahan distribusi muatan dalam kapal. Jika hal ini terjadi maka akan berpengaruh terhadap stabilitas kapal secara keseluruhan. Selain itu penambahan sekat juga dapat menghindari terjadinya kontaminasi antara bahan bakar minyak dengan umpan hidup maupun ikan hasil tangkapan . Kebanyakan kapal pancing tonda tidak menggunakan gading-gading untuk kekuatan konstruksi menyamping kapal, sehingga dengan penambahan sekat pada setiap ruangan tersebut maka dengan sendirinya telah menggantikan fungsi gading-gading. Pengaturan volume dan sirkulasi air pada bak umpan hidup yaitu dengan menambah tinggi sekat dan mengatur keseimbangan antara debit air yang masuk dan keluar melalui dua lubang yang dibuat pada sisi kiri dan kanan lambung dekat lunas. Pengaturan volume dan sirkulasi air pada bak umpan hidup dimaksudkan agar umpan tetap hidup selama operasi penangkapan berlangsung. Penempatan posisi bak umpan hidup disesuaikan dengan bagian kapal yang banyak menerima masukan air dari luar saat kapal bergerak maju melakukan operasi penangkapan. Untuk kapal tipe inboard posisi bak umpan hidup tepat pada bagian midship, sedangkan tipe outboard berada pada bagian belakang midship. Kapal pancing tonda umumnya tidak mempunyai dek karena ukuran depth kapal tidak memunginkan. Meskipun demikian peranan dek kapal sangat penting dalam rancangan umum sebuah kapal. Selain menambah ruang kerja, aktifitas kerja di atas kapal juga menjadi lancar, karena dek dapat dipakai sebagai sarana mobilisasi di atas kapal tanpa harus melangkahi ruangan satu per satu saat melakukan aktifitas penangkapan. Mengingat pentingnya peranan dek dalam menjamin kelancaran operasi penangkapan maka rancangan umum kapal pancing tonda diredesain dengan menambah dek yang dapat dibongkar pasang dek knock down. Dek ini dipasang sepanjang ruangan yang ada di bagian tengah kapal dengan maksud agar aktifitas penangkapan dapat dilakukan di atas dek tanpa melewati ruangan dan muatan lain yang dapat menghambat kelancaran operasi penangkapan. Palkah ikan merupakan bagian paling penting untuk menjaga mutu hasil tangkapan. Bagian ini hendaknya memiliki persyaratan untuk menyimpan dan menjaga kondisi ikan dengan baik. Kapal pancing tonda umumnya tidak mempunyai tempat penyimpanan hasil tangkapan yang memenuhi syarat. Ikan hasil tangkapan umumnya diletakkan di atas dasar kapal tanpa dilakukan penanganan yang baik. Oleh karena itu maka dalam redesain tersebut diterapkan penggunaan boks ikan dan es yang dibuat secara portable. Boks ikan dan es ini dibuat dari bahan fiberglass yang dilengkapi dengan styrofoam di bagian dalamnya. Boks-boks tersebut ditempatkan pada dasar ganda di bawah dek knock down yang telah dijelaskan sebelumnya. Keberadaan boks ikan yang terletak di bawah dek selain berfungsi untuk menjaga mutu hasil tangkapan juga dimaksudkan untuk menurunkan nilai KG kapal. Dengan menurunkan nilai KG maka tinggi metacentre GM kapal akan bergerak naik sehingga dengan demikian stabilitas kapal menjadi lebih baik. Penggunaan boks ikan dan es dengan sistem insulasi yang baik dapat menjadi alternatif bagi perluasan daerah penangkapan dan penambahan hari operasi bagi kapal pancing tonda sesuai dengan kapasitas tampung carrying capasity kapal. Penambahan hari operasi kapal pancing tonda dari satu hari one day fishing menjadi beberapa hari per trip diharapkan dapat menjadi alternatif untuk menghemat bahan bakar karena kapal tidak perlu kembali ke fishing base setiap hari. Penghematan bahan bakar pada pengoperasian kapal pancing tonda juga dapat dilakukan dengan mengubah sistem pencarian sumberdaya ikan dari sistem hunting menjadi harvesting, misalnya dengan memakai rumpon. Dengan adanya rumpon maka kapal pancing tonda tidak perlu mencari dan mengejar sumberdaya ikan sehingga sistem pengoperasian kapal dapat menjadi lebih efektif. Kasus tenggelam yang banyak terjadi pada kapal fiberglass membuat desainer di bidang kapal ini mencari berbagai alternatif pemecahannya. Salah satu alternatif yang sering dipakai adalah dengan menggunakan ruang hampa udara yang dirancang pada bagian dalam kapal. Banyak kelemahan yang dijumpai terkait penggunaan ruang hampa udara diantaranya terdapat pori-pori atau lubang kecil sehingga kurang berfungsi sebagaimana layaknya alat pengapung. Karenanya, dalam redesain kapal pancing tonda dalam kajian ini ditambahkan cadangan buoyancy dan dasar ganda double bottom. Penambahan kompartemen ini dimaksudkan untuk meningkatkan daya apung dan untuk mengatasi kecelakaan tenggelam apabila kapal tersebut mengalami kebocoran atau peristiwa lain yang menyebabkan kapal berada di bawah garis air. Cadangan buoyancy merupakan kompartemen kedap air yang diisi bahan polyurethan, ditempatkan pada ujung haluan, buritan, dan tengah kapal. Sedangkan dasar ganda double bottom merupakan plat dasar yang dipasang sejajar base line mengikuti garis air setinggi draft min kapal dalam kondisi kosong atau sepanjang after perpendicular AP hingga fore perpendicular FP. Selain beberapa redesain yang telah dilakukan terhadap rancangan umum general arrangement kapal pancing tonda sampel yang telah dipaparkan sebelumnya, maka dalam penelitian ini juga dilakukan redesain dengan memasang dek haluan yang permanen pada bagian ujung haluan kapal dengan maksud selain untuk mencegah masuknya air dari haluan kapal juga untuk penyimpanan alat tangkap dan perbekalan lain di salah satu sisi dek. Pada dek tersebut juga terdapat cadangan buoyancy yang dikonstruksikan langsung dengan lembaran dek haluan. Tempat alat bentu penangkapan dibuat portable dengan maksud agar dapat dipindah-pindahkan ke posisi lain sesuai kondisi stabilitas kapal dan posisi pemancing. Alat bantu penangkapan tersebut berupa batu yang digunakan untuk menurunkan mata pancing pada kedalaman tertentu yang diduga merupakan swimming layer ikan. Penggunaan alat bantu tersebut dilakukan jika tidak diperoleh umpan hidup sehingga digunakan mata pancing yang dilengkapi dengan umpan buatan. Alat bantu yang dibawa setiap hari dapat mencapai 30 – 40 kg, cukup untuk dijadikan balance. 100 Tampak Samping Tampak Atas Keterangan: Cadangan Buoyancy Dasar Ganda Alat Bantu Penangkapan Tanki BBM Ruang Perbekalan Ruang Mesin Bak Umpan Hidup Ruang Alat Tangkap Boks ikanes Gambar 27 Gambar rancangan umum general arrangement kapal tipe inboard setelah rekondisi Tampak Samping Tampak Atas Keterangan : Ruang Mesin Cadangan Buoyancy Dasar Ganda Tangki BBM Bak Umpak Hidup Boks ikanes Alat Bantu Penangkapan Ruang Alat Tangkap Ruang Perbekalan Gambar 28 Gambar rancangan umum general arrangement kapal tipe outboard setelah redesain

5.3.3 Evaluasi stabilitas dan kecepatan