Aplikasi Model Implementasi di Dalam Penelitian

Adapun menurut Siahaya 2012: 81 metode-metode pelaksanaan e-procurement yaitu: 1. e-Tendering adalah tata cara pemilihan pemasok yang dilakukan secara terbuka dan dapat diikuti oleh semua pemasok yang terdaftar pada sistem pengadaan secara elektronik. 2. e-Bidding, merupakan pelaksanaan pengadaan barang dan jasa dengan cara penyampaian informasi danatau data pengadaan dari penyedia barang dan jasa, dimulai dari pengumuman sampai dengan pengumuman hasil pengadaan, dilakukan melalui media elektroni antara lain menggunakan media internet, intranet danatau elektronic data interchange EDI 3. e-Catalogue adalah sistem informasi elektronik yang memuat daftar, jenis, spesifikasi teknis dan harga barang tertentu dari berbagai penyedia barang dan jasa. 4. e-Purchasing adalah tata cara pembelian barang dan jasa melalui sarana e- Catalogue.

E. Kerangka Pikir

Permenkes nomor 63 tahun 2014 merupakan peraturan menteri kesehatan tentang pengadaan obat berdasarkan katalog elektronik e-Catalogue. Peraturan menteri kesehatan ini menghimbau kepada seluruh satuan kerja di bidang kesehatan baik pusat maupun daerah dan fasilitas kesehatan tingkat pertama maupun tingkat lanjutan agar pengadaan obat dilaksanakan berdasarkan katalog elektronik e- Catalogue obat dengan menggunakan metode pembelian secara elektronik e- Purchasing. Peraturan pengadaan obat berdasarkan katalog elektronik e- Catalogue bertujuan untuk menjamin transparansiketerbukaan, efektifitas dan efisiensi proses pengadaan obat dalam rangka memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan yang hasilnya dapat dipertanggungjawabkan. Dalam peraturan ini, yang dimaksud katalog elektronik e-Catalogue merupakan sistem elektronik yang memuat daftar, jenis, spesifikasi teknis, dan harga barang tertentu dari berbagai penyedia barangjasa pemerintah. E-Catalogue nantinya menjadi acuan bagi seluruh satuan kerja pemerintah di bidang kesehatan untuk melihat dan membeli obat secara e-Purchasing. E-Purchasing merupakan tata cara pembelian barangjasa melalui sistem katalog elektronik e-Catalogue. Adapun tata cara pembelian barangjasa melalui sistem katalog elektronik diatur dalam lampiran Permenkes no 63 Tahun 2014. Pengadaan obat dengan prosedur e-Purchasing berdasarkan e-Catalogue telah diterapkan oleh Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek. Namun dalam penerapannya tidak lepas dari persoalan. Sejak diterapkannya sistem ini, terjadi keterbatasan stok obat di Apotek Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek. Sehingga menyebabkan pengiriman obat mengalami keterlambatan. Sistem penyediaan obat di Apotik Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek selama ini menggunakan Daftar Plafon Harga Obat daftar obat dengan nama generik dan atau nama lain yang diberikan oleh pabrik yang memproduksinya serta daftar harganya, namun kini berubah ke sistem e-Catalogue melalui e-Purchasing yang membutuhkan proses dan tidak bisa instan. Maka dari itu, untuk menganalisis masalah di atas diperlukan teori atau pedang analisis. Teori yang digunakan yaitu teori menurut George C.Edward III yang