3 METODE PENELITIAN
3. 1 Waktu dan Tempat Penelitian
Alokasi waktu penelitian mulai dari kegiatan survei, proses konversi, modifikasi dan rekondisi hingga pengujian di lapangan berlangsung selama tujuh
bulan yakni dari awal Bulan Februari sampai dengan akhir Agustus 2008. Lokasi yang ditetapkan sebagai tempat penelitian ini terdiri dari tempat-tempat pembuatan
kapal pancing tonda, galangan kapal fiberglass, dan sentra-sentra kegiatan nelayan pancing tonda di Kabupaten Buton. Analisis data hasil penelitian dilakukan di Balai
Besar Pengembangan Penangkapan Ikan BBPPI Semarang.
3. 2 Bahan dan Alat
Bahan dan alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa bahan dan alat untuk pembuatan kapal dan untuk pengambilan data. Bahan dasar untuk
pembuatan kapal fiberglass terdiri dari resin, serat penguat, bahan pendukung dan lapisan inti. Resin yang dipakai adalah tipe orthophthalic poliester resin. Serat
penguat fiberglass reinforcement yang dipakai adalah jenis electrical glass yaitu chopped strand mat,
dan woven roving. Bahan pendukung terdiri dari: catalyst, accelerator, sterin, gel coat, piqmen, parafin, mold release
, dan talk. Lapisan inti yang digunakan selain besi adalah pelat fiberglass antara lain, firet coremat, dan
foamed plastic. Peralatan yang digunakan dalam proses pembuatan kapal fiberglass mula
dari persiapan pembuatan cetakan mould hingga finishing adalah mesin grinda, gunting, cutter, jerigen, gelas ukur, kwas rool, kwas biasa, dan stick glue, sedangkan
peralatan untuk pengambilan data penelitian adalah GPS, kompas, peta laut, stop watch
, timbangan, meteran, siku-siku, kamera digital, teropong, pancing tonda dan alat bantu penangkapan.
3. 3 Metode Pengambilan Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui metode eksperimen yang dilakukan di
lapangan, sedangkan data sekunder diperoleh melalui kajian pustaka dan laporan dari pihak-pihak lain yang berhubungan dengan pengembangan desain kapal perikanan
baik ditinjau dari aspek teknis, ekonomis maupun sosial budaya masyarakat di daerah penelitian.
Pengambilan data primer diawali dengan melakukan pengukuran terhadap kapal-kapal pancing tonda di tujuh lokasi penelitian yaitu: Lasalimu, Sampolawa,
Pasarwajo, Sampuabalo, Siompu, Lande, dan Lakaliba. Data yang dikumpulkan dalam kegiatan ini meliputi dimensi utama kapal L, B, D, bentuk badan kapal
kelengkungan lambung pada setiap ordinat, draft tertinggi dan terendah dmax, dmin
dan pengaturan ruang interior kapal secara umum. Data yang diperoleh, dikelompokkan menurut basic design masing-masing kapal. Dari kelompok tersebut
diambil masing-masing satu unit kapal yang lebih dominan mewakili desain kapal pancing tonda material kayu yang ada di Kabupaten Buton. Basic desain kapal
sampel tersebut selanjutnya dipakai sebagai patokan dalam merancang sebuah cetakan mould untuk pembuatan sampel kapal fiberglass yang sepadan dengan
kapal kayu. Proses konversi material dari kapal kayu menjadi kapal fiberglass dapat dilihat pada Lampiran 1.
Kegiatan eksperimen dilakukan dengan cara menguji pasangan kapal kayu dan kapal fiberglass hasil konversi untuk mendapatkan data DWL atau draft lightship yang
diperlukan dalam analisis parameter hidrostatik, stabilitas, kecepatan dan resistensi kedua kapal untuk kemudian dilakukan kaji banding. Hasil kaji banding yang diperoleh
selanjutnya digunakan sebagai data dasar untuk melakukan penyempurnaan melalui proses modifikasi dan redesain kapal fiberglass hingga menemukan prototip desain yang
ideal untuk dikonstruksi dan diaplikasikan lebih lanjut.
3. 4 Metode Analisis