METODE PENELITIAN Perubahan Dimensi Hasil Cetakan Elastomer Vinyl Polysiloxane Dalam Larutan Ekstrak Kemangi 25%

BAB III METODE PENELITIAN

4.1 Jenis Penelitian : Eksperimental Laboratorium 4.2 Desain Penelitian : Post test Only Control Group Design 4.3 Tempat Penelitian : - Departemen Ilmu Material Dan Teknologi Kedokteran Gigi Fakultas Kedokteran Gigi USU Medan. - Laboratorium Farmakognosi Fakultas Farmasi USU Medan 4.4 Sampel dan Besar Sampel 4.4.1 Sampel : Die hasil cetakan dari bahan cetak Elastomer yang segera diisi bahan gips stone dan die hasil cetakan dari bahan cetak elastomer yang direndam dalam larutan ekstrak daun kemangi 25 dengan variasi waktu perendaman yang berbeda setelah itu diisi dengan gips stone. 4.4.2 Besar Sampel : Mempergunakan rumus Federer. t-1 r-1 ≥ 15 t : jumlah perlakuan r : besar sampel 5-1r-1 ≥ 15 4r-4 ≥ 15 4r ≥ 19 r ≥ 4 Berdasarkan hasil perhitungan sampel untuk tiap bahan cetak elastomer tipe addisi adalah minimal 4 buah, maka peneliti mengambil besar sampel 10 buah untuk setiap perlakuan. 4.4.3 Kriteria Cetakan 4.4.3.1. Inklusi • Bahan cetak homogen • Bahan cetak menutupi permukaan ring dengan sempurna • Permukaan cetakan halus 4.4.3.2. Ekslusi • Cetakan Sobek • Permukaan cetakan tidak rata 4.4.4 Kriteria Sampel 4.4.4.1. Inklusi • Permukaan hasil cetakan halus • Tidak adanya poreus pada die stone 4.4.4.2. Eksklusi • Permukaan hasil cetakan retak 4.5 Variabel Penelitian 4.5.1 Variabel Bebas : Lama perendaman cetakan elastomer dalam larutan ekstrak daun kemangi 25 4.5.2 Variabel Tergantung : Perubahan dimensi bahan cetak elastomer 4.5.3 Variabel Terkendali 1 Ratio base pasta dan akselerator 1:1 2 Ratio gyps stone dan air 1:1 3 Larutan ekstrak kemangi 25 4 Arah tekanan selama pencetakan 4.5.4 Variabel Tidak Terkendali 1 Kecepatan pengadukan bahan cetak elastomer 2 Melepaskan cetakan dari master die logam 3 Melepaskan die stone dari cetakan 4.6 Defenisi Operasional 1. Perubahan dimensi adalah perubahan hasil cetakan yang terjadi setelah cetakan direndam dalam larutan ektrak daun kemangi. 2. Larutan Ekstrak Kemangi 25 adalah hasil proses pengambilan sari daun kemangi, yang diberi pelarut 75 dari total larutan. 3. Hasil cetakan adalah hasil cetakan elastomer pada master die logam yang didapatkan dengan mencampurkan base pasta dan akselerator berupa die stone. 4. Lama perendaman adalah jangka waktu yang diperlukan dalam prosedur perendaman cetakan elastomer selama 24,48,72 dan 96 jam. 5. Elastomer Vinyl Polysiloxane tipe Reguler adalah bahan cetak silikon addisi dengan viskositas medium. 4.7 Alat dan Bahan Penelitian 4.7.1 Alat Penelitian A. Pembuatan Die 1. Glass slab dan semen spatula pengaduk bahan elastomer 2. Master die dan ring logam 3. Alat bantu pencetakan 4. Rubber bowl dan spatula pengaduk dental stone 5. Kaliper digital 6. Vibrator B. Pembuatan Ekstrak Daun Kemangi 1. Lemari Pengering 2. Rotary Evaporator RE300 Made in Stuart, UK. 3. Toples Kaca 4. Corong Kaca 5. Kertas Perkamen 6. Kertas Penyaring 4.7.2 Bahan Penelitian 1 Bahan cetak elastomer silikon jenis regular Exaflex, GC America Inc, USA 2 Aquadest Air destilasi 3 Stone Gips, Blue Dental Plaster Made in Korea 4 Daung Kemangi 2kg 5 Etanol Destilasi 96 4.8 Prosedur Penelitian 4.8.1 Pembuatan Larutan Ekstrak Daun Kemangi Prosedur pembuatan larutan ekstrak ini mengacu pada buku Farmakope Indonesia dan telah dimodifikasi. 19 1. Daun kemangi Ocimum sanctum, L. dikumpulkan sebanyak 2 kg, dicuci bersih dengan air mengalir, kemudian ditiriskan lalu disebarkan diatas kertas perkamen hingga airnya terserap, setelah itu bahan ditimbang. Gambar 3. Daun Kemangi yang sudah di cuci bersih. 2. Kemudian dimasukkan kedalam lemari pengering dengan suhu 40-50°C. Proses pengeringan dilakukan sampai daun kemangi mudah diremukkan± 5hari. Bahan yang telah kering dipisah dari benda asing. Bahan diserbuk, serbuk disimpan dalam wadah tertutup untuk mencegah pengaruh lembab dan pengotoran lainnya. a b Gambar 4. a Pengeringan daun kemangi dalam lemari pengering; b daun kemangi di serbuk, disimpan dalam wadah tertutup 3. Untuk mendapatkan ekstrak daun kemangi maka dilakukan : Sebanyak 210 g daun kemangi yang telah diserbukkan dimasukkan kedalam wadah tertutup, lalu diekstrak dengan 1500ml pelarut etanol destilasi 96 selama 5 hari terlindung dari cahaya matahari dan sesekali diaduk kaca pengaduk Setelah 5 hari disaring dengan kertas penyaring. Hasil penyaringan di simpan pada botol kaca. Lalu ampas ditambahkan pelarutetanol secukupnya sehingga diperoleh seluruh sari sebanyak 2000 ml, kemudian dienap tuang selama 2 hari. Hasil ekstraksi akan diuapkan dengan bantuan alat penguap rotary evaporator pada temperatur tidak lebih 40°C dan dikeringkan dengan alat penguap pada sampai diperoleh ekstrak kental. 4. Pengenceran Larutan Kemangi 25 Diambil 2,5 ml ekstrak kemangi di encerkan dengan air destilasi hingga mencapai 10 ml, maka konsentrasi larutan ekstrak adalah sebesar 25. a b Gambar 5. Pengenceran Larutan Kemangi 25 a Hasil ekstrak daun kemangi kental, b larutan ekstrak kemangi 25 4.8.2 Pembuatan Sampel 4.8.2.1. Pembuatan Cetakan • Kelompok Kontrol Bahan cetak base pasta dan katalis dicampurkan sampai homogen dengan rasio 1:1 diaduk secara membolak balik lipatan diatas kaca pengaduk sampai bahan cetak mencapai working time ± 2menit. Base pasta dan katalis rasio 1:1 Diaduk secara membolak balik Dilakukan pencetakan pada master die sebagai model. Setelah bahan cetak mengeras setting time, ± 5-8 menit, lepaskan bahan cetak dari model. Cetakan langsung diisi dengan dental stone untuk mendapatkan die. Pencetakan pada master die Pengisian cetakan dengan dental stone • Kelompok Perendaman 24 Jam Bahan cetak base pasta dan katalis dicampurkan sampai homogen dengan rasio 1:1 diaduk secara membolak balik lipatan diatas kaca pengaduk sampai bahan cetak mencapai working time ± 2menit. Dilakukan pencetakan pada master die sebagai model. Setelah bahan cetak mengeras setting time, ± 5-8 menit, lepaskan bahan cetak dari model. Cetakan direndam selama 24 jam banyak larutan ±8ml per kotak kecil , sebelum diisi dengan dental stone untuk mendapatkan die. Penyimpanan dilakukan dalam wadah tertutup dan terhindar dari sinar matahari langsung, pada suhu ruang 20- 25 °C. Gambar 6. Perendaman selama 24 jam • Kelompok Perendaman 48 Jam Bahan cetak base pasta dan katalis dicampurkan sampai homogen dengan rasio 1:1 diaduk secara membolak balik lipatan diatas kaca pengaduk sampai bahan cetak mencapai working time ± 2menit. Dilakukan pencetakan pada master die sebagai model. Setelah bahan cetak mengeras setting time, ± 5-8 menit, lepaskan bahan cetak dari model. Cetakan direndam selama 48 jam, banyak larutan ±8ml per kotak kecil , sebelum diisi dengan dental stone untuk mendapatkan die. Penyimpanan dilakukan dalam wadah tertutup dan terhindar dari sinar matahari langsung, pada suhu ruang 20- 25 °C. Gambar 7. Perendaman 48 jam • Kelompok Perendaman 72 Jam Bahan cetak base pasta dan katalis dicampurkan sampai homogen dengan rasio 1:1 diaduk secara membolak balik lipatan diatas kaca pengaduk sampai bahan cetak mencapai working time ± 2menit. Dilakukan pencetakan pada master die sebagai model. Setelah bahan cetak mengeras setting time, ± 5-8 menit, lepaskan bahan cetak dari model. Cetakan direndam selama 72 jam, banyak larutan ±8ml per kotak kecil , sebelum diisi dengan dental stone untuk mendapatkan die. Penyimpanan dilakukan dalam wadah tertutup dan terhindar dari sinar matahari langsung, pada suhu ruang 20- 25 °C. Gambar 8. Perendaman 72 jam • Kelompok Perendaman 96 Jam Bahan cetak base pasta dan katalis dicampurkan sampai homogen dengan rasio 1:1 diaduk secara membolak balik lipatan diatas kaca pengaduk sampai bahan cetak mencapai working time ± 2menit. Dilakukan pencetakan pada master die sebagai model. Setelah bahan cetak mengeras setting time, ± 5-8 menit, lepaskan bahan cetak dari model. Cetakan direndam selama 96 jam, banyak larutan ±8ml per kotak kecil , sebelum diisi dengan dental stone untuk mendapatkan die. Penyimpanan dilakukan dalam wadah tertutup dan terhindar dari sinar matahari langsung, pada suhu ruang 20- 25 °C. Gambar 9. Perendaman 96 jam 4.8.2.2. Pengisian Cetakan Setelah waktu perendaman yang telah ditentukan, maka cetakan tersebut diisi dengan dental stone, untuk mendapatnya die. Cara pengisian cetakan dimulai dengan mengaduk dental stone dan air rasio 1:1 hingga homogen. Setelah homogen, bahan cetak diisikan kedalam cetakan, divibrasi agar gelembung udara dapat dihilangkan. Setelah dental stone mengeras, die stone dilepaskan dari cetakan dan dilakukan pengukuran pada die tersebut Gambar 10. Pengisian Cetakan 4.8.3 Pengukuran Die Setelah diperoleh die, dilakukan pengukuran die dengan menggunakan kaliper digital pada daerah alas die. Pengukuran dilakukan pada titik yang telah di tentukan, yakni sesuai dengan garis yang dibuat pada ring. Gambar 11.aukuran master die;bdie yang akan diukur[alas]; csampel die stone; d titik pengukuran diameter sampel 4.9 ANALISA DATA Untuk membedakan pengukuran model die hasil cetakan yang segera diisi dengan hasil cetakan yang direndam dalam larutan ekstrak daun kemangi dengan variasi perendaman, maka dilakukan uji data. Pengujian dilakukan menggunakan program computer SPSS. Jika hasil data yang didapat terdistribusi normal, maka dilakukan uji data secara ANOVA.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS HASIL PENELITIAN